Anda di halaman 1dari 11

Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan

Perawatan Pasien dengan Gangguan Ginjal Kronik


di Ruang Pandan Wangi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Disusun Oleh

Mahasiswa Profesi UNAIR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KOTA SURABAYA

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik: CKD (Chronic Kidney Disease)

Sub Topik: Perawatan pasien CKD (Chronic Kidney Disease)

Sasaran: Keluarga pasien Ruang Pandan Wangi

Hari/ Tanggal: Kamis/ 23 Agustus 2018

Tempat: Ruang Tunggu Rawat Inap Pandan Wangi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Pelaksana: Mahasiswa Program Profesi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas


Airlangga dan Tim PKRS RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Waktu: Pukul 10.30 - 11.00 WIB

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

1) Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan para peserta penyuluhan


mengerti dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan perawatan pasien CKD
(Chronic Kidney Disease).

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan


kesehatan mampu:

1) Mengetahui pengertian CKD


2) Mengetahui klasifikasi CKD
3) Mengetahui penyebab CKD
4) Mengetahui pencegahan CKD
5) Mengetahui penatalaksanaan CKD
6) Mengetahui perawatan CKD

B. Pokok Bahasan

1. Menjelaskan pengertian CKD


2. Menjelaskan klasifikasi CKD
3. Menjelaskan penyebab CKD
4. Menjelaskan pencegahan CKD
5. Menjelaskan penatalaksanaan CKD
6. Menjelaskan perawatan CKD
C. Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media

1. Flipchart
2. Leaflet

E. Plan of Action (POA)

Tahapan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Waktu
Pra kegiatan : Petugas menyiapkan daftar hadir, Peserta penyuluhan mengisi daftar
5 menit ruangan dan tempat untuk peserta hadir dan duduk di tempat yang telah
penyuluhan disediakan
Pendahuluan : Pembukaan: 1. Menjawab salam
5 menit 1. Mengucapkan salam dan 2. Mendengarkan tujuan dan maksud
memperkenalkan diri dari penyuluhan
2. Menyampaikan tujuan dan 3. Mendengarkan dan menyetujui
maksud penyuluhan kontrak waktu penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu dan 4. Mendengarkan materi penyuluhan
mekanisme yang disampaikan
4. Menyebutkan materi
penyuluhan
Pelaksanaan Pelaksanaan: 1. Menjawab pertanyaan
kegiatan 1. Menggali pengetahuan dan
penyuluhan : pengalaman sasaran penyuluhan
15 menit tentang perawatan pada pasien
CKD 2. Mendengarkan penjelasan
2. Menjelaskan materi penyuluhan
berupa :
a. Pengertian CKD
b. Klasifikasi CKD
c. Penyebab CKD
d. Pencegahan CKD
e. Penatalaksanaan CKD
f. Perawatan CKD
3. Memberikan kesempatan 3. Mengajukan pertanyaan
kepada sasaran penyuluhan
untuk mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang
disampaikan
4. Menjawab pertanyaan yang 4. Mendengarkan jawaban
diajukan oleh peserta
penyuluhan
Penutup : Evaluasi: 1. Peserta penyuluhan menjawab
5 menit 1. Menanyakan kembali materi pertanyaan yang diajukan oleh
yang telah disampaikan penyaji
2. Penyaji menyimpulkan materi 2. Peserta penyuluhan
yang telah disampaikan mendengarkan keseimpulan
3. Tim penyuluh kesehatan materi yang disampaikan
membagikan leaflet kepada 3. Peserta penyuluhan menerima
semua peserta penyuluhan leaflet

F. PENGORGANISASIAN

1. Pembimbing Akademik

2. Pembimbing Klinik

3. Penyaji

4. Moderator

5. Observer dan Notulen

6. Fasilitator

G. JOB DESCRIPTION

1. Penyaji

a. Menggali pengetahuan peserta penyuluhan tentang perawatan pasien CKD


b. Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar bisa memahami hal-hal tentang
isi, makna dan maksud dari penyuluhan.
2. Moderator
a. Bertanggung jawab atas kelancaran acara
b. Membuka dan menutup acara
c. Mensetting waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan

3. Fasilitator

a. Membantu kelancaran acara penyuluhan


b. Mendorong peserta unutk bertanya kepada penyaji
c. Membagi leaflet kepada semua peserta penyuluhan

4. Observer dan Notulen

a. Mengamati jalannya acara penyuluhan


b. Mencatat pertanyaan peserta
c. Mengevaluasi serangkaian acra penyuluhan mulai dari awal hingga akhir
H. SETTING TEMPAT

Keterangan P : Peserta Penyuluhan

I. KRITERIA EVALUASI

1. Kriteria Struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilakukan
b. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama dengan Tim
PKRS RSUD Dr. Soetomo Surabaya
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai POA
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description

3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang sejumlah 7 orang atau lebih
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri
c. Peserta mampu menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh
MATERI

A. Pengertian GGK (Gangguan Ginjal Kronik)

Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun secara cepat dan
fungsi tersebut tidak dapat kembali seperti semula, yaitu dimana ginjal mengalamikegagalan
dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.

B. Klasifikasi GGK

Salah satu fungsi ginjal adalah memfiltrasi protein sehingga normalnya tidak
ditemukan protein dalam urin. Pemeriksaan urin rutin merupakan suatu pemeriksaan yang
amat sederhana untuk mengetahui apakah terdapat gangguan ginjal. Berdasarkan kemampuan
filtrasinya, gagal ginjal dapat dibagi menjadi :

1. Stadium 1 (GFR > 90)


Pada gagal ginjal stadium 1 fungsi ginjal dalam batas normal, namun terdapat kelainan
pada pemeriksaan urine rutin, pemeriksaan struktur ginjal, atau terdapat faktor genetik.
Tidak ada pengobatan khusus pada stadium ini, target tekanan darah harus dicapai
sesegera mungkin.
2. Stadium 2 (GFR 60-89)
Pada gagal ginjal stadium 2 terdapat penurunan minimal fungsi ginjal selain
ditemukannya kelainan pada pemeriksaan urin rutin, pemeriksaan struktur ginjal, atau
adanya faktor genetik. Sama seperti pada stadium 1, tidak ada pengobatan khusus, faktor
risiko terjadinya progresifitas penyakit ginjal perlu ditelaah dan diintervensi segera.
3. Stadium 3 (GFR 30-59)
Pada gagal ginjal stadium 3 terdapat penurunan fungsi ginjal yang bermakna. Penyakit
gagal ginjal merupakan penyakit yang perjalanannya progresif, dalam artian terus
berlangsung sehingga perlu dilakukan tindakan yang dapat menghambat lajunya
kerusakan ginjal. Faktor risiko harus dapat ditekan dan penyebab terjadinya gagal ginjal
perlu dievaluasi dengan seksama.
4. Stadium 4 (GFR 15-29)
Pada gagal ginjal stadium 4, penurunan fungsi ginjal sudah berat dan perlu
dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan hemodialisis atau tindakan cuci darah.
Hemodialisis rutin perlu ditelaah lebih baik dari segi medis maupun dari segi ekonomi.
5. Stadium 5 (GFR < 15 atau menjalani tindakan hemodialisis rutin)
Pada gagal ginjal stadium ini, dapat dikatakan ginjal tidak berfungsi lagi sehingga
tindakan hemodialisis dianjurkan sesegera mungkin sebelum muncul gangguan yang
mengancam jiwa.

Sesuai definisinya, gangguan ginjal dikatakan kronis bila terjadi gangguan fungsi
maupun struktur ginjal lebih dari 3 bulan. Artinya meskipun pada pemeriksaan menunjukkan
bahwa fungsi ginjal dalam batas normal, namun terdapat gangguan struktur ginjal lebih dari 3
bulan, sudah dapat dikatakan menderita penyakit ginjal kronis. Pada keadaan ini penderita
digolongkan ke dalam gagal ginjal stadium 1. Pada stadium 5, ginjal sudah tidak bisa lagi
menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dilakukan tindakan hemodialisis atau
tindakan cuci darah. Pada hemodialisis, darah dari penderita akan masuk ke dalam suatu alat
ginjal buatan dimana pada alat tersebut akan terjadi proses penyaringan zat-zat beracun
maupun elektrolit yang berbahaya bagi tubuh. Dan setelah proses tersebut selesai, darah yang
“bersih” akan dimasukkan lagi ke dalam tubuh penderita.

C. Penyebab GGK

1. Kurang minum
2. Minuman Beralkohol
3. Minuman bersoda
4. Tekanan darah tinggi
5. Infeksi penyakit
6. Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat
7. Penyakit bawaan
8. Batu saluran kencing

D. Tanda dan Gejala GGK

1. Sakit kepala
2. Sesak nafas, udem paru, hipertensi, oliguri, anuri, udem
3. Mual, muntah, pucat, kulit kering, anemi
4. Gejala dini: lemah, sakit kepala, berat badan menurun, lelah, nyeri pinggang.
5. Gejala lanjut: nafsu makan menurun, mual disertai muntah, sesak nafas baik
6. di waktu ada kegiatan atau tidak, bengkak yang disertai lekukan, gatal-gatal pada
kulit, dan kesadaran menurun .

E. Penatalaksanaan GGK

1. Observasi keseimbangan cairan antara yang masuk dan keluar

Masukan Haluaran
Cairan oral: 1100-1400 mL Urin: 1200-1500 mL
Air dalammakanan: 800-1000 mL Feses: 100-200 mL
Air hasilmetabolisme: 300 mL Paru: 400 mL
Kulit: 500-600 mL
Total: 2200-2700 mL Total: 2200-2700 mL

2. Batasi cairan yang masuk


Menghitung kebutuhan cairan per hari
Metode 1
1) Dewasa <55 tahun : 30-35 mL/kg BB
2) Dewasa usia 55-75 tahun : 30 mL/kg BB
3) Dewasa usia >75 tahun : 25 mL/kg BB

Metode 2

10 kg pertama dikalikan 100 mL cairan

10 kg ke-dua dikalikan 50 mL cairan

Sisa kg dikalikan 15 mL cairan

3. Cuci darah (hemodialisa)


4. Operasi
5. Pengambilan batu
6. Transplantasi ginjal (Cangkok Ginjal)
7. Nutrisi
8. Obat-obatan

F. Perawatan GGK di Rumah


Pengaturan diet: tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium, rendah kalium.
1. Jenis Makanan Yang Diperbolehkan
a. Bahan makanan sumber karbohidrat: Nasi, bihun, jagung, madu, permen.
b. Bahan makanan sumber protein: Telur, daging, ikan, ayam, susu rendah protein
c. Bahan makanan sumber lemak: Minyak jagung, minyak kacang tanah
d. Bahan makanan sumber vitamin: Semua sayuran dan buah-buahan dengan
pengolahan khusus, yaitu:
1) Kupas buah atau sayur, potong-potong lalu cuci dengan air mengalir.
2) Letakkan dalam mangkok, tambahkan air hangat sampai sayur dan buah
terndam, rendam selama 2 jam (banyaknya air kurang lebih 10 kali bahan
makanan).
3) Buang air rendaman.
4) Bilas dengan air mengalir.
5) Masak buah dan sayur. Buah dapat dimasak sebagai setup/cocktail (buang air
rebusan buah).
2. Jenis Makanan yang Tidak Diperbolehkan
a. Bahan makanan sumber karbohidrat: Umbi – umbian (kentang, singkong, ubi,
talas, dll)
b. Bahan makanan sumber protein: Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe
dan tahu
c. Bahan makanan sumber lemak: Minyak kelapa, santan, lemak hewan
d. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral: Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium
pada klien yang memiliki kadar kalium tinggi dalam darah.

Tujuan Diet pada pasien dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik adalah:

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan


2. memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.
3. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).
4. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
5. Mencegah atau mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan
6. memperlambat turunnya lajufiltrasi glomerulus (Almatsier, 2006).

Pada penderita GGK sering terjadi mual, muntah, anoreksia, dan gangguan lain yang
menyebabkan asupan gizi tidak adekuat/tidak mencukupi.

Syarat Pemberian Diet pada Gagal Ginjal Kronik adalah (Almatsier 2006):

1) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.


2) Protein rendah, yaitu 0,6 – 0,75 gr/kg BB.
3) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan total energi, diutamakan lemak tidak
jenuh ganda.
4) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi yang berasal dari protein
dan lemak.
5) Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria, banyak
natriumyang diberikan antara 1-3 g.
6) Kalium dibatasi (60-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq),
oliguria,atau anuria.
7) Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah dengan pengeluaran
cairanmelalui keringat dan pernapasan (±500 ml).
8) Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C, vitamin
D.
9) Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu :
a. Diet Protein Rendah I: 30 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 50
kg.
b. Diet Protein Rendah II: 35 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 60
kg.
c. Diet Protein Rendah III: 40 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 65
kg.
d. Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat bergantung pada keadaan
dan berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi
atau lebih rendah daripada standar. Untuk protein dapat ditingkatkan dengan
memberikan asam amino esensial murni.

G. Pencegahan GGK ( Gagal Ginjal Kronis )

1. pengobatan hipertensi yaitu makin rendah tekanan darah makin kecil risiko penurunan
fungsi ginjal
2. pengendalian gula darah, lemak darah, dan anemia
3. penghentian merokok
4. peningkatan aktivitas fisik
5. pengendalian berat badan

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke-6. Jakarta: Gramedia.

Brunner & Suddarth.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Rendi, Clevo M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikah Bedah Dan Penyakit Dalam.
Jogjakarta: Noha Medika

Brown WW et al. 2003. Identification of Persons at High Risk for Kidney Disease Via
Targeted Screening. The NKF Kidney Early Evaluation Program. Kidney Int
Suppl.

Anda mungkin juga menyukai