1
Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menerapkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dengan keterampilan yang
dimilikinya agar menghasilkan inovasi atau ide baru untuk memajukan dan
mengembangkan hal dalam bidang kefarmasian.
2. Menghasilkan tenaga yang mempunyai keahlian profesional yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
3. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.
4. Untuk memperoleh lulusan yang memiliki profil kemampuan kefarmasian
yang memadai untuk dunia kerja.
5. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang
sesungguhnya.
6. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan
dan produktif.
7. Memiliki tingkat kopetensi standar sesuai yang dipersyaratkan oleh dunia
kerja.
2
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker. Dalam Ketentuan Umum Undang–Undang Republik
Indonesia Tentang Kesehatan, dijelaskan bahwa praktik kefarmasian meliputi:
pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tugas Apotek
a) Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek.
b) Memberikan Perlindungan pasien dan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kefarmasian di Apotek, dan
c) Menjamin kepastian hokum bagi tenaga kefarmasian dalam
memberikan pelayanan kefarmasian di Apotek.
Fungsi Apotek
Fungsi apotek yaitu :
a) Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai.
b) Sebagai Pelayanan Farmasi Klinik, Termasuk di Komunitas.
1. Persyaratan administrasi
3
2. Menggunakan atribut praktik antara lain baju praktik, tanda pengenal
a.Pemberi layanan
Apoteker sebagai pemberi pelayanan harus berinteraksi dengan pasien.
Apoteker harus mengintegrasikan pelayanannya pada sistem pelayanan
kesehatan secara berkesinambungan.
b.Pengambil keputusan
Apoteker harus mempunyai kemampuan dalam mengambil keputusan dengan
menggunakan seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
c.Komunikator Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan pasien maupun
profesi kesehatan lainnya sehubungan dengan terapi pasien. Oleh karena itu
harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik.
d. Pemimpin Apoteker diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin.
Kepemimpinan yang diharapkan meliputi keberanian mengambil keputusan
yang empati dan efektif, serta kemampuan mengkomunikasikan dan mengelola
hasil keputusan.
e. Pengelola Apoteker harus mampu mengelola sumber daya manusia, fisik,
anggaran dan informasi secara efektif. Apoteker harus mengikuti kemajuan
teknologi informasi dan bersedia berbagi informasi tentang Obat dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan Obat.
4
bmencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pengaturan
Standar pelayanan kefarmasian di Apotek bertujuan untuk :
c) Melindungi pasien dan masyarakat dari pengunaan obat yang tidak rasional dalam
rangka keselamatan pasien (patient safety) Pelayanan Kefarmasian
5
3.1 Tempat dan pelaksanaan PKL
Sumber daya manusia adalah salah satu factor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik ilustrasi maupun
6
Dalam melakukan pelayanan kefarmasian Apoteker harus memenuhi
kriteria:
1.persyaratan administrasi
a) Sarana
b) Prasarana
7
berhubungan langsung dengan keuangan atau pendapatan perusahaan, namun secara
tidak langsung dapat berimbas pada kinerja perusahaan.
Hal ini karena pada dasarnya sumberdaya manusialah yang bergerak mengelola
perusahaan.
Suatu pelayanan langsung dan tanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi dengan madsud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.
3.4.1 pengelolaan sediaan farmasi,Alat kesehatan ,dan Bahan Medis Habis pakai
3.4.2.1 Perencanaan
8
Tujuan perencanaan adalah agar proses pengadaan perbekalan farmasi atau obat
yang ada diapotek menjadi lebih efektif dan efisien serta disesuaikan dengan
angggaran.
Harga
beberapa hal yang harus diperhatikan : sisa stok, rata-rata pemakaian dan
waktu tunggu pemesan, pemilihan metode perencanaan, Adapun metode
perencanaan yaitu :
3.4.2.2 pengadaan
3.4.2.3 penerimaan
9
kurangnya memuat nama obat, nomor batch dan tanggal
kadarluwarsa.
b) semua obat atau bahan obat harus disimpan pada kondisi yang
sesuai sehinga terjamin keamanan dan stabilitasinya.
3.4.2.4 Penyimpanan
a) Obat/Bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik Dalam
hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah
lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis
informasi yang jelas pada wadah baru. Wadah sekurang-kurangnya
memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadarluarsa
b) Semua obat atau bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai
sehingga terjaminkeamanan dan stabilitasinya.
10
3.4.2.6 pengendalian
1. Pencatatan
2. Laporan
1) Pengkajian Resep
11
b) Nama dokter , nomor Surat Izin Praktik (SIP),alamat, nomor telpon
dan paraf.
b) Stabilitas
Pertimbangan meliputi :
e) Kontra indikasi
f) Interaksi
3.4.3.2 Dispensing
12
Informasi obat. Setelah melakukan pengkajian resep dilakukan hal
sebagai berikut :
d) Memasukan obat kedalam wadah yang tepat dan terpisah untuk obat
yang berbeda untuk menjaga mutu obat yang mengurangi penggunaan
obat yang salah.
13
h) Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
apoteker (bila diperlukan).
a) Topik pertanyaan
d) Data pasien (umur, jenis kelamin, berat badan, informasi lain seperti
riwayat alergi, apakah pasien Hamil/menyusun, data laboratorium).
e) Uraian pernyataan.
f) Referensi.
14
g) Metode pemberian jawaban (lisan, tertulis, pertelpon) dan data apoteker
yang memberikan PIO.
3.4.3.4 konseling
Jenis pelayanan kefarmasian dirumah yang dapat dilakukan oleh Apoteker, meliputi:
15
Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan
terapi obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan
meminimalkan efek samping.
Kriteria pasien :
3. Adanya multidiagnosis.
Kegiatan :
16
BAb IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Peraktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Apotek ABC ABC, saya
dapat menyimpulkan bahwa :
1. Apotek telah melakukan pengelolaan apotek hampir sama dengan teori dan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Golongan obat yang ada di Apotek ABCmeliputi obat generik, obat paten,
obat bebas, obat bebas terbatas.
3. Layanan meracik di Apotek ABCABCtelah memenuhi standar yang baik,
karena sudah memenuhi standar meracik.
4. Penyimpanan dan penyusunan semua obat di Apotek ABCdiurutkan
berdasarkan farmakologi, alfabetis, dan jenis sediaan.
5. Selain melayani resep dokter, Apotek ABCjuga melayani resep BPJS.
6. Semua resep di Apotek ABC di letakan di tempat penyimpanan resep dan
disimpan berurut menurut tanggal..
7. Apotek ABCtelah memberikan kesempatan kepada kami melaksanakan PKL
dengan berfikir kritis dan sabar membimbing kami sampai kami selesai
melaksanakan PKL tersebut.
4.2 saran
Jaya yaitu :
17
- Peletakan obat masih kurang rapi
18