Anda di halaman 1dari 38

ht

tp
s:
//t
an
ge
ra
ng
ka
b.
bp
s.
go COVER
.id
ht
tp
s:
//t
ang
era
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
STATISTIK DAERAH

.id
KABUPATEN TANGERANG 2017
go
s.
bp
b.
ka
ng
ra
e
ang
//t
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//t
ang
era
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN TANGERANG
2017

ISSN : 2407 - 2028


Nomor Publikasi :
Katalog : 1101002.3603

Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm


Jumlah Halaman : 28 Halaman + V

Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

.id
Penyunting :
go
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
s.
Gambar Kulit :
bp

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik


b.

Ilustrasi Kover :
ka

Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta


ng

Diterbitkan oleh :
ra

© Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang


e
ng

Dicetak Oleh :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang
a
//t
s:
tp
ht

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk
tujuan komersil tanpa seizin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Kata Pengantar

Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2017 diterbitkan


oleh BPS Kabupaten Tangerang berisi berbagai data dan informasi
terpilih seputar Kabupaten Tangerang yang dianalisis secara

.id
sederhana untuk membantu pengguna data dalam memahami
perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten
Tangerang.
go
s.
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2017 diterbitkan
bp

untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun.
b.

Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
ka

Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2017 memuat
ng

berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor
ra

di wilayah Kabupaten Tangerang dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian,
perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.
e
ng

Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua
a

pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan publikasi
//t

ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi di
s:

masa mendatang.
tp
ht

BPS Kabupaten Tangerang


Kepala,

Faizin, S.Si, M.M

iv Statistik Daerah Kab.Tangerang 2017


DAFTAR ISI

10. Industri Pengolahan 13


1. Geografi dan Iklim 1
11. Pariwisata 14
2. Pemerintahan 2
12. Pengeluaran Penduduk 15
3. Penduduk 4
13. Pendapatan Regional 16
4. Ketenagakerjaan 6

.id
14. Perbandingan Regional 17
5. Pendidikan 7 go
s.
Lampiran Tabel
bp

6. Kesehatan 8
b.
ka

7. Perumahan 9
ng
ra

8. Pembangunan Manusia 10
e
ng

9. Pertanian 11
a
//t
s:
tp
ht

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 v


ht
tp
s:
//t
ang
era
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
1
GEOGRAFI DAN IKLIM
Hari hujan terbanyak pada bulan Pebruari sebanyak 22 hari
Wilayah Tangerang secara geografis memiliki topografi yang relatif datar dengan
rata-rata curah hujan dalam setahun 237,7 mm dan hari hujan tertinggi
pada bulan Pebruari sebanyak 22 hari.

Kabupaten Tangerang termasuk salah satu


daerah tingkat dua yang menjadi bagian dari wilayah Peta Kabupaten Tangerang
Propinsi Banten. Terletak pada posisi geografis yang
cukup strategis dengan ibukotanya adalah Laut Jawa
Tigaraksa. Letak astronomis antara 6°00'- 6°20'
Lintang Selatan dan 106°20'-106°43' Bujur Timur. J
Luas wilayah Kabupaten Tangerang 959,6 km2 atau a
9,93 % dari seluruh luas wilayah Propinsi Banten Kota k
dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan Tangerang a
Kabupaten r
dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Serang
Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, t

.id
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten a
Bogor dan Kota Depok, sedangkan sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.
go Kota
s.
Tangerang
Kabupaten Tangerang secara geografis Kabupaten Selatan
bp

memiliki topografi yang relatif datar dengan Lebak


kemiringan tanah rata-rata 0-3% menurun ke Utara.
b.

Ketinggian wilayah berkisar antara 0-85 m di atas


ka

permukaan laut. Daerah Utara Kabupaten Tange- Data Geografis dan Iklim Tangerang 2016
rang merupakan daerah pantai dan sebagian besar
ng

daerah urban, daerah timur adalah daerah rural dan


pemukiman sedangkan daerah barat merupakan Uraian Satuan Nilai
ra

daerah industri dan pengembangan perkotaan.


e

DATA GEOGRAFIS
ng

Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di


BMKG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, yaitu a. Luas wilayah km2 959.6
a

berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban


//t

udara dan intensitas matahari , curah hujan dan rata- b. Ketinggian m dpl 85
s:

rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata c. Sungai terpanjang (S. Cisadane) Ha 414.3
berkisar antara 24,8 0C - 32,2 0C dengan temperatur
tp

maksimum tertinggi pada Bulan Mei 33,5 0C dan d. Wilayah Terluas (Rajeg) Ha 53.7
ht

temperatur minimum terendah pada bulan Agustus


yaitu 24,1 0C. Rata-rata kelembaban udara dan e. Wilayah Terkecil (Sepatan) Ha 17.32
intensitas matahari sekitar 81,3% dan 49,4%.
Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan IKLIM
Pebruari yaitu 507,6 mm, sedangkan rata-rata curah o
a. Rata-rata temperature udara C 24.8 - 32.3
hujan dalam setahun adalah 237,7 mm. Hari hujan
tertinggi pada bulan Pebruari dengan hari hujan b. Rata-rata kelembaban udara % 81.3
sebanyak 22 hari dan terendah pada Bulan April
sebanyak 11 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam c. Rata-rata intensitas matahari % 49.4
setahun adalah 3,0 knot dengan kecepatan
maksimum 5,4 knot di bulan Desember. d. Rata-rata curah hujan mm 237.7

e. Rata-rata kecepatan angin knot 3.0

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 1


2
PEMERINTAHAN
Jumlah anggota DPRD Kabupaten Tangerang 2016 sebanyak 50 orang

Kabupaten Tangerang terdiri dari 29 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 246 desa dan 28
kelurahan dan didukung PNS yang berjumlah 12,9 ribu orang.

Statistik Pemerintahan di Tangerang


2014 - 2016 Terhitung sejak Kota Tangerang Selatan
memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang, jumlah
Wilayah kecamatan, kelurahan maupun desa masih tetap
2014 2015 2016
Administrasi sama yaitu 29 kecamatan yang sebagian besar
merupakan kecamatan yang dimekarkan dari
1. Kecamatan 29 29 29
kecamatan induk. Dari 29 kecamatan tersebut,
2. Desa 246 246 246 terbagi lagi menjadi 246 desa dan 28 kelurahan.
Sebelumnya pada tahun 2008, tujuh kecamatan
3. Kelurahan 28 28 28 dipisahkan dari Kabupaten Tangerang membentuk
sebuah kota otonom yaitu Kota Tangerang Selatan.

.id
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

Persentase Jumlah PNS Kab. Tangerang go Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 Kabupaten Tangerang yang tercatat sebanyak
s.
12.900 orang atau sekitar 50,77 persen laki-laki dan
bp

49,23 persen perempuan.


b.

Dilihat dari jumlah anggota DPRD


ka

Kabupaten Tangerang yang sebanyak 50 orang,


tercatat laki-laki sebanyak 43 orang dan perempuan
ng

7 orang. Di dominasi dari partai Golkar dan PDI


Perjuangan yang sama jumlahnya sebanyak 7
ra

orang, disusul oleh Partai Demokrat dan PPP


e

PEREMPUAN; LAKI-LAKI;
masing-masing 6 orang, Partai Gerindra 5 orang,
ng

49,23 50,77
PKB, PAN dan Partai Nasdem masing-masing 4
orang, Partai Hanura 3 orang, PKS 2 orang dan
a

Sumber : Banten Dalam Angka 2017


//t

terakhir ada Partai Bulan Bintang dan PKPI


masing-masing 1 orang.
s:

Jumlah Anggota DPRD Kab. Tangerang Sekitar 70 persen anggota DPRD Kab. Tangerang
tp

Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin 2016 berpendidikan S1 sebanyak 35 orang, disusul yang
ht

berpendidikan SMU sebanyak 16 persen ada 8


Pendidikan Jumlah orang, lalu S2/S3 sebanyak 10 persen ada 5 orang
SMU 8 Jenis Kelamin Jumlah dan terakhir yang berpendidikan DI - DIII sebanyak 4
persen ada 2 orang.
DI - DIII 2 Laki - Laki 43
S1 35 Perempuan 7
S2/S3 5

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

2 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


2
PEMERINTAHAN
Total realisasi pendapatan daerah Kabupaten Tangerang di tahun 2016
mencapai 4,80 triliun

Selama tahun 2016, belanja pemerintah Kabupaten Tangerang bernilai 4,53 triliun rupiah,
lebih rendah 0,42 triliun disbanding rencana pengeluaran anggaran.

Realisasi Belanja Daerah


Jumlah anggaran yang dibelanjakan oleh Kabupaten Tangerang 2016 (persen)
Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membiayai
pembangunan di wilayahnya pada tahun 2016
mencapai 4,53 triliun rupiah, terdiri dari belanja pegawai
1,50 triliun rupiah, belanja barang dan jasa 1,25 triliun
rupiah, belanja modal 1,41 triliun rupiah dan sisanya Belanja
368 miliar rupiah digunakan untuk belanja lain-lain. Lain-Lain;
8,14
Belanja
Pegawai;
Total realisasi pendapatan daerah Kabupaten Belanja
33,19

.id
Modal;
Tangerang pada tahun 2016 mencapai 4,80 triliun 31,09

rupiah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang Belanja Barang

42,81 persen atau tepatnya 2,05 triliun rupiah.


go dan Jasa; 27,59

Sedangkan, dana perimbangan mencapai 1,84 triliun


s.
rupiah atau sekitar 38,41 persen yang terdiri dari Dana
bp

Alokasi Umum (DAU) sebesar 1,20 triliun rupiah, Dana


b.

Alokasi Khusus (DAK) sebesar 316,48 miliar rupiah,


dana bagi hasil pajak/bukan pajak yang mencapai
ka

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017


161,84 miliar rupiah, dan transfer pemerintah pusat
ng

lainnya sebesar 168,76 miliar rupiah. Dan yang ketiga


adalah lain-lain pendapatan daerah yang sah yang Realisasi APBD Tangerang (miliar rupiah)
ra

menyumbang sebesar 901 miliar rupiah atau sekitar


e

18,78 persen terhadap pendapatan daerah wilayah ini. Realisasi 2015 2016
ng

Belanja pemerintah ada dua jenis yaitu belanja Belanja Daerah 4 179 4 535
a

tidak langsung dan langsung. Selama tahun 2016,


//t

belanja pemerintah Kabupaten Tangerang bernilai 4,53 Belanja Pegawai 1 390 1 505
s:

triliun rupiah, lebih rendah 0,42 triliun rupiah dibanding- Belanja Barang dan Jasa 943 1 251
tp

kan dengan rencana pengeluaran anggaran.


Belanja Modal 1 586 1 410
ht

Belanja Lain-lain 260 369


*** TAHUKAH ANDA
Pendapatan Daerah 4 229 4 800
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengakui
penyerapan belanja daerah di wilayah Kabupaten PAD 1 851 2 055
Tangerang belum optimal. Salah satu penyebabnya
adalah tindakan efisiensi terhadap anggaran belanja Dana Perimbangan 1 496 1 844
yang sengaja dilakukan agar apa yang dibeli tidak Lain-lain Pendapatan
sia-sia. 882 901
Daerah yg sah
Belanja Pemerintah Anggaran Relaisasi

Belanja Tidak Langsung 1744 1684


Belanja Langsung 3214 2851

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 3


PENDUDUK

3 Kabupaten Tangerang dengan populasi tertinggi se - Banten

Penduduk Kabupaten Tangerang menurut Hasil Proyeksi Penduduk 2016 berjumlah


lebih dari 3,4 juta orang. Dibandingkan kabupaten lainnya, Tangerang merupakan
kabupaten dengan tingkat populasi tertinggi se-Banten.

Komposisi Penduduk Banten Tahun 2016 Hasil Proyeksi Penduduk 2016


menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Kabupaten Tangerang mencapai lebih dari 3,4
Kota Tangerang juta orang, terdiri dari 1,78 juta laki-laki dan
Pandeglang; 9,84
Selatan; 13,06 1,70 juta perempuan. Persentase penduduk
Kota Serang; Tangerang pada tahun 2017 mencapai 28,50
5,37 persen dari total penduduk Banten yang
Lebak; 10,48 berjumlah lebih dari 12,2 juta orang. Bila
Kota Cilegon;
3,43
dibandingkan dengan kabupaten lainnya,
Tangerang adalah kabupaten dengan populasi

.id
Kota Tangerang; Tangerang; tertinggi pertama di Banten, diikuti Kota
17,16 28,50 go
Tangerang (17,16 persen), Kota Tangsel
Serang ; (13,06 persen), Kabupaten Serang (12,16
s.
12,16 persen), Kabupaten Lebak (10,48 persen),
bp

Kabupaten Pandeglang (9,84 persen), Kota


Serang (5,37 persen) dan terendah Kota
b.

Cilegon (3,43 persen).


ka

Sumber : Banten Dalam Angka 2017


Bila dilihat dari kepadatan penduduk
ng

Kabupaten Tangerang, untuk tahun 2016


ra

tingkat kepadatannya mencapai 3.624 orang


Indikator Penting per kilo meter persegi, lebih tinggi bila
e

Hasil Proyeksi Penduduk 2016


dibandingkan tahun sebelumnya. Berbeda
ng

dengan Propinsi Banten dengan luas wilayah


a

Uraian Satuan 2015 2016 sekitar 9.662,92 kilo meter persegi yang
//t

didiami lebih dari 12,2 juta jiwa rata-rata tingkat


s:

TANGERANG kepadatan penduduknya masih berada jauh di


bawah Kabupaten Tangerang yaitu sebesar
tp

Penduduk orang 3 370 594 3 477 495 1.263 orang per kilometer persegi.
ht

- Laki-laki orang 1 724 915 1 779 102


*** TAHUKAH ANDA
- Perempuan orang 1 645 679 1 698 393
Angklung Gubrag merupakan salah satu
Kepadatan Pend. orang/km2 3 512 3 624 kesenian tradisional yang sudah langka,
namun masyarakat Desa Kemuning,
BANTEN
Kecamatan Kresek – Kabupaten Tangerang
Penduduk orang 11 955 243 12 203 148 masih melestarikan kesenian Angklung Gubrag
pada acara khitanan, perkumpulan dan
- Laki-laki orang 6 097 184 6 221 640 selamatan kehamilan. Pada masa lalu
kesenian Angklung Gubrag dilaksanakan pada
- Perempuan orang 5 858 059 5 981 508 saat ritual penanaman padi dengan maksud
agar hasil panen berlimpah.
Kepadatan Pend. orang/km2 1 237 1 263

Sumber : Banten Dalam Angka 2017

4 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


3
PENDUDUK
Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang adalah sebesar 104,75
Kecamatan Pasarkemis adalah kecamatan dengan penduduk terpadat yang
mencapai 9,45 % dari penduduk Tangerang sedangkan kecamatan dengan
sex ratio tertinggi adalah Kecamatan Kemiri yang mencapai 108,61.

Indikator Kependudukan Kecamatan Hasil


Hasil proyeksi penduduk 2016 di Kabupaten Proyeksi Penduduk 2016
Tangerang memperlihatkan bahwa Kecamatan
Pasarkemis mempunyai jumlah penduduk terpadat,
yaitu mencapai 328 455 jiwa (9,45%), diikuti Cikupa Jumlah
Kecamatan Sex Ratio
Penduduk
sebesar 279 785 jiwa (8,05%), Kelapa Dua sebesar
227 782 jiwa (6,55%), dan Curug sebesar 207 906 Cisoka 94 116 107,20
jiwa (5,98%). Sedangkan kecamatan dengan Solear 90 946 104,09
penduduk terendah adalah Kecamatan Mekar Baru Tigaraksa 154 897 104,50
dengan jumlah penduduk hanya sekitar 38 174 jiwa.

.id
Jambe 44 973 105,44
Cikupa 279 785 106,76
Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang go Panongan 136 925 103,62
104,75 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4
s.
persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk Curug 207 906 106,43
bp

perempuan, atau setiap 100 perempuan terdapat 104 Kelapa Dua 227 782 98,61
laki-laki. Sex Ratio tertinggi terdapat di Kecamatan
b.

Legok 121 577 107,59


Kemiri yakni sebesar 108,61 dan yang terkecil
ka

Pagedangan 117 317 104,69


terdapat di Kecamatan Kelapa Dua yakni sebesar Cisauk 82 941 103,89
ng

98,61 dan merupakan satu - satunya kecamatan yang


Pasarkemis 328 455 103,46
mempunyai angka sex ratio dibawah 100, yang
ra

Sindang Jaya 93 973 104,09


artinya setiap 100 perempuan hanya terdapat 98 laki-
Balaraja 131 566 106,41
e

laki / jumlah penduduk perempuan lebih banyak


ng

dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Jayanti 72 724 103,32


Sukamulya 65 911 103,66
a
//t

*** TAHUKAH ANDA Kresek 65 659 103,03


s:

Gunung Kaler 52 443 101,29


Kabupaten Tangerang terpilih untuk mewakili provinsi
tp

Banten dalam program rancangan kampong Keluarga Kronjo 61 489 104,59


ht

Berencana (KB) dipilihmya Kabupaten Tangerang Mekar Baru 38 174 105,60


karena dianggap paling siap dari berbagi aspek Mauk 82 768 103,67
persyaratan untuk mendukung program kampong KB,
Kemiri 43 977 108,61
hal ini disampaikan kepala BKKBN Provinsi Banten
dalam acara pencanangankampung KB tingkat Sukadiri 56 199 107,39
Provinsi Banten. Rajeg 171 597 104,31
Sepatan 118 532 107,08
Sepatan Timur 94 929 105,42
Pakuhaji 114 517 105,27
Teluknaga 163 176 104,94
Kosambi 162 241 107,44

Kab. Tangerang 3 477 495 104,75

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 5


4
KETENAGAKERJAAN
TPAK Kabupaten Tangerang mencapai 62,46 %
Jumlah angkatan kerja di Tangerang pada tahun 2015 meningkat pada level 1,51 juta
orang. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, pada tahun
2015 berjumlah 1,38 juta jiwa.

Komposisi Tenaga Kerja Pada tahun 2015, berdasarkan status


Menurut Status pekerjaan Utama, 2015 pekerjaan utama, yang bekerja sebagai buruh/
karyawan tetap menduduki peringkat pertama di
Berusaha Sendiri Kabupaten Tangerang dengan persentase
mencapai 66 persen. Disamping itu, adanya
sektor industri yang merupakan sektor ekonomi
7% 4% 15% Berusaha dibantu buruh utama untuk menunjang perekonomian
tetap Kabupaten Tangerang. Disusul kemudian oleh
3% berusaha sendiri dengan persentase 15 persen,
Berusaha dibantu buruh
5% tidak tetap/tidak dibayar disusul berusaha sendiri sebesar 7 persen dan

.id
paling kecil berusaha dibantu buruh tetap sebesar
Buruh / karyawan
3 persen.
go
Pekerja bebas Dari jumlah penduduk Kabupaten
s.
66% Tangerang sebanyak 3,37 juta jiwa terdapat 2,42
bp

Pekerja keluarga/tidak juta jiwa atau 71,89 persen merupakan Penduduk


dibayar Usia Kerja (PUK 15 th keatas). Dari jumlah
b.

tersebut, hampir 62,46 persennya merupakan


ka

angkatan kerja dan sisanya adalah penduduk


Sumber : Data Sakernas Agustus 2015, diolah bukan angkatan kerja. Selama empat tahun
ng

jumlah angkatan kerja di Tangerang terus


ra

berfluktuasi, terakhir tahun 2015 sebanyak 1,51


Statistik Ketenagakerjaan Tangerang juta jiwa, sedikit meningkat dibandingkan tahun
e

sebelumnya. Begitu pula dengan Tingkat


ng

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang juga


a

Uraian 2012 2013 2014 2015 berfluktuasi, terakhir pada tahun 2015 mencapai
//t

level 62,46 persen.


s:

Penduduk usia kerja


2.09 2.24 2.34 2.42
15 th+ (juta orang)
Jumlah penduduk yang terserap dalam
tp

Angkatan Kerja (juta dunia tenaga kerja selama empat tahun terakhir
ht

1.33 1.46 1.47 1.51


orang) terus berfluktuasi, terendah di tahun 2012
sebanyak 1,18 juta jiwa, dan tiga tahun berikutnya
TPAK (%) 63.59 64.88 62.70 62.46 terus mengalami peningkatan. Hal ini sejalan
dengan jumlah angkatan kerja yang juga terus
Tingkat Penganggu-
11.46 11.94 8.45 9.00 mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir ini.
ran (%) Namun berbeda dengan tingkat pengangguran
yang pada tahun 2014 mengalami penurunan
Bekerja (juta orang) 1.18 1.28 1.34 1.38 cukup signifikan sampai pada level 8,45 persen,
dan tahun 2015 kembali meningkat pada level
Mencari Pekerjaan 9,00 persen.
152 235 173 798 124 024 136 277
(orang)

Sumber : Data Sakernas Agustus 2015, diolah

6 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


5
PENDIDIKAN
Penduduk rata-rata mengharapkan lama sekolah sampai lulus SMU
Rata-rata lama sekolah di Tangerang dalam empat tahun terakhir menunjukkan
peningkatan meski tidak signifikan yaitu lebih dari 8 tahun. Sedangkan
harapan lama sekolah di tahun 2016 mencapai 12 tahun.

Pendidikan merupakan salah satu penentu


kualitas penduduk. Indikator atau ukuran yang bisa Indikator Pendidikan Tangerang
digunakan untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan
disuatu daerah antara lain adalah dengan melihat
persentase harapan lama sekolah, rata-rata lama Uraian 2013 2014 2015 2016
sekolah dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Kualitas sumber daya manusia sangatlah bergantung Harapan Lama Sekolah
dari pembangunan di bidang pendidikan. Tercatat 11.44 11.65 11.89 12.11
HLS(tahun)/Metode Baru
tahun 2016 dengan penghitungan metode baru IPM
tercatat Harapan Lama Sekolah (HLS) selama 12,11 Rata-rata Lama Sekolah
8.18 8.20 8.22 8.23
(tahun)/Metode Baru
tahun, rata-rata bersekolah selama 8,23 tahun atau

.id
kebanyakan memutuskan berhenti saat menduduki Angka Partisipasi Sekolah
kelas 3 SLTP, tidak banyak peningkatan dengan (%)
keadaan tahun sebelumnya. go
- Usia SD ( 7 - 12 ) th 98.75 99.47 98.84 99.26
s.
Untuk melihat seberapa banyak penduduk
bp

usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas - Usia SLTP (13 - 15) th 91.27 94.32 94.56 93.41
pendidikan yang ada dapat dilihat dari persentase
b.

penduduk yang masih bersekolah pada umur tertentu - Usia SLTA (16 - 18) th 62.31 64.37 61.74 66.90
ka

atau yang lebih dikenal dengan Angka Partisipasi


Sekolah (APS). Angka partisipasi sekolah penduduk Sumber : Data Susenas 2016, diolah
ng

Kabupaten Tangerang untuk berbagai kelompok usia


tercatat untuk tahun 2016, angka partisipasi sekolah
ra

untuk kelompok usia SD, usia SLTP, dan usia SLTA Persentase Penduduk Menurut Ijazah
Tertinggi Yang Dimiliki, 2016
e

masing-masing sebesar 99,26 persen, 93,41 persen


ng

dan 66,90 persen.


Akademi / S1 / DIV+;
a

Bila melihat grafik persentase kelulusan, Diploma I/II;


Diploma III; 3,45
//t

0,76
meski mengalami penurunan dibanding tahun 0,29
Tidak Punya
s:

sebelumnya, tingkat tamat SMU sederajat tetap Ijazah; 14,88


tp

menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai 28,72


SMA
persen, diikuti peringkat kedua adalah lulusan SD
ht

Sederajat;
sederajat sebesar 28,66 persen dilanjutkan 28,72
persentase untuk yang tamat SMP sederajat sebesar
SD Sederajat;
23,24 persen. Dan yang tak kalah penting, meskipun
28,66
turun dibanding tahun sebelumnya, masih ada lebih
dari 14 persen penduduk 15 tahun keatas yang tidak SMP
mempunyai ijasah. Sederajat;
23,24

Sumber : Data Susenas 2016 diolah

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 7


KESEHATAN

6 Tercatat di tahun 2016 penolong kelahiran oleh tenaga medis mengalami


peningkatan dibanding tahun 2015.

Selama tahun 2016 masih sekitar 4 persen penolong pertama kelahiran masih dibantu oleh
dukun beranak/paraji dan hampir 70 persen menggunakan jasa bidan.

Jumlah Tenaga Medis, Paramedis dan Non Tenaga medis yang ada di Kabupaten
Medis di RSUD Kabupaten Tangerang 2016 Tangerang merupakan bagian yang penting dalam
membantu kesehatan masyarakat. Selain itu
Jenis Tenaga Jumlah pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
selama ini merupakan bagian yang tidak dapat
Tenaga Medis 134 dipisahkan dari pembangunan nasional, karena
Paramedis Perawatan 714 kesehatan menyentuh hampir semua aspek ke-
Paramedis Non Perawatan 142
hidupan manusia. Dan untuk tahun 2016 ada
sebanyak 1 349 tenaga medis yang bias membantu
Tenaga Non Medis 359 kesehatan masyarakat di Kabupaten Tangerang.

.id
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017 go Potensi sumber daya kesehatan
Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun terus
s.
meningkat. Fasilitas dan tenaga kesehatan telah
bp

tersebar di seluruh kecamatan demikian pula


Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKMB).
b.

Persentase Penolong Pertama Kelahiran Unit pelayanan kesehatan terdiri dari Puskesmas,
ka

Anak Terakhir Kabupaten Tangerang Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit Umum, dan
Tahun 2016 unit pelayanan teknis kesehatan lainnya. Setiap
ng

pembangunan unit-unit pelayanan yang ada, harus


dapat memenuhi kriteria antara lain memiliki akses
ra

keterjangkauan oleh masyarakat.


e

Dukun Beranak/Paraji;
ng

4,80 Dokter
Kandungan; Penanganan proses kelahiran sampai
Perawat; -
dengan pasca kelahiran yang berkualitas dan tepat
a

25,50
//t

waktu diharapkan akan mengurangi resiko


kematian bayi dan ibu. Pada tahun 2016 penolong
s:

pertama kelahiran anak terakhir di Kabupaten


tp

Tangerang tetap didominasi oleh tenaga medis


ht

Dokter
yang mengalami peningkatan dibandingkan tenaga
Umum;
7,05 non medis, yaitu 95,20 persen berbanding 4,80
persen. Tenaga non medis yang dimaksud disini
Bidan;
62,65
adalah tenaga dukun beranak atau paraji. Sebagian
besar penolong pertama kelahiran oleh tenaga
medis dilakukan oleh bidan, dimana persentasenya
sebanyak 62,65 persen. Kurang tersedianya dokter
Sumber : Data Susenas 2016, diolah
hingga pelosok wilayah dan biaya yang relatif lebih
mahal jika dibandingkan menggunakan jasa bidan
menjadi penyebab masih rendahnya penolong
pertama kelahiran oleh dokter.

8 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


7
PERUMAHAN
Lebih dari 5% rumahtangga di Tangerang masih berlantaikan tanah
Meskipun kondisi tempat tinggal cenderung membaik, pada tahun 2016
masih ada lebih 5 persen rumahtangga di Tangerang yang
menempati rumah berlantaikan tanah.

Perumahan merupakan kebutuhan primer Statistik Perumahan Tangerang, 2016


yang merupakan prioritas utama bagi sebuah
keluarga. Rumah yang sehat merupakan salah Uraian (%)
satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimum. Rumah juga merupakan salah Rumahtangga dengan rumah milik sendiri 85.70
satu bangunan tempat tinggal yang harus
memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan Rumahtangga menurut kualitas perumahan
kesehatan guna mendukung penghuninya agar
dapat bekerja dengan produktif. Lantai bukan tanah 93.89

Atap genteng/beton 85.03

.id
Lebih dari 93 persen dari total
Dinding tembok 91.99
rumahtangga di Kabupaten Tangerang sudah go
memiliki rumah dengan lantai bukan tanah dan Tempat pembuangan akhir tangki/SPAL 77.65
s.
lebih dari 85 persen beratap genteng/beton dan
Bahan bakar utama memasak gas/elpiji 93.66
bp

berdinding tembok. Bahan bakar utama untuk


memasak memakai gas/elpiji mencapai lebih dari
Sumber penerangan listrik PLN 99.01
b.

93 persen dan sumber penerangan dari listrik


ka

hampir mendekati 100 persen. Sedangkan Penggunaan fasilitas air minum sendiri 83.55
penggunaan fasilitas air minum sendiri lebih dari
ng

80 persen dan sumber air minum terbesar tercatat Sumber : Data Susenas 2016, diolah
menggunakan air isi ulang sebanyak lebih dari 36
ra

persen. Persentase Rumahtangga Menurut Sumber


e

Air Untuk Minum, 2016


ng

*** TAHUKAH ANDA


a

Pada tahun 2016 di Kabupaten Tangerang sekitar


//t

0,27 persen rumahtangga masih berdindingkan Sumur ta k


Ai r permukaan ; 0,23
s:

anyaman bamboo dan sekitar 5,83 persen jenis terl i ndung; 2,40 Ma ta a ir
terl i ndung;
lantai tanah. Ai r kemasan
tp

0,32 Ai r huja n;
Sumur bermerk;
terl i ndung; 0,06
16,40
ht

8,32
Bila dilihat dari sumber air untuk minum,
lebih dari 35 persen rumahtangga di Tangerang
Sumur
menggunakan air isi ulang, lebih dari 32 persen bor/pompa;
Ai r i s i ulang;
menggunakan sumur bor / pompa, hampir 17 32,65
35,07
persen menggunakan air kemasan bermerk, lebih
dari 8 persen menggunakan sumur terlindung,
sekitar hampir 3 persen menggunakan leding
eceran, hampir 2 persen menggunakan leding Ledi ng Ledi ng
meteran, dan sisanya lainnya 3,02 persen berasal ecera n; 2,72 meteran;
1,83
dari sumur tak terlindung, mata air terlindung, air
permukaan dan air hujan.
Sumber : Data Susenas 2016, diolah

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 9


8 PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Kabupaten Tangerang terus meningkat
Meski peningkatan kurang signifikant, IPM Kabupaten Tangerang dalam lima tahun
terakhir terus meningkat. Untuk tahun 2016 IPM Tangerang mencapai 70,44

Indeks Pembangunan Manusia - Tangerang Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


merupakan indikator strategis yang banyak
digunakan untuk melihat upaya dan kinerja
71,00 program pembangunan secara menyeluruh di
suatu wilayah. Mulai tahun 2014 mulai dihitung
IPM Metode Baru yang penghitungannya
70,50 70,44 dihitung mundur dari tahun 2010. Perbedaannya
diantaranya perubahan komponen Angka Melek
70,00 70,05
Huruf (AMH) menjadi Harapan Lama Sekolah
(HLS), pengeluaran perkapita dari 27 komoditas

.id
69,50 69,57 menjadi 96 komoditas, dan penghitungan rata-
69,28 go
rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.
69,00 Secara umum, level IPM Metode Baru lebih
s.
68,83 rendah dibanding IPM Metode Lama.
bp

68,50
Dengan melihat perkembangan angka
b.

IPM lima tahun terakhir, capaian kemajuan


ka

68,00
pembangunan manusia di Kabupaten
2012 2013 2014 2015 2016
Tangerang sepertinya tidak terlalu signifikan.
ng

Angka IPM Tangerang dari tahun 2012 sebesar


ra

68.83 sedikit demi sedikit mengalami pening-


Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
katan, dan terakhir tahun 2016 sebesar 70,44.
e

Dalam lima tahun hanya meningkat 1,61.


ng

Indikator Gabungan IPM Tangerang Melihat kenaikannya masih cukup rendah


a

sehingga masih diperlukan kebijakan dan


//t

program yang dapat segera meningkatkan


s:

indeks IPM tersebut.


Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
tp

IPM merupakan indikator gabungan dari


ht

Angka Harapan Hidup beberapa indikator yaitu indikator kesehatan,


68.92 68.96 68.98 69.28 69.37
(AHH) / tahun indikator pendidikan, dan indikator ekonomi.
Ketiga indikator dasar tersebut dianggap dapat
Harapan Lama mengukur tingkat kesejahteraan dan keberhasi-
11.18 11.44 11.65 11.89 12.11
Sekolah(HLS) / persen lan pembangunan manusia di suatu wilayah.
Tercatat untuk tahun 2016 terjadi peningkatan
Rata-rata Lama
8.07 8.18 8.20 8.22 8.23 indikator IPM dibandingkan tahun sebelumnya
Sekolah (RLS) / tahun
yaitu 69,37 tahun untuk AHH, 12,11 tahun untuk
HLS, 8,23 tahun untuk RLS, dan 11.863 rupiah
Pengeluaran Perkapita
11 640 11 648 11 666 11 727 11 863 untuk pengeluaran perkapitanya (PPP).
Setahun (Ribuan)

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang

10 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


9
PERTANIAN
Tahun 2016 produksi padi palawija meningkat
Produksi padi palawija di Tangerang pada tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya. Untuk tanaman padi sawah, dari 324.052 ton pada tahun 2015
meningkat menjadi 417.038 ton pada tahun 2016.

Statistik Tanaman Pangan Tangerang


Untuk mendukung ketahanan pangan
nasional, Pemerintah Kabupaten Tangerang
melalui Dinas Pertanian dan Peternakan terus Jenis Tanaman 2015 2016
berkomitmen menjadikan sektor pertanian
sebagai salah satu potensi wilayah yang terus PADI SAWAH
dikembangkan. Diharapkan sektor pertanian di - Luas Panen (hektar) 53 727 69 365
Kabupaten Tangerang dapat terus berkembang - Produksi ( ton) 324 052 417 038
dalam rangka turut mensukseskan program PADI GOGO
pemerintah dalam mempertahankan swasembada - Luas Panen (hektar) 23 9
beras berkelanjutan. - Produksi ( ton) 115 44

.id
JAGUNG
Pada tahun 2016 menurut Dinas go - Luas Panen (hektar) 62 82
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang, - Produksi ( ton) 190 272
s.
untuk tanaman pangan, komoditas padi dan UBI KAYU
bp

palawija dengan luas panen terbesar tetap pada - Luas Panen (hektar) 162 121
komoditas padi sawah yaitu sebesar 69.365 ha - Produksi (ton) 2 097 1 579
b.

dengan produksi 417.038 ton. Angka ini


UBI JALAR
ka

meningkat jika dibandingkan dengan tahun


- Luas Panen (hektar) 50 44
sebelumnya yang mencapai 324.052 ton.
ng

- Produksi (ton) 479 429


Sedangkan komoditas dengan luas panen terkecil
KACANG TANAH
adalah padi gogo yaitu 9 Ha dengan produksi 44
ra

- Luas Panen (hektar) 51 60


Ton, menurun signifikan jika dibandingkan dengan
e

- Produksi (ton) 92 98
tahun sebelumnya, dengan produksi sebesar 115
ng

Ton. Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017


a
//t

Jika dilihat dari sisi produktivitasnya, Produktivitas Padi Palawija Tangerang, 2016
komoditas ubi kayu menunjukkan produktivitas
s:

(kw/ha)
tertinggi dibanding komoditas lainnya dimana
tp

pada tahun 2016 mencapai 130,47 kuintal/ha.


ht

Disusul produktivitas ubi jalar dan padi sawah


yang masing-masing sebesar 97,42 kuintal/ha Kacang tanah 16,32
dan 60,12 kuintal/ha. Produktivitas terkecil
97,42
terdapat pada komoditas kacang tanah yang Ubi jalar
hanya sebesar 16,32 kuintal/ha.
Ubi kayu 130,47

Jagung 33,14

Padi gogo 49,35

Padi sawah 60,12

0 50 100 150

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 11


9
PERTANIAN
Produksi terbesar perikanan adalah penangkapan ikan di laut
Pada tahun 2015 produksi terbesar dalam sektor perikanan di Tangerang adalah
penangkapan ikan di laut yang mencapai lebih dari 20 ribu ton dengan
nilai lebih dari 500 miliar rupiah.

Produksi Ikan Menurut Jenis Usaha Perikanan


(ton), 2016 Kegiatan sektor perikanan di Kabupaten
Tangerang meliputi kegiatan perikanan laut,
perikanan perairan umum (rawa, situ, bekas
galian pasir, sungai), tambak, kolam, japung dan
19.596,70 budidaya laut. Penangkapan ikan di laut tetap
menghasilkan produksi terbesar dalam sektor
20.000,00 10.563,60 perikanan yang mencapai 19.596,70 ton dengan
15.000,00
4.814,72 4.848,00 nilai 512.894,5 juta rupiah. Produksi kedua
10.000,00 92,21 440,10 terbesar dihasilkan dari budidaya tambak (air

.id
5.000,00 payau) yang mencapai 10.563,6 ton dengan nilai
- 84.508,8 juta rupiah dengan jenis ikan terbanyak
go
berupa ikan bandeng dengan produksi 7.595 ton
dengan total nilai 60.758 juta rupiah. Sedangkan
s.
produksi terendah terdapat pada penangkapan
bp

ikan di perairan umum dengan jumlah produksi


sebesar 92,21 ton dengan total nilai sebesar
b.

934,85 juta rupiah.


ka

Selain padi palawija, Kabupaten


ng

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017


Tangerang juga memiliki komoditas tanaman
ra

unggulan lain, diantaranya adalah tanaman


sayuran seperti kacang panjang, bayam, terung,
e
ng

mentimun, kangkung, petsai/sawi, bawang


Statistik Tanaman Sayuran Tangerang 2016 merah, cabe besar, dan cabe rawit. Kangkung
a

adalah komoditas dengan jumlah produksi


//t

terbesar mencapai lebih dari 35 ribu kuintal.


Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Kw)
s:

Disusul bayam dan petsai/sawi dengan produksi


tp

Kacang Panjang 305 22 421 masing-masing 34,3 ribu kuintal dan 26,5 ribu
kuintal. Sedangkan komoditas dengan produksi
ht

Bayam 576 34 397


terkecil ada pada tanaman cabe rawit yang
Terung 135 17 952 hanya mencapai 190 kuintal.
Mentimun 364 26 115
*** TAHUKAH ANDA
Kangkung 565 35 503
Kebutuhan ikan lele di Kabupaten Tangerang,
Petsai/Sawi 348 26 582 sekitar 10 ton per hari untuk berbagai keperluan
menu makanan di restoran dan dimanfaatkan
Bawang Merah 10 730
sebagai bahan olahan kuliner lainnya. Para
Cabe Besar 23 428 pengusaha peternak lele merasa tidak sanggup
dalam memenuhi pesanan pembeli terutama
Cabe Rawit 7 190
pengusaha kuliner pecel lele karena jumlahnya
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017
terbatas.

12 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


10
INDUSTRI PENGOLAHAN
Tangerang menyumbang output industri peringkat ketiga se- Banten
Tahun 2015 nilai Output Industri Besar Sedang Tangerang mencapai 130,59 triliun
rupiah atau sekitar 27 persen se-Banten dan berada di urutan ketiga
setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

Statistik Industri Pengolahan Tangerang


Kabupaten Tangerang telah lama
menyandang predikat sebagai daerah sentra
URAIAN 2014 2015
industri. Sebagai daerah sentra industri,
keterlibatan penduduk dalam sektor ekonomi di Jumlah Perusahaan 740 757
Kabupaten Tangerang sebagian besar bekerja
pada sektor industri. Dalam kenyataannya Jumlah Tenaga Kerja 179 000 182 308
sektor industri lebih banyak menyerap lapangan
pekerjaan dibanding sektor-sektor lainnya. Nilai Output (000 Rp) 88 587 848 917 130 594 210 240

Biaya Antara (000 Rp) 44 762 272 660 67 093 540 182

.id
Menurut Olahan Data Industri Besar
Sedang 2015 yang tercatat di BPS Kabupaten Nilai Tambah Biaya
43 453 754 689 63 500 670 058
Tangerang, tercatat jumlah perusahaan Industri goFaktor (000 Rp)
Rata rata upah tenaga
Besar Sedang di Tangerang mencapai 757
s.
kerja produksi (sebulan/ 2 654 745 2 902 736
perusahaan dengan jumlah 182 ribu pekerja. rupiah)
bp

Nilai Output yang dihasilkan mencapai 130,59 Rata Rata upah tenaga
triliun rupiah dengan nilai tambah atas biaya kerja lainnya( sebulan/ 3 631 645 3 461 921
b.

rupiah)
faktor 63,50 triliun rupiah. Untuk rata-rata upah
ka

tenaga kerja produksi sebesar 2,90 juta dan Produktivitas tenaga kerja
41 242 015 59 694 862
(sebulan/000 Rp)
tenaga kerja lainnya sebesar 3,46 juta per-
ng

bulannya. Sedangkan total produktivitas tenaga Sumber : Data Industri 2015, diolah
ra

kerja mencapai lebih 59 miliar rupiah


sebulannya.
e

Persentase Nilai Output Industri Besar Sedang


ng

Se- Banten 2015


Bila dilihat dari persentase nilai output
a

Industri Besar Sedang se-Banten, Kabupaten


//t

Tangerang menduduki peringkat ketiga sebesar Kota Tangsel; 2,04


s:

26,93 persen dengan besaran sekitar 130,59 Kota Serang; Lebak; 0,27
tp

Pandeglang; 0,04
triliun rupiah. Peringkat pertama adalah Kota 0,05
Tangerang;
Cilegon dengan persentase sebesar 28,94
ht

26,93
persen, diikuti peringkat kedua adalah Kota Kota Cilegon;
Tangerang dengan persentase 28,59 persen. 28,94

Setelah Kabupaten Tangerang disusul


Kabupaten Serang dengan peringkat keempat
sebesar 13,13 persen, diikuti Kota Tangerang Kota Tangerang; 28,59
Selatan sebesar 2,04 persen, Kabupaten Lebak
sebesar 0,27 persen, Kota Serang sebesar 0,05
Serang; 13,13
persen dan peringkat terakhir adalah Kabupaten
Pandeglang yang menyumbang hanya sebesar
179 miliar rupiah dengan persentase sebesar
0,04 persen. Sumber : Data Industri 2015, diolah

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 13


11 PARIWISATA
Tangerang terkenal dengan wisata pantainya
Pengembangan sejumlah kawasan wisata potensial di sepanjang pantai utara akan terus
dilakukan seperti wisata Pantai Tanjung Pasir, Tanjung Kait, Dadap dan Pulau Cangkir.

Pembangunan pada sektor pariwisata


Persentase Wisatawan yang Berkunjung diarahkan pada pengembangan obyek wisata
ke Kabupaten Tangerang bahari, wisata pantai, wisata hutan, wisata air dan
Tahun 2016
wisata budaya. Pariwisata Kabupaten Tangerang
berpusat di pesisir utara Jawa. Di sana banyak
sekali tempat wisata asyik untuk liburan bareng
keluarga. Pantai - pantai utara Tangerang
Wisatawan menawarkan spot berlibur yang menyenangkan
Mancanegara; 32,72 apalagi dari sana traveler juga bisa menyewa
perahu untuk sekedar keliling pantai atau
menyeberang ke Kepulauan Seribu dengan tarif

.id
Wisatawan Nusantara;
67,28 yang relatif lebih murah ketimbang berangkat dari
go
pelabuhan di Jakarta.
s.
Sebagai salah satu daerah yang potensial
bp

menjadi daerah tujuan wisata, khususnya wisata


bahari, Tangerang sangat kondusif menjadi daerah
b.

Sumber : Banten Dalam Angka, 2017


pengembangan investasi di bidang pelayanan jasa
ka

hotel dan restoran, terutama di kawasan Pantai


Tanjung Pasir dan Pantai Tanjung Kait. Tercatat
ng

tahun 2016 jumlah wisatawan asing yang


berkunjung mencapai 32,72 persen. Jumlah hotel
ra

Database Pariwisata Kabupaten Tangerang


Tahun 2016 dan restoran di Kabupaten Tangerang juga men-
e

galami pertumbuhan yang cukup tinggi, misalnya


ng

URAIAN Jumlah Hotel Tanjung Kait di Kecamatan Mauk dan Imperial


a

Century Hotel Et Resort di Lippo Karawaci, Atria,


//t

Restoran/ Rumah makan 132 IBIS, Fame, Ara di Kelapa Dua dan masih banyak
s:

Situ 8 hotel-hotel lainnya.


tp

Kolam Renang 9
Satu lagi tempat yang tak kalah menariknya
ht

Makam Sejarah 43
adalah Taman Buaya Tanjung Pasir yang cukup
Usaha Perjalanan Wisata 22 terkenal sebagai salah satu tujuan wisata di
Cafe 5 Kabupaten Tangerang. Lokasi tempat ini berada di
Bar, Pub, Karaoke 14
Jalan Raya Tanjung Pasir dan cukup mudah untuk
diakses. Wisatawan akan diajak untuk melihat
Pusat Perbelanjaan 4 langsung kehidupan reptil buas di dalam
Spa dan Salon 14 penangkaran. Di samping melihat buaya-buaya di
Bioskop 4 penangkaran, traveler yang berkunjung juga bisa
Bilyar 11 berburu suvenir berupa kerajinan kulit buaya. Atau
jika berminat ada pula warung makan yang menjual
Sanggar Seni 264
kuliner ekstrim berupa sate buaya.
Seni Tradisional 8

Seni Tradisi 33

Seni Modern 72

Sumber : Banten Dalamn Angka 2017

14 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


12
PENGELUARAN PENDUDUK
Pengeluaran konsumsi makanan lebih tinggi dibanding non makanan
Pada tahun 2016, pengeluaran makanan sedikit lebih tinggi dibandingkan
non makanan yaitu mencapai 51,02 persen atau sekitar Rp. 504.877, -

Pengeluaran rumahtangga dibedakan Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Per bulan


menjadi dua yaitu pengeluaran untuk makanan Penduduk Tangerang 2016
dan bukan makanan (Non Makanan). Biasanya
pengeluaran makanan dapat mencapai titik jenuh, Pengeluaran
sementara pengeluaran untuk non makanan Jenis Pengeluaran (%)
(Rp)
hampir tidak terbatas. Tarik-menarik antara dua
(1) (2) (3)
pengeluaran tersebut, dapat mencerminkan
tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin Pengeluaran makanan 504 877 51.02
besar pengeluaran untuk non makanan, berarti a. Padi-padian 57 567 11.40
tingkat kesejahteraan semakin baik.
b. Umbi-Umbian 4 406 0.87

.id
Mengamati data hasil Susenas 2016 di
Kabupaten Tangerang terlihat berbeda dari tahun c. Ikan 30 132 5.97
sebelumnya, proporsi pengeluaran perkapita god. Daging 24 151 4.78
perbulan untuk konsumsi makanan sedikit lebih
s.
tinggi dibandingkan konsumsi makanannya yaitu e. Telur & Susu 30 464 6.03
bp

sebesar 51,02 persen berbanding 48,98 persen


atau dalam bentuk besaran rupiah rata-rata f. Sayur-Sayuran 31 891 6.32
b.

pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar


Rp. 504.877,- dan untuk konsumsi non makanan g. Kacang-Kacangan 9 550 1.89
ka

sebesar Rp. 484.692,- dengan total pengeluaran


h. Buah-Buahan 19 805 3.92
ng

perkapita sebulan sebesar Rp 989.569,-


i. Minyak & Lemak 11 673 2.31
ra

Bila dilihat komposisi jenis pengeluaran


makanan maka pengeluaran terbesar ada di j. Bahan Minuman 15 799 3.13
e

pengeluaran kelompok makanan dan minuman


ng

jadi yakni sebesar 31,21 persen, disusul k. Bumbu-Bumbuan 10 914 2.16


a

kelompok tembakau dan sirih sebesar 17,73 l. Konsumsi Lainnya 11 414 2.26
//t

persen, padi-padian sebesar 11,40 persen, sayur-


sayuran sebesar 6,32 persen dan pengeluaran m. Mak & Min Jadi 157 589 31.21
s:

terkecil ada pada kelompok umbi-umbian sebesar


tp

0,87 persen. Sedangkan bila dilihat dari n. Tembakau & Sirih 89 515 17.73
komposisi pengeluaran bukan makanan maka
ht

pengeluaran terbesar ada pada pengeluaran Pengeluaran non makanan 484 692 48.98
perumahan dan fasilitas ruta sebesar 51,43 a. Perum & Fasilitas ruta 249 293 51.43
persen, disusul pengeluaran aneka barang dan
jasa sebesar 25,29 persen, barang tahan lama b. Aneka Barang & Jasa 122 582 25.29
sebesar 10,16 persen, pakaian, alas kaki & tutup c. Pakaian,Alas Kaki, Ttp kpl 31 321 6.46
kepala sebesar 6,46 persen, pajak, pungutan &
asuransi sebesar 3,60 persen dan yang terkecil d. Barang Tahan Lama 49 237 10.16
adalah keperluan pesta & upacara sebesar 3,06 e. Pajak, Pungutan, & Asrn 17 432 3.60
persen.
f. Keperluan Pesta & Upcra 14 824 3.06

Total Pengeluaran 989 569 100

Sumber : Data Susenas 2016,diolah

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 15


13
PENDAPATAN REGIONAL
LPE Tangerang ada di urutan keenam se-Propinsi Banten
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tangerang pada tahun 2016 dengan tahun dasar baru 2010
tumbuh 5,32 persen, melemah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,76 persen
dan berada di urutan keenam se-Propinsi Banten.

PDRB ADHB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


dan Pertumbuhan Ekonomi Tangerang merupakan gambaran kemampuan suatu daerah
dalam mengelola sumber daya alam (SDA) dan
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Ini dapat
dilihat dari nilai tambah yang mampu diciptakan oleh
Uraian 2014 2015 2016
berbagai aktivitas ekonomi di daerah tersebut.
Publikasi PDRB Kabupaten Tangerang 2016 sudah
PDRB ADHB
91.41 101.56 109.17
menggunakan tahun dasar baru 2010 yang
(triliun rupiah) penghitungannya mulai dari tahun 2010. Perubahan
tahun dasar (rebasing) pada prinsipnya merupakan

.id
PDRB ADHK
(triliun rupiah)
73.82 77.78 81.92 suatu proses mengubah indikator harga dan struktur
kuantitas produk barang dan jasa pada tahun dasar
go
Pertumbuhan Ekonomi 5.37 5.36 5.32 lama menjadi tahun dasar baru.
s.
bp

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017


Total nilai tambah yang tercipta dari
produksi barang dan jasa yang dilakukan para
b.

pelaku ekonomi di Kabupaten Tangerang di


ka

cerminkan oleh besaran angka PDRB-nya. Pada


Distribusi Persentase PDRB ADHB
Menurut Lapangan Usaha 2016 tahun 2016, nilai PDRB Tangerang mencapai sekitar
ng

109,17 triliun rupiah. Nilai tersebut mengalami


peningkatan sebesar 7,49 persen dibandingkan
ra

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial tahun sebelumnya. Berdasarkan harga konstan
e

Wajib; 1,69 Jasa Kesehatan dan Pertanian, Kehutanan dan 2010, nilai PDRB Tangerang 2016 mencapai 81,92
ng

Jasa Pendidikan;
Kegiatan Sosial; 0,4 Perikanan; 6,88
2,46 triliun rupiah atau meningkat 5,32 persen dari tahun
Jasa Perusahaan; 1,02 Jasa lainnya; 1,45 sebelumnya.
a

Pertambangan dan
Real Estate; 6,9
//t

Jasa Keuangan dan Penggalian; 0,05


Asuransi; 5,31
Menurut distribusinya, struktur ekonomi
s:

Informasi dan
Komunikasi ; 3,25 Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun selalu
tp

Penyediaan Industri Pengolahan; didominasi oleh kategori industri pengolahan yang


ht

37,25
Akomodasi dan pada tahun 2016 mencapai 37,25 persen, lebih dari
Makan Minum ; 1,49
sepertiga nilai PDRB Kabupaten Tangerang.
Transportasi dan Peringkat kedua berada pada kategori konstruksi
Pergudangan ; 2,79
Konstruksi; 13,12 Pengadaan Listrik yang mencapai 13,12 persen diikuti kategori
Perdagangan Besar dan Eceran;
dan Gas; 5,11
perdagangan besar dan eceran yang menduduki
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor ;
Limbah dan Daur Ulang; 0,06 peringkat ketiga sebesar 10,76 persen. Sedangkan
10,76
yang mempunyai peranan terkecil berada di kategori
pertambangan dan penggalian yang hanya
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017 menyumbang sebesar 0,05 persen.

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

16 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


14
PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB perkapita Tangerang berada di peringkat keenam se-Banten
PDRB perkapita Kabupaten Tangerang 2016 masih tertinggal dibanding
lima kabupaten/kota yang lain yakni sebesar 31,39 juta rupiah .

Untuk perbandingan beberapa indikator Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih, 2016


terpilih lain seperti laju pertumbuhan ekonomi,
angka harapan hidup dan indeks pembangunan 90,00 80,11
70,96 63,4062,78 70,44 65,12 76,81 72,04 71,09
manusia, memperlihatkan untuk tahun 2016 Kota 80,00
70,00
Tangerang Selatan masih menduduki peringkat 60,00 69,46 71,34 66,24 67,36 72,14
pertama untuk semua indikator dari indikator 50,00 63,77 66,43 69,37 63,81
40,00
angka harapan hidup yaitu sebesar 72,14 30,00
20,00 6,22 6,98
indikator IPM sebesar 80,11 dan indikator laju 10,00
5,51 5,49 5,70 5,32 5,00 5,30 5,05
pertumbuhan ekonomi sebesar 6,98 persen. 0,00

.id
Indikator Kabupaten Tangerang Tahun
2016 menduduki peringkat ketiga untuk indikator go
Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 69,37 dan
s.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di
peringkat kelima sebesar 70,44. Sedangkan laju
bp

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang AHH IPM LPE


b.

untuk tahun dasar baru 2010 menduduki


peringkat kelima yaitu sebesar 5,32 persen,
ka

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang


melemah bila dibandingkan tahun sebelumnya
ng

yang mencapai 5,36 persen.


Perbandingan PDRB Perkapita se-Banten 2016
ra

Sementara itu perbandingan antar


e

kabupaten / kota di Banten untuk beberapa


PDRB adhb PDRB Perkapita
ng

indikator terpilih di tahun 2016 memperlihatkan Uraian


(Milyar rp) (Juta rp)
adanya ketimpangan akibat variasi nilai yang
a

cukup besar. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 1. Pandeglang 22 168,67 18.46
//t

per kapita tertinggi di Kota Cilegon (196,84 juta


s:

2. Lebak 22 527,85 17.60


rupiah) dan yang terendah di Kabupaten Lebak
tp

(17,60 juta rupiah), mencapai hampir dua belas 3. Tangerang 109 172,16 31.39
kali lipatnya. Meskipun PDRB adhb Kabupaten
ht

Tangerang berada di posisi kedua setelah Kota 4. Serang 61 266,30 41.27


Tangerang, namun PDRB per kapitanya jika 5. Kota Tangerang 136 085,44 64.99
dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi
Banten menempati peringkat keenam. Dan bila 6. Kota Cilegon 82 419,21 196.84
dibandingkan dengan Propinsi Banten sendiri,
7. Kota Serang 23 929,33 36.53
dalam dua tahun terakhir PDRB perkapita
Kabupaten Tangerang semakin jauh di bawah 8. Kota Tangsel 60 721,68 38.53
PDRB perkapita penduduk Propinsi Banten yang
pada tahun 2016 mencapai hampir 42 juta rupiah Propinsi Banten 516 326,90 42.31
setahunnya.
Sumber : PDRB Kab. Tangerang Lapangan Usaha 2012 - 2016

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 17


ht
tp
s:
//t
ang
era
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
ht
tp
s:
//t
ang
era
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
LAMPIRAN TABEL
ht
tp
s:
//t
ang
era
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
Tabel 1. Kondisi Iklim di BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang
Tahun 2016

Kecepatan
Temperatur Kelembaban
Curah Hujan Hari Hujan Angin
Rata-rata Humidity
Bulan Rata-rata

(0 Celsius) (mm) (hari) (%) (knot)

[1] [2] [3] [4] [5] [6]


Januari 28,2 185,3 14 82 1,8

Pebruari 27,5 507,6 22 85 1,5

.id
Maret 28,1 197,3 15 83 1,7

April 28,1 197,3


go 11 80 3,8
s.
bp

Mei 28,7 271,3 18 83 3,0


b.

Juni 28,2 311,4 13 81 2,8


ka

Juli 27,6 190,9 16 82 3,1


ng

Agustus 27,8 160,0 14 78 2,7


e ra

September 27,8 126,0 19 79 3,4


ng
a

Oktober 27,7 160,3 18 81 3,1


//t
s:

November 27,8 219,7 18 81 3,2


tp

Desember 27,5 135,4 16 80 5,4


ht

Rata-rata 27.9 237.7 16 81.3 3.0

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

Keterangan *) : Curah Hujan Tidak Terukur ( Terjadi Hujan dalam Jumlah Sangat Kecil )

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 21


Tabel 2. Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Menurut Fraksi
dan Jenis Kelamin Tahun 2016

No Fraksi Laki-laki Perempuan Jumlah

[1] [2] [3] [4] [5]


1 Partai Golkar 7 - 7

2 PDI Perjuangan 6 1 7

3 Partai Demokrat 4 2 6

.id
4 PPP 6 - 6

5 Partai Gerindra
go5 - 5
s.
6 Partai Kebangkitan Bangsa 4 - 4
bp

7 Partai Amanat Nasional 3 1 4


b.
ka

8 Partai Nasdem 3 1 4
ng

9 Partai Hanura 2 1 3
ra

10 PKS 2 - 2
e
ng

11 Partai Bulan Bintang 1 - 1


a

12 PKPI - 1 1
//t
s:

Jumlah 43 7 50
tp

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017


ht

22 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


Tabel 3. Jumlah Fraksi di DPRD Kabupaten Tangerang
Menurut Pendidikan Tahun 2016

Pendidikan / Education
No Fraksi Jumlah
SMU DI - DIII S1 S2/S3 Total

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]

1. Partai Golkar - - 6 1 7

2. PDI Perjuangan 3 - 4 - 7

.id
3. Partai Demokrat 1 1 3 1 6

4. PPP 1
go - 4 1 6
s.
bp

5. Partai Gerindra 1 - 4 - 5
b.

6. Partai Kebangkitan Bangsa 1 - 3 - 4


ka
ng

7. Partai Amanat Nasional - 1 3 - 4


ra

8. Partai Nasdem 1 - 2 1 4
e
ng

9. Partai Hanura - - 3 - 3
a
//t

10. PKS - - 1 1 2
s:
tp

11. Partai Bulan Bintang - - 1 - 1


ht

12. PKPI - - 1 - 1

Jumlah / Total 8 2 35 5 50

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 23


Tabel 4. Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang Menurut Kecamatan dan
Jenis Kelamin Hasil Proyeksi Penduduk 2016

No Kecamatan Laki -laki Perempuan Jumlah


[1] [2] [3] [4] [5]
1 Cisoka 48 693 45 423 94 116
2 Solear 46 385 44 561 90 946
3 Tigaraksa 79 151 75 746 154 897
4 Jambe 23 082 21 891 44 973
5 Cikupa 144 465 135 320 279 785
6 Panongan 69 678 67 247 136 925
7 Curug 107 190 100 716 207 906
8 Kelapa Dua 113 095 114 687 227 782

.id
9 Legok 63 011 58 566 121 577
10 Pagedangan go
60 003 57 314 117 317
11 Cisauk 42 261 40 680 82 941
s.
bp

12 Pasarkemis 167 023 161 432 328 455


b.

13 Sindang Jaya 47 929 46 044 93 973


ka

14 Balaraja 67 827 63 739 131 566


ng

15 Jayanti 36 956 35 768 72 724


ra

16 Sukamulya 33 548 32 363 65 911


e

17 Kresek 33 319 32 340 65 659


ng

18 Gunung Kaler 26 389 26 054 52 443


a
//t

19 Kronjo 31 434 30 055 61 489


s:

20 Mekar Baru 19 607 18 567 38 174


tp

21 Mauk 42 129 40 639 82 768


ht

22 Kemiri 22 896 21 081 43 977


23 Sukadiri 29 101 27 098 56 199
24 Rajeg 87 610 83 987 171 597
25 Sepatan 61 293 57 239 118 532
26 Sepatan Timur 48 717 46 212 94 929
27 Pakuhaji 58 728 55 789 114 517
28 Teluknaga 83 553 79 623 163 176
29 Kosambi 84 029 78 212 162 241

Kabupaten Tangerang 1 779 102 1 698 393 3 477 495

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

24 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


Tabel 5. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Klasifikasi
Ketenagakerjaan di Kabupaten Tangerang Tahun 2015

No Klasifikasi Jumlah

[1] [2] [3]

1 Penduduk Usia Kerja 2 423 043

2 Angkatan Kerja 1 513 501

a. Bekerja 1 377 224

.id
b. Pengangguran 136 277

3 Bukan Angkatan Kerja go 909 542


s.
a. Sekolah dan Mengurus Rumahtangga 810 223
bp
b.

b. Lainnya 99 319
ka

4 Tingkat Pengangguran Terbuka ( % ) 9.00


ng
ra

5 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( % ) 62.46


e
ng

6 Tingkat Kesempatan Kerja ( % ) 91.00


a

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017 (Data Sakernas Agustus 2015, diolah)
//t
s:
tp
ht

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 25


Tabel 6. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut
Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki Tahun 2016

Ijazah Tertinggi
No %
yang Ditamatkan
[1] [2] [3]

1 Tidak Punya Ijasah 13.11

2 SD / Sederajat 27.66

3 SLTP / Sederajat 22.37

.id
4 SLTA / Sederajat 32.67
go
s.
5 Diploma I / II 0.21
bp

6 D III 0.68
b.
ka

7 D4 / S1 + 3.29
ng

Jumlah 100
ra
e

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang


ng

(Data Susenas 2016, diolah)


a
//t
s:
tp
ht

26 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


Tabel 7. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Sawah
menurut Kecamatan Tahun 2016

Luas Panen Produktivitas Produksi


No. Kecamatan
(Ha) (Kut/Ha) (Ton GKP)
[1] [2] [3] [4] [5]
1. Cisoka 2 365 58,03 13 724
2. Solear 2 069 57,67 11 932
3. Tigaraksa 2 354 57,53 13 543
4. Jambe 1 422 57,49 8 175
5. Cikupa 554 57,53 3 187

.id
6. Panongan 1 705 57,53 9 809
7. Curug 544 go 57,52 3 129
8. Kelapa Dua 25 57,83 145
s.
9. Legok 1 638 58,06 9 510
bp

10. Pagedangan 827 57,86 4 785


b.

11. Cisauk 607 58,12 3 528


ka

12. Pasar kemis 956 59,65 5 703


13. Sindang Jaya
ng

2 696 59,88 16 144


14. Balaraja 2 015 60,00 12 090
ra

15. Jayanti 2 598 59,42 15 437


e

16. Sukamulya 2 826 59,71 16 874


ng

17. Kresek 3 712 59,42 22 057


a

18. Gunung Kaler 5 007 59,84 29 962


//t

19. Kronjo 4 254 60,10 25 567


s:

20. Mekar Baru 4 302 59,56 25 623


tp

21. Mauk 5 347 61,22 32 734


ht

22. Kemiri 2 627 61,23 16 085


23. Sukadiri 3 407 61,97 21 113
24. Rajeg 4 671 61,87 28 899
25. Sepatan 1 418 61,87 8 773
26. Sepatan Timur 1 832 61,83 11 327
27. Pakuhaji 4 996 62,42 31 185
28. Teluknaga 2 070 62,16 12 867
29. Kosambi 521 60,10 3 131
Jumlah 69 365 60,12 417 038

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2017

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017 27


Tabel 8. Indikator Terpilih Kabupaten / Kota Se-Banten 2016

Kode Propinsi AHH IPM LPE

[1] [2] [3] [4] [5]

3601 Pandeglang 63,77 63,40 5,49

3602 Lebak 66,43 62,78 5,70

3603 Tangerang 69,37 70,44 5,32

.id
3604 Serang 63,81 65,12 5,00

3671 Kota Tangerang


go 71,34 76,81 5,30
s.
bp

3672 Kota Cilegon 66,24 72,04 5,05


b.
ka

3673 Kota Serang 67,36 71,09 6,22


ng

3674 Kota Tangerang Selatan 72,14 80,11 6,98


ra
e

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang


ng

Ket :
a

AHH : Angka Harapan Hidup


//t

IPM : Indeks Pembangunan Manusia


s:

LPE : Laju Pertumbuhan Ekonomi


tp
ht

28 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2017


ht
tp
s:
//t
ang
era
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
ht
tp
s:
//t
ang
era
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id

Anda mungkin juga menyukai