Anda di halaman 1dari 2

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN
Karya Tulis Ilmiah

M Bajuri

TINJAUAN PELAKSANAAN BLADDER TRAINING PADA PASIEN


YANG TERPASANG KATETER DIRUANG BOUGENVILE RSUD dr
Hi ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009
xii+38 halaman, 5 tabel, 3 gambar, 6 lampiran

ABSTRAK

Miksi adalah proses yang dapat ditunda atau dihentikan mendadak, dan dapat
diatur oleh kemauan Fungsi kandung kencing normal memerlukan aktivitas yang
terintegrasi antara sistim saraf otonomi dan somatik. Proses miksi normal secara
keseluruhan berlangsung sekunder terhadap kontraksi otot detrusor. Berakhirnya
suatu miksi dimulai oleh penutupan sfingter uretra. Kemudian kontraksi otot-otot
perineum mengembalikan kedudukan kandung kemih ke posisi semula. Gejala-
gejala disfungsi kandung kencing neurogenik terdiri dari urgensi, frekuensi,
retensi dan inkontinens. Bladder training adalah salah satu upaya untuk
mengembalikan fungsi kandung kencing yang mengalami gangguan ke keadaan
normal atau ke fungsi optimal neurogenik. Terapi ini bertujuan memperpanjang
interval berkemih yang normal dengan berbagai teknik distraksi atau teknik
relaksasi sehingga frekuensi berkemih dapat berkurang, hanya 6-7 kali per hari
atau 3-4 jam sekali. Melalui latihan, penderita diharapkan dapat menahan sensasi
berkemih

Tujuan dari penelitian ini adalah didapatkannya gambaran pelaksanaan bladder


training pada pasien yang terpasang kateter diruang Bougenvile RSUD dr H
Abdul Moeloek Provinsi Lampung Dalam penelitian ini menggunakan desain
deskriptif, yaitu suatu rancangan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran yang akurat dari sejumlah karakteristik masalah yang diteliti. Penelitian
deskriptif berguna untuk mendapatkan makna baru, menggambarkan pemahaman
dan kategori sesuatu masalah, menjelaskan frekuensi suatu kejadian dari sebuah
fenomena (Sugiyono dalam Suyanto, 2004) pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan teknik random sampling adalah semua pasien yang terpasang
kateter di ruang bougenvile RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang
berjumlah 30 orang

Dari hasil penelitian dan pengumpulan data dapat disimpulkan bahwa: bladder
training di Ruang Bougenville di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
sudah dilakukan dengan baik, dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagian besar
18 orang (60%) sudah dilakukan bladder training. Dari hasil penelitian tersebut
peneliti menyarankan agar mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
asuhan keperawatan khususnya dalam hal bladder training terhadap pasien-pasien
yang dilakukan pemasangan kateter di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung

Daftar Bacaan 9(2001-2007)

Anda mungkin juga menyukai