MAKALAH
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB IV DISKUSI 15
BAB V SIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA 18
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2
3
Diagram 2.3 Etiologi Periodontitis: Interaksi antara Dental Plaque dan Host
(Wolf, 2006).
1. Bakteri
Faktor etiologi utama adanya periodontitis ialah adanya mikroorganisme
dalam biofilm subgingival.
2. Host
Respon imun dan penyakit sistemik mempengaruhi keberadaan dan perjalanan
klinis dari periodontitis.
5
2.4 Patofisiologi
langsung ke ligamen periodontal baru ke tulang alveolar. Pada sisi vestibular dan
oral, inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang permukaan periosteal sebelah luar
dari tulang, dan masuk sum-sum tulang melalui kanal pembuluh darah pada
korteks sebelah luar.
Periapikal:
Terdapat lesi radiolusen berbatas difus di apikal akar gigi 14
Kesan:
Terdapat kelainan pada mahkota, membran periodontal, puncak tulang alveolar
dan periapikal pada gigi 14
Suspek radiologis:
Periodontitis apikalis pada gigi 14
Gambar 2.6 Interproksimal, ada defek antara bukal dan kortikal lingual,
terlihat lesi radiolusen (A) Ke arah apikal dari tepi crest (B) (White,
2009).
8
CASE REPORT
9
11
mandibula yang diukur dengan DXA memiliki hubungan yang signifikan dengan
BMDs dari lumbar tulang belakang, tulang paha dan lengan pada 40 perempuan.
Drozdzowska et al. juga melaporkan hubungan yang signifikan antara BMD
mandibula yang diukur dengan DXA, BMD pinggul yang diukur dengan DXA
dan BMD dari falang tangan yang diukur dengan QUS pada 30 perempuan.
Penemuan sebelumnya menunjukkan bahwa korteks mandibula dapat
menjadi indikator yang berguna untuk BMD tulang keseluruhan, karena BMD
kortikal sebagian besar memberikan kontribusi untuk BMD mandibula yang
diukur dengan DXA. Klemetti menerapkan QCT untuk mengukur trabekuler dan
kortikal BMD mandibula secara terpisah dan menemukan hubungan yang
signifikan antara kortikal BMD bukal mandibula dan BMD tulang belakang
lumbar dan pinggul pada 77 wanita pascamenopause. Namun, ia gagal
menemukan hubungan antara trabecular BMD dari BMD mandibula dan tulang.
Taguchi et al. juga menemukan hubungan yang signifikan antara kortikal
BMD mandibula yang diukur dengan QCT dan BMD tulang belakang lumbar
pada 44 wanita pascamenopause. Mereka juga menemukan korelasi penting
antara trabecular BMD mandibula dan BMD tulang belakang pada wanita
pascamenopause. Beberapa indeks radiomorphometrik di mandibula pada DPR
(Dental Panoramic Radiograph) telah dikembangkan untuk menilai BMD
skeletal keseluruhan atau status osteoporosis: Indeks mental, atau, MI (Gambar l);
Indeks mandibular panorama (PMI); Indeks gonial (GI); Indeks antegonial (AI);
Indeks kortikal mandibula (MCI); dan rasio tinggi tulang alveolar ke tinggi tulang
basal mandibula. Ketebalan korteks dari mandibula pada Dental Panoramic
Radigraph, ketebalan korteks batas inferior dari mandibula pada foramen mental
(MI) yang digunakan sekarang untuk mengidentifikasi individu dengan BMD
skeletal rendah atau berisiko tinggi osteoporosis.
Klemetti et al (1994),. melaporkan klasifikasi morfologi baru korteks
inferior mandibula (MCI). Morfologi korteks inferior mandibula ditentukan
dengan mengamati mandibula distal dari foramen mental yang bilateral (Gambar
2) sebagai berikut: Kelas 1-margin endosteal dari korteks inferior, halus; Kelas
2-margin endosteal menunjukkan defek semilunar (lacunar resorpsi) dengan
13
pembentukan residu kortikal endosteal dengan tebal 1-3 lapisan; Kelas 3-korteks
jelas berpori dengan residu endosteal padat.
Klemetti et al., Taguchi et al. dan Bollen et al. menunjukkan bahwa MCI
dapat menjadi indikator yang berguna pada BMD skeletal, risiko fraktur
osteoporosis atau pergantian tulang pada wanita pascamenopause.
Simpulan
Meskipun alat yang dapat mengetahui kepadatan tulang, seperti DXA,
sangat mahal, namun dapat digunakan secara luas untuk mengidentifikasi
individu dengan BMD yang rendah atau osteoporosis. Di sisi lain, karena
beberapa indeks, seperti MI dan MCI pada DPR, alat skrining mungkin dapat
15
DISKUSI
(Tanya Jawab)
15
17
SIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18