Anda di halaman 1dari 2

Ciputra Grup Gabungkan Tiga Anak Usaha

Oleh: Tempo.co
24 Oktober 2016 15:56 WIB

Ciputra

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan properti Ciputra Grup berencana untuk menggabungkan tiga
anak usahanya, yakni PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS) dan PT Ciputra Properti Tbk. (CTRP) ke
dalam entitas PT Ciputra Development Tbk. (CTRA). Perseroan menargetkan, merger tersebut
dapat dirampungkan pada Desember 2016 mendatang.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan, merger
Ciputra Development, Ciputra Properti, dan Ciputra Surya diharapkan dapat untuk
menyederhanakan struktur usaha sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan struktur
organisasi, meningkatkan likuiditas saham di pasar modal, serta memperkuat rasio keuangan.

“(Penggabungan) nanti prosesnya melalui RUPSLB, melebur tiga perusahaan menjadi satu dengan
nama Ciputra Development,” ujar Tulus Santoso saat dihubungi Senin, 24 Oktober 2016.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis ketiga perseroan hari ini, manajemen akan
menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan
pemegang saham terkait rencana penggabungan atau merger pada 2 Desember 2016 mendatang.
Jika disetujui, maka akta penggabungan akan ditandatangani pada 23 Desember 2016, dengan
Ciputra Development sebagai pihak yang menerima penggabungan dari Ciputra Properti dan
Ciputra Surya.

Hingga saat ini, Ciputra Development memegang saham mayoritas di kedua entitas anak usaha
Ciputra Grup, yakni Ciputra Surya sebesar 62,66 persen dan Ciputra Properti sebesar 56,30
persen.

Tulus menuturkan, saat ini laporan keuangan, baik CTRS maupun CTRP, sudah terkonsolidasi ke
dalam laporan keuangan CTRA. “Sebetulnya sih dari sisi rencana bisnis, sampai target, semuanya
sudah terkonsolidasi. Semuanya sama, ini kan perusahaan dari satu grup yang terkonsolidasi, dan
sebelumnya juga sudah terkonsolidasi, dari satu induk menjadi tiga,” ucap Tulus.

Nantinya dalam rencana merger, investor publik yang memiliki saham CTRS dan CTRP bisa
menukar sahamnya dengan saham CTRA atau saham hasil entitas penggabungan. Adapun rasio
penukaran untuk investor saham CTRS sebesar 2,31 kali. Sedangkan rasio konversi saham CTRP
sebesar 0,54 kali.

Bila skenario CTRS dan CTRP telah melebur ke dalam entitas CTRA, maka susunan pemegang
saham akan berubah dengan porsi investor publik atau masyarakat menjadi 74,5 persen.
Sedangkan sisanya dimiliki PT Sang Pelopor. Porsi saham publik akan lebih kecil bila merger
hanya terjadi antara CTRA dengan salah satu di antara CTRS dan CTRP.

Tulus mengatakan dalam penggabungan tersebut pihaknya tidak melakukan studi awal atau
percobaan karena sebelum penggabungan mereka juga telah melakukan konsolidasi. Baru setelah
merger dilakukan, mereka akan melakukan konsolidasi dari sisi pemegang saham ketiga
perseroan.

Anda mungkin juga menyukai