mempunyai lapisan pelindung (seperti kelobot atau polong) sehingga biji sorgum
sangat rentan terhadap serangan burung, serangga, jamur serta kondisi lingkungan
yang tidak mendukung. Selain itu, sorgum juga agak sulit dikeringkan di
lapangan. Pemanenan sorgum dapat dilakukan dengan mengacu pada beberapa
aspek diantaranya penampilan visual tanaman atau berpedoman kepada deskripsi
tanaman sorgum. Tanaman sorgum mempunyai umur panen antara 100-115 hari
tergantung varietas. Selain berpedoman pada buku deskripsi varietas, waktu panen
juga dapat ditentukan dengan melihat ciri-ciri visual pada batang, daun, malai
maupun biji. Pemanenan dapat dilakukan setelah terlihat adanya ciri-ciri seperti
daun tanaman telah menguning, malai telah sempurna dan biji telah mengeras.
Selain ciri visual, saat panen juga dapat diduga dengan melihat umur bakal biji
terbentuk (biasanya umur 60-65 hari), dan berdasarkan informasi tersebut waktu
panen yang tepat adalah 40-45 hari setelah bakal biji terbentuk. Kadar air biji
sorgum saat panen bervariasi antara 20-23%.