OLEH:
Yanri Toy
1652023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minuman ini banyak disukai karena rasanya yang nikmat, siap saji dan sangat
memenuhi selera bagi mereka yang sedang dahaga, terutama setelah berolahraga dan bekerja
berat. Suatu hal yang wajar jika minuman ini disukai karena iklim kita yang tropis lembab
dengan suhu udara yang cukup tinggi, sama dengan iklim tempat pertama kali ditemukannya
racikan softdrink ini di Amerika Serikat bagian selatan yang beriklim tropis, yaitu negara
bagian Georgia dan South Carolina. Orang membutuhkan banyak cairan karena cuaca panas
menghilangkan dengan cepat cairan tubuh.
` Di lain pihak makin banyak penyakit yang diderita masyarakat yang secara langsung
maupun tidak menuding konsumsi softdrink sebagai penyebabnya, seperti obesitas (kelebihan
berat badan) terutama pada anak-anak, kerusakan / karies gigi dan bahkan diabetes. Untuk itu
pengetahuan tentang apa itu softdrink sangat penting artinya, terutama bagi orangtua yang
suka memanjakan anak-anaknya dengan membelikan softdrink sebagai minuman sehari-hari.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
LANDASAN TEORI
Pada abad 16 tepatnya berada di wilayah Eropa ditemukan cara penggabungan CO2 ke
dalam air yang bertujuan sebagai terapi kesehatan menggunakan media air mineral. Pada
tahun 1767, Priestley seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang
ditambahkan dalam air bisa menyebabkan rasa asam. Pada tahun 1785 Minuman
mengandung CO2 pertama kali diproduksi di Philadelphia, Amerika Serikat. Pada tahun 1886
Seorang ahli farmasi yang berasal dari Atlanta-Georgia (AS) bernama John Smith Pemberton,
menemukan formula minuman dibuat dari daun koka, biji kola, dan anggur, Koka
(Erythroxylon coca) yang merupakan jenis tanaman penghasil kokain. Minuman ini akhirnya
diberi nama Coca-Cola. Pemberton mengklaim Jika bahan-bahan ini berfungsi memperbaiki
pencernaan, pernapasan, dan sistem saraf. Minuman ini disajikan dalam bentuk tonik dan
anggur yang diyakini bisa mencerdaskan peminumnya. Akan tetapi belakangan diketahui jika
daun koka memiliki efek negative seperti bahan narkotik semacam morfin dan akhirnya
menimbulkan penolakan terhadap minuman ini. Karena banyaknya protes terhadap minuman
ini akhirnya Pemberton menghilangkan kandungan koka di dalam formulanya tanpa
mengubah rasanya. Saat penjualan minuman mengandung alkohol mulai dibatasi, Pemberton
akhirnya menghilangkan kandungan anggur dalam Coca-Cola untuk merubah citra minuman
buatannya menjadi minuman ringan tanpa alcohol yang bisa diperdagangkan secara bebas.
Pada tahun 1898 ahli farmasi dari New Bern-North Carolina (AS), menciptakan formula
minuman yang mengandung karbonasi yang di beri nama dengan “Brad’s Drink” dan
akhirnya dikenal sebagai Pepsi-Cola. Pada awalnya minuman ini digunakan sebagai obat
sakit perut dan seiring berjalannya waktu dan mengalami banyak perubahan dalam formula
akhirnya minuman ini menjadi minuman ringan yang bisa dikonsumsi setiap saat dan
sekarang minuman ini saingan terkuat Coca Cola. Pada tahun 1905, Claud A. Hatcher
seorang ahli farmasi dari Columbus-Georgia (AS) menemukan formula minuman
berkarbonasi yang diberi nam “Chero-Cola” yang sekarang dikenal dengan nama Royal
Crown (RC) Cola yang merupakan produsen ketiga terbesar softdrink dunia
Soda pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Joseph Priestley
pada tahun 1770-an, yaitu ketika ia berusaha mencampurkan air destilasi dengan gas
karbondioksida (CO2). Soda mulai dikenal luas ketika ilmuwan Inggris lainnya, yaitu John
Mervin Nooth menyempurnakan penemuan Joseph Priestley dan menjualnya sebagai obat.
Pada tahun 1830, sebuah pabrik minuman berkarbonasi pertama kali berdiri di Amerika
Serikat.
Air soda memiliki rumus kimia H2CO3. Untuk membuat air soda, komponen yang paling
penting adalah air dan gas karbondioksida. Air soda memang dibuat dengan melarutkan gas
karbondioksida (CO2) ke dalam air. Sama seperti oksigen, karbondioksida merupakan gas
yang banyak terdapat di alam. Karbondioksida merupakan gas yang kita keluarkan saat
bernapas dan diambil oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Bila diinjeksi ke dalam air
dengan tekanan tinggi, karbondioksida akan membentuk asam karbonat. Itulah sebabnya
minuman berkarbonasi disebut juga minuman berkarbonasi (carbonated beverages). Asam
karbonat tersebutlah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya sentuhan khas soda di
mulut (mouthfeel) dan perasaan yang mengigit (bite) pada saat minuman
berkarbonasi.diminum.
Meskipun minuman bersoda sudah tidak memiliki kandungan alkohol, namun minuman
bersoda atau soft drink memiliki beberapa kandungan lainnya, antara lain:
Alkohol adalah penyebab banyak penyakit dan kematian. Alkohol meracuni setiap
jaringan tubuh- otak, sistem syaraf, jantung, hati, saluran pencernaan, dan sistem kekebalan
tubuh. Alkohol menyebabkan sel-sel darah merah diseluruh tubuh.otak depan adlah yang
paling peka terhadap pengaruh alkohol.Roh kudus berbicara kepada manusia melalui otak
depan ini, yang disebut hati nurani. Akibatnya alkohol melemahkan pusat komunikasi tubuh
dengan roh kudus.
“Setiap tahun, jutaan galon minuman yang memabukkan ini dihabiskan. Berjuta-juta dolar
dibelanjakan untuk membeli kesengsaraan, kemiskinan, penyakit, kemerosotan, nafsu
,kejahatan dan kematian.” E.G White, ministry of healing, hlm 336.
“Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang
terhuyung-huyung karenannya”(Amsal 20:1)
“Kewajiban kita yang pertama, satu-satunya yang wajib kita kepada Allah,kepada diri sendiri,
dan kepada sesama manusia adalah mematuhi hukum-hukum Allah. Semuanya ini termasuk
hukum kesehatan.”---Counsels on health,pp 24,25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber :
Counsels on Health, Ellen Gould Harmon White, Pacific Press Publishing
Association, 1951
The Ministry Of Healing, Ellen Gould White, Jazzybee Verlag, 2014
ALKITAB
Judul IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika), PT Grafindo Media Pratama