BIDANG KEGIATAN:
PKM Penelitian
Diusulkan oleh:
Mario (1343050157)
Ibtisam (1443050046)
Fiona (1443050051)
JAKARTA UTARA
2016
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM – PENELITIAN
Menyetujui
ManajerProgram Kreativitas Mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
RINGKASAN 4
BAB I PENDAHULUAN 5
Latar Belakang Masalah 5
Tujuan Penelitian 5
Manfaat Penelitian 5
Luaran Penelitian 5
DAFTAR PUSTAKA 12
LAMPIRAN
iii
RINGKASAN
A. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar kandungan peroksida yang terkandung
dalam jajanan di sekitar Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dan seberapa layak
jajanan-jajanan tersebut untuk dikonsumsi sehari-hari.
B. Target Penelitian
Para karyawan serta mahasiswa/i yang berada di lingkungan sekitar
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang setiap harinya mengkonsumsi makanan
serta jajanan yang berada di lingkungan sekitar kampus.
C. Metode Penelitian
Pada kesempatan kali ini metode penelitian yang akan kami gunakan
adalah uji bilangan peroksida yang terdapat pada minyak goreng yang telah
digunakan berulang tersebut. Minyak goreng yang sudah mengalami pemanasan
secara berulang akan menyebabkan radikal bebas yang nantinya akan berlanjut
menjadi keracunan dalam tubuh dan berbagai penyakit, misalnya diare,
pengendapan lemak dalam pembuluh darah (artero sclerosis), kanker, dan
menurunkan nilai cerna lemak (Ketaren, 2012).
Rusaknya dari minyak goreng dapat diketahui dengan hasil dari uji
bilangan peroksida yang melebihi 2 meq/kg. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa kualitas dari minyak goreng sendiri sudah tidak baik. Selain itu angka
peroksida juga menunjukkan ketengikan dari minyak goreng akibat proses
oksidasi serta hidrolisis.
Mengingat penggunaan minyak goreng merupakan bagian dari budaya
masyarakat Indonesia (Anwar dan Khomsan, 2009) dari minyak goreng
merupakan produk pangan yang sering dikonsumsi, maka perlu adanya jaminan
keamanan, mutu, dan gizi dari minyak goreng. Oleh karena itu, dalam skala
internasional, Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Helath
Organization (WHO) pada tahun 1993 mengeluarkan suatu standar mutu bilangan
peroksida untuk masing-masing bahan baku yang digunakan sewaktu proses
pembuatan minyak goreng.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
v
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar kandungan peroksida yang
terkandung dalam jajanan di sekitar Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
dan seberapa layak jajanan-jajanan tersebut untuk dikonsumsi sehari-hari.
C. Hasil Penelitian
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minyak Goreng
Minyak ialah zat yang mudah dicairkan, larut dalam eter, tetapi tidak larut
dalam air, dikelompokkan sebagai minyak nabati, minyak hewani, atau mineral,
dan bergantung pada sifatnya ketika pemanasan dapat dikelompokkan sebagai
atsiri atau tetap (Pudjaatmaka, 2002). Komposisi utama dari minyak goreng
adalah trigliserida yang berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih,
dan penambah nilai kalori bahan pangan.
Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan
minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan. Hidrasi gliserol akan
membentuk aldehida tidak jenuh atau akrolein tersebut. Makin tinggi titik asap,
makin baik mutu minyak goreng, dan tergantung dari kadar gliserol bebas. Pada
umumnya suhu penggorengan adalah 177-221C (Winarno, 2004).
B. Sifat Fisiko-Kimia
a. Warna
Zat warna dalam minyak mengandung dan β karoten, xantofil,
klorofil, dan anthosyanin. Inilah penyebab minyak berwarna kuning,
kuning kecoklatan, kehijau-hijauan, dan kemerah-merahan. Jika minyak
dihidrogenasi, karoten tersebut juga ikut terhidrogenasi, sehingga
intensitas warna kuning berkurang.
b. Bau Amis
Bau amis dalam mentega, susu bubuk atau krim disebabkan oleh
terbentuknya trimetil-amin dari lesitin dalam susu dan mentega.
Mekanisme pembentukan trimetil-amin dari lesitin bersumber pada
pemecahan ikatan C-N gugus choline (CH2 OH.CH2 .NMe2) dalam molekul
lesitin. Ikatan C-N ini dapat diuraikan oleh zat pengoksidasi, seperti gugus
peroksida dalam lemak, sehingga menghasilkan trimetil-amin.
c. Odor dan Flavor
Odor dan flavor pada minyak terjadi karena pembentukan asam-asam
yang berantai sangat pendek sehingga hasil penguraian pada kerusakan
minyak.
d. Kelarutan
Suatu zat dapat larut jika mempunyai nilai polaritas yang sama, yaitu
zat polar larut dalam pelarut bersifat polar dan tidak larut dalam pelarut
nonpolar. Minyak dan lemak hanya sedikit larut dalam alkohol, tetapi larut
dalam etil eter, karbon disulfide, dan pelarut-pelarut halogen. Asam lemak
vii
yang berantai pendek dapat larut dalam air, semakin panjang rantai asam-
asam lemak maka kelarutannya dalam air akan semakin berkurang.
e. Titik Cair dan Polymorphism
Pengukuran titik cair minyak, suatu cara yang lazim digunakan dalam
penentuan atau pengenalan komponen organik yang murni. Polymorphism
pada minyak adalah keadaan dimana terdapat lebih dari satu bentuk kristal
dan sering dijumpai pada beberapa komponen dengan rantai karbon
panjang, dan pemisahan kristal tersebut sangat sukar.
f. Hidrolisa
Minyak akan diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi
hidrolisa dapat mengakibatkan kerusakan minyak terjadi karena
terdapatnya sejumlah air dalam minyak tersebut. Reaksi ini akan
mengakibatkan ketengikan hidrolisa yang menghasilkan flavor dan bau
tengik pada minyak tersebut.
g. Oksidasi
Proses oksidasi terjadi bila ada kontak antara sejumlah oksigen
dengan minyak. Akibatnya adalah bau tengik pada minyak. Oksidasi
dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida.
h. Hidrogenasi
Tujuannya untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon
asam lemak pada minyak. Reaksi hidrogenasi dilakukan dengan
menggunakan hidrogen murni yang ditambahkan serbuk nikel sebagai
katalisator. Setelah itu, minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan
dengan cara penyaringan. Hasilnya adalah minyak yang bersifat keras,
tergantung pada derajat kejenuhannya.
C. Bilangan Peroksida
Peroksida adalah senyawa organik yang tidak stabil, terbentuk dari
trigliserida. Bilangan peroksida adalah metode yang menentukan tingkat oksidasi
minyak dan mengukur pembentukan hidroperoksida dalam miliekuivalen oksigen
aktif per kilogram sampel.
Bilangan peroksida berfungsi sebagai indikator kualitas minyak. Perubahan
nilai peroksida terhadap waktu menunjukkan tahap induksi, dimana terjadinya
peningkatan bilangan peroksida, dan penurunan sebagai hasil oksidasi lipid.
Hidroperoksida rusak pada tingkat yang lebih cepat daripada pembentukannya.
Penyebab kenaikan bilangan peroksida adalah minyak goreng yang digunakan
berulang oleh para pedagang gorengan, mayoritas menggunakannya dengan
frekuensi lebih dari empat kali penggorengan (Mulasari, 2012).
viii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan Sampel
Sampel minyak jelantah yang akan digunakan adalah sampel dari pedagang-
pedagang disekitar wilayah Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang sudah
digunakan untuk menggoreng lebih dari empat kali penggorengan. Sampel
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca gelap yang dilapisi oleh
aluminium foil agar dapat terhindar dari cahaya, lalu didiamkan selama 10 jam
penyimpanan.
Perhitungan:
(Volume titrasi − Volume titrasi blanko) × N tio × 8
Bilangan peroksida =
Bobot sampel minyak (gr)
ix
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
x
DAFTAR PUSTAKA
xi
LAMPIRAN 1.a Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fiona
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Farmasi
4 NIM/NIDN 1443050051
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 22 Maret 1996
6 E-mail Fionapaulo2296@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085921303381
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Industri SDK Karunia SMP Santa Maria SMKF BPK
Penabur
Jurusan Farmasi
Tahun Masuk Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
( Fiona )
xii
LAMPIRAN 1.b Biodata Anggota I
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dicki Nathaniel
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Ilmu Farmasi
4 NIM 1343050026
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 15 Juni 1995
6 E-mail Dickinathaniel15@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083897750009
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Industri Bunda Maria Bhinneka Bhinneka
Tunggal Ika Tunggal Ika
Jurusan IPA
Tahun Masuk Lulus 2001-2006 2006-2009 2009-2013
( Dicki Nathaniel )
xiii
LAMPIRAN 1.c Biodata Anggota II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Mario
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Ilmu Farmasi
4 NIM/NIDN 1343050157
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 4 Desember 1994
6 E-mail mariosinatrawan@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 089657666773
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Industri Mawar Saron Mawar Saron Mawar Saron
Jurusan IPA
Tahun Masuk Lulus 2001-2006 2006-2009 2010-2013
( Mario )
xiv
LAMPIRAN 1.d Biodata Anggota III
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ibtisam
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Farmasi
4 NIM/NIDN 1443050046
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Email ibtisam.tisam48@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 083804381447
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Industri
Jurusan
Tahun Masuk Lulus
( Ibtisam )
xv
LAMPIRAN 1.e Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rabima, M.Farm., Apt
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Farmasi dan Apoteker
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP 081281774350
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Industri
Jurusan
Tahun Masuk Lulus
xvi
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
xvii
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
xviii
LAMPIRAN 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
( ) ( Fiona )
NIP. NIM. 1443050051
xix