Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Strategi Pengembangan Pertanian Kota (Urban Agriculture) di Kota Tangerang Selatan

Manajemen Strategi Pengembangan Pertanian Kota


(Urban Agriculture) di Kota Tangerang Selatan

JAM Sodak Maharisi


Machfud
12, 3 Agus Maulana
Diterima, Nopember 2013
Direvisi, Januari 2014 Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor
Maret 2014
Juli 2014
Disetujui, Juli 2014
Abstract: The Development of the agricultural sector in the South Tangerang City faces
severe challenges related to the lack of resources, especially land. Urban agriculture has an
important role in addressing various problems in which faced by the city. This research
aimed to formulate alternative strategies of urban agricultural development in South
Tangerang City. The vision and mission are formulated based on content analysis of stake-
holder expectations and industry foresight, while the strategy formulation using IE matrix
and use the balanced scorecard framework. Expected condition of urban agriculture devel-
opment is the increased revenue of the city welfare (economic perspective). South Tangerang
city government positions in developing urban agriculture located on the cell V. The best
strategy is to continue to run a variety of programs and activities that have been imple-
mented. Strategies that can be implemented by the government are the increased intensity
of the program and activities as well as creating new types of services.

Keywords: South Tangerang City, sector public, strategic planning, urban agriculture, IE
matrix, balanced scorecard

Abstrak: Sebagai wilayah perkotaan dengan kepadatan penduduk yang tinggi pembangunan
sektor pertanian di Kota Tangerang Selatan menghadapi hambatan khususnya ketersediaan
lahan. Pertanian kota memiliki peran dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
biasa dijumpai di wilayah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan alternatif strategi
pengembangan pertanian kota di Kota Tangerang Selatan. Rumusan visi dan misi pengembangan
pertanian kota dihasilkan dari analisis isi terhadap harapan stakeholder dan wawasan masa
depan industri, sedangkan strategi dirumuskan menggunakan matriks IE dan kerangka bal-
anced scorecard. Pengembangan pertanian kota di Kota Tangerang Selatan ditujukan untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Posisi pengembangan pertanian
kota di Kota Tangerang selatan berdasarkan matriks IE berada padapada sel V dengan strategi-
strategi terbaik terus melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang telah berjalan selama
ini dan terus melakukan perbaikan. Strategi yang dapat diterapkan Pemerintah Kota Tangerang
Jurnal Aplikasi Selatan dapat berupa peningkatan intensitas pelaksanaan program dan kegiatan maupun
Manajemen (JAM) menciptakan jenis layanan baru.
Vol 12 No 3, 2014
Terindeks dalam
Google Scholar Kata Kunci: Kota Tangerang Selatan, sektor publik, perencanaan strategik, pertanian kota,
matriks IE, balanced scorecard

Alamat Korespondensi: Kota Tangerang Selatan me- bagian dari Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Sodak Maharisi, Program
Pascasarjana Manajemen rupakan daerah otonom baru Terletak di bagian timur Provinsi Banten dan berada
dan Bisnis IPB
yang sebelumnya merupakan dalam posisi yang strategis karena terletak pada poros

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011


351 ISSN: 1693-5241 351
Sodak Maharisi, Machfud, Agus Maulana

wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan yang
Tangerang, Bekasi) dan merupakan daerah melibatkan masyarakat atau pekerja di sektor informal
penyangga Ibu Kota DKI Jakarta. sebagai pelaku utamanya.
Sebagai wilayah perkotaan dengan luas yang Untuk meningkatkan perannya dalam perekono-
relatif kecil dan jumlah penduduk yang besar, sektor mian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tersier selama ini merupakan sektor yang memberikan Kota Tangerang Selatan, pembangunan sektor perta-
kontribusi paling besar terhadap perekonomian Kota nian yang selama ini telah berjalan dapat lebih diarah-
Tangerang Selatan terutama dari jasa-jasa, bank, kan kepada pengembangan pertanian kota sesuai dengan
persewaan dan jasa perusahaan, pengangkutan dan karakteristik wilayahnya. Pendekatan pembangunan
komunikasi serta perdagangan, hotel dan restoran. sektor pertanian di Kota Tangerang Selatanberbeda
Sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian serta dengan daerah lainnya yang masih memiliki lahan
sektor pertambangan dan galian memberikan kontri- pertanian yang cukup luas. Praktek pertanian kota di
busi yang paling kecil terhadap perekonomian Kota Kota Tangerang Selatan juga dibatasi oleh aturan yang
Tangerang Selatan. ada seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Tangerang Selatan yang membatasi kawasan
yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Kota peternakan tidak berada pada kawasan perumahan/
Tangerang Selatan menggambarkan kontribusi sektor permukiman.
pertanian terhadap PDRB Kota Tangerang Selatan Praktek-praktek pertanian di wilayah perkotaan
relatif kecil (kurang dari 1%). Kontribusi sektor perta- tentunya berbeda dengan pertanian secara umum. Per-
nian terhadap PDRB Kota Tangerang Selatan tahun tanian di wilayah perkotaan biasanya bersifat oportu-
2011 sebesar 0,86% atas dasar harga berlaku dan nistis (UNDP 1996 dalam Mougeot 2006). Pertanian
0,96% berdasarkan harga konstan tahun 2000. Kontri- kota secara umum dapat digambarkan sebagai kegiatan
busi PDRB berdasarkan harga konstan mengalami budidaya, pengolahan dan distribusi tanaman pangan
sedikit peningkatan sebesar 0,01% pada tahun 2010 dan non pangan, pohon dan peternakan yang secara
namun kembali turun 0,05% pada tahun 2011. langsung untuk memenuhi pasar perkotaan baik di
Lahan yang digunakan untuk kegiatan di sektor dalam maupun di sekitar wilayah perkotaan (Mougeot
pertanian hanya seluas 2.794,41 ha (18,99%) berupa 2006). Sedangkan menurut Hanani (2009) pertanian
sawah, ladang dan kebun serta 137,43 (0,93%) berupa kota (Urban agriculture) didefinisikan sebagai
situ dan danau/tambak/kolam. Penggunaan lahan usahatani, pengolahan, dan ditribusi dari berbagai
terbesar di Kota Tangerang Selatan adalah untuk pe- komoditas pangan, termasuk sayuran dan peternakan
rumahan dan permukiman yaitu 9.941,41 ha (67,54%). di dalam atau pinggir kota di daerah perkotaan. Menu-
Produksi sektor pertanian sebagai bahan pangan tidak rut Cabannes (2006) dalam Dubbeling, et al. (2010),
mencukupi bagi kebutuhan masyarakat Kota Tangerang secara garis besar ada tiga perspektif kebijakan utama
Selatan sehingga sebagian besar kebutuhan pangan bagi pengembangan pertanian kota yaitu (1) perspek-
masyarakat Kota Tangerang Selatan disuplai dari tif sosial sebagai bagian dari strategi penanganan
daerah-daerah di sekitarnya. rumah tangga berpenghasilan rendah dengan fokus
Berbagai kegiatan atau usaha sektor pertanian meningkatkan ketahanan pangan melalui produksi
di Kota Tangerang Selatan saat ini masih berjalan pangan dan tanaman obat untuk konsumsi rumah
walaupun di tengah beratnya tantangan yang ada. tangga, (2) perspektif ekonomi dengan fokus pening-
Kegiatan atau usaha di sektor pertanian yang dilaku- katan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja dan
kan masyarakat mulai dari budidaya (on farm) sampai (3) perspektif ekologi dengan fokus peran pertanian
dengan pengolahan dan pemasaran (off farm) berba- kota dalam manajemen lingkungan hidup perkotaan.
gai produk pertanian baik untuk tujuan membantu Pembedaan terhadap tiga perspektif kebijakan utama
pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga, hobi sangat bermanfaat dalam merancang serangkaian
maupun sebagai sumber penghasilan. Kegiatan sektor alternatif strategi pengembangan pertanian kota seca-
pertanian di Kota Tangerang Selatan utamanya terdiri ra berkelanjutan (Dubbeling, et al., 2010).
dari kegiatan-kegiatan di subsektor pertanian tanaman

352 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014


Manajemen Strategi Pengembangan Pertanian Kota (Urban Agriculture) di Kota Tangerang Selatan

Berbagai Dokumen perencanaan Pemerintah METODE


Kota Tangerang Selatan (RTRW, RPJPD, RPJMD
Jenis Penelitian
dan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan)
telah menggambarkan secara umum strategi pemba- Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif
ngunan di Kota Tangerang Selatan namun belum se- dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang
cara spesifik menggambarkan strategi pengembangan mendalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pertanian kota dalam jangka menengah dan jangka obyek penelitian.Pendekatan penelitian menggunakan
panjang dan bagaimana cara mencapainya sehingga pendekatan kuantitatif.
perlu disusun strategi pengembangan pertanian kota
sesuai karakteristik wilayahnya agar sumbangan sek- Lokasi Penelitian
tor pertanian terhadap perekonomian dan eksistensi Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tangerang
sektor pertanian di Kota Tangerang Selatan dapat Selatan Provinsi Banten. Waktu pelaksanaan pe-
meningkat. ngumpulan data selama tiga bulan yaitu mulai Bulan
Menurut David (2011) manajemen strategik ada- Nopember 2012 hingga Bulan Januari 2013.
lah suatu seni dan ilmu tentang perumusan, pelaksa-
naan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi Sumber Data Penelitian
yang memungkinkan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Proses manajemen strategik itu sendiri ter- Kebutuhan data dalam penelitian ini dapat dibe-
diri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi, implemen- dakan menjadi dua jenis yaitu data primer dan sekun-
tasi strategi dan evaluasi strategi. Manajemen strate- der sedangkan sumber data dapat berasal dari SKPD
gik pada sektor publik didefinisikan sebagai integrasi yang terkait dengan pertanian kota serta instansi/pihak
pada semua level organisasi dari proses manajemen lain dan literatur lainnya yang terkait. Data primer
secara terus menerus dalam perumusan, implemen- dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung di
tasi dan evaluasi masa depan organisasi dengan di lapangan, wawancara dan pengisian kuisioner dari
luar batasan tahun fiskal dan sistem manajemen sampel yang ditentukan secara sengaja (purposive
operasi (Marin, 2012). Strategi merupakan suatu sampling) dengan tipe judgement sampling.Sebagai
usaha untuk memadukan keahlian dan sumber daya responden harapan stakeholders dalam penelitian ini
yang dimiliki oleh organisasi dengan peluang yang ada adalah unsur DPRD Kota Tangerang Selatan, unsur
di luar lingkunganorganisasi. Bappeda Kota Tangerang Selatan, Ketua KTNA
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian Kota Tangerang Selatan, tokoh masyarakat dan pelaku
ini diharapkan dapat merumuskan alternatif strategi usaha pertanian. Responden wawasan masa depan
bagi pengembangan pertanian kota di Kota Tangerang pertanian kota adalah Kepala Dinas Pertanian dan
Selatan. Adapun tahapan perumusan alternatif strategi Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan, bagian
pengembangan pertanian kota di Kota Tangerang perencanaan di Kementerian Pertanian dan unsur per-
Selatan yaitu melaui (1) perumuskan visi, misi, tujuan guruan tinggi di Kota Tangerang Selatan. Responden
dan sasaran pengembanganpertanian kota di Kota perumusan strategi adalah para pejabat di Dinas
Tangerang Selatan berdasarkan dokumen pe- Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang
rencanaan yang ada, harapan stakeholder dan Selatan (esselon IV samppai dengan esselon II).
wawasan masa depan pertanian kota, (2) evaluasi Data sekunder dikumpulkan dari dokumen-dokumen
lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi perencanaan di daerah, literature terkait pertanian
pengembangan pertanian kotadi Kota Tangerang kota (publikasi, artikel jurnal, tesis dan disertasi) serta
Selatan dan (3) perumusan alternatif strategi informasi-informasi terkait lainnya dari sumber yang
pengembangan pertanian kotadi Kota Tangerang dipublikasikan.
Selatan.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengamatan langsung di lapangan,

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 353


Sodak Maharisi, Machfud, Agus Maulana

wawancara dan pengisian kuisioner kepada responden setiap tahunnya. Berdasarkan harga konstan, laju
terpilih serta pengumpulan data sekunder dari berbagai pertumbuhan PDRB tahun 2009 mencapai 8,49%,
sumber.Responden ditentukan secara sengaja (pur- pada tahun 2010 meningkat menjadi 8,70% dan terus
posive sampling) dengan tipe judgement sampling. meningkat pada tahun 2011 (8,84%). Sektor pertanian,
peternakan, kehutanan dan perikanan merupakan
Teknik Analisis Data lapangan usaha dengan tingkat pertumbuhan yang
paling kecil. Produksi pertanian belum dapat meme-
Metode Pengolahan dan analisis data mengguna-
nuhi kebutuhan masyarakat Kota Tangerang Selatan,
kan analisis isi (content analysis) untuk mengetahui
terjadi ketidakseimbangan antara permintaan produk-
harapan stakeholderdan mengetahui wawasan masa
produk pertanian terhadap supply yang berasal dari
depan pertanian kota, perbandingan berpasangan
daerah sendiri.
(paired comparison) untuk melakukan pembobotan
(weight) dan penilaian (rating) IFE dan EFE, evaluasi
faktor internal dan eksternal (IFE dan EFE) untuk Visi dan Misi Pengembangan Pertanian Kota
mengetahui posisi internal Pemerintah Kota Tangerang di Kota Tangerang Selatan
Selatan dan kemampuannya dalam merespon kondisi Berdasarkan analisis terhadap isi dokumen-dokumen
eksternal, analisis matriks IE untuk mengkaji posisi perencanaan, pembangunan sektor pertanian diharap-
internal dan eksternal serta merumuskan strategi umum kan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dan kartu skor berimbang (balanced scorecard) mendukung sektor perdagangan dan jasa serta dapat
digunakan untuk menerjemahkan visi, misi dan strategi meningkatkan ketahanan pangan Kota Tangerang
ke dalam tujuan dan ukuran operasional (sasaran, Selatan. Hasil wawancara dan pengisian kuisioner
target dan inisiatif) secara berimbang. menunjukkan seluruh responden memilih meningkat-
nya pendapatan dan kesejahteraan menjadi harapannya
HASIL DAN PEMBAHASAN atas pengembangan pertanian kota dalam lima tahun
ke depan. Tujuan utama pengembangan pertanian
Gambaran Umum Wilayah Kota Tangerang
kota berdasarkan wawancara dan pengisian kuisioner
Selatan
kepada responden adalah menyediakan lapangan kerja
Secara administratif, Kota Tangerang Selatan dan meningkatkan perekonomian Kota Tangerang
merupakan bagian dari Provinsi Banten hasil peme- Selatan. Peran utama Pemerintah Kota Tangerang
karan wilayah dari Kabupaten Tangerang pada tahun Selatan dalam pengembangan pertanian kota berda-
2008 dengan luas 14.719 Ha. Kota Tangerang Selatan sarkan pengisian kuisioner dan wawancara kepada
terletak pada posisi strategis sebagai bagian dari Kawasan responden adalah membantu pendanaan dan mening-
Strategis Nasional Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, katkan sumberdaya manusia. Peran lainnya adalah
Bekasi, Puncak dan Cianjur (Jabodetabekpunjur). menyediakan sarana dan prasarana, membuat kebi-
Penduduk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2011, jakan yang mendukung pertanian kota dan membantu
tercatat sebanyak 1.355.926 orang, yang terdiri dari promosi dan pemasaran produk hasil pertanian. Tujuan
laki-laki sebanyak 684,155 orang dan perempuan utama pengembangan pertanian kota berdasarkan
sebanyak 671.771 orang. Penduduk yang bekerja pada studi literatur adalah meningkatkan ketahanan pangan.
sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikan- Pertanian kota juga bertujuan untuk meningkatkan
an hanya berjumlah 5.591 jiwa atau 0,95%dari jumlah kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatkan pereko-
angkatan kerja. Perekonomian Kota Tangerang Sela- nomian dan menjaga dan memperbaiki kualitas ling-
tan digerakkan sebagian besar dari sektor-sektor ter- kungan. Peran utama pemerintah kota berdasarkan
sier terutama sektor perdagangan, hotel dan restoran. studi literature adalah sebagai regulator (pembuat
Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan kebijakan). Pertanian kotajuga berperan dalam penye-
memberikan kontribusi bagi PDRB Kota Tangerang diaan sarana dan prasarana, membantu pendanaan
Selatan sebesar 0,86% pada tahun 2011 atau dan meningkatkan sumberdaya manusia.
Rp113.652.610.000. (0,86%). Secara umum pereko- Rumusan visi pertanian kota di Kota Tangerang
nomian Kota Tangerang Selatan terus meningkat Selatan untuk lima tahun ke depan berdasarkan uraian

354 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014


Manajemen Strategi Pengembangan Pertanian Kota (Urban Agriculture) di Kota Tangerang Selatan

di atas adalah ”Pertanian Kota Yang Mensejahterakan Pengkajian posisi pengembangan pertanian kota
Masyarakat Kota Tangerang Selatan”. Sedangkan di Kota Tangerang Selatan digunakan matriks IE,
rumusan misi Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang dapat menjadi acuan alternatif strategi secara
dalam pengembangan pertanian kota adalah ”Mening- umum. Matriks ini terdiri dari sumbu vertikal yang
katkan Kontribusi Pertanian Kota Bagi Perekono- menggambarkan kemampuan respon Pemerintah
mian Kota Tangerang Selatan Melalui Penyelengga- Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan per-
raan Regulasi dan Fasilitasi” tanian kota terhadap faktor eksternal dan sumbu
horizontal yang menggambarkan kekuatan internal
Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Hasil EFE dan
Pengembangan Pertanian Kota di Kota IFE menunjukan posisi pengembangan pertanian kota
Tangerang Selatan di Kota Tangerang Selatan berada pada posisi sumbu
X = 2,741 dan Sumbu Y = 2,072. Sumbu X meng-
Berdasarkan hasil identifikasi melalui kuisioner gambarkan nilai dari IFE, sedangkan sumbu Y meng-
kepada responden internal Dinas Pertanian dan Keta- gambarkan nilai EFE. Nilai 2,741 pada sumbu X
hanan Pangan Kota Tangerang Selatan, ada beberapa menunjukan posisi internal rata-rata dan nilai 2,072
faktor eksternal yang berpengaruh terhadap upaya pada sumbu Y menunjukan kemampuan Pemerintah
pengembangan pertanian kota di Kota Tangerang Kota Tangerang Selatan dalam merespon faktor-fak-
Selatan baik sebagai peluang (opportunity) maupun tor eksternal dalam pengembangan pertanian kota di
sebagai ancaman (threat). Hasil evaluasi terhadap Kota Tangerang selatan adalah rata-rata. Hasil peme-
faktor-faktor eksternal pengembangan pertanian kota taan nilai EFE dan IFE ke dalam matriks IE dapat
di Kota Tangerang Selatan lebih rinci dapat dilihat dilihat pada Gambar 1.
pada Tabel 1.
Berdasarkan pemetaan terhadap nilai IFE dan
Hasil identifikasi faktor-faktor internal yang ber- EFE ke dalam matriks IE (David 2011) seperti terlihat
pengaruh terhadap upaya pengembangan pertanian pada Gambar 1, posisi Pemerintah Kota Tangerang
kota di Kota Tangerang Selatan terdapat beberapa Selatan dalam mengembangkan pertanian kota ber-
faktor internal yang merupakan kekuatan (strenght) ada pada sel V. Posisi sel V tersebut menggambarkan
dan beberapa faktor merupakan kelemahan strategi paling baik dikendalikan dengan strategi-
(weakness). Adapun hasil evaluasi terhadap faktor- strategi hold and maintain. Strategi-strategi yang
faktor internal pengembangan pertanian kota di Kota umum dipakai pada strategi hold dan maintain, yaitu
Tangerang Selatan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel strategi market penetration dan product develop-
2. ment. Strategi-strategi hold and maintain ditafsirkan
Tabel 1. Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Pengembangan Pertanian Kota di Kota Tangerang Selatan

No. Faktor Eksternal Bobot Rating Nilai


Peluang
1 Akses pasar 0,104 2,200 0,228
2 Pema nfaatan teknologi mutakhir 0,102 2,200 0,224
3 Peran dan komitmen swasta dan ma syarakat 0,099 2,000 0,197
4 Adanya kemungkinan konvergensi antar sektor atau bidang 0,084 1,800 0,151
lainnya
5 Buda ya pertanian di masyarakat 0,097 1,800 0,174
Ancaman
6 Pema nfaatan laha n dan ketersediaan lahan pertanian 0,113 2,200 0,249
7 Daya tarik sektor pertania n sebagai lapangan pekerjaan 0,079 1,900 0,151
8 Ketersediaan SD M masyarakat pertanian kota 0,110 2,100 0,231
9 Kualitas SDM masyaraka t pertanian kota 0,126 2,300 0,289
10 Perubahan iklim 0,087 1,900 0,165
Jumlah 1,000 2,060

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 355


Sodak Maharisi, Machfud, Agus Maulana

Tabel 2. Evaluasi Faktor Internal (IFE) Pengembangan Pertanian Kota di Kota Tangerang Selatan
No. Faktor Internal Bobot Rating N ilai
Kekuatan
1. Adanya SKPD yang memili ki Tupoksi terkai t pertanian kota 0.143 3.400 0.486
2. Pertanian kota sebagai salah satu fokus rencana 0.142 3.600 0.510
pembangunan dalam RPJMD
3. Dukungan anggaran 0.152 3.700 0.564
4. Komitmen Kepala Daerah 0.179 3.800 0.679
Kel emahan
5. Sarana dan prasa rana yang terkait pengembangan pertanian 0.104 1.200 0.124
kota belum mencukupi
6. Keterse diaan dan kualitas SDM yang membidangi pertani an 0.138 1.400 0.193
kota tidak mencukupi
7. Belum adanya Perda yang mendukung terkait pertanian kota 0.143 1.300 0.186
di Kota Tangerang Selatan
NILAI TOTAL 1.000 2.741

Skor Total IFE


Kuat Rata-rata Lemah
4,0 3,0 2,0 1,0

Tinggi
3,0 I II III
SKORTOTALEFE

Rata-rata
IV V VI
2,0

Rendah
VII VIII IX
1,0

Gambar 1. Posisi Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mengembangkan pertanian kota dalam Matriks IE
(David 2011)

sebagai strategi-strategi untuk tetap melaksanakan Manajemen Strategi Pengembangan Pertanian


program dan kegiatan yang selama ini telah berlang- Kota di Kota Tangerang Selatan
sung. Strategi market penetration dapat ditafsirkan
Harapan stakeholder pengembangan pertanian
sebagai strategi untuk memperbanyak pelayanan atau
kota di Kota Tangerang Selatan menunjukkan tujuan
memfasilitasi pengembangan pertanian kota kepada
utama atau kondisi yang ingin dicapai adalah mening-
masyarakat Kota Tangerang Selatan sehingga me-
katnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
ningkatkan manfaat yang diterima oleh masyarakat.
pelaku usaha pertanian kota (perspektif ekonomi).
Strategi product development dapat ditafsirkan
Fokus terhadap tujuan pertanian kota akan menentu-
sebagai upaya dalam menciptakan jenis layanan
kan sejumlah strategi yang akan dikembangkan
lainnya yang selama ini belum dilaksanakan.
(Dubbeling, et al., 2010). Berdasarkan hasil perumusan

356 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014


Manajemen Strategi Pengembangan Pertanian Kota (Urban Agriculture) di Kota Tangerang Selatan

visi dan misi serta evaluasi lingkungan eksternal dan terkait pertanian kota. Peran pemerintah Kota Tangerang
internal yang menempatkan posisi pengembangan Selatan dalam menyusun regulasi terkait pertanian
pertanian kota di Kota Tangerang Selatan pada posisi kota belum dijalankan secara optimal terutama yang
sel V matriks IE, maka strategi-strategi yang dapat terkait dengan pengaturan lahan pertanian. Untuk
diterapkan adalah: (1) Meningkatkan efektifitas dan meningkatkan atau setidaknya mempertahankan lahan
efisiensi pelaksanaan dari berbagai program dan ke- pertanian yang ada dapat menerapkan sistem insentif
giatan. Strategi ini merupakan upaya dalam meman- dan disinsentif. Untuk itu diperlukan pemahaman bagi
faatkan kekuatan yang ada berupa dukungan ang- para pemegang kebijakan pentingnya pengembangan
garan yang cukup besar bagi pembangunan di sektor pertanian kota di Kota Tangerang Selatan.
pertanian di Kota Tangerang Selatan. Meningkatnya Balanced scorecard digunakan dalam menerje-
efektifitas dan efisiensi akan meningkatkan intensitas mahkan visi, misi dan strategi pengembangan pertaian
pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang kota di Kota Tangerang Selatan ke dalam tujuan dan
dilaksanakan. (2) Melibatkan lebih banyak masyarakat ukuran operasional (sasaran, ukuran dan target) se-
dalam kegiatan pertanian kota. Jumlah masyarakat cara seimbang. Tujuan dan ukuran operasional terse-
Kota Tangerang Selatan yang saat ini terlibat dalam but kemudian dinyatakan dalam empat perspektif yaitu
kegiatan-kegiatan sektor pertanian masih sangat sedi- finansial, pembelajaran dan pertumbuhan, proses
kit dibanding dengan jumlah penduduk. Pertanian kota bisnis internal dan pelanggan. Perspektif finansial ber-
dapat menjadi solusi dalam mengentaskan pengang- tujuan untuk menyediakan anggaran yang mencukupi
guran dan meningkatkan pendapatan masyarakat baik bagi pengembangan pertanian kota di Kota Tangerang
ditujukan sebagai pekerjaan utama maupun sebagai Selatan. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
pekerjaan sampingan. Upaya yang dapat dilakukan bertujuan meningkatkan kompetensi dan iklim organi-
Pemerintah Kota Tangerang Selatan yaitu dengan sasi yang mendukung pencapaian visi dan misi
memperkenalkan manfaat apa yang dapat diterima pengembangan pertanian kota di Kota Tangerang
masyarakat dari kegiatan pertanian kota serta mem- Selatan.Tujuan dalam perspektif proses bisnis internal
berikan ruang dan fasilitasi bagi pengembangan perta- yaitu mengoptimalkan berbagai sumberdaya atau
nian kota. (3) Meningkatkan kualitas sumberdaya kompetensi yang dimiliki Pemerintah Kota Tangerang
manusia petani atau pelaku usaha pertanian. Dampak Selatan dalam memfasilitasi pengembangan pertanian
dari keterbatasan sumberdaya yang ada khususnya kota. Sedangkan tujuan dalam perspektif pelanggan
terkait lahan dapat diminimalkan dengan sumberdaya yaitu meningkatkan peran pertanian kota dalam per-
manusia yang tinggi termasuk penguasaan teknologi ekonomian masyarakat Kota Tangerang Selatan.
tepat guna baik dalam kegiatan budidaya maupun pe- Adapun sasaran, ukuran dan target operasional pe-
ngolahan hasil pertanian. Peningkatan kapasitas pega- ngembangan pertanian kota di Kota Tangerang Selatan
wai di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada tabel 3.
dilakukan lebih dahulu sehingga dapat memberikan Ukuran operasional tersebut selanjutnya digam-
bimbingan dan pendampingan kepada petani atau barkan ke dalam strategy map seperti gambar 2.
pelaku usaha pertanian baik dari sisi teknis maupun
manajemen usaha tani. (4) Fokus terhadap kegiatan Visi : ” Pertanian Kota Yang Mensejahterakan
atau pengembangan komoditas pertanian kota yang Masyarakat Kota Tangerang Selatan”Misi :”
menghasilkan manfaat ekonomis tinggi. Pengembang- Meningkatkan Kontribusi Pertanian Kota Bagi
an pertanian kota di Kota Tangerang Selatan lebih Perekonomian Kota Tangerang Selatan Melalui
ditujukan dalam meningkatkan kesejahteraan masya- Penyelenggaraan Regulasi dan Fasilitasi ”
rakat sehingga lahan yang sempit harus dapat diman-
faatkan secara optimal yaitu dengan mengembangkan Implikasi Manajerial
komoditas atau produk yang bernilai ekonomis tinggi. Pengembangan pertanian kota di Kota Tangerang
Termasuk diantaranya dalam kegiatan pengolahan dan Selatan lebih ditujukan kepada peningkatan kesejah-
pemasaran hasil pertanian untuk memanfaatkan teraan dan pendapatan petani atau pelaku usaha yang
peluang akses pasar yang baik. (5) Menyusun regulasi terkait pertanian kota (perspektif ekonomi). Analisis

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 357


Sodak Maharisi, Machfud, Agus Maulana

Tabel 3. Sasaran, Ukuran dan Target Pengembangan Pertanian Kota di Kota Tangerang Selatan Dalam Kerangka
Balanced Scorecard

U kuran Strategik
Sasaran Strategik Ukuran Pemacu Target Inisi atif
Ukuran Hasil
Kin erja (Lead
(Lag Indicators)
Indicat ors)
Perspektif Pelanggan

Meni ngkat nya Peningkatan Efektivi tas dan 35% per Pengembanga n bibit unggul,
pendapatan masyarakat produksi efisiensi tahun bantuan/stimulan saprodi pertanian,
dari praktek pertanian sumberdaya penyuluhan, pelati han dan
kota bimbingan te knis, pemanfaatan
pekarangan dan lahan t erlantar
l ainnya, pema nfaatan teknologi
t epat guna dan peningkatan nilai
t ambah produksi pertanian

Meni ngkat nya peran K ontribusi sekt or Meningkatnya nilai 1,2% pada Peningkatan produksi dan nilai
sektor pertania n bagi pertanian terhadap t ambah produk tahun ke 5 t ambah produk pert anian serta
perekonomi an Kota PDRB pertanian pengembangan produk pert ani an
Tangerang Selatan
Perspektif Proses
Internal

Meni ngkat nya fasilitasi Luas lahan baru Meningkatnya 125 ha Sosialisasi dan fasilitasi
pemanfaatan lahan yang dimanfaatkan budidaya di dalam 5 pemanfaatan laha n pekarangan atau
untuk praktek pekarangan dan tahun l ahan l ainnya serta bantuan sa prodi
pertanian kota pemanfaatan RTH pertanian

Meni ngkat nya Jumlah teknologi


diseminasi tepat guna yang Meningkatnya 10 jenis Pelatihan dan bimbingan teknis
pemanfaatan teknologi dikembangkan pelatihan dan bintek dalam 5 serta kerjasa ma dengan lembaga
tepat guna budidaya, tahun penelitian atau pihak lainnya
pengolahan dan
pemasaran
Dikembangkannya Adanya komoditas
komoditas unggulan unggulan daerah K esesuaian teknis 10 Mel akukan riset dalam pemilihan
daerah dan manfaat komoditas komoditas unggulan daerah dan
ekonomis maksimal dalam 5 menyebarlua skannya
tahun
Tersedianya sarana dan K etersedi aan Belanja modal atau
prasarana pertanian sarana dan sarana produksi 100% dalam Pengadaan sarana dan prasarana
kota prasarana pertanian 5 tahun pertanian kot a
kota

Meni ngkat nya fasilitasi Jumlah pel atihan K ebutuhan 6 jenis


pengolahan dan dan bintek pelatihan dan bintek pelati han Menyelenggarakan pelati han dan
pemasaran produk pengolahan dan pengolahan dan atau bintek pengolahan hasil pertani an
pertanian pemasaran hasi l pemasaran hasi l bintek/tahun dan manajemen usaha
pertanian pertanian

358 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014


Manajemen Strategi Pengembangan Pertanian Kota (Urban Agriculture) di Kota Tangerang Selatan

Tabel 3 Lanjutan

Ukuran Strategik
Sasaran Strategik Ukuran Pemacu Target Inisiatif
U kuran Hasi l
Kinerja (Lead
(Lag Indicators)
Indicators)
Perspektif
Pembelajaran dan
Pertumbuhan

Meni ngkat nya Komitmen Tersosialisasikannya Pertani an Meningkatkan sosialisasi pertanian


wawasan perta nian pemega ng pertanian kota kota dalam kota kepada pemegang kebijakan
kota bagi pemegang kebijakan dan kepada pemega ng RKPD dan S KPD terkai t
kebijakan dan SKPD SKPD terkait kebijakan dan SKPD
terkait dala m terkait
menge mbangkan
pertanian kota

Tersusunnya regulasi Adanya regula si Terbitnya Ada Mengusulkan rancangan


yang mendukung yang mendukung perda/perwal yang perda/ perwal
pertanian kota pertanian kota mendukung
pertanian kota

Meni ngkat nya Jumlah pegawai Keikutsert aan 20% Meningkatkan partisipasi pegawai
kapasi tas pegawai yang mengikuti pegawai dalam pegawai dalam mengikuti dikl at teknis
pendi dikan dan pendidi kan dan bersertifika si
pelati han pelatihan
bersertifikasi
teknis
Perspektif Finansial

Tersedianya anggaran Persentase Juml ah anggaran 85% Sosialisasi manfaat pertanian kota
yang cukup ketersediaan yang disetujui kepada st akeholder dan pemegang
anggaran kebijakan

Penggunaan anggaran Efektifitas Keterkait an kegiat an 90% Pengendalian rencana kerja yang
yang efektif kegiatan dengan pencapaian konsisten terhadap rencana
target strategis
RPJMD/Renstra

Penggunaan anggaran Efisiensi anggaran Meni ngkat nya sisa 7% Meningkatkan efisi ensi dalam
yang efisien lebih penggunaan pengadaan barang dan jasa serta
anggaran (silpa) dari pelaksanaan kegiatan
efi siensi belanj a
barang dan j asa

IE menunjukkan posisi pengembangan pertanian kota terhadap peran atau manfaat yang didapat dari kegiat-
di Kota Tangerang Selatan dalam sel V. Program dan an pertanian kota diperlukan agar pengembangan
kegiatan yang telah berjalan dapat terus dilaksanakan pertanian kota di Kota Tangerang Selatan dapat
namun harus tetap ditingkatkan agar dapat mencapai tercapai sesusai harapan. Pemerintah Kota Tangerang
target yang telah ditentukan. Target yang ditetapkan Selatan dapat memanfaatkan kekuatannya terutama
bukan merupakan target yang ambisius dan strategi berupa komitmen kepala daerah dan dukungan anggaran
yang diterapkan tidak ekspansif. yang relatif mencukupi bagi pengembangan pertanian
Pemahaman para pihak baik pemegang kebijakan kota di Kota Tangerang Selatan untuk meningkatkan
(pemerintah daerah dan legislatif) maupun masyarakat intensitas program dan kegiatan yang dilaksanakan

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 359


Sodak Maharisi, Machfud, Agus Maulana

Visi :
"Pertanian Kota Yang Mensejahterakan Masyarakat Kota Tangerang Selatan"
Misi :
" Meningkatkan Kontribusi Pertanian Kota Bagi Perekonomian Kota Tangerang Selatan Melalui Penyelenggaraan Regulasi dan
Fasilitasi "

Perspektif
Meningkatkan Meningkatkan
Pelanggan

Perspektif Fasilitasi
Fasilitasi Diseminasi Mengembangkan Menyediakan
Proses Bisnis
Internal pemanfaatan teknologi komoditas pengolahan

Perspektif
Pembelajaran Meningkatkan Menyusun Meningkatkan
dan
Pertumbuhan

Perspektif Menyediakan Menggunakan Menggunakan


Finansial

Gambar 2. Strategy Map Pengembangan Pertanian Kota di Kota Tangerang Selatan

sebagai upaya fasilitasi kepada petani atau masyarakat masyarakat Kota Tangerang Selatan (perspektif
dalam kegiatan budidaya, pengolahan dan pemasaran ekonomi). Sebagai rumusan visi pengembangan per-
hasil pertanian. Penyusunan regulasi berupa Peraturan tanian kota di Kota Tangerang Selatan adalah ”Per-
Daerah (Perda) maupun Peraturan Walikota (Perwal) tanian Kota Yang Mensejahterakan Masyarakat Kota
perlu dilakukan khususnya yang terkait upaya mening- Tangerang Selatan”. Sedangkan rumusan misi Peme-
katkan atau setidaknya mempertahankan lahan perta- rintah Kota Tangerang Selatan dalam pengembangan
nian yang ada. pertanian kota adalah ”Meningkatkan Kontribusi
Keterlibatan masyarakat bagi pengembangan Pertanian Kota Bagi Perekonomian Kota Tangerang
pertanian kota di Kota Tangerang Selatan mutlak di- Selatan Melalui Penyelenggaraan Regulasi dan Fasili-
perlukan. Berbagai upaya Pemerintah Kota Tangerang tasi”. (2) Nilai EFE menunjukan angka sebesar 2,060.
Selatan dalam mengembangkan pertanian kota tidak Nilai tersebut menggambarkan kemampuan respon
berarti apabila tidak mendapatkan dukungan masya- Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam meman-
rakat. Agar pengembangan pertanian kota berhasil faatkan berbagai peluang dan menangani berbagai
sesuai harapan dibutuhkan lebih banyak lagi masya- ancaman hanya rata-rata.Nilai total IFE sebesar 2,741
rakat yang terlibat sehingga perlu adanya upaya sosia- menunjukan bahwa kekuatan internal Pemerintah
lisasi dan peningkatan wawasan peran atau manfaat Kota Tangerang Selatan termasuk kategori rata-rata
yang dapat diberikan pertanian kota dan bimbingan untuk dapat mengembangkan pertanian kota di daer-
kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatan ahnya. (3) Posisi pengembangan pertanian kota di
pertanian kota. Kota Tangerang Selatan berada pada sel V. Hal ini
menunjukan posisi internal Pemerintah Kota Tangerang
KESIMPULAN DAN SARAN Selatan dan kemampuannya dalam merespon faktor-
faktor eksternal dalam pengembangan pertanian kota
Kesimpulan di Kota Tangerang selatan adalah rata-rata. Strategi-
Berdasarkan hasil uraian sebelumnya, dapat strategi paling baik adalah dengan tetap melaksanakan
disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1) Pengembangan program dan kegiatan yang selama ini telah berlang-
pertanian kota di Kota Tangerang Selatan lebih dituju- sung namun tetap diupayakan peningkatan efektifitas
kan bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan dan efisiensinya. Pelaksanaan program dan kegiatan

360 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014


Manajemen Strategi Pengembangan Pertanian Kota (Urban Agriculture) di Kota Tangerang Selatan

lebih difokuskan kepada pengembangan komoditas yang memiliki kesesuaian secara teknis dan memberi-
atau produk yang bernilai ekonomis tinggi. Strategi kan manfaat ekonomi paling besar. Termasuk diantara-
yangumum dijalankan yaitu memperbanyak pelayanan nya fokus meningkatkan nilai tambah produk melalui
atau memfasilitasi pengembangan pertanian kota ke- kegiatan pengolahan dan pemasaran untuk meman-
pada masyarakat Kota Tangerang Selatan serta men- faatkan akses pasar yang baik. (4) Dilakukan peneli-
ciptakan jenis layanan lainnya yang selama ini belum tian lebih lanjut untuk menilai kelayakan atau peran
dilaksanakan. (4) Strategi-strategi yang dapat diterap- dari berbagai jenis usaha pertanian kota bagi pening-
kan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam katan pendapatan petani atau masyarakat Kota
mengembangkan pertanian kota adalah (1) meningkat- Tangerang Selatan serta penelitian untuk menentukan
kan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dari berbagai strategi terbaik dalam pengembangan komoditas yang
program dan kegiatan, (2) melibatkan lebih banyak berpotensi menjadi unggulan daerah.
masyarakat dalam kegiatan pertanian kota, (3) me-
ningkatkan kualitas sumberdaya manusia petani atau DAFTAR RUJUKAN
pelaku usaha pertanian, (4) fokus terhadap kegiatan Bateman, T.S., Zeithaml, C.P. 1990. Management: Func-
atau pengembangan komoditas pertanian kota yang tion And Strategy. United State of America: Richard
menghasilkan manfaat ekonomis tinggi dan (5) me- D. Irwin, Inc.
nyusun regulasi terkait pertanian kota. David, F.R. 2011. Strategic Management: Concepts and
Cases. 13th edition. New Jersey: Pearson International
Saran Edition. Prentice Hall.
. 2009. Strategic Management: Concept.12th edition.
Beberapa saran atas hasil penelitian yang dapat New Jersey: Prentice Hall.
disampaikan diantaranya adalah: (1) Pemerintah Kota Dubbeling, M., de Zeeuw, H., van Veenhuizen, R. 2010.
Tangerang Selatan agar lebih fokus dalam meman- Cities, Poverty and Food. Multi-Stakeholder Policy
faatkan kekuatannya berupa dukungan anggaran yang and Planning in Urban Agriculture . Rugby
cukup bagi pengembangan pertanian kota dengan terus Warwickshire: Practical Action Publishing Ltd.
meningkatkan efektifitas dan efisiensi sehingga lebih Hanani, N. 2009. Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota.
banyak lagi program dan kegiatan yang terkait perta- http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/?s=pertanian+kota.
nian kota dilaksanakan dan tujuan untuk meningkatkan Marin, J.C. 2012. The Impact of Strategic Planning and The
Balanced Scorecard Methodology on Middle Ma-
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dapat ter-
nagers’ Performance in The Public Sector. Interna-
wujud. (2) Pemerintah Kota Tangerang Selatan lebih tional Journal of Business and Social Science Vol 3
memberikan perhatian bagi peningkatan kesadaran No 1.
dan wawasan stakeholder terkait peran pertanian Mougeot, L.J.A. 2006. Growing Better Cities: Urban Ag-
kota agar mendapatkan dukungan dari seluruh stake- riculture for Sustainable Development. International
holder di Kota Tangerang Selatan. (3) Pemerintah Development Research Centre. www.idrc.ca/info@
Kota Tangerang Selatan perlufokus terhadap pengem- idrc.ca
bangan komoditas atau produk unggulan khususnya

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 361

Anda mungkin juga menyukai