About
Gallery
Guestbook
Archives
Archives
Categories
Categories
Top Posts
o Seni Kriya Nusantara
o Gambar Proyeksi dan Perspektif
o Unsur Rupa dan Komposisi
o Proses Pembuatan Keramik
o Klasifikasi Karya Seni Rupa
Blogroll
o Museum Seni Rupa dan Keramik
o SMA 3 Semarang
o Tentang Seni
Popular
o mazgun.files.wordpress.co…
o mazgun.files.wordpress.co…
o mazgun.files.wordpress.co…
o wordpress.com/about-these…
o mazgun.files.wordpress.co…
>>Download File
Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu
benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-
cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel)
dan memusat (sentral). Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan
sejajar akan tetapi miring terhadap bidang gambar.
Secara umum berbagai jenis gambar proyeksi dan perspektif tersebut difungsikan sebagai
sarana komunikasi dalam bentuk pictorial. Benda kongkret yang ada, misalnya meja atau kursi,
digambarkan sedemikian rupa sehingga dipahami oleh orang lain. Benda imajiner (khayalan
penggambar), misalnya meja atau kursi yang sebelumnya tidak ada digambarkan sedemikian rupa
sehingga dipahami oleh orang lain misalnya tukang atau pemesan. Gambar proyeksi dan perspektif lebih
banyak menampilkan benda imajiner, oleh karena itu sangat bermanfaat dalam bidang perencanaan.
Penampilan gambar proyeksi Eropa relative sederhana dibandingkan dengan yang lain. Gambar
ini menampilkan pandangan atas, depan (muka), dan samping. Oleh karena itu proyeksi Eropa
sangat tepat digunakan untuk kepentingan perancangan mebel atau desain produk.
Sistem gambar proyeksi Eropa dihasilkan dari pemroyeksian pada ruang atau sudut pertama
(first angel). Oleh karena itu proyeksi Eropa sering disebut proyeksi “Kuadran Pertama” atau
“Kuadran I”. Ruang atau sudut penampilan tersebut berbentuk tiga dimensi, yang terdiri atas 3
bidang, yakni bidang I, II, dan III. Bidang I berfungsi untuk menampilkan bayangan benada tampak
dari atas, bidang II untuk bayangan benda tampak depan, dan bidang III untuk bayangan benda
tampak dari samping kiri. Oleh karena itu proyeksi Eropa sering dikelompokkan dalam proyeksi
multiview (tampak ganda).
Jika diperhatikan sistem proyeksi Eropa ini menempatkan posisi benda/obyek yang digambar
berada di antara titik pengamat (proyektor) dan proyeksi benda. Jika diurutkan maka posisi tersebut
adalah pengamat, objek, dan gambar proyeksi. Posisi pengamat terhadap bidang gambar adalah
tegak lurus. Di samping itu, masing-masing garis pemroyeksi yang merupakan hubungan dari titik
pengamat dan benda sehingga menghasilkan proyeksi tersebut adalah sejajar sesamanya.
Ruang / sudut yang berbentuk tiga dimensi ini diubah
sedemikian rupa menjadi dua dimensi. Dengan kata lain diubah menjadi bidang datar sehingga dapat
dituangkan ke dalam bidang atau kertas gambar. Perubahan sudut / ruang tersebut dapat dilihat
dalam gambar berikut:
2. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi Aksonometri tergolong jenis proyeksi sejajar (paralel) dan juga tegak (ortogonal).
Perbedaannya dengan proyeksi Eropa terutama adalah dalam penampilan tampak. Dalam proyeksi
Aksonometri diupayakan untuk penampilan tampak atas, depan, dan samping dalam satu kesatuan
gambar tidak seperti dalam proyeksi Eropa yang terpisah oleh bidang-bidang. Gambar proyeksi
Aksonometri menampilkan objek gambar baik yang kongkret maupun imajiner ke dalam bayangan
tiga dimensi, oleh karena itu aksonometri tergolong jenis proyeksi piktorial.
a. Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri adalah jenis proyeksi aksonometri berpenampilan tiga dimensi atau
piktorial dengan besaran sudut masing-masing 120 0, dan perbadingan masing-masing ukuran
tinggi, panjang, dan dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut sumbu 1200 dapat digunakan alternatif dibuat
sudut 300 terhadap horisontal (baik sudut kanan maupun kiri)
Gb.7. Tampilan
gambar isometri.
b. Proyeksi Dimetri
Penggunaan isometri seringkali menyebabkan distorsi pada gambar yang ditampilkan, dan garis-
garis yang berimpit. Kelemahan ini dapat ditanggulangi dengan proyeksi dimetri. Dimetri artinya
ada dua jurusan sumbu yang sama panjang. Pada dimetri perbandingan yang sama terdapat
pada dimensi tinggi dan panjang. Perbandingan yang lazim digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1
Perbandingan ini diikuti dengan konsekuensi pada sudut objek yang digambar terhadap garis
horizon yaitu 41,4 derajat untuk sudut sebelah kanan dan 7,2 derajat untuk sudut sebelah kiri.
c. Trimetri
Penggunaan proyeksi dimetri ternyata dirasakan banyak terjadi distorsi, oleh karena itu ukuran
kedua rusuk/sumbu salah satunya (rusuk panjang) perlu dipendekkan, sehingga perbandingan
yang sering digunakan adalah 10:9:5 atau 6:5:4.
Gb. 9. Tampilan gambar Trimetri.
3. Gambar Perspektif
Dalam penglihatan kita sehari-hari, benda-benda yang letaknya lebih dekat dengan mata terlihat
lebih besar dan benda-benda yang terletak lebih jauh dengan mata terlihat lebih kecil. Semakin jauh
letak benda dari mata kita, benda itu akan terlihat semakin kecil hingga akhirnya hanya tampak
sebagai titik saja. Demikian juga dua benda atau lebih yang letaknya sejajar dan membujur menjauhi
kita, semakin jauh dari mata, keduanya akan terlihat semakin berdekatan hingga akhirnya saling
berimpit dan akan menjadi satu titik.
Gb. 9. Konstruksi gambar perspektif
Seperti halnya dalam proyeksi Eropa maka dalam gambar perspektifpun diupayakan agar
bidang-bidang yang semula saling berpotongan harus dibentangkan menjadi bidang datar.
Pembentangan tersebut dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini. Bidang mata dibentangkan
ke atas menjadi sejajar dengan bidang tafrir, begitu juga dengan bidang tanah yang dibentangkan ke
bawah menjadi sejajar dengan bidang tafrir.
Gb.10. Bidang hasil pembentangan bidang mata dan bidang tanah menjadi sejajar bidang tafrir.
Selanjutnya, untuk kepentingan menggambar perspektif bidang itu menjadi disederhanakan seperti di
bawah ini
Gb.11. Posisi mata, distansi, tinggi tafrir, garis horizon, dan garis tanah.
Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh
dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh
dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan
menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior.
Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas
horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak
digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi.
Jika kita mengamati gambar di atas, titik A pada bidang tafrir yang merupakan titik pertemuan
garis mata dengan kedudukan titik tersebut yang ditarik lurus ke garis tanah kemudian diteruskan ke
P sebagai titik hilang. Memproyeksikan titik sebenarnya dapat melalui 4 cara seperti di bawah ini:
Cara pertama
Cara kedua
Cara ketiga
Cara keempat
Gb.13. Proyeksi sebuah garis yang tegak lurus dengan garis tanah.
Untuk benda-benda yang memiliki dimensi tinggi perhatikan gambar di bawah ini. Garis
ketinggian benda diukur dari garis tanah tepat pada perpanjangan garis benda di garis tanah. Ukuran
garis tinggi benda diukur dengan ukuran sebenarnya
Sumber:
– http://sumberilmu.info/2008/08/03/diktat-gambar-mistar/
Related
56 Responses
1.
makasih pakk,
blog nya berguna bgtt. .
Reply
eaa
Reply
2.
Nice blog,
Materinya bisa di print :D
Reply
3.
Reply
4.
nice blog,
terima kasih untuk materinya!! sangat berguna
Reply
5.
Wah, keyword “proyeksi Eropa” langsung ketemu blognya Pak Ade. Tapi gambar dua itu
bukannya proyeksi Amerika ya Pak?
Soalnya keliatan dari luar…
mazgun:
Tampilan gbr p.Eropa adalah sisi (permukaan) benda yang langsung terlihat oleh
pengamat. Intinya benda dan pengamat sama2 berada dalam ruang. Ingat susunanya
pengamat – benda – bidang proyeksi. P.Amerika menggunakan 6 tampilan, atas, depan,
samping kanan, samping kiri, bawah, dan belakang. Pengamat berada di luar ruang.
Sususnannya Pengamat – bidang proyeksi – benda. OK?
Reply
6.
Reply
7.
Reply
8.
diandra, on March 13, 2009 at 7:43 pm said:
waah knapa gak bilang pak kalo punya blog,kalo bilang kan waktu mau ulangan proyeksi
bisa review dari sini hhee
Reply
9.
Halo Pak….
Reply
10.
Reply
11.
Reply
12.
zulfadli, on September 15, 2009 at 9:32 am said:
Reply
13.
kalau bisa gambar perpektif 2 titik lenyap kirim kealamat email ku karna penting sekali
utk di pelajari
Reply
14.
Reply
15.
Reply
16.
Reply
17.
wah, blognya mantap pak :), perspektif, lumayan, latihan buat ulangan minggu depan,…
Hehe … Buka kelas latihan intensif buat yang mau masuk arsitek ga pak ?
Reply
18.
pak ditambah materi nya dong ini kan mata kuliah yang harus pelajari lebih lanjut
Reply
19.
Reply
20.
thank bro!
Reply
21.
Kuyeend …
Reply
22.
Heru Purnomo, on February 24, 2010 at 9:15 am said:
Ade, ini aku….msh ingat gak. Kita seangkatan di SR UNNES. Aku perlu referensi
tentang Gambar Proyeksi dan Perspektif. Jika gak keberatan, boleh gak aku
pinjam/fotocopy punyamu (lengkap….bkn hanya yang ada di website-mu). Krn buku2ku
ttg itu hilang krn suatu musibah.
Reply
mazgun
tentu…mas Heru sing bagus dhewek…silakan aja, kl ada manfaatnya aku seneng
kok…sukses…!!!
Reply
Maaf baru balas. Makasih sebelumnya klu Ade mau bantu aku. Klu Ade
masih punya hand out dari pak Syafi’i tentang Proyeksi-
Perspektif….tolong dong aku difotocopy-in & dikirimkan / dipaketin ke
aku (nanti semua ongkosnya aku ganti). Aku perlu banget. Ini alamatku :
Mr. Heru Purnomo
d.a. SD BINTANG MULIA Jl.Mekar Kencana No.1 Komplek Istana
Mekar Wangi, BANDUNG 40237.
23.
thx so much.. :)
Reply
24.
Reply
sama mas Fadli, he..he..tulisannya masih awut2an ya, masih perlu banyak
perbaikan, makasih
Reply
25.
Reply
26.
Reply
27.
Nana, on July 25, 2010 at 3:10 pm said:
Reply
28.
Reply
29.
tpi kenapa gx dha cara membuat y aku bingung bgt aduuuuuuh chape dwhe
Reply
30.
Reply
31.
Reply
32.
Kenny, on February 7, 2011 at 8:18 pm said:
Reply
33.
Reply
34.
Reply
35.
Reply
36.
Reply
37.
Reply
38.
Reply
39.
SUSAH WAAAKKKK
kalau gak tau
Reply
40.
boleh tanya,,,
pengertian proyeksi ortogonal apa ya?
Reply
41.
Trimakasih materinya
Reply
42.
Pak mau tanya pada Gb.3. Ruang dalam proyeksi Eropa yang dibentangkan menjadi
bidang datar. Setahu saya bidang datar itu terdiri dari sumbu X dan Y, kok ada bidang Z
yang dipakai pada bidang tiga dimensi. Proyeksi kan dua dimensi hal ini membuat saya
bingung. Juga pada Gb. 5. Contoh cara memproyeksikan sebuah titik. kan seharusnya
pakai jangka semuanya untuk menarik garis, kok ada garis lurusnya ? Saya Mohon
penjelasan…!
Reply
43.
Om, contoh gambar perspektif yang menggunakan 2 titik lenyap ada tidak?
Reply
44.
saya baru kelas X disuruh buat tugas perspektif menggunakan 2 titik lenyap
Reply
45.
wah
Reply
46.
Reply
47.
trmksh masgun,materiny…
Reply
48.
thx bro
Nice post
Reply
49.
Reply
50.
Reply
51.
Leave a Reply
mazgun
Calendar
January 2009
M T W T F S S
« Nov Oct »
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Follow