HARIANI
H211 15 004
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
II.1 Plastik
1. Polimer Termoplastik .
Termoplastik melunak bila dipanaskan (mencair) dan mengeras bila
didinginkan-proses yang benar-benar reversible dan dapat diulang. Pada tingkat
molekuler, karena suhu dinaikkan, kekuatan ikatan sekunder berkurang (dengan
gerakan molekul meningkat) sehingga gerakan relatif dari rantai yang berdekatan
difasilitasi ketika penekanan diterapkan. Hasil degradasi ireversible ketika
termoplastik polimer cair dinaikkan sampai suhu yang terlalu tinggi. Selain itu,
termoplastik relatif lembut. Kebanyakan polimer linier dan mereka memiliki
beberapa struktur bercabang dengan rantai fleksibel termoplastik. Bahan-bahan ini
biasanya dibuat oleh aplikasi simultan panas dan tekanan. Contoh umum polimer
termoplastik termasuk polietilen, polistiren, poli (etilena tereftalat), dan poli (vinil
klorida) [7].
2. Polimer Termosetting
Polimer termoseting adalah polimer jaringan. Mereka menjadi permanen
keras selama pembentukan dan tidak melunak pada pemanasan. Polimer jaringan
memiliki ikatan silang kovalen antara rantai molekul yang berdekatan. Selama
perawatan panas, ikatan ini menambatkan rantai bersama-sama untuk melawan
gerakan rantai vibrasi dan rotasi pada suhu tinggi. Dengan demikian, bahan tidak
melunak bila dipanaskan. Pengikatan Silang biasanya luas, dalam 10 sampai 50%
dari unit berulang ini merupakan rantai silang. Hanya pemanasan pada suhu yang
berlebihan akan menyebabkan pemutusan ikatan silang dan degradasi polimer.
Polimer termoset umumnya lebih keras dan lebih kuat dari termoplastik dan
memiliki stabilitas yang lebih baik dimensi. Sebagian besar polimer jaringan
silang dan, yang meliputi karet divulkanisir, epoxies, dan fenolat dan beberapa
resin poliester, adalah termoseting [7].
Adapun karakteristik sampah plastik :
Polymer
3. Akibat Lainnya
Janin dari balita yang terkontaminasi Dioxin akan mengalami perobahan
hormonal, cacat kelahiran dan terhambatnya pertumbuhan. Dan yang paling
berbahaya, sedikit dosis dari Dioxin saja dapat berakibat sangat buruk bagi
mereka seperti retardasi mental pada balita, kemandulan, terjadinya masalah pada
alat reproduksi anak-anak menjelang pubertas, diabetes, gangguan perilaku,
rusaknya kekebalan tubuh. Dioxin bertindak seperti “Hormon Lingkungan” yang
menimbulkan kerusakan banyak proses biokimia alamiah pada tubuh manusia.
Saat Dioxin masuk ke dalam tubuh, dia akan menerobos membran sel dan
menyatu dengan protein reseptor alamiah yang memungkinkan Dioxin memasuki
inti sel. Dioxin kemudian berinteraksi dengan DNA, mempengaruhi dan merusak
semua “Cetak Biru” yang mengontrol reaksi biokimia seperti syntesa dan
metabolisme dari hormon, enzim dan faktor pertumbuhan dan faktor kimia
lainnya. Dengan perkataan lain, Dioxin merusak dan merubah semua sistem
dalam tubuh manusia [8].
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III. 2. 1 Alat
a) CG (Gas Cromatografy)
Berfungsi untuk mendeksi zat yang terkandung pada pada aspal campur
plastik.
b) Oven
Berfungsi untuk memanaskan agregat beserta plastik
c) Gunting
Berfunsi untuk memotong sampah plastik
d) Cetakan
Berfungsi mencetak aspal campur plastik
III. 2. 2 Bahan
a) Plastik
Berfungsi sebagai bahan campuran aspal
b) Agregat aspal
Berfungsi bahan utama pembuatan aspal
III. 3 Prosedur percobaan
Mengamati kadar zat dioksin yang terkandung dari aspal campur platik
Analisis data
DAFTAR PUSTAKA
[1] G. Gourmelon, 2015, Global Plastic Production Rises, Recycling Lags, World
Watch Institute, Washington, D,C., http://www.worldwatch.org/global-
plasticproduction- rises-recycling-lags-0.
[2] Seghiri, M, dkk 2017, ‘The Possibility of Making a Composite Material from
Waste Plastic’ , International Conference on Technologies and Materials for
Renewable Energy, Environment and Sustainability, hh 163-169
[3] Dalen, dkk 2017, ‘Utilization of Plastic Wastes in Asphalt Design for Road
construction’, Science domain International British Journal of Applied
Science & Technology, hh 1-7, ISSN: 2231-0843, NLM ID: 101664541
[4] Manju, R, dkk, 2017 ‘Use of Plastic Waste in Bituminous Pavement’,
International Journal of ChemTech Research.. ISSN: 0974-4290,
ISSN(Online): 2455-9555 Vol.10 No.8, pp 804-811,
[5] Verma, Rinku, 2016, ‘Toxic Pollutants from Plastic Waste- A Review’,
Internationa Conference on Solid Waste Management. hh 701 – 708.
[6] Nasir, Syed, 2014, ‘Effective Use of Waste Plastic as Bitumen Strength
Modifier’, Civil Engineering and Architecture, hh 313-316
[7] Callister Jr , William D & G, Rethwisch David , Material Science And
Engineering An Introduction 7th Ed , John Wiley & Sonc ,Inc
[8] Surya, Supeno, 2007, Dioxin Free. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam
Terbitan (KTD)
[9] https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dioksin