Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PROGRAM KOMUNIKASI KESEHATAN Kelompok Sasaran / Mitra Kerja

Pengembangan Program Komunikasi Kesehatan 1. Sasaran Primer (Mitra Langsung)


• Kebijakan→komunikasi kesehatan apa yang sedang berjalan Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala
(dari pemerintah) dan kebijakan pemerintah ttg kesehatan upaya pendidikan atau promosi kesehatan. Sesuai dengan
saat ini permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat
• Issue-issue kesehatan yang sedang bergulir (Nasional dan dikelompokkan menjadi kepala keluarga untuk masalah
International) kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA
• Kelembagaan mana yang sejauh ini berperan aktif baik public (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk kesehatan
sector, privat sector maupun NGO remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan
Pengembangan Program Komunikasi Kesehatan terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi
• Kompetensi pemberdayaan masyarakat (empow-erment).
• Komitmen 2. Sasaran Sekunder (Mitra Antara)
• Pengaruh Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan
• Cakupan / jangkauan sebagainya. Disebut sasaran sekunder karena dengan
• Kontinuitas memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini
• Identifikasi sumber-sumber komunikasi mana yang paling diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan
efektif menjangkau audien (primer/sekunder) pendidikan kesehatan pada masyarakat disekitarnya.
• Data collecting sebagai informasi dalam perumusan program Disamping itu dengan perilaku sehat para tokoh masyarakat
komunikasi kesehatan sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka para
tokoh masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan
Metodologi Penyusunan Program Komunikasi Kesehatan perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya. Upaya promosi
( a decision-making approach ) kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini adalah
sejalan dengan strategi dukungan sosial (social support).
3. Sasaran Tersier (Mitra Penentu)
Para pembuat keputusan atau penentuan kebijakan baik
ditingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier
pendidikan kesehatan dengan kebijakan – kebijakan atau
keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan
mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat
(sasaran sekunder), dan juga kepada masyarakat umum
Lima Langkah Metodologi : (sasaran primer). Upaya promosi kesehatan yang ditujukan
1. Penilaian (Assessment) kepada sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi.
Penilaian kebutuhan komunikasi diperluas pada : Tujuan PromKes :
- Praktik sedang dipromosikan Terwujudnya prilaku hidup sehat bagi individu, kelompok dan
- Kelompok sasaran utama mana yang harus dijangkau masyarakat
2. Rencana (Plan) Metode PromKes
- Target audiens 1. Metode Didaktik (Satu Arah)
- Praktik kesehatan yang akan dipromosikan Orang yg melakukan pendidikan kesehatan sedangkan sasaran
- Saluran komunikasi bersifat pasif dan tidak diberikan kesempatan utk ikut serta
- Strategi yang akan digunakan mengemukakan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan.
3. Siapkan Bahan (Prepare Material) a. Secara langsung
- Materi komunikasi apa yang perlu kita hasilkan dan apa Ceramah
tujuan dari masing-masing materi ini? b. Secara tidak langsung
- Apa media yang digunakan, atau kombinasi saluran Poster, media cetak, media elektronik
komunikasi, yang akan kita gunakan? 2. Metode Sokratik (Dua Arah)
- Bagaimana kita akan menjangkau jaringan dengan pesan Sasaran diberikan kesempatan mengemukakan pendapat
tentang program komunikasi? sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar
4. Implement dengan demikian tercipta komunikasi 2 arah antara yg
Siap untuk mengirimkan pesan itu menyampaikan pesan dan yg menerima pesan.
Pertanyaan : a. Secara Langsung
- Apakah pesan mencapai target audiens? Diskusi, demonstrasi, simposium, seminar
- Apakah bahan mencapai? b. Tidak langsung
- Apakah ada masalah operasional? Penyuluhan kesehatan melalui telepon, satelit komunikasi
5. Evaluasi Plan Of Action (POA)
- Pemantauan rutin program komunikasi Mengapa perlu dilakukan POA :
- Pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah kampanye • Proses berjalan lancar
• Hasil dapat tercapai optimal
Program Promosi Kesehatan • Evaluasi lebih terarah
Pengertian PromKes POA
• Upaya memperdayakan individu, kelompok, masyarakat 1. Persiapan
• Untuk memelihara, meningkatkan, melindungi 2. Pelaksanaan
• Melalui peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan 3. Evaluasi
serta mengembangkan iklim yang mendukung 4. Pencatatan dan Pelaporan
• Dilakukan dari, oleh dan masyarakat sesuai sosial budaya dan
kondisi
KONSULTASI, INFORMASI, DAN EDUKASI OBAT (KIE) - Peresepan baru / lama / OTC?
Prinsip Dasar KIE Tehnik : Prime Questions
• Sasaran : 3. Pemberian Informasi
- Tenaga kesehatan Tujuan :
- Pasien / keluarga pasien Mendorong perubahan sikap / prilaku agar memahami dan
• Metode penyampaian informasi mengikuti regimen terapi dengan benar.
• Formulasi informasi Tehnik : Show & Tell
• Fasilitas dan sarana Perhatikan!!
Konseling Obat Bahasa Verbal dan Non Verbal
Suatu proses yang memberikan kesempatan kepada pasein untuk • Kontak mata
mengeksplorasikan diri yang dapat mengarah pada peningkatan • Tunjukkan perhatian
pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang penggunaan • Dengarkan keterangan pasien
obat yang benar • Nada suara selalu menenangkan bukan menyalahkan
Konsep Dasar Konseling • Penampilan profesional
Konsultasi : Memberi motivasi dan mendorong perubahan Materi Konseling
prilaku - Nama obat
Edukasi : Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman - Kegunaan/manfaat obat
Tujuan Konseling - Aturan penggunaan/dosis rejimen (dosis, interval, saat,
- Membina hubungan/ komunikasi dan membangun rute, lama)
kepercayaan pasien kepada farmasis - Efek samping obat
- Memberikan informasi sesuai kondisi dan masalah pasien - Interaksi obat
- Membantu pasien memberikan cara/ metode yang - Motivasi kepatuhan
memudahkan pasien menggunakan obat dengan benar - Cara penyimpanan, pembuangan sisa obat.
Manfaat Bagi Pasien 4. Verifikasi
- Kepatuhan pasien Tujuan :
- Memperoleh informasi - Untuk memastikan apakah pasien memahami informasi
- Swamedikasi yang sudah disampaikan.
- Kebutuhan emosional - Mengulang hal-hal penting
Manfaat Bagi Farmasis Tehnik : Fill in the gaps
- Legalitas 5. Penutup / Tindak Lanjut
- Profesionalitas Tujuan :
- Kepuasan kerja - Mengikuti perkembangan pasien
- Ekonomi - Monitoring keberhasilan pengobatan
Kompetensi Dasar Konselor Tehnik :
- Pengetahuan (Konowledge) - Pencatatan PMR
- Kemahiran berkomunikasi (comunication skill) - Komunikasi melalui telepon
- Nilai-nilai pribadi (attitude, behavior) - Home care
Nilai-nilai Pribadi Konselor Prioritas Sasaran Konseling
- Sabar, percaya diri, terbuka 1. Pasien dengan kondisi penyakit tertentu
- Ikhlas dan rela membantu 2. Pasien yg menerima obat-obat tertentu
- Sopan & menghormati Mis :
- Dapat mengendalikan diri - Indek terapi sempit
- Mau & mudah memahami - Memerlukan jangka lama
- Bersifat mendidik - Memerlukan tehnik khusus
- Rasa tanggung jawab - Perhatian khusus
- Penampilan profesional 3. Pasien Geriatri & Pediatri
Aktivitas Konseling 4. Pasien yg dirujuk oleh Dokter
- Mendengar aktif Penyebab Tidak Patuh
- Bertanya efektif • Banyak jenis obat
- Menilai/Menafsirkan • Kompleksitas regimen
- Memberi Informasi • Penyimpanan khusus
- Memberi Saran • Mempengaruhi gaya hidup pasien :
- Memotivasi - waktu makan
Tahapan Konseling - waktu untuk menyiapkan
1. Pembuka / Perkenalan - harus disembunyikan dari orang lain
Tujuan : • Komunikasi yg buruk dengan tenaga kesehatan
Pendekatan dan membangun kepercayaan • Depresi
Tahapan : • Pesimisme
- Memperkenalkan diri • Tingkat stress psikologis yg tinggi
- Menjelaskan tujuan konseling, mengapa dan berapa • Ketaatan semakin memburuk seiring dengan waktu
lama? Alasan Tidak Patuh
2. Penilaian Awal • Lupa
Tujuan : • Perubahan rutinitas harian
Menilai pengetahuan pasien dan kebutuhan informasi • Terlalu sibuk
Perhatian..!! • Bepergian / jauh dari rumah
- Pasien baru / lama? • Ketiduran
• Baru saja makan Struktur Komunikasi :
• Tidak ada makanan (untuk dikonsumsi bersama obat)
• Tidak ada obat (kehabisan)
• Biaya
• Ukuran tablet
• Rasa
• Menghindari efek samping
• Obat dirasa tidak membantu
Cara Mendeteksi Kepatuhan
• Cara langsung
• Cara tidak langsung :
- Metode farmasetik
- Metode farmakokinetik/farmakodinamik
- Metode Terapetik
Pasien anak bari bersama ibu nya datang ke apotek untuk
membeli obat proris syr. Karena anak nya demam, pusing.
Alasan memberi proris karena tetangga dan iklan bilang obat
proris ini aman buat anak2 dan ada rasanya.
Umur 4thn, Riwayat DBD 3bln yg lalu.
Proris isinya Ibuprofen. DBD terkadang bisa kambuh kembali.
Ibuprofen memiliki sifat yang dapat meningkatkan pendarahan.
Sebaiknya jangan dikasi Proris sy. Kasi Pct aja. Target Komunikasi → Pesan dapat diterima, dipahami, diingat
Kalo gak salah lah ya, search lagi.. dengan baik dan jangka waktu lama → Perubahan sikap / prilaku
--------------------------------------------------------------------------------------
KOMUNIKASI KESEHATAN Mendengar aktif
Peran Farmasis :  Hearing
 Life-long Learner Listening, selective activity which involves the reception and
 Communicator the interpretation of aural stimuli into meaning
 & 7 stars ( care giver, Decision Maker, Manager, Leader,  Listening
Teacher, Research, Entrepreneur)  Active listening
Komunikasi adalah penyampaian informasi dari satu orang ke Listening carefully
orang lain. Komunikasi efektif terjadi apabila penerima Motivation
memahami secara pasti informasi yg disampaikan oleh pemberi
informasi
Bahasa latin “communicatus” artinya berbagi atau menjadi milik
bersama.
Tujuan komunikasi adalah berbagi untuk mencapai
kebersamaan.
Barriers/Problem komunikasi :
 Latar belakang berbeda
 Saat yang tdk tepat
 Emosi
 Personality yg berbeda
 Curiga
 Perbedaan tingkat pengetahuan
 Merasa superior
 Pengalaman masa lalu Komponen komunikasi
 Pesan yg tdk jelas  Komunikator : orang atau lembaga yang menyampaikan pesan
Akibat :  Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang yang
 Ide tdk tersampaikan mempunyai arti
 Confusion  Komunikan : orang yang menerima pesan
 Gagal melaksanakan perencanaan yg baik  Media : sarana atau saluran yang mendukung proses
 Gagal mencapai target penyampaian pesan
Karakteristik Komunikasi  Efek : dampak / akibat yang ditimbulkan oleh pesan
 Komunikasi adalah suatu proses serangkaian tindakan atau Komponen komunikator
peristiwa secara berurutan.  Trustworthiness (Kepercayaan)
 Komunikasi tidak ‘statis’ tapi ‘dinamis’  Attractiveness (Daya tarik)
 Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai  Source power (Kekuasaan/kemampuan untuk menimbulkan
tujuan ketundukan atau kepatuhan)
 Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama  Expertise (Keahlian)
 Komunikasi bersifat simbolis Komunikator Yang Baik
 komunikasi bersifat transaksional 1. Kesiapan
2. Kesungguhan
3. Ketulusan
4. Kepercayaan diri
5. Ketenangan
6. Keramahan
7. Kesederhanaan Model dan Teori Perilaku Kesehatan
Komponen komunikan 6 Model / Teori Prilaku Kesehatan :
 Dia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi 1. Health Belief Model - kepercayaan
 Pada saat mengambil keputusan, sadar bahwa keputusan itu 2. Communication model - persuasi
sesuai dengan tujuan 3. Theory of Reasoned Action - Niat
 Dia mampu untuk menepatinya baik secara mental maupun 4. Preceed Model - program pendidikan
fisik 5. Divusi Inovasi - HIP
Komunikan Yang baik 6. Theory of Social Learning - sosial
 Dapat menerima masukan 1) Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)
 Dapat memahami informasi Menurut “Rosenstock”
 Mampu menyeleksi informasi yg baik Model ini dekat dengan Pendidikan Kesehatan
 Mampu menggabungkan informasi dgn IPTEK Konsep :
 Mampu menyampaikan kembali pesan yg diterima - Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan
Komponen Pesan dan sikap.
 Pesan dirancang dan disampaikan menarik perhatian - Persepsi tentang kerentanan dan kemujaraban
 Pesan menggunakan lambang tertuju kepada pengalaman pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang
yang sama antara komunikator dan komunikan dalam berperilaku sehat.
 Pesan mampu membangkitkan kebutuhan pribadi dan Health Belief Model (Becker) ditentukan oleh :
menyarankan beberapa cara memperoleh kebutuhan - Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah
tersebut. kesehatan
 Pesan mampu menyarankan jalan untuk memperoleh - Menganggap serius masalah
kebutuhan yang layak bagi komunikan - Yakin terhadap efektivitas pengobatan
Komponen Lingkungan → Konteks - Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan
Lingkungan (konteks) komunikasi memiliki tiga dimensi : Kelemahan :
- Fisik - Bersaing dengan kepercayaan dan sikap-sikap lain
- Sosio-psikologis - Pembentukan kepercayaan seiring perubahan perilaku
- Temporal 2) Model Komunikasi / Persuasi (McGuire)
1) Lingkungan Fisik Konsep :
Lingkungan fisik atau konteks→lingkungan nyata atau - Komunikasi dapat mengubah sikap dan perilaku kesehatan
berwujud (tangible) secara langsung pada kausal yang sama
Lingkungan fisik, mempunyai pengaruh tertentu atas - Input (stimulus) output (tanggapan stimulus)
kandungan pesan dan bentuk pesan - Perubahan pengetahuan dan sikap merupakan pra kondisi
Contoh : dalam perubahan perilaku kesehatan
Tempat komunikasi berlangsung : Ruang, bangsal, taman Input :
2) Dimensi sosial-psikologis - Source (sumber)
- Meliputi tata hubungan/ status diantara yang terlibat - Messages (pesan)
- Peran dan permainan yang dijalankan - Channel (saluran)
- Aturan budaya masyarakat - Audience (sasaran)
- Rasa persahabatan atau permusuhan - Tujuan pesan yang disampaikan
- Formalitas atau informalitas Output (perubahan) :
- Situasi serius atau senda gurau. - Kognitif (pengetahuan)
3) Dimensi temporal (waktu) - Sikap
- Mencakup waktu dalam komunikasi berlangsung - Decision making
- Bagi beberapa orang, siang hari bukanlah waktu yang tepat - Perilaku yang dapat diobservasi
untuk berkomunikasi 3) Theory of Reasoned Action/ Teori Aksi Beralasan
- Bagi banyak orang, pagi hari justru paling ideal (Fishbein dan Ajsen)
berkomunikasi - Peranan niat mempengaruhi perilaku yang akan terjadi.
- Niat dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku seseorang
Terminologi Kesehatan yang bersifat “normatif” dan apa yang dilakukan orang lain
WHO (1947) (terutama orang-orang berpengaruh di dalam kelompok)
“ ....keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan pada situasi yang sama.
sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, 4) Preceed Model
cacat dan kelemahan...” (Lawrance Green)
Komponen perilaku kesehatan Merencanakan program pendidikan kesehatan yang
1) Perilaku yang mempengaruhi faktor resiko penyakit tertentu. mengarah pada upaya pragmatik mengubah perilaku
2) Faktor resiko adalah ciri kelompok individu yang menunjuk kesehatan daripada mengembangkan teoritis
mereka sebagai at-high-risk terhadap penyakit tertentu. Menganalisa kebutuhan kesehatan komunitas dengan Lima
3) Perilaku itu sendiri dapat berupa faktor resiko. tahap :
Komunikasi Kesehatan ? - Sosial
 Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator - Epidemiologi
 Melalui saluran/media tertentu kepada komunikan - Perilaku
 Bertujuan mendorong perilaku hidup sehat - Pendidikan
 Tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah - Kebijakan
kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental 5) Divusi Inovasi
(rohani), dan sosial. (Rogers dan Shoemaker)
- Meningkatkan kebutuhan perubahan
- Membangun hubungan interpersonal
- Indentifikasi masalah dan penyebabnya
- Menetapkan sasaran dan jalan keluar potensial
- Memotivasi menerima dan memelihara aksi
- Memutuskan jalinan yg potensial kembali ke perilaku lama
6) Teori Pemahaman Sosial (Theory of Social Learning)
(Bandura)

Mr AXZ, 65 yo, experienced headache with neck stiffnes for 1


weak. His BP 170/100 mmHg, pulse 100x/mnt. He got
uncontrollable NIDDM since 1 year ago, and now he used insulin
act rapid since 3 months ago.
R/ Labetalol No.XXX
S.2dd 12,5
R/ Hct tab No.XXX
S.1dd 1 malam
R/ Vildagliptin No.XXX
S.1dd tab 1
R/ Ponstan No.X
S.3dd 1 p.r.n

Anda mungkin juga menyukai