3 November 2015dunia
KENAPA??
Menurut penelitian, perkembangan IQ seseorang itu akan terhenti/stagnan pada usia 17.
Karena pada dasarnya, sifat manusia itu ingin aman dan tidak ingin mendapatkan masalah.
Jadi, kebanyakan orang setelah umur diatas 17 tahun akan mencari jalan yang aman bagi dirinya
yang relatif memiliki resiko rendah.
Sangat sulit untuk kita keluar dari zona aman dan nyaman, yang pada dasarnya itu akan membuat
kita relatif berkembang lebih lambat.
BAHKAN, TIDAK BERKEMBANG.
Karena hidup yang dilewati tidak memiliki tantangan sehingga tidak menemukan hal baru.
Contoh Kasus:
Kita ditawari pekerjaan yang bagus saat sedang kuliah, walaupun kita tau bahwa kuliah itu bisa
berbarengan dengan kegiatan berkerja. Kita cenderung menghindar, karena takut akan waktu
main kita habis, karena sibuk akan ke dua hal tersebut.
Keluar dari zona nyaman bukan hanya merupakan pilihan, melainkan keharusan.
Itu juga jika kita menginginkan untuk berkembang dan memakai sisa IQ kita yang hanya dipakai
beberapa persen saja.
Orang yang tidak berani keluar dari zona nyaman tidak akan bisa maju.
Bahkan, ia tidak dapat bertahan hidup atau ia akan mengalami seleksi alam.
Bisa dimulai dengan cara sederhana, yaitu melakukan rutinitasmu dengan cara yang berbeda.
Hal ini bertujuan untuk mendorongmu melihat hal yang sama dengan sudut pandang yang
berbeda.
“Satu-satunya sumber masalah sekaligus penyelesaiannya adalah diri kita sendiri. Perubahan itu
tidak ter’elakkan, sehingga apakah kita menanggapinya dengan terus mengembangkan diri, itu
pilihan yang kita harus ambil sendiri.” -Bob Proctor-
“Sikap suka menyalahkan orang lain hanya akan membuat hidup jauh dari rasa damai, nyaman,
dan bahagia.” -Djajendra-
Setelah ngomongin masalah dan kita juga harus belajar tentang bagaimana memecahkan masalah
itu sendiri dengan resiko yang lebih kecil.
kan sudah tahu juga kalau masalah tidak dapat hilang, namun bisa diperkecil resikonya.
inget, masalah tidak dapat hilang, masalh itu timbul dari diri kita sendiri.
jika ingin masalah hilang maka jangan pernah ada di dnia ini, eh! :p
Analytical thinking
Pemikiran Analitis (Analytical Thinking) adalah pemahaman situasi/masalah dengan
menguraikan masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi
tersebut bertahap.
Conceptual thingking
Strategy thinking
Berpikir Strategis (Strategic Thinking) adalah kemampuan menilai dan mengembangkan visi dan
strategi yang berorientasi pada masa depan yang berkaitan dengan pengetahuan dan analisa yang
memadai tentang faktor internal dan faktor eksternal.