Nama : MEGAWATI

NIM : SNR 18213047

Kelas : Progsus Non reguler semester II

KASUS
Anda adalah seorang perawat yang bertugas dibangsal interna, pada suatu sore
Menerima seorang pasien dengan keluhan panas badan dan diare sudah satu bulan
Anda bermaksud mengusulkan pemeriksaan test HIV untuk pasien.
Pertanyaan :
a. Prinsip etik apa yang harus saudara pertimbangkan ?
b. Kapan informed consent diberikan ?
c. Bagaimana cara memberikan konseling pada pasien tersebut mengapa anda merasa dia
perlu melakukan test ?
d. Penjelasan apa yang harus anda sampaikan ketika pasien menanyakan jenis test yang
diperlukan ?

Jawaban :

a. Prinsip etik yang harus dipertimbangkan :

Sebagai seorang perawat prinsip etik yang dapat kita gunakan pada saat menangani
pasien tersebut adalah:
1. Prinsip tanggung jawab
Yaitu bertanggung jawab dalam mencegah penyebaran dan memberikan perawatan
pada ODHA
2. Prinsip empati
Yaitu ikut merasakan penderitaan sesama termasuk ODHA dengan penuh
simpati,kasih sayang dan kesediaan saling menolong.
b. informed consent diberikan pada saat
setelah dilakukan VCT atau konseling kemudian setelah pasien memahami tentang tes
,tujuan tes, informed consent meliputi tiga aspek penting,yaitu : persetujuan harus di
berikan secara sukarela,persetujuan harus diberikan setelah diberikan informasi yang
cukup sebagai pertimbangan untuk membuat keputusan,persetujuan bersifat jelas dan
 khusus maksudnya persetujuan diberikan terpisah dari persetujuan tindakan medis atau
tindakan perawatan lainnya. Persetujuan juga sebaiknya dalam bentuk tertulis,karena
persetujuan secara verbal memungkinkan pasien untuk menyangkal persetujuan yang
telah diberikan nya dikemudian hari.
c. Cara memberikan konseling pada pasien adalah dengan Voluntary Counseling and
Testing ( VCT ) atau konseling dan tes sukarela yang merupakan kegiatan konseling
yang bersifat sukarela dan rahasia, yang dilakukan sebelum dan sesudah tes darah di
laboratorium, tes ini dilakukan setelah klien memahami dan menandatangani informed
consent.pelayanan VCT dilakukan oleh petugas yang sangat terlatih dan memiliki
keterampilan konseling dan pemahaman akan HIV/AIDS.konseling dilakukan oleh
konselor terlatih dengan modul VCT,mereka dapat berprofesi sebagai perawat,pekerja
sosial,dokter,psikologi,psikiater,atau profesi lain.
Pasien tersebut perlu dilakukan tes karena setiap orang berhak atas kesehatan terutama
pada pasien HIV/AIDS yang tertuang dalam pasal 4 UU kesehatan No.36/2009,selain
itu juga untuk menegakkan diagnosis penyakit pasien sehingga bisa melakukan
tindakan selanjutnya terhadap pasien dan bisa melakukan tindakan pencegahan terhadap
keluarga pasien agar tidak terinveksi virus HIV melalui cara-cara pencegahan secara
dini.
d. Penjelasan yang dapat disampaikan kepada pasien ketika menanyakan test yang
diberikan adalah memberikan penjelasan mengenai pemeriksaan yang bisa dilakukan
dan tujuan dilakukan test ,pasien dikonseling oleh petugas khusus yang sudah terlatih
juga meminta persetujuan klien untuk dilakukan tes HIV, penjelasan bersifat jujur dan
rahasia.