Kasih SetiaMu Yang Kurasakan
Kasih SetiaMu Yang Kurasakan
Tugas ini Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 2
Dosen Pengampu :Koryna Aviory, S.Si, M.Pd
Oleh :
Kelas : 4A3
1. Pengertian Kesebangunan.......................................................................... 2
2. Pengertian Kekongruenan.......................................................................... 6
Penyelesaian:
a) Amati persegiABCD dan persegi EFGH.
(i) Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐷𝐶 𝐴𝐷 4
= = = =
𝐸𝐹 𝐹𝐺 𝐻𝐺 𝐸𝐻 5
Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi ABCD dan persegi
EFGHsebanding.
(ii) Bangun ABCD dan EFGH keduanya persegi sehingga besar
setiap sudutnya 90°. Dengan demikian, sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
Berdasarkan (i) dan (ii), persegi ABCD dan persegiEFGH sebangun.
b) Amati persegi ABCD dan belahketupat PQRS.
(i) Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐷𝐶 𝐴𝐷 4
= = = =
𝑃𝑄 𝑄𝑅 𝑆𝑅 𝑃𝑆 4
Contoh :
Amatilah gambar berikut ini
Penyelesaian:
Unsur-unsur persegipanjang ABCD adalah
𝐴𝐵 = 𝐷𝐶 = 8 𝑐𝑚, 𝐴𝐷 = 𝐵𝐶 = 6 𝑐𝑚, dan ∠A = ∠B = ∠C = ∠D = 90°
Amati persegipanjang PQRS dengan diagonal PR. Panjang PQ dapat
ditentukan dengan menggunakan Dalil Pythagoras sebagai berikut:
𝑃𝑄 = (𝑃𝑅)2 − 𝑄𝑅 2 = 102 − 62 = 64 = 8
Jadi unsur-unsur persegipanjang PQRS adalah
𝑃𝑄 = 𝑆𝑅 = 8 cm, 𝑃𝑆 = 𝑄𝑅 = 6 𝑐𝑚, dan ∠𝑃 = ∠𝑄 = ∠𝑅 = ∠𝑆 = 90°.
a. Berdasarkan uraian tersegut tampak bahwa sisi-sisi yang bersesuaian
dari persegipanjang ABCD dan persegipanjang PQRS sama panjang.
Selain itu, sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua persegipanjang
itu sama besar. Jadi persegipanjang ABCD kongruen dengan
persegipanjang PQRS.
b. Kedua bangun datar yang kongruen pasti sebangun. Jadi
persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS.
Contoh :
Coba kamu selidiki apakah ∆𝐴𝐵𝐶
dan ∆𝐴′ 𝐵′𝐶′ pada gambar disamping sebangun?
Jelaskan hasil penyelidikanmu.
Penyelesaian :
Amati ∆𝐴𝐵𝐶
(𝐴𝐶)2 = (𝐴𝐵)2 + (𝐵𝐶)2 ⇔ (𝐴𝐶)2 = 82 + 62
2
⇔ 𝐴𝐶 = 100 ⇔ 𝐴𝐶 = 100 = 10
Jadi, 𝐴𝐶 = 10
Amati ∆𝐴′ 𝐵′ 𝐶 ′
(𝐴′𝐵′)2 = (𝐴′𝐶′)2 − (𝐵′𝐶′)2 ⇔ (𝐴′𝐵′)2 = 52 − 32
𝐴𝐵 8 𝐵𝐶 6 𝐴𝐶 10
= = 2; = = 2; = =2
𝐴′𝐵′ 4 𝐵′𝐶′ 3 𝐴′𝐶′ 5
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐴𝐶
Berarti, 𝐴′ 𝐵 ′ = 𝐵 ′ 𝐶 ′ = 𝐴′ 𝐶 ′
suatu segitiga terdapat garis yang sejajar dengan salah satu sisi segitiga
𝑡
maka garis tersebut akan membagi sisi lainnya dengan perbandingan .
𝑢
Selanjutnya, amatigambar1.11
Cobaselidiki, apakah∆𝑃𝑄𝑅 sebangun
dengan ∆𝑄𝑆𝑅
Padagambartersebuttampakbahwa :
1) ∠𝑃𝑄𝑅 = ∠𝑄𝑆𝑅 (Siku-siku)
2) ∠𝑄𝑅𝑃 = ∠𝑄𝑅𝑆 (berimpit)
Ukurlah panjang sisi dan besar sudut segitiga ABC dan segitiga PQR.
Jika dilakukan pengukuran dengan benar, diperoleh hubungan :
(i) 𝐴𝐵 = 𝑃𝑄, 𝐵𝐶 = 𝑄𝑅, dan 𝐴𝐶 = 𝑃𝑅
(ii) ∠𝐴 = ∠𝑃, ∠𝐵 = ∠𝑄, dan ∠𝐶 = ∠𝑅
Oleh karena itu, ∆𝐴𝐵𝐶 kongruen dengan ∆𝑃𝑄𝑅.
Sekarang, ukurlah panjang sisi dan besar sudut ∆𝐾𝐿𝑀 dengan panjang
sisi 𝐾𝐿 = 3 𝑐𝑚, 𝐿𝑀 = 5 𝑐𝑚, dan 𝑀𝐾 = 4 cm . Kemudian, bandingkan
dengan unsur-unsur ∆𝐴𝐵𝐶 dengan panjang sisi 𝐴𝐵 = 6𝑐𝑚, 𝐵𝐶 =
10 𝑐𝑚, dan 𝐴𝐶 = 8 𝑐𝑚. Dari hasil pengukuran tersebut, diperoleh hubungan
berikut.
(iii) 𝐴𝐵 ≠ 𝐾𝐿, 𝐵𝐶 ≠ 𝐿𝑀, dan 𝐴𝐶 ≠ 𝐾𝑀
(iv) ∠𝐴 = ∠𝐾, ∠𝐵 = ∠𝐿, dan ∠𝐶 = ∠𝑀
Berdasarkan (iii) dan (iv) dapat diketahui bahwa ∆𝐴𝐵𝐶 tidak kongruen
dengan ∆𝐾𝐿𝑀. Akan tetapi,
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐴𝐶
= =
𝐾𝐿 𝐿𝑀 𝐾𝐿
Dengan demikian, ∆𝐴𝐵𝐶 sebangun dengan ∆𝐾𝐿𝑀.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwaDua segitiga
yang kongruen pasti sebangun, tetapi dua segitiga yang sebangun belum
tentu kongruen.
Contoh :
Pada gambar disamping, PQ diputar setengah
putaran dengan pusat O (titik O di luar PQ)
sehingga bayangannya P’Q’. Slidiki apakah
∆𝑃𝑂𝑄 kongruen dengan ∆𝑃′𝑂𝑄′. Jelaskan hasil
penyelidikanmu.
Contoh :
Amati Gambar 1.19.
Penyelesaian:
Sebangun Kongruen