1 1 1
I Nyoman Wahyu Satiawan 1 , Supriono 2 , Ida Bagus Fery Citarsa 3
1
Jurusan Teknik Elektro fakultas Teknik Universitas Mataram, Nusa tenggara Barat, Indonesia
1 1 1
Email: nwahyus@unram.ac.id1 ; suprionomuda@yahoo.com2 ; gusmanperi@yahoo.com3 ;
ABSTRAK
Pada penelitian ini sebuah buck converter dirancang untuk mampu menyesuaikan
tegangan keluaran terhadap kebutuhan beban secara adaptif. Hal ini karena tegangan DC yang
dibutuhkan oleh beban sangat bervariasi. Buck converter yang dirancang diharap mampu untuk
menghasilkan tegangan keluaran DC dengan rentang 3-20 Volt sehingga dapat melayani
kebutuhan beban DC berdasarkan arus bebannya. Pengujian yang dilakukan pada buck
converter yang telah dirancang bertujuan untuk mengetahui apakah buck converter tersebut
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan charging batere pada beban bervariasi.
Pengujian buck converter meliputi pengujian charging batere pada beberapa jenis beban, yaitu
pengujian menggunakan beban baterai murni 3.7 Volt DC, powerbank, handphone, dan laptop.
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa buck converter mampu untuk melayani kebutuhan charging batere untuk
beban yang bervariasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa buck converter mampu melayani
charging batere untuk beban baterai murni 4400 mAh dalam waktu 7 Jam 58 Menit, beban
powerbank 7800 mAh dalam waktu 7 Jam 48 Menit, beban handphone 3100 mAh dalam waktu
3 Jam 41 Menit, dan beban laptop 4400 mAh dalam waktu 3 Jam 57 Menit. Nampak bahwa
buck converter yang dirancang ini mampu melayani charging batere pada beban yang
bervariasi. Perbedaan lama waktu charging batere dipengaruhi oleh besarnya nilai mAh dari
setiap beban.
PENDAHULUAN
Secara umum, sumber tegangan yang
Seiring dengan perkembangan dan
beroperasi di masyarakat adalah AC,
kemajuan teknologi, peningkatan terhadap
sedangkan untuk masa yang akan datang
kebutuhan konverter daya dengan kinerja
pengembangan EBT (Energi Baru
dinamik yang tinggi dalam banyak aplikasi
Terbarukan) akan memproduksi tegangan
sangat dibutuhkan. Terutama di industri dan
DC. Untuk itu dibutuhkan konverter daya yang
penggunaan barang-barang elektronik.
I N. Wahyu Satiawan, Supriono , Ida B. Fery Citarsa: Desain buck converter Untuk Charging Batere Pada Beban 31
memiliki kualitas tegangan output DC dengan terhadap kebutuhan beban secara adaptif
efisiensi yang tinggi. karena tegangan DC yang dibutuhkan oleh
Buck converter merupakan salah satu beban sangat bervariasi. Buck converter yang
konverter yang menghasilkan tegangan atau dirancang mampu menghasilkan tegangan
arus DC yang dapat diatur sesuai dengan keluaran DC dengan rentang 3-20 Volt untuk
keinginan. Sumber tegangan dan arus melayani kebutuhan beban DC berdasarkan
buck converter berasal dari power supply arus beban pada perangkat elektronik yang
atau baterai. Buck converter merupakan membutuhkan catu tegangan DC.
rangkaian elektronika daya yang berfungsi
menurunkan tegangan DC sesuai dengan Buck converter. buck converter merupakan
kebutuhan pengguna. salah satu peralatan konverter dengan
Pemilihan buck converter didasarkan merubah tegangan DC menjadi tegangan DC
pada efisiensi yang tinggi dalam perubahan yang bernilai lain.
daya input ke daya output. Diantara beberapa
kriteria kinerja dinamik penting untuk
dipertimbangkan adalah riak (ripple),
tegangan output, dan waktu recovery.
Keuntungan pada konfigurasi buck converter
antara lain adalah efisiensi yang tinggi,
rangkaian yang sederhana, tidak memerlukan
transformator. Riak (ripple) pada tegangan
keluaran yang rendah sehingga penyaring Gambar 1. Buck converter(Taufik,2008)
atau filter yang dibutuhkan pun relatif kecil.
Santoso, dkk (2015) membuat Dari gambar di atas diketahui :
manajemen pengisian baterai agar dapat a. Ketika saklar ON: Tegangan output sama
terkontrol serta baterai dapat berusia panjang. dengan tegangan input dan tegangan
Rangkaian sistem pengisi baterai pada saklar adalah 0V.
penelitian ini terdiri dari mikrokontroler b. Ketika saklar OFF: Tegangan output
ATMega328, buck converter, sensor arus adalah nol dan tidak ada arus melalui
dan tegangan. Sutedjo, dkk (2010) membuat switch.
pengubah daya DC ke DC (DC-DC c. Idealnya, Rugi-rugi daya adalah nol karena
Converter) tipe peralihan atau dikenal juga daya output = daya input.
dengan sebutan DC Chopper. Alat ini d. Kisaran Duty Cycle : 0<D<1
dimanfaatkan terutama untuk penyediaan Prinsip kerja buck converter adalah
tegangan keluaran DC yang bervariasi dengan menggunakan switch yang bekerja
besarannya sesuai dengan permintaan secara terus-menerus (ON-OFF). Adapun
pada beban. dikenal dengan istilah Pulse Width Modulation
Padillah, dkk (2014) membuat (PWM) dan duty cycledalam mengendalikan
konverter tegangan DC tipe switching topologi kecepatan (frekuensi) kerja switch tersebut.
boost yang dapat menaikkan tegangan
keluarannya, konverter ini merupakan non-
isolated DC-DC converter. Tegangan
keluaran konverter dikendalikan dengan
mengatur besarnya duty cycle sinyal Pulse
Width Modulation (PWM) yang dihasilkan
mikrokontroler menggunakan mode Phase
Correct Pulse PWM. Gambar 2. Topologi rangkaian buck converter
Husnaini, dkk (2014), membuat (Taufik, 2008).
kompensator proporsional dan integral (PI- Gambar 2 memperlihatkan tentang
Lead) yang mampu menghilangkan kesalahan switch pada buck converter. Switch tersebut
pada saat keadaan tunak, gabungan dari akan bekerja secara terus-menerus.
proporsional dan integral (PI). Keduanya Kecepatan Switch (dalam realisasinya) akan
dapat saling menutupi kekurangan dan tergantung pada seberapa besar duty cycle
mampu untuk mengontrol tegangan keluaran dan frekuensi yang digunakan. Frekuensi
dari buck converter agar tetap stabil meskipun dibangkitkan dari mikrokontroler dengan
terjadi perubahan beban. Pada penelitian ini menggunakan mode Fast PWM. Besar
dirancang sebuah buck converter yang kecilnya nilai duty cycle akan dikontrol dengan
mampu menyesuaikan tegangan keluaran cara menyesuaikan pembacaan sensor
32 Dielektrika, 5 (1),Pebruari 2018
tegangan dan sensor arus pada keluaran output ( ∆VO )). Selain itu juga perancangan
buck converter. (Taufik, 2008).
main board modul Printed Circuit Board
Pada buck converter ada 2 jenis
(PCB), perancangan sensor tegangan
konduksi yaitu :
a. Continuous Conduction Mode (CCM) dengan menggunakan prinsip dasar
dimana arus induktor akan selalu positif pembagi tegangan, serta men-simulasikan
mengguna-kan PSIM professional Version
sepanjang periode pen saklaran
9.0.3.400. Perancangan sistem buck
(switching).
converter menggunakan software Arduino
IDE dengan bahasa pemrograman C++
dengan algoritma penambahan lebar Pulse
Width Modulation (PWM)/increment.
Secara umum, diagram blok
perencanaan perancangan penelitian
perancangan buck converter ditunjukan oleh
Gambar 5.
Gambar 3. Mode Continuous Conduction Mode
(CCM) (Taufik, 2008).
Beban mAh
VOut I Out Waktu
Gambar 7. Grafik arus pengisian baterai murni 3.7
Volt DC (Volt) (Ampere)
Handp 3 Jam 41
3100 4.277 0.782
hone Menit
34 Dielektrika, 5 (1),Pebruari 2018