Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MEDIA PEBELAJARAN FISIKA

“ MEDIA 3 DIMENSI PEBELAJARAN FISIKA ”

DISUSUN OLEH :

Alexander Yudha Abimantara (A1C317029)

Rachel Risda Sitanggang (A1C317067)

Anna Ferawati (A1C317075)

Dian Yulianti (A1C3170

DOSEN PENGAMPU :

Dian Pertiwi Rasmi, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PENDIIDKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
I. Media 3 dimensi

A. pengertian pembelajaran tiga dimensi.

Media pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat


diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar,dan
tinggi/tebal.1Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa
proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat
berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai
tiruan yang mewakili aslinya.2
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat
dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia
sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk
dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana
benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media
pembelajaran yang efektif.

B. Jenis-jenis Media Tiga Dimensi


Menurut Nana Sudjana dkk, model dapat dikelompokkan kedalam enam kategori
yaitu:
1. Model Padat (Solid Model)

Suatu model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar


daripada objek dan acapkali membuang bagian-bagian yang membingungkan
gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya. Contohnya:
sejarah persenjataan: misalnya senapan, meriam, kapak, batu, lembing,
tombak,dan pedang.

2. Model Penampang (Cutaway Model)

Model penampang memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu


tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan
bagian dalamnya. Kadang-kadang model ini dinamakan model X-Rayatau
model Crossectionyaitu model penampang memotong. Contoh: anatomi
manusia dan hewan, seprti: gigi, mata, kepala, otak, torso, tulang belulang,
jantung, paru-paru, dan bagian ginjal.

3. Model Susun (Builed-up Model)

Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau
sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi manusia dan
binatang, seperti: mata, telinga, jantung, tengkorak, otak.

4. Model Kerja (Working Model)

Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian
luar dari objek asli, dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang
sesungguhnya. Contoh: peralatan musik, seperti: biola,seruling, terompet,
piano, harpa, trambulin.

5. Mock-up

Mosk-up adalah suatu penyederhanaan sususnan bagian pokok dari


suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Susunana nyata dari bagian-bagian
pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah
dimengerti oleh siswa. Contoh: penggunaan susunan perangkap tikus.

6. Diorama

Diorama adalah sebah pandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk


menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas
bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar
belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian. Contoh: interior pada
gua.

C. Karakteristik Media Tiga Dimensi


1. Model Padat (Solid Model)

Dalam model ini siswa dapat melakukan kegiatan membuat model yang
sangat bermanfaat dalam mengembangkan konsep realisme bagi dirinya.
Melalui kegiatan konstruksi, menciptakan dan membentuk objek tertentu
mereka ditantang untuk memecahkan masalah-masalah pengajaran dalam
berbagai bidang studi yang mereka pelajari. Melalui transformasi sederhana,
menggunakan bahan-bahan murah para siswa menciptakan berbagai bentuk
objek studi, sehingga hasil belajar lebih mendalam dan lebih mantap.

2. Model Penampang (Cutaway Model)

Model penampangdibuat dengan beberapa alasan yang antara lain


benda aslinya tertutup dan terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya gunung
berapi, sedang murid memerlukan penjelasan tentang struk-tur bagian
dalamnya. Alasan lain adalah alasan kesesuaian, misalnya untuk mendapat
pema-haman yang jelas tentang struktur bagian dalam mata manusia, kita
tidak mungkin membuat irisan langsung pada tubuh manusia, sekalipun sudah
mati. Untuk itu diperlihatkan tiruan untuknya.
Fungsi dari model ini adalah menggantikan objek sesungguhnya. Selain
itu model penampang bisa memperjelas objek yang sebenarnya, karena bisa
diperbesar atau diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat model
penampang adalah, hanya bagian-bagian terpenting saja yang harus
ditonjolkan, biasanya dibubuhi warna-warna yang kontras, sedangkan rincian
yang tidak begitu penting dihilangkan.

3. Model Susun (Builed-Up Model)

Model susunan dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda,


disamping memperlihatkan bagian dalam obyek juga dapat dilepas atau
dipreteli untuk dipelajari satu per satu sehingga memperjelas pengertian. Dan
bila sudah selesai dapat diletakkan kembali pada posisinya semula. Model ini
dapat berupa variasi dari model irisan. Model irisan sendiri dapat disebut
model terbuka, karena menggambarkan obyek yang aslinya dalam keadaan
tertutup ditampilkan dalam model yang terbuka. Untuk model terbuka
sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu mempelajarinya. Karena disamping
mahal harganya, juga agak mudah rusak dan apabila alat penyetelnya rusak
dapat mengganggu penampilan model tersebut dan mungkin tidak dapat
disusun seperti semula.

4. Model Kerja (Working Model)

Model kerja dirancang untuk menunjukkan kepada para siswa


bagaimana mekanisme suatu objek itu berfungsi. Berbagai model yang baik
seringkali mempergunakan pewarnaan yang kontras pada bagian-bagian
terpenting seperti pada blok mesin, kabel, sikuit, atau berbagai komponen
menunjukkan hubungan satu sama lain. model kerja sangat mendorong rasa
keingintahuan siswa.
5. Mock-Up

Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat memperlihatkan


fungsi atau gerakan dari aspek tertentu saja dari benda, alat atau obyek yang
akan diterangkan. Pada mock-up hanya nampak bagian yang penting yang
perlu diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada siswa, sedang
bagian kecil lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat
mengganggu perhatian siswa dihilangkan.
Jadi sebenarnya mock-up terletak ditengah-tengah model tiruan dengan
benda sebenarnya. Dikatakan model tidak tepat, karena dapat memperlihatkan
fungsi sebenarnya dari bagian alat itu, sebaliknya disebut benda sebenarnya
juga tidak tepat, karena bagian-bagian lain dari bentuk benda aslinya yang
tidak diterangkan, dihilangkan. Selain itu bahan baku yang dibuat untuk alat
ini bisa dibuat dari bahan yang lain dari benda atau peralatan aslinya.
Misalnya siswa waktu belajar tentang fungsi bel listrik. Pertama dapat dibuat
model rumah yang sederhana, kemudian dibuat perangkat bel listrik yang
sebenarnya dan dihubungkan dengan listrik (battery atau accu). Bel listrik
ditempelkan pada dinding rumah-rumahan tersebut. Dengan demikian siswa
dapat melihat proses kerjanya bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik
dan tahu cara meletakkan bel listrik yang baik. Contoh lain misalnya dibuat
mock-up traffick light ukuran kecil yang dapat menyala. Kemudian dibuatkan
model lapangan yang menggambarkan perempatan jalan dan traffick light tadi
dipasang pada posisi yang tepat.
6. Diorama

Diorama adalah merupakan gabungan antara model dengan gambar


prespektif dalam suatu penampilan yang utuh. Dengan diorama kesan visual
yang diperoleh siswa lebih hidup. Peragaan melalui medium diorama bisa
dilengkapi dengan lampu warna tertentu sehingga lebih memberikan kesan
hidup dan dramatis. Diorama dapat dibuat dalam ukuran yang diperkecil,
tetapi dapat pula dibuat dalam ukuran yang sebenarnya.
Adapun objek yang dapat dibuat diorama, misalnya kampung nelayan
di pantai, rumah adat atau perkampungan tradisional suku tertentu dengan
aktivitas penghuninya atau dapat pula dibuat diorama yang menggambarkan
suatu peristiwa penting masa lalu yang dicatat dalam sejarah. Diorama yang
dibuat dengan ukuran besar/sebenarnya dapat anda temukan misalnya di
lantai dasar Monumen Nasional (Monas), museum Lobang Buaya, Museum
Stratria Mandala Jakarta, di samping diorama tersebut dibuat dengan ukuran
besar juga dilengkapi dengan lampu sebagai pemberi suasana agar berkesan
hidup. Selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung suasana,
sehingga menjadi nampak lebih hidup.

D. Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi

Adapun kelebihan dan kekurangan media tiga dimensi, sebagai berikut:


1. Model Padat (Solid Model)

a. Kelebihan dari model padat (Model Padat)


 Dapat memberikan pengalaman secara langsung
 Dapat dibuat dengan biaya yang murah
 Dapat mengembangkan konsep realisme siswa

b. Kekurangan dari model padat

 Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.


 Anak tuna netra sulit untuk mengaplikasikannya.

2. Model Penampang

a. Kelebihan dari model penampang

 Dapat memberikan pengalaman secara langsung.


 Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.
 Dapat mempermudah pehaman karena merupakan pengganti obyek
yang sesungguhnya.
 Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.
 Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja

b. Kekurangan dari model penampang

 Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.


 Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan.
 Anak tunanetra sulit membandingkannya.
 Jika membeli alat perga membutuhkan biaya yang besar.

3. Model susun

a. Kelebihan dari model susun

 Memberikan pengalaman secara langsung.


 Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme.
 Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara
kerjanya.
 Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
 Dapat menunjkkan alur suatu proses secara jelas.

b. Kekurangan dari model susun

 Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah besar.


 Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya.
 Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang
rumit.
4. Model Kerja

a. Kelebihan dari model kerja

 Memberikan pengalaman secara langsung.


 Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.
 Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
 Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

b. Kekurangan dari model kerja

 Tidak dapat menjaangkau sasaran dalam jumlah besar.


 Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang
rumit.
 Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.
 Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya secara sempura.

5. Mock-up

a. Kelebihan dari model mock-up

 Memberikan pengalaman secara langsung


 Dapat menunjukkan obyek secara utuh secara utuh baik kontruksi
maupun cara kerja
 Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
 Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas

b. Kekurangan dari model mock-up

 Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar


 Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang
rumit
 Untuk membuat alat perga membutuhkan biaya yang besar
 Anak tunanetra sulit untuk membandingkannya

6. Diorama

a. Kelebihan dari model diorama


 Untukmem berikan pemandangan/gambaran visual dari pokok yang
sebenarnya dalam bentuk kecil.
 Membawa ke dalam kelas sebagian kecil dari pada dunia dalam bentuk
diperkecil dan tiga dimensi.
 Dapat menggambarkan peristiwa yang terjadi disuatu tempat, waktu
tertentu dilihat ari posisi atau arah tertentu pula secara lebih hidup

b. Kekurangan dari model diorama

 Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.


 Dalam pembuatan membutuhkan waktu dan biaya.
 Dan membutuhkan kreativitas guru maupun siswa.

II. Materi yang di sampaikan


A. Pengertian Katrol dan jenis-jenis

Katrol adalah salah satu pesawat sederhana yang terdiri atas


seperangkat roda dan kerangka penyangga serta seutas tali yang melingkar
mengikuti alur roda tersebut. Itulah pengertian dari katrol. Tentunya kalian
akan lebih mudah mengangkat ember yang berisi sesuatu jika
menggunakan salah satu jenis pesawat sederhana ini yaitu katrol bukan,
dibandingkan harus langsung mengangkatnya langsung tanpa bantuan
katrol. Persamaan atau rumus yang digunakan dalam perhitungan katrol
pun tidak jauh berbeda dengan tuas, hanya saja nanti yang membedakan
adalah nilai dari Keuntungan Mekanik Kita akan bahas perbedaan itu di
jenis-jenis katrol dibawah ini. Secara matematis rumus yang digunakan
untuk menghitung katrol adalah sebagai berikut.

 Jenis-Jenis Katrol
Ternyata dalam kehidupan sehari-hari kita hanya sering menggunakan satu
jenis katrol, padahal katrol memiliki tiga jenis berdasarkan susunan dari
katrol tersebut. Ketiga jenis katrol tersebut adalah sebagai berikut.
1. Katrol tetap adalah sebuah katrol yang terpasang pada tempat
yang tetap sehingga tidak dapat bergerak ke atas atau ke bawah.
Katrol tetap ini yang sering kita gunakan atau pada zaman dahulu
menjadi alat yang pasti ada di tiap-tiap sumur rumah. tetapi pada
zaman sekarang katrol sudah jarang terlihat melainkan beralih
fungsi menjadi pengangkut benda yang berat seperti pada proyek
bangunan. Katrol tetap ini memiliki titik tumpu di O (pusat
lingkaran katrol), titik kuasa A, dan titik beban B. Kemudian BO
sebagai lengan beban dan AO sebagai lengan kuasa. Untuk lebih
jelasnya langsung saja kita lihat gambar dari katrol tetap ini
sebagai berikut.
Karena pada katrol tetap BO = AO, maka F akan sama dengan w
tetapi memiliki arah yang berlawanan. Dengan demikian
keuntungan mekanik katrol tetap akan sama dengan 1 (KM = 1).
Secara matematis rumus katrol tetap dapat dituliskan sebagai
berikut.

Keterangan: F = gaya kuasa (newton atau N)


w = berat beban (newton atau N)

2. Katrol bergerak adalah sebuah katrol yang terpasang sedemikian


rupa sehingga dapat bergerak naik turun. Salah satu ujung tali katrol
terikat pada satu tempat, sedangkan ujung tali katrol lainnya ditarik
keatas sehingga katrol ikut bergerak. Katrol bergerak ini sangat sedikit
kita temui di kehidupan kita ya, padahal katrol jenis kedua ini (katrol
bergerak) memiliki gaya kuasa yang lebih kecil dibandingkan dengan
katrol jenis pertama (katrol tetap. Sebagaimana katrol tetap, katrol
bergerak juga dapat dipandang sebagai tuas dengan titik B merupakan
titik tumpu dari katrol, titik A merupakan titik beban dari katrol.
Sedangkan lengan beban berapa pada titik OB dan lengan kuasa berada
pada titik AB. Untuk lebih jelasnya kita lihat gambar katrol bergerak
ini sebagai berikut. Karena di katrol jenis ini AB = 2 OB, maka
keuntungan mekanik katrol bergerak adalah 2 (KM = 2) sehingga gaya
yang diberikan akan menjadi setengah kali berat beban. Alasan ini
yang membuat katrol bergerak ini terasa lebih mudah mengangkat
beban dibandingkan dengan katrol tetap seperti pernyataan diatas.
Secara matematis rumus katrol bergerak dapat dituliskan sebagai
berikut.

Keterangan: F = gaya kuasa (newton atau N)


w = berat beban (newton atau N)
E. Cara Membuat Media Katrol Sederhana
a. Siapkan alat dan bahan :
1. Paralon
2. Botol bekas air mineral
3. Tali kur
4. Gergaji besi
5. Lem bakar
6. Gunting
7. Lingkaran ring
8. Kayu
9. Pita dan kertas manila
b. Potonglah dua pipa sama panjang yang akan digunakan sebagai tiang
katrol. Kaitkan dua katrol dengan kayu seperti gambar berikut.

c. Tancapkan tiang pada pada botol bekas air mineral yang telah diisi
dengan tanah agar tiang

d. Pasangkan tali kur pada katrol dan siapkan timba sebagai tempat beban

Anda mungkin juga menyukai