Anda di halaman 1dari 3

1

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari apa yang telah dipaparkan oleh penulis dalam

pembahasan skripsi ini, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:
1. Dasar hukum yang digunakan dalam penetapan fatwa

ini adalah Al-Quran, As-Sunnah dan ijtihad, fatwa para

sahabat, tabi’in, ulama dan beberapa kaidah-kaidah fiqih

yang dirumuskan oleh para ulama atau fuqaha, sebagai

bagian dari fatwa mereka. Terutama pada kaidah-kaidah

berikut: ”Segala bentuk muamalah pada dasarnya adalah

mubah (boleh) kecuali ada dalil yang mengharamkannya”,

"Kesulitan dapat menarik kemudahan”, “keperluan dapat

menduduki posisi darurat”, Menghindarkan kerusakan

(kerugian) harus didahulukan (diprioritaskan) atas

mendatangkan kemaslahatan”.
2. Penerapan h}i>lah dalam penetapan fatwa ini,

tampaknya para ulama menggunakan konsep h}i>lah yang

merupakan hasil ijtihad ulama masa lalu, untuk mencari jalan

keluar dalam suatu permasalahan, namun MUI tidak secara

tegas mengungkapnya seacara eksplisit. Penggunaa hi>lah

72 66
2

pada fatwa ini adalah menggunakan hi>lah masru’ah (hi>lah

yang dibolehkan) karena tujuanya untuk meninggalkan

perkara yang haram dan mencapai suatu yang halal, dengan

menggunakan instrument-instrumen, maqashid al-syariah,

qasd al-mukallaf, wasa>’il, maslaha, azi>mah dan rukhs}ha.


B. Saran
1. Fatwa ini merupakan upaya kongkrit para ulama

Indonesia untuk memberikan landasan hukum bagi sebuah

perilaku manusia modern, terutama dalam bertransaksi

menggunakan kartu kredit.


2. Apabila tidak ada keadaan yang mendesak suatu

produk perbankan yang perlu di konsep berdasarkan h}i>lah.

hendaknya DSN perlu kembali pada akad yang lebih relevan

dengan prespektif syariah. Untuk pihak issuer seharunya

mengingatkan card holder tidak terlambat agar dalam

pembayaran tagihan, yang bisa menjadi riba. Sedangkan

untuk card holder, sudah saharusnya dan menjadi kewajiban

untuk membayar tagihan secara tepat waktu.


3. Kepada pembaca dan mahasiswa, penulis berharap agar

penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan kajian atau

rujukan untuk mengkaji lebih dalam lagi masalah h{i>lah

atau h{iya>l asy-syar’iyah (Muslihat Syari’at) dari berbagai


3

aspek seperti maqashid al-syariah, qasd al-mukallaf, wasa>’il,

maslaha, azi>mah dan rukhs}ha.

Anda mungkin juga menyukai