CATATAN KU LI AH
TA-3111
MEKANIKABATUAN
oleh
Dr. Ir. MADE ASTAWA RAI
Dr. Ir. SUSENO KRAMADIBRATA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMSANGAft
NAMA
NIM
ALAMAT :
CATATAN KUUAH
TA-3111
MEKANIKA BATUAN
PENERBJT /TB
DAFTAR ISi
HALAMAN
•
II!. SlFAT FISIK DA.N MEKANIK BATUAN ..•.. 27
3 1 Pendahuluan .. . . 27
3.2. Penetuan sifat Fisik Batuan d1 Laboratorium •....•..•..••..•... 27
a. Pembuatan contoh .. .. .. .. . 27
3 3. Penentuan Srfat F1s1k Mekanik Batu an di Laboratorium . 29
a. Ujl Kuat Tekan (Unconfined Compressive Strength Test) 29
b. Uj1 Kua! Tarik Tak Lang sung (Indirect Tensile Strength Test) 36
c. Uji Point load •. ..•... .. .. . .. 36
d. Uji Triaksial ........................•........•..................•.....
e. Ujl Punch Shear.... . . . . .. .. .. .. .. .. .. .. . 40
f. UJi Goscr Langsung .. .....•............ ...•. 41
g. Uj1 Kecepatan Rambat Golombang Ultra Sonik ...•......•.... 41
3.4. Penggunaan Slfat Mokanlk Has II Ujl HasH UJI laboratorlum .. 44
3.5. Pcnontuan sifat Mekanlk Batu an In-Situ .. ... .. ... ... .•...•... ... 45
a. Ujl Beban Batuan (Roc::k Loading Test/Jacking Test).... . 46
3.6. Ponggunaan Sllat Mekanlk Batu an In-Situ .. 55
3.7. Pcmontuan Jumlah Contoh ..•.....•....•.....•....................... 56
IV PERILAKU BATUAN
4.1. Pendahuluan .....•.••.•.•.. ..•.•...•.. .. .. .. ..•..•..•...•.. 59
4.2. Elaslik dan Elastik-P!astik .. ...•.. .. .. ...........•...•. 59
4.3. Creep dan Rolaksasl Batu an .•..•.. ... ... ... ... ..••.. 62
4.4. Hubungan Togangan dan Regangan Untuk
Porilaku Banar EJasllk linier Dan lsotrop .. 64
4.5. Hubungan Tegangan dan Regangan Pada Bidang
Unluk Per1laku Batu an Elasbk Uni er Dan lsotrop.. . ..... 66
•
v. KRITERIA FAILURE BATUAN ......................•..........•.......• 70
5 1 Pendahuluan . . . ..•...... ..•..... . . .. .. 70
5.2.TeonMOHR 71
5.3. Krilona MO H R - Coulomb .•....... ........•.•............ 74
5 4. Kriteria Tegangan Geser Mnk:;imum . 79
7 1 Pendahuluan . . .. . .. . .. . .. .. .. . 98
7 2 Metodc Rosseto Deformas[ 100
7 3 Met ode Ftat Jack .. 103
7.<1. Mot ode Over Conng 112
a Prins1p . «a
b. H1potesa . 112
c. Pengukuran .. .. .. .... .... . . . 112
7.5. Metodo Hydraulic Fructt.:ring .......•....................... 118
a. Prin:;:p 118
b. Pcralatan Yang D;gunakan .........•....••.•................ 119
c Kurva Tjpe Fracturing .. .. . . . ...............•............•. 122
d lntarpretasi dari Uji !-iy,:lraulic Fracturing ...............•.... 122
Berbagai definisi dari batuan sebagai objek dari rrekantka batuan telah
diberikan oleh para ahli dori berbaga1 drstplln ilmu yang saling berhubungan.
1) Batu an adalah susunan mineral dan bahan organls yang bersatu membentuk
kulit bumi
2) Batuan adalah semua material yang membentuk kulit bumi yang d1bagi ates :
1) lstilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan pad at dan kulit buml.
2) Batuan adalah suatu bahan yang keras dan koheren atau yang telah
terkcnsoudasl dan tidak dapat d1ga1i dengan cara biasa, misalnya dengan
cangkul dan belincong
c. Menurut Talobre
Batuan adatah suatu bahan yang terdrrl dari mineral padat {:;,o/Ki) berupa massa
yang berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
e. Secara Umum
Saluan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak
mampunya1 komposisi kimia tetap.
Dari definisl di atas dapat d1s1mpulkan bahwa batuan tidak sama dengan tanah.
Tanah dikenal sebagai material yang ·mobllo", rapuh dan letaknya dekat dengan
permukean bumi.
Kuht bumi, 99 % dari beratnya terdlrl darl 6 unsur; 0, Si, Al, Fe, Ca, Na, Mg,
dan H
Definisi mekamka batuan telah dibenkan oleh bebcrapa ahli atau komisr-xcmrsr
yang bergerak d1 bidang ilmu-ilmu tersebut.
a. Menurut Talobre
Mekanlka batuan adalah sebuah teknik dan juga sains yang tujuannya adalah
mempelejerl perilaku (beh.:iviour) batuan d1 tempat asalnya untuk dapat
mengendalikan pekenccn-pekerjaan yang dtbuat pada batuan tersebut (seperti
penggahan dibawah tanah dan laln-lalnnya).
sehmgga mekanlka batuan tidak same dengan nrnu geotogi yang dldefinlsikan
oleh Talobre sebagai sains deskriptif yang mengidentifikasl batuan dan
mempelajari sejarah dari batuan.
Demiklan Juga mekanika batuan tidak sama deng;;in itmu geologl terapan. llmu
geotogl terapan banyak mengemukakan problem-problem yang paling sering
dihadap1 oleh para geologiawan di proyek-proyek seperti proyek bendungan.
terowongan. Dengan mencari analogi-analog1, terutama dari proyek-proyek yang
sudah d1kerjakan dapat menyelesaikan kesulltan·kesu!itan yang dihadap1 pada
proyek yang sedang dikerjakan. Meskipun penyelesaian ini masih secara
emplris dan kualitatif.
a
b. Menurut Coates
1) Mekanika adalah ilmu yang mernpelaJan efek dari gaya atau tekanan pad a
sebuah benda
perpindahan.
2) Mekanrka batuan adalah ilmu yang mempelajan efek dan pada gaya terho.dap
batuan.
Para ah\1 geofisika tertarik pada aspek dinamis dari peda perubehan volume
dan bentuk yaitu gclombang selsmik.
-Analisis dari pada beban atau gaya �Jng dikenakan pada bo.tuan
- Analisis ak1bat dari dampak da\am tersebut, yaitu rekahan (fracture), aliran
atau deformasi dari batuan.
Mekanika batuan adaloli ilr,iu yang mempelajari reaksi batuan yang apabila
padanya dikenai suatu gangguan. Oalam hal material alam. ilmu ini berlaku
untuk masalah deformasi suatu struktur geologi, eeperf bagaimana lipatan,
patahan, dan rekahan berkembang begltu tegangan terjadi pada batuan selama
proses geologi.
Beberapa npe rekayasa yang melibatkan mekanika batuan adalah pekeqaan
sipil, tambang dan permmyakan.
Toprk utama mekanika batuan adalah batuan utuh, struktur batuan. tegangan,
I ahran air. dan rekayasa, yang ditulis eecara diagonal dari kin atas ke kanan
bawah pada Gambar 1 1. Garis ini sering disebut sebagai diagonal utama
Semua kotak lamnya menunJukkan interaksi antara satu dengan lainnya
f. Secara Umum
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari stfat dan penlaku batuan bila
terhadapnya d1kenakan gaya atau tekanan
tt
t.:cn
-
"'"''"""' ,_.. . ...
_,.,.,...,," ...•.............. -...
-.. ':o-- -·
u,()\,tCS """" Lfl -
•t t I 1
., ....... r,,.,,, ..,,..,.._,«,o> "'''
,..,_
,t�U
_.,.,,,. ,,
""''",•.,.I""""
-}?·4 M-·
''"'"
P, � .-----
- - ..
"' _-..
SATl.lAN #INTACT
- -�
0
IO •
•• 0
•• • ··�U:,0">[�
-.', •
·=· .,.- ·� ........ . -
=
NftOtC '" ''"'°NC
�x
............ ......... .... ':!:" ,.-,.....,.,,
..... "°"' • """'" '"''"" .
...... ""' '"""' "''"-
-� r . . " '
u •• �.--
'3 STRUKTl/lt p � o•oo•
""'"""It
" 10
CU,.,.lS
.a ,,: i l� OATUAN
\\� 'ID.
·�-, ....
..
s '<; ' 0
....... ,,_,,_
i- "'°""' ... ··- ----------
... _, .,.di! ...... t, •• , ..,.. .. 4..,.
""""- �'"""
"""" .
� .. ,
'""'""'" ; '· �
·��
�-.,..
_ ,..rcR
",:';\
� '"-'- \\ \\\ ..v-...'
''°"c I\�,
,', lI
'
ALff/AN AIR
···q·;,.,·-' ';J
............ ,_ _
\ \'
--
\ \
-Wl!•T>O•C
--- -- 10HE
-·-
.....-.,
/ I •,-:_.
' '
St+l
"""'"
. . .... ....
�
"'"""""'"
,..,,,-9-.. "" ..,...,.....,,
........ . -..�- _... ""'-
. rr�
. .
A�· ·
'''"''"' •• "'M.1
NfU
., __
......... "" ..'"""'"" __
'o· - ' a:
lc•U•NO\
)u
f<tcc
,_ lJ "
' 'I I
\ I
,\,
.
II ''
,,,,.
,0 .· sc•n
' ' ... ' '
tucE '""'"
RCK.11 r11s11
'" yj,
Gambar 1.1. Matriks lntoraksl mekanika batuan dan rokayasa batuan yang
mcnunjukkan subyek-subyck ubma dan intcroksinya.
(Hudson dan Harrison. 1990)
a. Heterogen
b. Diskontinu
c. Anisotrop
a. Dalam ukuran besar, solid dan massa batuan yang kuaVkeras, maka batuan
dapat dianggap kontinu.
• teori elastisitas
- teori plastisitas
/)"- �/
, b) FosS<Ie<:I. multiple-O'Jdy rock sytem
Kuan
Jalan
0
Tunnel
B�ndungan
-
Tambang
dalam
b Berapa dan bagaimana besamya daya dukung (beanng capacity) dari batuan
dipermukaan dan pada berbagai kedalaman untuk menenma berbagat
beban?
k Hukum apa saja yang menyangkut aHran plashk (.p/astik flow) dari
batuan?
r. Apakah roof bolling pada atap sebuah lubang bukaan d1 bawah tanah sudah
aman sehingga lubang tersebut dapat digunakan sebagai mstalasi yang
permanen?
r. MempelaJan sifat batuan di bawah kond1s1 thermal dan srstem keauan (water
regimen).
n. Mempeleqen srkap massa batuan ash d1bawah kond1s1 beban dan kondisi
!1ngkungannya
o. Menyangkut sr- uktur statik batuan dan kestabtlan ba!uan sang at pen ting
drtuuau dan sudut keamanan {safety) dan ekonomi
s. MempelaJan beban atau gaya yang bekerja pada batuan, anausls dari efek
dalam. maksudnya tegangan dan regangan. energ1 dalam. dan akhirnya
analisis dan gaya-gaya dalam seperti rekahan, ahran, atau deformasi batuan.
11. ANAUSIS TEGANGAN (STRESS) DAN REGANGAN
(STRAIN)
0 " p
A
Rcgangon (strain) dari batang prisma tersebut adalah pertambahan
panjang darl batang prisma tersebut dibagi dengan panjang mula-mula
(Gambar 1 a)
.. : �
I
f t:::::::::::::::::::::::j::�::::::::::::�t p
..
• •
--.: .
...... ..
••
!+
"• Teganga.n Tari!<
M, t M, P • Gaya ta�k
m�
"'
+-1'---------- "
p
A
A•l=p,Mm-
-
p CT -
m Potonga,1 p,,,""11pa11g
"
Tegangan pada potongan penampang minng dengan luas
p p
S:: - "-cosO"'a.coso
A' A
Tegangan normal yang bekerja pada bldang normal terhadap sumbu xdiberi
simbol a,.
Tegangan geser yang bekerja sea rah dengan sumbu y pada b1dang normall
terhadap sumbu x diben s1mbol t,,,.
Tegangan geser yang bekerja searah dengan sumbu z pada bidang normal
terhadap sumbu x disebut T.,.
,,---------�
I }-:;
•u ,,. . ---i
""
•
' .
•,�---<",• •P
'
'" t:.,.
�J<n
.. --./,,•
/
__
,., '
•
)-----,
Demikianlah definlsl yang sama untuk oy, er,, t,.., 1:,..., 1.,, dan t'I'.
Tegangan normal o,. cry dan cr, positif j1ka arahnya keluar dari permukaan,
menggambarkan tegangan tank.
Tegangan normal negatif adalah tegangan tekan dlmana arahnya menuju
ke permukaan elemen.
Tegangan geser t,y, t,-., 1,._, t,:y, 1 .. dan 1.. adalah pcsttrt �ka arahnya
searah dengan arah eerteeeo positif.
Akan diperlihatkan selanjutnya bahwa dari enam komponen kartes.an dan
tegangan geser hanya tiga yang bebas. Tttlk P terletak ditengah·tengah
empat persegi panjang Oalam keadaan setimbang, momen gaya-gaya ke
trtik P pada arah sumbu x sama dengan nol
Persamaan yang sarna tnperoleh untuk EM, oan I:.M, dengan masmg-
masmg pada arah sumbu y dan z
"
Seuap persamaan d1bag1 dengan dx dy dz, maka didapat .
y (A} (8)
ay crx)ay
A, a A, sin O
dengan
A, a luas penampang bidang yang 1 sumbu x
i:F., :: 0
O"n. A,= o, cos 6 A,+ o, sin 0 . A,• • .,. sin O . A,· tl" cos 0 . A,
o-, A.,"' o,cos e. A,.,cos O + o,sin O .A,sinO + t>'l'sin O. A.,. cosO
+ 'ty,c cos O . A, sin O
O'o =o,COS 2 0 +u,.sin a O + 2t,1SlllOCOS e
<1' -Oy
+ • cos20+r,y sin20 (1 )
2
I:F,,. = 0
t"'. A,."' (J, sine. A,- cr,.cos a. A,· t.,,. cos O. A,+ ,,..�,n G. A,
tni • A,= O", sin o . A,., cos O - o,. cos o . A,., s\n e - t>(f cos 0 . A,. cos e
+ t>"sin O. A.sine
'"' =cr.sin6cosO·o,cos6sln O·t.,.cos26+t"'sin20
2
t,. = {a,· o,.) sine cos O. ,:.,. (cos 20. sin 6)
'"'"' q
• -·
Y sin2B-r,vcos20 (2)
2
Persamaan 1 dan 2 memberikan besar dan tanda dari 00 dan ,,. yang
bekerja pada bidang miring yang norrnalnva mernbuat sudut O terhadap
sumbu x. Penoda dari tegangan-tegargan ini adalah n karena
''
Turunan tegangan normal an lerhadap O sama dengan nol membenkan
o, = Y.. tan'
�-· 2"'Y
Dari persamaan ini didapat dua mla1 yartu 01 dan 0,1-90' Satu sudut
akan memberikan arah dan tegangan normal maks1mum dan sudut lainnya
akan memberikan arah dari tegangan normal numrnum.
<1x+Uy <1x-<1y
2 • 2
"
r,, lJ
..,
r
"··� -
··� -� I
, •, ----1
1-,. -�I
.... -----I
Gambar 2.4 Lingkaran Mohr dari tegangan
Dapat dilihat pada Gambar 2.4 bahwa tagangan geser sama dengan nol jka
tegangan normal maksimum dan minimum. Dem1k1an1uga j1ka tegangan
geser maksimum maka tegangan-tegangan normal sama dengan setengah
dan jumlah tegangan-tegangan normal asal (original normal stresses).
a,+rry = o-0+a,.+90°
' '
2.4. ANAUSIS REGANGAN
Ada dua jenis deformas1 yang dapat terjad1 pada sebuah benda jika
mengalomi tegangan :
b. Perubahan sudut darl sudut yang dibentuk oteh perpotongan dua buah
gans lurus disebut regangan geser (shear strain).
Gambar 2.5 memperl1hatkan satu sudut dari segi empat yang menga\ami
tegangan.
T1l1k O p\ndah ke O', tit1k A pindah ke A' dan t1tik B plndah ke B" sesudah
mengalami tegang,m.
pada arah x,
displacement dari truk A yang berada dr dekalnya pada arah x adalah u +
_,,
o,
o,
,Ju iJu
O'A" = t,x+u+-i'l.x-u=Ax+--Ax
iJx iJx
av
A'A" = v+-Ax-v= - o x
av
ifx Ox
O'A' =
(Ax+:: Ax)'+(:: �Ax Ax r 1 ,2
""{"")' ,[0
iJx iJx Ox•J'
3x(1- ��)
QA' =
(1+!)
ax. =-tO'A'-OA =ox
_ lim ou
Jx = o'udx -� cx=--
>c.x- 3X-tOl'lX Oxllx ax
---
Gambar 2 5. Hubungan antara regangan dan displ:JCement
''
Melihat Gambar 2.5 dan mengingat bahwa sudut-sudut AO, dan 1'102 adalah
kecu serta tegangan juga kecil terhadap umtnya. maka dapat dnulis
persamaan sebeqar benkut :
A A"
tan AO, " Ae, " O'A"
Per deflrns1, regangan geser (shear strain) y"f, dalam sudut AO B adalah ti.O,
+ 1'182 .
-·-Ou
y.,,, = Oy ,7x
Cv
Dengan cara yang sama untuk bidang yz dan zx. 6 komponen dan regangan
dapat ouuhs sebaqa, benkut.
8u iJv
a-•-
8y 8,:
,,, iJV Ow
a-•-
ilz iJX
regangan normal
-·-
Ow
Ox
regangan geser
,:iu
iJZ
Jtka u. v dan w adalah funqsr kontinu dari koordinat ruang x, y dan z dari
sebuah benda, maka keenam persamaan d1 alas adalah keadaan (state)
dan regangan sebuah t1t1k d1 dalam benda.
Ill. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN
3.1. PENDAHULUAN
a. Sifat fisik batuan sepern bobot 1si. befat jents. pomsitas. absorpsi. dan
void ra/,o
b. suat mekarnk batuan seperti kuat tekan, kuat tank. moc ulus
elastisitas dan nisbah Poisson.
a. Pembuatan Contoh
1) Di laboratonum
27
berbentuk slhnder dengan diameter pada umumnya antara 50 - 70 mm dan
tmgg1nya dua kali diameter tersebut. Ukuran contoh dapat lebih kecrl
rnaupun lebih besar dan ukuran yang dtsebut dt alas tergantung dari
rnaksud UJi.
2) Di lapangan
Has1I pembofan mti ke dalarn massa batuan yang akan berupa contoh mu
batuan dapat digunakan untuk uj1 d1 laboratonurn dengan syaral tinggi
conloh dua kah drarreternya
a Wo
{ 1) Bobo! isi asli (natural density)
Ww-Ws
a
w,
(2) Bobot isl kering (dry density) Ww-Ws
(4) Bera! Jen is semu (apparem specific gravity) :: Wo J bobot isi air
Ww-Ws
''
(6) Kadar air asli (natural wateroonten(J = Wn�Wox100%
I t I t
--
�odahlesl
saling ber1emu (Gambar 3.2) sehingga akan memperbesar 01\ai kuat tekan
l
2<- ..-;2,5
D
Kond1S1
uniaxial
l
l J
l
1-1 - a 1
D D
'
- •2
D
•o
Menu rut ASTM : .,. c(t = D) = -,-,,-,�', 0o�2. �22�
. l/D
7 •
OD
dengan cr0 = kual lekan batuan
- Regatl!JitR axial "
· Ea " -
'
en
- Regangan lateral . Er" -
Gambar 3.3. Regangan yang dihasilkan dan UJ• kuat tekan batuan
Perpmdahan dan contoh balu baik aksiat (Al) maupun lateral (AD) selama
UJI berlangsung dapal d1ukur dengan menggunakan dial gauge atau
e!ectnc strain gauge (Gambar 3.4).
1 Kua! tekan
2. sctes etasuk
3 Au
Modulus Young· E --
·�
1. Modulus Young Tangen (Tangent Young's Modulus), q (Gambar 3.6.a)
Dnrkur pada t1ngkal tegangan = 50 % "°"
E, = ti.a
I
&V=r.a+2ct �
--,----------
Oc ----
c -,------
' ' Kmva "stress-strain"
at ' sebaga1 perconloh batu
' e a = axial strain
''
''
: lateral strain
'' ,, = volumic strain
'
' ""
-&-;1'
,,, '
�' ,.
"
Gambar 3 5. Kurva tegangan-regangan has1I UJI kuat tekan
2 Modulus Young Rala-rata (Average Young"s Modulus), E_ (Gambar
3 6 b)
Dnrkur dari rata-rata kemiringan lcurva atau bagian jtmer yang
terbesar dan kurva.
E.. = ,.,,.
!,.a
""'" __ I ee ,
• c. '•
'• '·
Gambar 3.6. Beberapa defintsr modulus Young
'
D-fL'lisi m:,dul,-,. E m,nu.rut
�
> hiti�l �-""l""� "1'.>111.\.1:5
B. T._ng:,nt ,n:,duh,s.
c. Se=>.t «mW. ....
D. Oior<l mxul us
'
s
150
;
I
•
rec I
1
I
''
so I
' l'
'
''
l
0 --10.--;,.-
.'
-v
a •
,�
'
l
' z
' • ' s w-� ,,.
'
UJi ini dilakukan untuk mengetahu, kuat tarik (tensile smmgth) dari contoh
batu berbentuk silinder secara tak langsuog. Uj cara ini dikenal sebeqar uji
tarik Brazil. Alat yang d1gunakan adalah rnesm telcan seperti pada uji
kuat tekan.
jP
•
/�!J:!J:Q\li-�7--::;;:�----- Bld.>ng •failure"
'
Ku.ii. t.i,rik : ..... -
"'"
Uji ini d1lakukan untuk mengetahui kekuatan (strength) dari contoh batu
secara tak langsung di lapangan. Contoh batu dapat berbenluk slllnder atau
tidak beraturan (Gambar 3.10). Peralatan yang digunakan mudah eeawe-
bawa. tidak beg1tu besar dan cukup nngan (Gambar 3.11). Ujt cepat.
sehingga kekuatan batuan dapat segera d1ketahui di lapangan, sebelurn UJi
di laboratorium dilakukan.
Contoh yang d1sarankan untuk ujl ini adalah yang berbentuk sumder
dengan diameter = 50 mm (N.X = 54 mm).
.'
I t, I
I· j ' .[
[. L
r /
' •
D
'\ -, o] 0
\
D�SOmm
i 'v D
p l>07D p "1,1 ±0,05 tp -•l,0-1.4
Diametncal test
l
Axial test Irregular lump test
'
f
p
Punctual charge
__ j_ __
0
' . .. " .
''
Dan uj ini didapat
1,-- -
p
o'
dengan
I, -= Po,nt load strength index (inde� Frankl<n)
P = Beban maksrmum sampai contoh pecah
D = Jarak antara dua konus penekan.
Hubungan antara indeks Franklm (I,) dengan kua\ tekan (a.:) menurut
Brenrawskr adalah sebaga1 benkut :
"• = 23 I., untuk diameter contoh = 50 mm.
Jika I, = 1 MPa maka 1ndeks tersebut lidak lag1 mempunyar art1 sehmgga
drsarankan untuk menggunakan ujl lain dalam penentuan kekuatan
(strength) batuan.
d. Uji Triaksial
,.n" ,.«.,
---•....... --·
--
·-···
-
.....•.. .. 1111 l
'·
GarrtJar 3.12. UJI tnaksial
,.
' {:},\
I
"---"-\
�. � ...
•1,-....,__.c......
([
,. --.'
4 :
'1�--.:-� . ·�
: �-''·�-'---!
'
• ...
. , ....
7,,,,
j
'
•
2 4 6 6
"
Gambar 3.14. Pengaruh besarnya tekanan pemarnpatan (o3) terhadap
kekuatan batuan (Von Karman, 1911)
UJ1 rm untuk mengetahui kuat geser {shear strength) dan contoh batu secara
!angsung. Contoh berbentuk sil1nder tipis yang ukurannya eesuar dengan
ala! UJ! punch dengan tebal t cm dan diameter d cm (Gambar 3.15).
UJ1 nu untuk mengetahui kuat gescr batuan pada tegangan normal tertentu
Dari has,I uji dapat d!lefltukan (Gambar 3 16) ·
gans Coulomb's shear strength,
kuat geser (shear strength),
sudut geser dalam (,j,),
kohesi (C).
Modulus Young drnamis (E) rian nisbah Poisson (v) dapat JU93 ditentukall
secara tldak langsung (drnamis) dengan uji kecepatan rambat gelombang
ultra somk yarlu mengukur kecepatan rambat gelombang ultra somk pada
contoh batu.
Dan has1l U/1 ini akan didapat mlai-nilai cepat rambat gelombang tekan (Vp)
dan cepat rambat gelombang geser (v.). Kemud1an dapat d1hitung modulus
Young dianmis dan msbah Poisson dari batuan yang d1u11
N = beban normal T = horu:oota\ shear test
N T
on • - = noonal stress ,•- = shear test
A A
T=N.lan41+C.A
• atau
� =S=o0.tan 41+C
- Garis "Coulomb's shear stn:mght"
Ian q>" koefisien gesek pada permukaan geser
4' = sudut gesek
C = kohesi
o- ---
Gambar 3 16 Uji geser langsung dan gans Coulomb's shear strength
- -
L mfdebk
Vp-
•
dengan L = panjang contoh {m)
t,, = waktu yang dibutuhkan gelombang tekan
merambat sepanjang contoh (detik)
''
3) Modulus kekakuan dinamik (modulus geser}, G
G = p.v/
dengan p = massa per satuan volume
6) Konstanta Lame
:i. = p {v/- 2 v.2)
'
''
3.4. PENGGUNAAN SlFAT MEKANIK BATUAN HASIL UJI
LABORAlORIUM
Dalam label 3.1 drberrkan rmgkasan mengena1 jenis UJI laboratonum untuk
label 3.1 Jerns UJi sifat mekanrk di laboratonum dan penggunaan parameter
hasu uJinya
- Pelcdakan
I
'•
•
•
•• ""'"' ""'"
i
'
9 \Bab3\Sifa/ F1sik dan MRkl)rllk Bat•=
''
a. Uji Be ban Batu an (Rock Leading Test /Jacking Test)
persarnaan 101
, oF
E := L:. = 2a(l- v )�
ow
dengan:
E = modulus deformas1/elastisitas
v = Poisson's ratio
a = jari-jari plat distribus1
F := penambahan be ban {increment of load)
W " penambahan perpmdahan (increment of displacemenO
.. . ,,"" .
•••• . ..
• •• .. ••• �• e � • g
,,
'"' ' ,, ''
.... .· •••
•••••
• •••• ••' ••
.... • . ••• • 0• ••
••' •R�.., ., I•
--
",,.i
. . ••• • • ••' •• •' ••
' •••
••• • •
• • •
•• • •• '
. .-·/ : :'Ii. • • • •• •
•• ••• •• •• ��::��o
•
... . c
• ••• • •• ••
a•c
0
GeS08000B@0@@@©®
.. ·..... D
c
... •
D
' 0
D
... 's-
�
�
'e
.. 0 .· .· ·\ •
0 •
' ··.�
. ,.···...·
' ·.
; 0 ',.
.. "
o,
00
�
M
•
•
• ·. D
0
I
E
0•
,·
'
' c
;:•
•
.e'
c
!
•.
••
c
"•"
�
s•
•
8
•
0
0
c
0
0
N
-e"
8
0
0
"
�
0
�
0 ·o
•
u
e 0
0
•
s ·,• c
0
0
-c
.s
80 e
'"•' •�
0
• 0
8 %• 0
�•
"
80
0
•e
E
�
0
i5
0
0
0
-
�
M
"
0
r»
� E
0
0
0
"
•
8N
'"
c
�·· ..
' 8-
'
a•
••
"
• ••
' -o---;;--
"' "'
--+
o "-
o -_j�'\�
;;: £ 0
, .. ,,., ""'"'d
r L<><otoon r..• '''"�-.'·�----
Sl<f< • LOU
t(i"�/k�ffr ....
$t,Gln •
�' • ' • . ffi
" ••
•
•
.,
*.,:-
•
0
' ''
0
•
'' '
0
' ,, '' 0 • 811
+r.
' Et• 202
' ' I r ·,a' lallff<..,,i,
''
'' ''
'• 0 - ' '' '
''' '' ,, ','
''
• ' '' '
'' '' ''
• ,. ' '' '' ''' '
,",'"'
'
• ''
"" ''
"
•I
I
'
I' I
I ' I'
i '
''
• ' !
'' ' .
i ''
s=a � of .,1,,sucity { l."'Y.!Ocyl
of deefo.,...t,cr, ft:tn,ry)
------
,. '"
St:..--ai.'l OJl'.V8
'
i ' ---·-- - !<qf/ca'
'
-- 6- - ,. '''', - sc Kgf/cn'
:s�rµ,n Lc,.:ilinq I
' ''
'
'
'
--
_,_
'. s "
p = - Kgt[an'
- 6!'.I l(qf/a:>' " '' Repcate,:1 Loadi:,g)
� �,,led l.oa.dulg
I' '
. I '' =� tr.�c!J.ng- •
'
I
Gambar 3.20. Diagram regangan-keda1aman dan Jadoog f1;1st
49
b. UJI GESER BLOK
UJ1 geser blok dilakukan u11tuk mendapatlurn nila, kuat geser (shear strength)
dan parameter deformast di daerah geser (shear zone) atau pada rnassa
batuan yang banyak mengandung bidall!,-b:dan;i drskontiruntaa.
UJi ini harus dilakukan pada daerah yang slrukttJmya merupaka11 baqlan dari
konslruksi bawah tanah yang akan dibual Bagian bal\Jan yang akan diuj
harus sebesar mungkin. Ukuran batuannya tldak kurang dari 40 x 40 cm
dengan t1ngg1 20 cm. Bila ukurannya lebih besar dan 40 x 40cm. maka
perbandmgan p.an,ang, lebar, dan tinggi biasanya 2 : 2 : 1. Kadang--11:adang
landasannya merupakan blok yang ukurannya 0,70 m x 0.7Dm. bahkan
dapat Jug a 1,0 x 1,0 m
S:a.,.tan.+C
dengan:
50
. . . . ·.
. . .: I ..
... ,
, ..:.1.-:
�., .: :·
·. • I . ·•
. · .. '
'.. ,•. .. ...
.. -
I
l ..
'
.,
. - , .. .·
' :
. .. - .. - -
. i .-
� .. - '·,
0@®008000800
"•• , '• , •
0 •, •• ,, •c •
0 •0 0
•
, ,
0
§ "•'•
0
••
c
••
••••
0
•• ••
0
• •
,
'•
••, •• ••
•
, ••
•c
•"
"' •• ••
• • ••
'••
-
•'•
•·o
•• • ••• 8, •0 ••• ••
•• •• •
c
•• •
•c• •c • • l •'• "
••
c. Uji Triakllial In-Situ
Kontak permukaan tantar, atap dan d1ndmg yang akan dikenakan beban
berukuran sekitar 1,0 m x 1,0 m Peralatan dan tata letaknya dapat dihhat
pada Gambar 3 22.
'
• ® G) octlectometer
© oetlectom<>t.<>r Borehole
T<>«t soecu,en
ex t:en,;orn,e te r Borhol "
Grout of Fl�'- Jae� SJ>�
Plat_ J�cks
t
e
"
J_
""
"
-,-
"
Interval Interval
Ev Modulus E, Modulus
,,.
Sildus Tegangan
Verlikal
perpindaha
" kgflcm' kgflcm'
kgflcm'
mm
1 5,0 - 30.0 0,00- 0,22 113.000
Dalam Tabel 3.3 d1berikan ringkasan mengenai jenis uji in-situ untuk
mendapatkan parameter mei<anik batuan dan penggunaan parameter
terse but
• Kohesi (C)
• Sudut gese, d!l!am (t)
---
• � l<.Cang bu(sar,
---
- Kemanlapan lt.bilO!I bul<aan
,,
3.7. PENENTUAN JUMLAH CONT OH
X=11-kn
dengan ·
X = nila1 yang d1amb.l (diperkirakan)
µ • ni!ai rata-rota dari populasi
X"=µ'-ko'
dengan
var= vanansr
Oapat ditulis
• var (o') =
rr2
2(n- 1)
,,
J
q=----+qµ=a
µ
K•2 Harga yang dican = µ - k o
k'+Z+fu
n=�q2
e 2
1000
500
4.1. PENDAHULUAN
•
Batuan mempunyai penlaku {behaviour) yang berbeda-beda pada saat
menenma beban. Perilaku batuan i111 dapat ditentukan antara lain d1
' laboratonum dengan UJI kuat lekan. Dari has1I uj1 dapat dibuat kurva
• tegangan-regangan, kurva creep dari uji dengan tegangan konstan, dan
' kurva relaksasr dari uj1 dengan regangan konstan. Dengan mengamat1
•
kurva-kurva tersebut dapat ditentukan penlaku dan batuan.
Perilaku batuan drkatakan eraste (knier maupun non linier) jika tidak teqadr
deformasi perrnanen pada saat tegangan dibuat nol.
1
(revarsiDle)
1
(revers,ble)
l ,, 1"'
a,
- e - e -,
Gambar 4.1. Kurva tegangan-regangan dan regangan-waklu untuk penlaku
batuan elastik linier dan elasttk non trmer
•
Plashsltas adalah karaktenstik batuan yang meng1pnkan reqanqan
•'
{deformas,) permanen yang beser seuejum batuan tersebut hancur (faHure)
'
CMy noc,,,..,..nt\Dll<tet Bab 4\Perilal<U Betuan sa
c
l
0
l ,tcr1>crE
s,\----- ,, er = 0
I
e l
Gambar 4.2. Kurva tegansian-regangan dan regangan-waktu untuk
penlaku batuan elasto-plasllk
CT
1
c
Stress
olcsnetr,c
Stable fracture
propagation
fracturo
inMabon
Closing of cracks
eI 0 ,,
Lateral strain Axial strain
Gambar 4.5, Tahap utama penlaku dari sebuah batu (Bremaws'«. 1984)
Kekuatan batuan yang diperoleh dari has1I u]r kuat tekan di laboratorium
sangat dipenqaruhi oleh larnanya uji tersebut berlangsung. Gambar 4.6
memperlihatkan bahwa makm !ama UJi berlangsung maka kekuatannya
ma kin rendah. dermkran jug a dengan nuar modulus deformasmya
Daerah Ill tenacr creep dengan kestabilan semu yang pada saat tertenlu
akan terjadi failunJ Daerah IV terjadr creep yang tidak stabtl dunana pada
beberapa saat saja terJad1 failure.
.//
'--"------,
'
Test kual tekan Creep
Seperti pada creep batuan, relaksasi batuan Juga akan terjadi di daerah
yang sama pada kurva tegangan-regangan (Gambar 4 8)
cr I Tidak ada
retaxat,on
II Relaxation stabil
Ill Relaxellon
ao fa,lurc kcst:ibllnn oomu
\ failure IV Relaxation tidak
stab<I
'
/
Test kuat \ekan Helaxallon '
'
l
--
: t
,
1/2 �D
t
,"'
0 •- a,
a,
c
'
=-- =.c &,
•
=--
E
va,
", =-
E
o-,
'
- - N
E
(arah prmsipal)
J1ka trdak pada arah ormsicar maka hubungan antara regangan dan
tegangan adalah :
r ,_a
"' (' +,)
--U
E ,, E
'
--NxJ
'
�,
Stram tensor · 1 az
a,
&,=Ojikai>'J
&,=1jikai=J
t
'
Es
A=����
(1 + v}(1- 2v)
Jika tidak pada arah prinsipal maka hubungan antara tegangan dan
regangan adalah :
� = 2µ.,,.+)-{X�
I bervanast dan 1 sampat 3
j bervanasr dan 1 sarnpar 3
a. : v (a,+ a,)
t, " � (a,- vay- ,-o,) : ; (<1, - vo, - vzo, - v1a,)
(1-v)E vE
a, " c,+ ty
(11 v)(1 2v) (1 • v)(1- 2v)
E
r., " 2 1, v)
(
r., dengan -r.,." <112
''
(�ilc
(1- v;E
(1+v){1-2v) "'
(1+ v)(1 2v)
0
"'
(11 v)(1-2v)
0
(1- v)E
(1+ v}(1- 2v)
0
0
E
2(1+ v)
!::!
b. Tegangan Bidang (Plane Stress)
Pada tegangan b1dan9 maka seluruh tegangan pada salah satu sumbu
sama dengan nol
Pada Gambar 411, o, : 0, t,.,: 0. i.,. = 0.
c. Symmetrical Rer,,o/ulion
°'
oz= 0
I.,, e,
t]
,, -
u,
ee
Sumbu putar
5.1. PENDAHULUAN
Pada tegangan b1dang, dua tegangan prinslpal (principal stresses) saja yang
berpengaruh karena satu tegangan utama sama deogan nol. Pada
regangan bidang, �ka d1punyai cs, > 11;2 > o:,, maka mfermed1ate principal
stress cs2 merupakan lungs• dari dua tegangan utama 1ainnya atau kntena
fa/lure hanya berfungsi pad a dua legangan utama tersebut (01 dan 03 ).
Uj1 trlakslal
0-1 > 02" 03, d1gambarkan oleh kurva CM.
o,
5.2. TEORt M O H R
un!uk suatu keadaan tegangan o, > o:z > ee, (intermediate stress) tldak
mempengaruhi failure baluan,
Teori ini didasarkan pada hipotesa bahwa tegangan normal dan tegangan
geser yang beker,a pada permukaan rupture memamkan peranan pada
proses failure baluan.
u
"'
Unluk keadaan tegangan 01 > 02 > 03 yang diposisckan pada bidang (a,T).
terhhat bahwa lmgkaran Mohr (a,.o�) mempengaruhi kriteria faiure. Failure
terjad1 j1ka l1ngkaran Mohr menyinggung kurva Mohr {kurva intrinsic) dan
lingkaran tersebut dtsebut lingkaran fature (Car:itiar 5.2).
Kriteria Mohr juga dapat digunakan untuk rnempelajari kekuatan geser (shear
strength) d1 dalam palahan, kekar, atau jenis-jenis diskon�nu1tas lainnya
{Gambar 5 4).
n
ll"'TI°"'"'" I{ M{• POO•CI ••c
'1ll"" u ,�uou
•
>
•
•
• .,
a
'••
l
•
' ,
•
\lo, ·o,)f;•
IC•, ••11 · H•,
i•
·o1!to• :1
•
-r....,ion
"'""' ...... ..
, , "'""
"' '°"""'"9 •• � •••••
..
c.......... , ... --
..,_, .
Gamba; 5 3. Kurva Mohr sebaga, enve/optt dati lingl<.aran-lingl<.aran Mohr
pada saat fatlure
"
Pennukaan tanah
'
t
Ch c a�
5.3.KRITERIA MOHR-COULOMB
/
/
A
•
//
• F
' / "'
/ c
0
E r
9/
(5 3)
=.
-· er,
l+srn;
\- �in¢
'
Pada bidang (r,1,o3), persamaan (5.3) drqambarkan oleh gans EF (Gambar
5 5), tetapi karena o1 > 03, knteria d1gambarkan o\eh gans KF. N1la1 01 dan r,3
dt mana terjadi failure terletak pada sudut BKF dan sudut AKF untuk kondtsr
r -r : Bidang rupture
t - t : Coulomb shear strength line :
<f� cr1.cr, Diameter lingkaran Mohr
t = S : Shear strength.
Normal stress pada bidang rupture
' _,
et • c:r3 a1 . a3
crn: + cos2o.
2 2
Shear stress pada b1dan9 rupture
r -r :
•
••
•
• J1ka C "0 shear strength pada saat
•0 rupture·
•• S=T =rrn tg0
"
No,mol ''""--+
, ••• 0,0
'
f I.' r 1<, .G3
•C•2 •k00'100
'"0 3•0oon0•0
s,i:,r,,%-
I l•
,�·t--'
'
r··-·---�, �,,.. .
' ' '
T
'
/t",s·c """"""'
�
l11,,,.,c,,on,.0o, ,'\
j , c!!rl_ �--
o· "',,.G"
o
' .,
"""""' "'""
I
' Gambar 5.8 Kritena Mohr-Coulomb 11ka ,j! = 0 (pure cohesive matenal)
I
rr
•
•
•'
a
•
b
o, a, 0
Kriteria ini menganggap bahwa batuan mengalami failure oleh fracture fragile
(brittle) yang diakibatkan oteh tarikan (tension) jika padanya d1kenakan
tegangan utama •lf3 yang besarnya same dengan kuat tarik uniaxial (cri) dari
batuan tersebut
,,
6.2. DISTRJBUS1 TEGANOAN DI SEKITAR TEROWONGAN UNTUK
KEADAAN YANG PALING IDEAL
•,\-"'_,
---- 1\
• -e-
' -- - ..... A'. 6''
I
\
x
\
'
'
O
--
i-
°XO
-,
�:::. J-ae -
I
B+d�
- - - -
' -, -,
C'
'
J-
'
-.;
0,- -
,,
e'
'1,�--
o,. r.dfl. - (o, • au, dr} (r + dr) de+ o,i. dO .dr.2 + F,.dV = 0
a, 2
F,.dV • 0
Kesetlmbangan pada Oz :
o,.ds- (o, + do.).ds + F,.dV • 0
- ;;.,z .d2:.ds+F,.dV•O
a,
F,.dV dapat diab:ukan S(lhlngga didapat:
Kesetlmbangan terowongan :
Oc, • O
,,.-o,-r - (6.1)
a,
Bur "' 0 � n, • konstan (6.2)
a,
·� = OJ= IJ3-A"B"
d< AB
2iir-2,r(r-u) u
,. •
'
Elastlk linier (Hukum Hocke;
o ar •
"• __ "
-(t.a, + MJ
E E
Efl"' i'!.O(I • ��+t.a,)
E E
6ol ,. ,. __ ,
+ �Ill
,, • - . • - ("-
,.,._., -> Acr, • v (60, + ,\<'<!) --> M, • - 6o�
E E
Sebelum penggalmn
,---------- Scsuduh pengg.i!ian
'' ''
,--·-·· ·,, •• 0
.. -oo
/0"'
' '
'' ''
'' ' . - ....... - '
'' '' a,,"
''
-.______ ,'''
'
''
,' '
0
o ,
o
t.az I
o,
O
0
••0 �1
•, I
untukr=O:
or• 0
oo," -oo --> K • - R2:,,; oo
R'
o, " 01) - Oa - ,,
R'
o�"oo+o� - ,,
0
•
2R 3R
'
I
(
r
I
I 8 \Bab 610,stribus< Tegal\llan d< sel<Jlar Temwonaan
ii
Tegangan di seldtar lubang bukaan (terowongan dengan penampangnya
berbentuk linglcaran) diberilcan oleh rumus d1 bawah ini (Duffaul, 1981)
Cir = u, (1
02
- 1,
rl>.'
(1,3
o• 4�
"' )00628
2 ,.: 2 r4
'
4
R'
c� (' �) <N R
-(1 · 3·-)CCS28
2 •,2 2 •-·
'In, = o,
,. r
'
-k .R� ..
,.1 ,-,-• � --.,1s.n 28
r-
-
Gambar 6.6 menunJukkan bahwa tegangan tangenslal tidak la11I konstan
pada kontur lingkaran, di mana
c, = c, (1 - 2 cos 20)
o� • • cr. unttJk e •0
oo = 0 untukO=n/6
oe "' o, untuk e • rr/4
oe • 2a, untuk e • 1113
oe = Jo. untuk e = rJ2
'
G11mbt1r 8.7. Ol$tribusi togangan pada sumbu simetrl untuk tegangan ewat
yan11 umakslal {Ouffaut, 1981)
l ev
oh
c, • <Ty+<Th
2 r2
'
(i-!3._J� <Tv-<Th
2
R' R2
(1+3--4-)oos2D
r4 r2
R2) R'
•• •
'
<Tv• <Th (1,
,, '
(1, 3,)cos28
'
R' RZ
�re "' -""""-•"-•" (1-3-• 2-)sin2e
2 r4 r2
,..
•• • 3ah • 0-v untuk O =0
•• • untuke = W6
,..
•• • a.• a, untuk 9 • TI14
•• • untuk o • 1.13
c, • 30",. Cit, untuk O .. 1112
eai:,,.t d1llhat bahwa scmua tarikan (tent.lie) t.angonslal akan hil:mg Jika on
mcncapa! harga aJ3 dan untuk c, = crh semua a"• 2a.,.
Jika terowongan lidak berbentuk lingkar:in -> konlur yang tidak lsotrop
(konh.Jr elips) maka tegangan ekstrim pada sumbu lubang txikaan seperti
pada Tabel 6.1.
oh<ov oh•ov
oh"' o
-o' -ov+Soh 4 o,
2 Q,o, Q,o,-oh Qo,
Elips tegak
- 0' -ov+oh 3o h
3� 0 7130,
07/3nv-oh
0 4130,
Lingk1ran
- 0' ·ov+3oh 20,
Elips �tar
- 0' -ov+2oh o,
Qsov
0 5ov-ov LJ<o,
''
6.4. DISTRIBUSI TEGANGAN DI SEKITAR TEROWONGAN UNTUK
BA TUAN YANG TIDAK ISOTROP (ORTHOTROP)
Dalam hal elasbk orthotrop di mana ada dua modulus yang tegak lurus E1
dan E2, untuk si:stcm pemtxib.:in.:m umaksi31, di:rtnbusl to,g:mgan tidak
dipengaruh1, hanya defonnasinya. Jad1 distribuSI yang dldapat dari
perh1tungan sebelumnya tetap berlaku.
Kotidaklsotropan dari batuan sangat mempengaruhl kelruatan dan batuan
tcrsebut. Misalnya kual tekan dari batu:m yang benapis (schist) dapat
bcrvariasi dan 1 sampai 10 kali lipat atau lebih dan merupakan fungsi dan
arah pcrlapis:m (Gambar 6.9).
0 ----�
Gambar 6.9. Kuat tekan dari sebuah batuan oetlapis yang merupakan
fungsi dari sudut penapean
00
Sebuah lubang bukaan dengan penampang befbentuk lingkaran d1bual di
dal3m massa baruan yang berlapis (Gambar 6.10), di mana kckuatan battJan
tersebut digambarkan seperti Gambar 6.9 yang mengalami tegangan
hidr<>Sbtik.
Failure timbul pada konwr bagian tengah di mana st.1dut per1apisan dengan
konttJr 40" sampai 7Cf' (lo.1at klkan batuan rcndah).
Fenomena In! akan dlport>oruk oloh togangan prlnslpal mayor yang tegak
lurus pada arah pcflapis.::ln. 03erah bri!Qn pada sebuah lubang bukaan
(tegangan adalah uniaksial) mempunyai pengaruh yang beroeda poslslnya
terhadop pef1opisan (Gambw 6.11).
(e )
Gambar 6.11. Daerah tarikan pada massa batuan beflapis (Duffau\, 1981)
"
J1ka tegangan un�! adalah vortikal maka keadaan (a) deogan adanya
tarik:an tangensial yang akan memisahkanfmerenggangkan perlapisan bdak
begitu mempengaruhi kestabilan. Soba�knya keadaan {b), tarikan tersebut
pada tiap-tiap laplsan sehingga dapal patah oleh lenglrungan karena
beratnya sendiri.
75°
so-
45'
62
· .. ·.
52 ·. ·
�,s'
·····
··.
'·.
Gambar 6.12. Kua! tekan b:atuan :s,c;hlst pada tMowongan di PLTA Lanoux -
L'Hosprla!et Perancis (Duffout. 1981)
''
sntara nilai ekstrim 115 dan 62 MPa variasinya adalah diskontinu. N1lai
minimum antara sudut 20dan 70(Gambar6.12).
Evolusi clan kontur terowongan dalam dengan penampang berbentuk bulat
pada batuan schist diperlihalkan pada Gambar 613
c/
--t c
..t_
I
c
I I I
I I I •
f ->7- +- +:
I
I
I ' C' I
' C'
C'
a Tahap 1
Failure oleh geseran (shear) timbul d1 sekrt:ar tttik A d1 mana kuat
tekaonya pa!if'IQ kecil, kemudian berkembang sampar memOOfltuk profil
BCD.
b. Tahap2
Terbentuknya span yang tinggi CC' dari lapisan batuan memungkmkan
•• terbentuknya rekahan pads! dinding .
c. rcnap a
I Lengkungan dari lapisan yang dinyat:ikar. oteh d&formasi sudut CEC'
dengan buk:aan yang membentuk bajl (1te.J.,e) di E. Sesudah batuan
• yang hancur dJbel'Slhkan, maka kontur aktw CFC leblh stabil dan kontur
semula (CEC').
[
6.5. OISTRIBUS\ TEGANGAN Di SEKITAR TEROWONGAN
UNTUK BATUAN YANG MEMPUNYAI PERILAKU PLASTIK
SEMPURNA DI SEKELILING TEROWONGAN
Misalkan kurva intrinsik batuan pada Gambar 6.14 memotong lingkaran Mohr
yang menggambarkan tegangan pada kontur lubang bukaan dan perilaku
batuan sesudah kuat tekannya dilampaui dicirikao oleh deformasl (strain) tak
berhingga (penlaku plastik sempurna).
0
i
2c O j-----------t---;?---1 00
''
R"=R
dengan.
R' • j.iri-jari dacrah plasnk
R • jari-jari lubang bukaan
x • 1+sm� = tan2(:!:+.!)
1-sintl 4 2
Jarl-jari ini dapct tak terhlngga untuk batuan yang tidak mempunyal kohesi,
jadi kestabilan tidak mungkin dicapai tanpa penyangga (3upporf).
Rumus d1 alas Mpat dipcrmudah Jika diambi1 sudul geser dalom (4>) "19,5° •
R'= 2R [�+1) •
a t'l'c
•
clastik
I
......... ; , ) .
·········:············"e················-·················· ec
I
Tabel inl diambi! dari simposium mekamka batuan di Jepang t:ohun 1964
dengan judul "Study on Internal Stress of Rock Stratum Around Tunnol".
00
T�'.::16.2. Perbandmgan tcgang:m "9 yang bekerja pcde ucp garis kc!1llng
'•
torowongan
,... � .
3,0
), 3
-'"
0
o,, )'8
Oh - 0
O,l
-i.c
l,O
2,2
-'" -
oo
' .
-. ,,''-,- l,) i. l
0' '
-0,3
··� ' 1
l,6
l,8
2,l
-'" -
'0
'
Oh - 0 II �.e I O,i I ',
Oh• -:i:·
-
.;,. _vv
.. -,-
''
I
0' •
-o .1
-) ,0
I
) '2
l,)
l, 7
'"
,-,
u I ,,
-
�·
"h • 0
I i.e ! e v
""
.' ' ( '. �
I o, -J ,2
- L,_
•• .
·'I
'l -
'
'0 -C,4
2' '
"
. ! '0
'·'
7.1. PENDAHULUAN
dengan:
k __ '
1 • ,,
vc n!sbah Poisson
Untuk kedalaman (h) yang besar sekali, maka keadaan tegangan pada
umurnnya menjadi hidrostatik, yaitu k = 1 clan o�"' a. Tetapi semua i\u
hanyalah sebuah estrmasr g!obat dari kedaan tegangan yang ada d1 da!am
massa batuan, yang didasarkan pada hipotesa yang sangal sederhana
ecpcm : homogonitas, isotropi dan penlaku (behaviour) rheologi dari massa
batuan Tegangan residua! dan tektornk kemungkman ada d! dalam maasa
batuan dan dapat merubah keadaan tegangan yang ada. Oleh karena itu
keadaan leganyan yang sobenarnya dapat borboda jauh donqan koadaan
tegangan yang dih1tung secara teoritis.
• perpmdahan radial,
Periu dike!ahui bahwa in!erpretasi den semua hasil pengukuran tegangan in·
situ untuk semua metode yang tolah drscbutkan didasarkan pada hipotesa
homogemlas, kontmuitas. isotropl dan elastik linier. Di samping itu medan
tog.:1ngan dianggap homogen di seknar tempat ponguktmm d:lakukan.
a. Prinsip
b. Hipotesa
1) Tegangan bldang (plane stress), yaitu tegangan yang tegak lurus bidang
penguh1Jr.;n sama dengan nol.
rco
I
! 2) Pembebasan tegangan adalah total (seluruhnya). Perhitungan dengan
• metodo elemen hinggo: menunjukkan bahwa dtparlukan pemotongan
'
! sedalarn 20 cm untuk memperoleh pombebasan tegangan total
•I
• o, =
U,n E.,. t, U0.E�
r(1-,)'
•
•
u = ocrpindahan radial untuk e = i
I r = jari-jan rcserte e 10 cm
! v - nisbal, Poisson
'•I
''
20cm
-------·
,-- GNgap�n',-,
e e t.s cm
I ,
10 �
y
'
a. Frlnstp
b. Hipotesa
1) Porilaku (behaviour) batuan edalah ela!>lik �ble, tidak per!u llnier dan
baruan homogon.
3) Togangan yang diukur tegak lurus dengan potongan yang dibuat atau
togak !urus dongan fist jttck. Oiharapkan bahwa areh tegangan inl
mendekat1 arah dari teganoan utama.
c. Pengukuran
Titik-titik pengukuran yang berupa baul besi dipasang dengan jarak 10 cm,
masing-masing L,, L1 c:lan L:, (Gambar 7 .3). Kemudian dibuat polQ,'lQan pada
batuan dengan bantuan gergaji intan yang besamya hampir sarna dongan
ukuran flstj«k.
toa
Kemudian btlk-trlik pengukuran diukur jaralmya. Tentu saja jaraknya akan
bertambah peodek alabat adanya pot(lngan (L, - AL,. Li-t.ll, L, - AL,).
Sesudah pengukuran seeses. ee dalam potoogan dunasukkan flat jack yang
bcrupa 2 lembar pot0ngan baja yang d113ddran saw doogan mengelas
ujungnya (Gambar 7.4). Flat fe,ck ini dipompa dongan pompa hldraulrk
sampal AL,, &2 dan &3 mcnjadi nol, yang bor.:irtl kemball ko keactaan
semula. Oalam kond1si ini tekanan di dalam f,af jacl( sama dcngan legangan
""
__Jl'.___-:;-J
e
E_:}_�---- »>:
c_
sebelum penggergajian
L=l,+b+c
L+ Ill.LI =11+111,+h+t.l,+e+t,e
111•
dan 6.1, menggambarkan regangan elastik dari batuan demikian Juga
11 I,
Af_'
dcngan L'
Olerl sebab itu, kemi,mgan dari kurva o-e yang diukur dari titlk pengukuran L
tidak menggambarkan modulus detcrmasr karena regangan global yang
diukur, tcrmasuk relaksasi yang disebabkan olch pcnggergaJisn. Scba!iknya,
tangent dari bagian linier kurva o.;,, yang diukur dar! titrk pengukuran L'
adalah sama dengan modulus deformasi dengan fuktor koreksi yang
tergantung dari geometn potongan gergaji.
ros
i ()
I
cO� ---
'I
''
0 '
I
,:; 0 = ·,rnt,al s•mss ·
_J
A Penuungan Can
penguku,an tmk
"ru'
L,= L,=010cm
B Pengger��Pn.
pemt>c�r. str.:,ss
Mem3suk:in fl�! Jack
"= 0 ke d3l3m lubang
.,_"'
,�-------------� <, L,
me�embung Kontroi ttt,k ukur
selungga kembah ke bbk semiJIR
,
wy--;..,, '
p
1
'
230 rnm
j
I
•I
i
380mm '
I
Sambungan ke
570mm prpa htdrol'k
I
Tel<anan < 18 MPa, teoal plat= 0.6 mm
Tekanan � 18 MPa, tebal plat= 1 � mm 'I'
Trt:k ;:,engukuran
•
•
'
•
1 . !10cm
'--1--·'- -·-·- -·-·...,' -·- '
'
I
I
l2'
'
'
I
24cm II
I
'
Pemotongan
pertama
�---0' ---��
Profil
' .
' . ...
,1a,oll<
I
iI
•I
•
, •
,,'
:
Garn bar 7. 6. Peralatan unluk melekukan pengukuran tegangan in-situ
I
dengan metode flatjBck
•
B \Bab 7\F+engukuran Teqar,gan lrrsrlu
"'
TU:mEL HOVE
stress (la>")
BJ.SE 1 BJ.SE 2 10 BJ.SE J
'"
' ' '
.·
' /J- ,., '
.• . '
•
•
•• <[.. ,r· •
•• "'' ,,
8,0 tJP"
••
• '·" ""'
•
••
••
•
•
' •' I
••• '
' ,•
• .:I L (.« ic)
2 o 200
"'"
'" "
11 CID
9 (:"
'"
7.4. METOOE OVERCORJNG
a. Prinsip
b. Hipotesa
c. Pengukuran
seeere tooritis, perlu diukur paling SOOikit cnam tegangan y.:mg berbedo
untuk dapat mef'lgetahul keadaan legangan (Gambar 7.8).
"'
Oongan menggunakan teon elastisilas linier, isotrop, maka perpindahan atau
tegangan yang diulrur hanya pada dinding !ubang bor, altnya p = r di mana r
adalah jari-jari lubang bor (dalam StStem koordinat polar p, e, z).
Untuk sel clan Unive/'Ytyol Uege (Balgfa) yang dapat mengukur parpindahan
radial dan longitudinal diperoleh hubongan sederhana sebagai berikut
(Gambar 7.9) ·
1} Perpmdahan longltl.ldmal
,rfzv zv z l
u, =-<--o, --o, +-o, -4(1-+ v)sme Y, -4{1+v)oose T�. f
El r r r ' 'I
2) Perpindahan radial
'"
•
coll
'"
f
"' 1'
I
7
radial displacement ' . . ·,
;
\_,,- ' ' ;, '�
-;'
,umbu ccU
-, '
n/ , ' - ' • . ,'
r
z
"'
rv /' r-« '
••
' •
longitudinal dlspl eceement
, '{zv zv z
u, - -E • - a, - - o, + - a, • 4(1 + v) sin 0. t,.,. • 4(1+ v) cos o. 1:.., )
r r r J
Perpindahan radial
u; ==
;
Ir + 2(11- v') cos 2aJo, .. r. 2(1+ -2 i sin 2eJo, - ve,
-4(1·v')sin2eT., J
"'
•
u ' u '
z
Bidang pcngukuran '
p
Bidang pengukuran
f-<'- ---
I ' . 1------
a
Q"
KemaJu:m over conng
'
� '
Kemaju.an over coring
a. Prinsip
•
Metode lnl dapat mengukur tegangan In-situ di dalam massa batuan dengan
cara menguji pcnlaku rekahan yang sudah ada atau rekahan yang baru
dibentuk dengan injeks! air S(lmpai tckanan yang diporlukan untuk membuka
kombal! rekahan terscbut di dalam sebuah lubang bor.
'
•
Analisa dari data yang didapat (cerupa debit air dan tekanannya) dapat
menentvk:m bosarnya togangan normal yang ada pace rekahan yang diUJI.
'
•
Metode yang umum digunakan adatah doub/8 packer di dalam lubang bor
tanpa casing, yaitu mengisolir bagian dari lubar;g bor yang akan diuji dengan
dua buah packer.
Panjar.g dari bagian lubang bor yang diisohr biasanya antara 70 cm sampal
dengan 1 m, tetap1 dapatjuga 5 atau 10 m (Gambar 7.12).
Diameter lubang bor agar packer dapat dtmasukkan adalah antara 60 sampai
dcngan 120 mm dan batuan harus mempunyai kekuatan yang cukup.
Packer tersebut dapat bekerja sampar tekanan 40 MPa dan dikemb:mgkan
dengan pompa tekamm t1ngg, (debrt kecil).
Ke dalam !ubang bor yang sudah dhschr d11njeksikan lluida (pada umumnya
air) dengan menggunakan pompa tekan tingg1 (pompa tripleks). Tekanan air
oapat mencapm pu!uhan MPa Pengendalian fracturing adalah dengan
melihat debit dan tekanan yang diborikan oleh lndikator analogik atau numcnk
dan pencatatan d1 kertas (pen ca tat 6 jalur).
Analisis dan has1I yang dipNO!Qh memerlukan kctorangan dan orientasi
rekahan yang suoctr Ma maupun re!mhan yang bani dibuat. Oricntasi
rekahan tersobut dikotahui dengan cara mengambi1 gambar dengan suatu
ala! (sistem Pajan) sepem pada Gambar i.17 maupun memasukkan !camera
TV ke dalam lubang bor.
tts
.-
•• "
•
'
0 s
•• ••
•
·a
�• •
�
• �•
i�------
f<.',-._-, •
-----�-��::--------€)
--,
'••
••
•
E
•
•
•• 0
•
'..
•••
•
•
•
•
•
••
•
�
'
0
"=
•
••
1'.'
• • •
• •• -c
•
••
'§'
�
2
,
c
•
c
' -"c
0
'
s
•• -��= '
•
•• ••
c •
•. • g
0
e 1c
�
•e l
i ;,•
�
� c
I
0 I
- l'
0
�
•
•
•
�
0
a
e
•
I
pip11 Ilek-
"ib11l untul:;
0
kopeli.:i&
p11ckcr 11tae
'
8•
-
c
0 '
•
,,•
0
"
0
0
0
.•,
1 21
i
c. Kurva Tipe Fracturing l
Dari Gambar 7.1:J dapat d1bedakan clengan jelas:
Tekanan fracturing (yang mempunyar hubungan dengan kl.lat tarik batuan),
P •.
- T ckanan pertambahan besar, P<.
- Tekanan penutupan sesudah pompa in_ieks1 d1hentkan. P,.
Dalam hal pengujian dilakukan di tempat yang sudah ada rekahannya, kurva
memberikan puncak (peak) dan tekanan pembukaan kembali yang kurang
dan puncak !ekanan fracturing, ba:hl-:an pOncl'!k !el'SOO'.J! tldak ece sepe-n
d1tunJui<kan o!eh Gambar 7.13 b.
Dengan mcngamb1I e = 0 searah dengan ca. variasi o,, pada dmding lubang
bor dtsapkan pada Gambar 7 .14 (1) dan 7.14 (2) (Wolff. at al)
1
"'
c
"c I ekanan fractunng (Pfr)
�
/Tel<anan pembukaan kembal, (Pr)
/ekar1;1n perbmbahan 00.,,;r (Pe)
IL---'-,
Waktu
,
,�•'
c
Gamb.:ir 7.13. Skema dari dua t1pe peri!aku batuan pada saat
hydraulir; fracturing
Gambar 714 (4) menunJukkan bahwa mulai dari jarak 2a (a= Jari-jan luban:;i)
dan d1nd1ng lubang, o0 hamprr ttdak berubah
';'
0 "'
' • 0 0
0 •
• •' "'• • ••
�r �-
•
l
b
,.'
• 'i 0
•
•
• ••
•
0•
.?s
0
'• '· •• •0 ••
0
b'
• • u
•
,.
'
,• ' •' •• •e0
•
•
" ••
0
• �
� • 11.
0
"'""""'" o_Y'"""�' ><-"' �no�pe;
0 0 0 0
•
0 b b b '• 0
-s-
• • • •
'3 u-,,. r•n�•2uoi �'
0
·;,;
I•
2
••
•
�
• • •
'• b �
••'
••
0
••
'' n
E
•
•
•
0 •
•
• ••
• •' 0
0
•
•
'•••
••
s
_,'
0
• ,.• '•
•0
•• •
• ••
1' • •• •II
•
•0
•• '
' •• �
•0
'
••• s
• '' !•
•
•
a;;
f
Haimson mempelkenalkan konsep legangan elekbf (effective stress) yang
dmyatakan deflgan tckan.an tracwnng:
P�- P�"' (3 on-owt R1 - 2 Po) K
cengan :
P� = tekanan fracturing
P � = tek:anan pon air
o� : tegang<m horizontal minimum = o�
OH = tegangan horizontal maximum = oz
Oh = P1
o'! = sPr-P,
!15
',/�bmiw ( b8::- )
•
Qdbitl/ =
<• -
••
i l\ •
•.
•
.
••
••
•
''
v .
.. •
,. -
•
••
•
• r . -·
•
'
••
•
•
1·
' I
. ---·'
I
.. .
•
'_j
.-
-----.
• i'
'
o
'" '" '" "" '"
•
Garn bar 715. Kurva hydrauhc fracfunng di dalam b1fummous sch!st
'
'"
'
'
•
'
',·,�·,-o,l
' ;,;-,:
\. ,
ji�'\
f/:'
�
I
'
' I '
.
r 'I
···�;' :n1 \
I '.
'
'I
I
i Gambaf 7.16. Kurva hydn;utic fr..cturmg,
u11 d1lakukan pada batu pasir scf11steux,
'
ia.
" • ' " ,e.eo"'
tze
• VIII KLAS!FIKAS! MASSA BATUAN
• 8.1 PENDAHULUAN
' Klasifikasi masse batuan merupakan cikal bakal dari pendekatan rancangan
empets den digunakan secara luas d1 dalem rckcyeea batuan Dalam
ksnyataannya, d,banyak proyek, pendekatan klaslflkast digunakan sebagai
dasar praldls unluk merancang struldur di bawah tanah yang kompleks .
•
Klasiflkasi massa batuan tidak d1gunakan sobagai ponggant1 untuk rancangan
-ekayasa retar» hares d!gunakan bcraarna-sarr-a dQnga'l metoec onsorvasi
•
' dan analitik untuk memforrnulasikan secara menyeluruh rancangan yang
rasicnal, yang cocok dengan tujuan rancang.:m dan ko11d1;;1 geolog1 d1
lapangan .
•
Tujuan dari klazrfikaz1 mecca batuan adalch :
'
'' f. Membeukan dasar umum untuk komunikasi diantara para insinyur dan
geologrwan.
Unluk mencapai tujuan tersebut maka sistem klasifikasi harus .
2) Setiap istilah jelas dan termino!og1 yang d1gum1kan dapat d�erima scccra
lvas oleh enJinir dan geologi�t.
4) Berdasarkan pada parameter yang dapat dtukur dengan UJI yang cepat,
relevan serta murah U1 !apangan
Klasifilrasi LauRer (1958) dldasar1ran pada hasil kofJ.1 dari Stini (1950) dan
rMrupakan langkah maju dalam seni penerowonqan dcngan
diperkcnalkannya konsep Stand-up llme d.::ri active :;pan di dalam
tcrowongan, dnnena dapat ditentukannya tipe dan Jumlah penyangga di
dalam tcrowongan secara lebih rclovan.
1 �1
•
TaOOI 8.1. Klasifikas1 massa batuan yang saat ini banyak d1gunakan
·,Jl
B /Bab e1K10��1k�sl Massa Batu an
Sistem Q dikembangkan khususnya untuk terowongan dan ruang bawah
tanah, sedangkan klasifikz'l.si goomelranika walaupun awalnya d1kembangkan
untuk tcrowonga n, dapat dfgun.akan unh..ik rock slopes can londas.i, pennalan
ground rippabil,ty, masalah.masalah di pertamb:ingan (leudbscher, 1977.
Ghosc dan Raju. 1981, Kendoc;ld dan kawan-kawan, 1983).
taa
SURFACE
lw
c
i '
B,---"ld
H
' �
H,
t
I
•
•'
H,
t
L.J
Gambar e.1. Ko.'iSep be ban bctuan tercruongan oleh Teruighi (1946)
Klaslfikasi tahun 1958 oleh Lauflor mer;.apoktin fondasi di dalam awal ke1ja darl
gco!ogi terowongan oleh Stim (1950). yang diang;ap seb:lgal bapak dari
Sekclah Austria untuk penerowol"lgan dan mekanlka b.ituan. Stinl monekankan
pontmgnya cacad struktur di dalam masse batuan Lauffer rnengusulkan
slerKJ..up time untuk bcmaga! ar:fnle spen yang d1hubungknn pada borbagai
kolas massa batuan
Actwe unsupported spen adalah lebar tefOVIOngan atau jarak clan face ke
peny,mgga jika ini leblh besar dan lebar terO\\IOl'lgan. Stand-up t11ne adalah
Jangk.i w.iktu d1m.ina le«;1won9,m dap,d sliibil liinpa peny.ingga sesuclah
penggal1an Harus dtcatat bahwa bebe<apa laktor capet mempengaruhi stand-
up time. sepcru orienttisi dim sumbu t<>rowong2n. bentuk penampang
terowcngan. rnetcee pengg.;[ian <fan metode pcn:,-angga
'"
l<:lasifikasi =I Lauffer lidak lama digunakan, smne11jak d1mod1fikas1
bcberapa kali o:eh enJmir Austria, terutama o:eh Pacher dan kawan-kawan
(1974), yang memelopon pengembangan New Austrian Tunneling Method
(NATM).
Sebagai contoh, pada saat membuat pilot tunnel dengan spen kecil dapa I
berhastl mengga!i dcng:m full face di bah.Ian yang kondisinya fel!", scdangkan
iubang bakaan dengan span yang besar d1batuan yang sama d100l,,1ikan lidak
mungkin unh.ik: menyangga d1 datam walctu stand--up time nya. Han ya dengan
sistcm heading den benching yang lobih kecil atau multiple dnft, penampang
!erowongan yang besar dapet c!!gali di kond!Si batuan sepem 1ni.
1 as
i
I'
•'•
•
l
r• •
-s,
'
'!
a
e
l•
'
I
e I
'
'a i
I !
'
l
''
•
a.
,
}
1
••
f•
.s
·!!'
0
e•
•
'
•
'
•
'
'
',,
•
! I
•I
•
�
•
8"
I 81 f
• • •
I�
'
iI
•'•
I
I
8 .. 4. INDEKS ROCK QUALJTY DESIGNAnON (RQD)
lndeks ROD telah dtperkenalkan lebih dari 20 tahun yang lalu sebaga1 mdeks
dan kualitas batuan pado scat informasi kualrtas batuan hanya tersedia dari
deskripsi ahli geologi dan per-sentase dari perolehan inti (coro rOCOVGry). ROD
adalah modlfikasi darl peraentase perolehan inti yang utuh dengan panjang 10
cm atau lebih. tni adalah 1odoks kua1r!it.ltif yang telah digunakan secara luas
untuk mengidentifilras1k:an daerah batuan yang kualrta:.nya rendah sehlngga
dapal diputuskan untuk pcnambahan pembonm alau pekeqaan .)ksplorasi
lalnnya.
Hubungan antara indeks ROD dan kuaUtas teknlk darl batuan adalah sebagal
berikut (Deere, 1968):
"'
f
•
I ,- ,_ .
�e..-
""" . ,, =· -.. ..... ......
' ···- > •• - ,·-
......
• .._,
--.
••• J
'
- .. •••' ...
.. _,.._,,
, . . . . ·I
s
.
s
u '·';'-
····· · .:1_ I
i
r
I
Gambar 8.2. Pro$0d\Jf untuk pengukuran dan porhitung.in RQD
(Deere, 1969)
Cording dan Deere (1972) meocoba unb.lk menghutxJngkan faktor rock load
Torz:ighi dan memberikan tabei hubungan antara penyangga lerowongan dan
ROD (fabel 8.4). Mereka menemukan bahwa konsep rock load Te�hi
harus d1bata$1 untuk terowoogan yang disangga dengan Mee/ M!m, dan tidak
dap:it d1guno1kan dengan bafk untuk lubang bukaan yang disanggah oleh rock
bolt
Merritt (1972) menemukan bahW3 ROD dapat merueeken nilai yang pentmg di
dalam memperkrrnkan kebutuhan penyangga untukterowongan batuan. Merritt
membandinglcan kriteria penyangva yang didasaibn pad a versi perbai\rannya,
sebaga! fungsi dari lebar ten::mongan dan RQO, dengan ynng diu:;ulkan oleh
yang lainnya. lni diriogkaskan di dalam Tabel 8.4 yang dikumpulkan oleh
Deere dan Deere (1988).
tas
I
Tabel 6.4. Porbandmgan dari ROD dan kebutuhan penyangga untuk
terowongan dengan lebar 6 m •
R0025-50
O'l 1 5--1 &n
s�ng as.
allematr,<e to bolt!.)
{09-15m RCIO 25-50 Q•11nt to
me,:1,.,,., t,bt; on O Q.1 5 m
5'IOIClng :;is altema- to
""")
'
�--
ROD 0.25 (med..,,.. le, n<!""'f
<:ln::ullu ri� o,, o ts - O II m
spacing)
�,I (1970)
--
ROD 82·100 R00'2.., R00�2(nbsc,
.-....,
(;iftematevely
S.'Xllel'O!ll:)
'Data lnterpola1ed from Menij {1972) b)' Deere and C>ee<e (1988)
RQD• 115·3.3 Jv
->... adal:th jumlah total kckar perm'.
Walaupun ROD adalah lndeks yang secle<hana dan murah, tapi sendirian tidak
cukup untuk melakukan deskripsi yang balk dari massa bah.Jan, karana hdak
•
memperhat1kan orientas, kekar, keketatan (bghtnes:s). dan material peogisi •
[ 194€.
Konsep RSR merupak:an s.attl langkah ma]u dalam beberapa aspek; pertama,
merupakan kiasif1k,nl kuant..'tat.f tidak �p.ilti Terzaghi yang kual1tatif: kedua.
merupakan ldasifilcasi massa batuan yang menggabungkan banyak
parameter, tldak seperti lndeks ROD yang hanya d1batasi pada kualitas inti;
kctige., merupe.kl!ln k!e.s�1kasl yang lengk:e:p yang mempunyal Input dan
Konstribus1 utama dari konsep RSR adalah mongonalkan sistem rating •Jntuk
massa batuan lni adalah jumlah dari nilai bobot parame!Of ind1vidu di dalam
Konsep RSR meman<!ang dua kalegori umum dari faktor yang mempunyal
penlaku massa batuan di dalam terowongan ; parameter geologi dan
parameter konstruksi.
Parameter geologl adalah a) lipe batuan: b) pota kekar (jarak rata-rata kekar):
c) onentasi kek:ar (dip dan sll'ike): d) tipe d1skontinultas: e) mejcr fault. sheers
dan folds: f) srfat-stfat material batuan dan q) pelapukan atau altern,si.
Pomooat konsop nu monok:mk:m eanwa dalam boborapa hal dapat
d1mungktnk:an menentukan faktOf-faktor d1 alas secara telib, tetapi dtlaln hal,
hanya dapat dibl.mt pendekatan umum.
'"
Parameter konstruksi adalah a) ukuran lerowongan; b) arah penggalian, dan
c) metode penggalian. 5emua fak1or di atas d1kelompokkan kGdalam liga
parameter oesar A, B dan C (masiog-masing Tabel 8.5, 8.6. dan 8 7), yang
secara bersama-sama mErupakan evaluasi efek rclatlf dan berbagai faktor
geolO!,li pada syaral penyangga
!1i Jumlah ahran air (dalam gallon per mmute per 1000 feet di da!am
lelowongan.
'"
•
I
r •, .
••
••
-
r
I -··-
••
,.
••
,•
a, "' .... <O
• • I
•
I ,i
e•
••
----
<t>!">NO
] ,••
0
,,
2! �
•• ���'!'.!
••
••
I
•
,
E
•
a•
2N ,_
... °'
-� •
�
�
'lic
r:
;
J···
8 � . ......
<
-:
E
!
."•,• E•
<
II. • • J . .... . ,
t s"�
•
�
} •
i-- ...
,
••• a•
•••
•
�
�
�Ei
.
1� I a '•
�
�
!{-
;::..J ..•• •-
.. "'<') ....
��I- I-
�
�
<
••
�
� •
ro
t
'e
••
•
•
r m
label 8.6. Rock Strocture Rating, parameter B: Pola Kekm, Arah Penggalian •
-------. -----
St,ke L t<; Axil Str,U II tc Al<l�
--
D.p /;A Promlr.eri JOirb'
.A.gain\!, Dip
Dip ot Prominent Jo,nts'
_ �''!"'H! Jc Int Stacina_ __ £._lat Dipping Vc,rti£!!_ _ � Verti,;;t,I Flt!
- 01PP'"9.- Verti£!L_
"ts "22"
""' "' "'
1 V'>r1tlosety,oint.d,�21n o 11 13
2 Clo$e� JO<nwd 2.6 ,n. 13 16 1S
3. Modt!ll1ely piited, 6·12 "'- 23 24 �6
"33 ,, 23
,,""
4. MQCl�n11a 1(l blocky, 1·2fl
5Bo,.:kytom:issve.2-4fl
30
36
32
36
36
£0 " JS
30
"" ''"
eM11st,e>,fl
-r111tir i-�kham".tii. (H17•J.
40 43 £5 37
- - - - - --- ----- "' "
" -----
, Dip· �ill 0-20 "; dip�in�· 20-50°, and vertcal: 50-90"
-
Sum d Parlmeten. A + B
""""
,.,
, . """"""'
""""""" ,., """' FBlir
Nila I RSR untuk tiap seksl terowongan dlperoJeh dengan monjumlahkan bobot
nilal angka untuk tiap parameter.
RSR " A + 8 + C, dengan nilai ma�mum 100. RSR moneormlnk::in
kualitas massa batuan dengan kebutuhan akan penyar1gga.
Spac1ng (fl) = 24
w
dengan w ada!ah beban batuan dalam 10001bllr.
Tldak ada ko,cks1 yang dapal dllemukan antara kondis.i geologi dan
pcrsyarotan shotcrctc, schlngg:i hubun�n cmpiris dt bawah lnl crsarankan :
Konsep RSR adalah metode yang sangat berguna unWk memilih penyangga
stci'.!I nb unluk terowongan batuan. Konsep RSR tidak d1tekomendasikan untuk
mem11ih penyangga rock bolt atau shotcrete.
•
•
'I 0
.•d,o,o"'
• , •
•
e,
II 0
'
•
'
"'°"'"'O""'-'''-'"'O
I.......... ... -"'""""
''
I '
I•
' • • • • • •
I Ile !e,CING, H
8QI 1 SP&C ''G, ft
OHOHAEH T�IC"NUS,"'
II
G!Tta;- 6.lJ Konsep RSR :
Kurva penyangga untuk terowongan berdameter 7,3 m
e. Spacing of d.sccnunumes.
d. Condition of discontinuitic:;
e Groundwater conditio'!S
f Orientation of drecontinvines.
"'
Karena parameter lcrsebul dapal diperolch dari lubang bor, penyelidrkan di
lapangan bark dt pormukaan maupun d1 bawah tanah.
"'
· ,. II_ II •
1' I l -:; • "'I
I Ir ;
•
lilJ' . - I� N
•
"
•
I •
•
I
I
I
0
.. ·-- ---
'I
,_ ',
'•
I I
�!�"'•"""''
I�� . '
I . �� "ii,
I I I
11-
' l' I'_ ... ,,
- ( 1.: I
I I I II�I ·1
I
I I
I' I I
I "'j" I
I l 1-��t!
·-··'-
• �:;:.1;-·
e
I
I
••
"
I
I
•0
•• I '
I
I
'I I
•
'' " 81 i .,
I
I I !
I
,,,''
••
•
a I
'a -t
•
-1 'i ....
:il:1 I S
I
• 0
i,!t
- .0
.'
• I •
I
•
I iii " •
•
" l
I I
,,, •
1' �
I I I s ;
- � 1 i:!
I I
I, Ii
•
1::¥�
I -. I
• e
I
C>
I fif
I
II
•••
.. ' • "
e
• •
I I 'e
• •
0
• I •
0
0
�
I .I < a • ,!' 0 e
'
I
!
I ?1'i I-
. • t·•
fi�! I I
I I
I I
'
I I • I I I
r I i
II •
i
·- '5 .,J •I I I ,.••
,,•• I:• 11ti·
I
t
'
' t'
)1 .I
1
•
•
I. I
I� ;
•i'
, Ii!
Ji.
! l -
•
'1 ' i' '
0
•
I
I '
I ..,,-
.-
"' ti "
'••
�
i
"
fl' fil
' '••
! .. !
" . .•
J
•
•! L_
:JJ
! ;
I
••
"
'
'
b. L,mgkah kedua adalah meni�i keduciukan sumbu terowongan terhadap
jurus (stnke) dan keminngan (dip) bldang-bidang d1Skonbnu1tas sepert
yang dihmJukkan oleh Tabel 8.9.
..
Di? 45-00
,
c p :.0-:5
Unfavorable
", ...-.
' Modrt,ed a::.Or Wo:d.lnJn "' al. (1972')
" '"
c. langkah ketiga, setelah menenttJkan kedudukan sumbu terowongan
!orhadap iurus dan kemiringan bidang-bidang diskontinuilas, maka rating-
nya cstetapkan berdasarlcan Tabe! 8.10. La.ngkah inl drsebut jt.ga sebagai
penveauaran rating (rating adjustmenf).
·�
Tabcl 8.10. Penyesuaian ratmg un!uk onent:i:si b1dang-Old:mg diskontinuitas
SA,
••Diseoruu.e,
..... ·--
"" --
T.....i.>oc!,,....
.1
I
I
i
·�·-• "-
.,
,
·-
.s
.,
��
"
."
�-*
-ra
d
·- '
I
•
• •
Ulngkah kcempat edalah menjumJahkan rating yang didapat dan langkah
·• ·�
••
-eo
-'
pertama deng::rn rating �-ang d!dapatkan dari langkah kebga sehlngga
didapatkan rabog total sesudah perwesuatan. Dari rating total In! dapat
••
dikctahur kelas dari massa batua.n beroasarkan Tabel 8 11
" .
• CL.s.son
' ' " "' rv
I Ver/
v
II '
De:.cn�t;c.n
I Ver/ � =:k
I Good mdt
I F.:,r R°'* Poor roe�
I ,ocl:. """ '
'
e Lanqkah kenma, setelah kelas massa batuan dlketahui maka dapat
! d1ketahui stand-up lune dari massa bah.Jan terwbl.11 rlenoan �" tertontu
scnc kchesl can cocut geser daLlm-ny.: :;cpcrtl d1per1ihatkan oleh Tabc!
i' 6.12.
•
I
Arb dari kelas massa batuan
--
Tabol 8.12.
I
I
!
'I '
�· - '"
''
'
n"". ae ••• I
'''
-=· �-
211 'f' k<-1�"' I ,o4' ..... ,._,,, 10 3Q ......
-·�� ..w...,-
I 1 - "' • 10.. ..
••• ""1 ... ,
. ' """'' I
I I °' • ,oo � ,�m '"
<,oo
i F- °' ""'
c..... ... 11,o rot!: ...... '
'
'I a"l:le tod< II ." I "" I "'
• ' ..... (<og)
--
I Bieniawsk, (1976) membeflkan
ponyangga (stand-up limo) dongan span untuk befbagai kelas massa batuan
hubungan antara wakltJ sta�I tanpa
I
menuru: k�sifikasi geomekDnika sepertl dipe11ihatkan oiah Gambar 8.4.
r
'"
• i
' ••
• __ ,
.. ·� .. . .. ··-·
-=-1. '
•• •' ••• •' ·•' .,, ,o� •<�
S••n<J.up Tome, hrs
Gilmbar 8.4. H11bung;n antara sta�up time dcngan :;pen untuk berb.lgai
kccs massa batuan
.......-·�
s,,.,,..,.....
Rock bo'ts ('20rnm Dia,
Roe� �aM cras.s fully Grouted) ,..,..d
V«y good rock
,F1.U0tee
Gencrafv no s,4)?0rtre'l'red ••�?! fer oe:C"S<<n'li •f".:t t>:>""'9
""''""'
'
RMR 81- 100
�tac�
(i<Y,d rode LCC.Cly boll>. m croon 50 ITTn in croo,n-.,
,.,... •=
-·
n 10-1�ma� 3m 1ong spa.cea 2� ,,.,
�e :al.WO<t 20 m
-
RMR:61-00 "'et occasb .. 1
lrom!...-..e
Far Rock Top hetcing •nd bench Sy,;'.ermk bolls L ffl � 50-100 !TJ"l r, cro,m ftM
t 5 -3 m ,�r.ce In speced 1.5.2m n 30 !T(II n sode-s
'"
RI.IR 41 -.60 Tophea:lrg
Co ,,., oece Slwt 10 m
crown Md...,i,; 'MTI
Poor Rod<
"
RillR 21-•0
_..,
From�ce
Top r.e,cing and bench
1 0-1.�m&OAl�ln
iop l'leMrg. lnsltl.1
�ncrawn
_q_
� bol'.::; "----!' m
lo-.g, spe::e<: 1-1 � m
.,,_
100-1� im, r, er"""'
a'ld 1J01rm n�d¢�
,.,..,
Lig"I IO m�i:u,, rb3.
�•ced 1 .5 m •>llere R�R
_...
Excamior, 10 m from face
V«y Po� Roel: l.'Ltipl!!I otillg S\,'Stematie boh 5--6 ... 1W.2COn-m01�rq,..- �,<d;.o" !� tocov1 nl)!,
1:w,g � 1-1.�m �Speced1-1�m 150 ...,., r, <i,ie,,;;, •n:I
'
RMR <20 healing. 1"51!!1 stwc,,1 m�a.ndwal,;11111",
\llllh wn, mestt_ Bo1tm<er1
50nvncn'ace
"""""'' O 7.5 m "'fl
stOO le!J"!; OM
fcreyct.n9 ,1 req..,red
EJ<Cevelic:n Sl',:::,l(nle Giese Wtrt
ff. SGon BS possi:lle
Oller bbs1ng
• Sh8pe tlor.l� "At� 10 m V"'1ia!I STess < 2.5 11:,a, anstucPm lt'ln;; aw.I'!'��,�
·-·-·
_.---.... 1·� ..... . -- ··�· • •
..••. ••
,�,n
•• . ' ..
- "'""'"""' .,,.,_.., •••
••
••
·-- -·· --
·-"""
·
---··- -·· - · , -
--·
•-·- ··-
·-
I
. . .. ---
•••
•••
••' ••
•
.• .
... .. - -
.
.
-- - -·· ·-
---
·- ·- .... _.,.,
. . ..., •••
-
·
••• .'".. ·---,
"�
•• ••••• ..
·
· -
��
..
. . ....... . . .
'"' ..... . . . . ""''""'-"'·"""
• ••
..... ,._ •••
... .......
•• ·",,_
-
-
.. -
••
•• ....._ ___
•. ':' --".,_,.. ...
.. •
- •. .
.... .... - -- . - - -·......._·...�-.........._
--
-·---..-·"
.....
, ,,_
· ·--· ·-· -�·
·
............ .... ............ "
.,.,,_,,
....
.
. __,.
. ..
.
.. -
.. -·- ·- ... -
•. a .
' • I
' . . •• ..
•
. - ·- . ....
'
.' - .. - .
'_,_,........,
.
_.._-�___ .......---
.. . . . .. ... . . . . . ·-· -
...... _ .. . --
..---�
, .. . . --- ·-
........... ·-· .......
'"'°""'"" .. . . ,_....
____ ,_..., .........
__ . .---·.......... •••••• ' .,
.. ..
' •••
.
••
•
• •• - •
.
••• •• ••••• _..---� ·--� --·-
,,,
•
.
I e. Water inflow
f. Stress ecnoincn
Q• RQD :l _:',.__
J, J, SRF
r
dengan ·
Kuahtas bafuan dapat bcrkis.ir dari Q = 0,001 sampar Q "' 1000 pada skaia
logantm1k: kualitas massa batuan.
s'
Two pnt sets plus random
Three pr.I - plus random
Foor or more 10101 s.ets, random, heaYlly,ointed
"sugar ccbe • elC
C;ush rock earthl1ke
"rs
zo
Joint %,.�ness Number J,
(a) Rock wall oon-.act join! Note:
(b) Rock w.,11 oon:ac:t �"' 10-<:m sh.-ar (i) Ac� 1 O ,f the mean s.pllcmg of the rele,ant
JO:Ol �tis grea:c, than 3 n,
D scontir.uos ,c,nt
Rough a m�uler, undulatmg
•3
�e�cn�
1:�]�1!
c-
., a. ·c " !! e
r:
j
-Ofi"
§i"&]
"
0
�
••
"
'\; "'" • ••i
-
"''-1!8E
.\i'�!i:�1l
.!,!-;=S!
�- e e
c
5
•
" "" �
" "
0
'b 'b •• 0 0 0 0
o-
" • •
e ,
•• [c
•0c
,• .
•• 0
{ 1 .
t
e
••
• c
liiil
j'B!•
.<:; !'!. "!
r�""
,.,!' ·g.!= .. i
<>io-" -�
"'•••
!'!.:,li �-"
:, e e ;-�b
c,
!•
""E'"'""
"�1="'-S"''"
" --..-
:.; ·- u.: � 1: � 1.1 1
"
,;
-· o'I t;
8�-"a,
,::8kio
-s
�,._a.
-"Z"'�]o
il5 � ., "' -
s
"-
Fll,,F>'-3 ••
cncn � .. icn-'.!N :'!
z
e
� � - . - -- - -- . -� --� --�--- - ---�--- --�-- ---- ,-,----
Tabet14 (L..anjutan)
- �-
Joml A/19'"al,or, Number J.
J••
•
§
'•
•'
�
s il•
,•'
" •
•
m
- --
Tabel 6.14 (Lanjutan)
SO'EtS$ Reduction Factor($!¥)
•"
.i
; !e g,·
I
I
0
•
.'
0
."l ;l
.'
"' •
0
N
c • 0
0
0
c• •
• • � • •
� u. -;:;
N
� ' '
•• <
{�
I
'
a 0
• •
0 "0 •• 0
•
0
N
0
8
0
• I
I
0
I
i
.'
E fl.
' c.l:•
.• i I·
i �=-]" •
•
:"� .;�
! rc.!iiH'i� ]
'2
�
'e-
•
'.'s
0
' Ei�];;�;
e e a "'t"'
E����i
"g��-Q,
'!' •' i ' -5 ···;
•• '''l�i
"' " <>.
°'
.. c - ·"' <5 g, Ji
.
a
!.-�z;
Cl
.•-
c-
�
•••
,•
••'•
l
"'-
•
-"
�
_,•
1�Sb
.,- Er -c-""�'"o
�s1:i
.. <>i:-<:
ijEco"' :i;,f ;.'E..Z:
-··-�oc,0"5
�
-"o'"otl:j-><o
• c""""' ��
•
0
•
•
•
cC 0
c
.• �
"•
1
1
0
c
U<f>:;;O _Jo-'
<O
u
u
"'-UJ u 0
0 w • -c z•
• • ••
Tabel 8 15. Harga ESR.
''
!orl;irge�
D. Stora11& Cavetl\$. water UNU"l'len! palnis.
mtnor highway and r,,11,oac: tunnler;. wrge
''
ch�mbon,. IICCeS tunnels
E Power sm,i,,,,s. ma.,'Of h!;llw:ly or r.t11lroad
Wl"lllels. CMI (Sele,,� cha�. porb,ls..
"
lntersectionl. t.o
I Unoergrcund nu,;;le;lr fXl'wel stalio11$.
rij�roa,d stations. la,ctorie$ 00
" 2
Harus dicatat bahwa panjang baut batuan (rock bolt} tidak ditentukan d1 dalam
Tabel 8 16, tebpi panjang baut torsebut (l) ditrmlulmn dari pe,samaan :
2+0,158
L •
ESR
l
8 18:>b 8/Klasd1kasr MMsa B:!Wan
"'
I
I
Jika jumlahjoint =I kurang da1i tiga, persamaan teraebut menJadi :
1
'.
Proof= � J "' J ' c"
'
Walaupun SIS!em a melibatkan sembilan kelas massa batuan dan 38 kategori I
ponyangga, mi bdak tcrlalu rumit.
Beberapa pemalcai Sistem Q menggaris bawah1 bahvr.l skala logaritme terbuka
Q borvariasi dart 0.001 sampai 1000 yang dapat menyebabkan kesulitan. Akan
I
)
loblh mlJdah dongan mcnggunak3n sk:31a Unlor sampai dengan 100 I
'
'
1
'
'
f !�
.. t ::: '
I
I. :'
• ..
" ,
,,
•
- "'" °"""'' 0
I
I
''
"
tl• f f
s •
s "' r E
:;;:elt)EcsEN
� N � - <? J, "? J,
----···· -�•·--N-N-
�
���������
J, ' fII!� g9--gl
!-sl f{r;;t��f ro
-a 11 ��,����,�
•
§ �
�
E
••
1,.
-
• � �
-• •• I �;�����g�
0
·z
-e
�
•• :[
I
I
!"
�
2
e <
0
0
•�� § '"
0
"•• �B���?8�
• s �I
!l.
0 0
•
c,
"
e
0
••
r �
�
I 81"1(";88�!:'l6osij 0 0 i•
�
E
u
I
§�§§ijijijij���
............
il.. il
- ••
a•
•
! •'••
-
w
«; }iI � h ..-, -:,. ...., "'y._ "' c,
- - "-
0
•
�
'•
2
r • •
m
Tabel 6 16. Lan1u-a,,
--- ----
Support
Category 0
C<w!tl,onal /"actor'"
--------
't-x v., J/ J,
Span!ESR
o,,=i
, _
------ ------------ -- ------ Support
,.,
Span/E.<:R
(m)
, .. , "'
T-,;;e of
Notes
(Tables E)
-----
,,,.,''
ta so-to l1.S 0.5 • 11•1'9) I
., 5 ?.( 's, 1 5--2 m I
;1 5 E,(!yl1�-2m I
so-to
."
. rn �15
B(uld)1•;.7,n•s(mr,510cm I
" •W "5
<1.S
05 s.za f"(:1)15 J11+c1n, 111
E.(lg) 1 r�?. m • S mr) 5-10 cm 1,1
b(t 1;1 i, m• elm 1,rn
" 40..10
so.m
, 1fl
. J(,
�15
05 ts-au fl(al152'Tl+clm
b/t:J)152 •S((rr15-10
111.1v
l,a IV
"' • 15
------ 0
05
B(lg)15-�m•dm
__________________ (l<I)_ 1_r'::_"' .
soes
._<"l__� (m'1.1Cc15
S cm
IV,VI
I, V. VI
t
• arter Barton etat, (1974)
' approx
C'ligrnal aJtl10!S estmatess ol su;wo;t !n-.u'l'i:,""Cll case re,;,xds available for reli:a.ble esbmabon d su� ,equ,rcme·,t<. !"!,e type or wpport to be
uMd "' c.,tegones HI Mii d<>p,."nd °''t1e bla:sllng lec.'ln,que. smooth wall blasbng and lhrough N'Tlr.g-<!mw ""'" re nm,: the nec,d tor 5upport,
Rough·waa bl;asting may <PSuhs h the -ir,e<J b, Slrl(;le appl,catmn .. d shotcrete, especially whe·e the 1,.�a� h<»1h· ,� ' 2$ m Future case
records should different,ete categJr,,.. , � Keo,: sh" spot bolting: 3" sys!ema.'JC bolting; (utg)" unteos.lOl"llld, i;rou!Hl. {t); tc..,,..d,one.J cxpandtng.
shell :-,pe lor com�etent tock mass.e$. g uuk'd JX>S• -t"nr.ion..:I in verI poor quality mck mases; S = shotc:rate, (ml) =""'sh-,�1nfo,ce�. elm = chain
link m�h; CCA co cast oorteft•lt: erch. (•a) ·,tr-el <<'lrf:>"Ced Belt sp3e1ngs are gr,en ,n rnett,:,; (m) shotcrele 0< ca�t LO -.crete arct !h,ckr,es,; ,s �"""'
,n centme!el'$ {cm).
O
Seen�eXIITable56
. .
-,
>-
>o
- .., - __. ...,_._._
I
,I
'
0
•,.
,·
• • ••
•
''
0
•
''
0
•
•'
• •' 0'
"""0000:,ig��
11.i'i.V�VAV�V
000
60
0 .,
'' '
•' • • •
0 0 0' 0 ' '
0 •' •' •
I 0
E
J ' •
0
•
'" 0 •
''
•
'' ' '
0
0
•' 0 0
0 •'
0
0 0 0 0 0
0
' 0 0 0 0
"'"'"'"'a•
•
0
•
0
•
0 0 0 0 0
0' 0' 0' •'
0
•'
0
0
0
' •
0
'
0 ,. '0
0 0 0
'tlci:el 8.19. Sistem Q : Ulruran penyangga untuk kiser Q Cari 0.001 sampai 0, 1 •
·-·
• "''" 0o•or ot al (11l'l•J
'For'e> ro'o,"'10bl•52100'.'K<OC
•su eo•, x•"' Toole 56
-s-, oc<o XII"' T,blo si
I
I
e.e. KLASIFIKASI NATM
n,
Metode im menqqunakan instnJ.,,cntas1 m-situ dan pemantauan yang canggih
dan monginlorprotas11<an pengukuran mt secara scentmc
Muller (1978) menganggap NATM sebaga1 suatu konsop yang mengamat1
c. Pengukuran
NATM membutuhkan pemasangan lnstrumentasi yang cang.i1h pada saat <
II
shotcrctc lining awal dipasang, untl.lk memantau deformas1 galian dan
c. Pongukuran
NATM membutuhkan pemasangan instrumentasi yang canggih pada saat
shotcrcto lining awal d1pasang, untuk memantau dcformasi gal1an dan
timbulnya beban di penyangga.. Akan didapat informasl mengenal
kestatnlan tcro,vongan dan memungklnican untuk mengoptlmas1kan formas1
/oad-oeanng nr,g dan lapisan batuan. Waktu penampatan penyangga
adalah sangat pentmg
lerowong,m U<1n pembayaran. NATM mengharuskan semua yang terlibat di
Contoh Carl klesifikasr NATM berdasarkan hasil ke,ja don John (1980)
d1herikm1 ceoa Tabc1821
"'
[
r•
1
•• • •
-
0
� i ' I
•!I
c
�
•••
•
•
'
.)�
;,
�
0 ,'�!.
�
I
I
•I
0
e i
•i, '•,,.,
ii •••'
i .,
' J,
·- I
E
!
""
8':;;
uM
s
"••' I�
i ii
w
i
�
fi '" 1
i"
I ;
I
li !
"
ff
·- : i! .ii••" i
••
•
i =";!!1;' I 16"
iJ 11,
iI [I i � 1 i
I•
'
11
.�tif'11,i!iji
� ..
'ii!�'
'!I � 1i 'II
l
Cl:
c
s •
r• 2
�
c
�
e-
i.
,.
gj ••••
i •
a
s•,,
I•
j
-•
�
f �
•<
u
u
] •
•
�
••
D
•
I > 5 5 ••
I I
I 11I
I
1· ' i,,
I I • ;',. ,,
I,•, I I
••'
•,, ,,• .• "s'i �;
•�.�••
••
• • •
I ' ,.
-1r .,
,• • •
••
•• -
, "- I
Iti,I • I
I jt
'
" .':
I
I
!1 ,.'tjl
_, !:
"i
j. j
.,.'
!I�
Ii
'"
I
I l
I I !•
II t I!�
I I lJ
I
II II 1• !
I
1
I It"
i•
I
1
r
I
·l
I'
' I,�t,1!l
I
j§ 1
1
' I
dl"""i-
_ij�1.� .,
i::
r - I I >
•''
N I '
� I I
4> I '" t
.g I � f
I- I ry·_ • > s
9. PENGGUt�AAN DI OALAM PENER01\IONGAN
a. Geologi Terowongan
•
Gambar 8.8 mempcrlihatkan penampang geologl longitudinal. Batuan di I
sepanj.ang lintasan terowongan dengan kemi1ingan ke arah timur adalah i
sorpih merahlsiltstone diselang selingi oleh basalt dyl<& dan dua daerah sesar. I
T1ga dacrah geolog; utama drbedakan scpanjang lmlasan terowongan :;cbagai '
hasrl penye!id1kan awal (Blackey, 1979J:
a. Dacrah �rpih dtm ba$alt, mehputi 88 % dari terowongan.
b Dacrah batuan fractured (very blocky and seamV), d!antara staslun 23+10
Can 31+10
I
I
c. Daerah ctua sesar , satu d1 eeket slasiun 57+50 dao :ainnya dr antara
I
stasiun 89+50 dan 95-1-50. I
"'
Perlapean dan kekar pada umumnya utaralselatan, yimg tegak lurus dengan
sumbu 1erowongan (tcrowongan digali dan barat ke timlK). Periapisan pada
umumnya mempunyai kemiringan antara 15° dan 20" , sedang kekar lebih
curam lagi, antara 70° dim 90" Kekar di serpih mempunyat pcrmukaan kasar
(/"01.J';;'h) dan Oanyak sang at bpis serta ddsi olcli calcite.
Tmgg1 muka air tench yang diukur scbclum konstruksl tcroweoqan :id:ilah 47-
58 m d1 atas mvertterowongan.
b. Penyelicllkan Geolog1
I
(
--,- r
'• ''
•'
:' •' ''
,'
• ,' '
'
'
�
,
!,
'' n
'
' .
' ;; 1,
.l '! :
tll Iii O
'
,,,
.. , . ,:..... • .;,ft'
/ !
,
'•
e' __
!••
-
........
,, .»:••
-�.....
•
•
'Is
e ;:
'
,:..;:
•, ,·
•1 ••••
I '
' r
'
'
•
' 2
' E
0
o
'•
, 'e
>
•
''s
'
I
'
''
• " "
'
r
I
1
•'
''
•'
a
'• I
I
'I
a •
'. .'.-
r
'' •
'
•
e•-)---�
••
•
• ••
.I
i •
•
••
" .;
ee
•
• • �
•E
•
"
•
••
••
·�
•
:
•
''
•
'' ·-· '
•
•
'•, • , e •
' .
• '
••
Tabel 8.22. Rekapih.,kisi slfat batuan di lerowongan Park R1ve1
'
' Batu;m [
Jumlah ! Kuat Tekan i Jumlah I Modulus
UJI I Uniaks!a! I UJi E1a:.tis1tas
I'
I
I Serpih
I
19
I
I
(MPaJ
22,4- 90,3
l_ 7
(GPaJ
1,38-34.5
I I
I (rata-rata 53,4) (rata-rata 14,5) II
' I
'I
I
Basalt
I
I "
2
38.2-94,8
(rata-rata 70,8)
64,S -ss.e)
;
I
9 6,14 - 68,9
(rata-rata 31,9) I
rata-rata 65,1
Data masukan untuk ldasilikasi massa t..atuan lelah d1kompllasl untuk scmua
daorah strvldur disep.;njang tcrowongan. Gambar 8.9 memper1ihatkan contoh
pcngambill'ln data di daerah outlet. Somua data yang masuk ke dalam
remtcran data rnasukan klasifikasl didap:i! d2r1 lubang bof, 1ermasuk
lnformasi orionti.si dan jarak (spac.ing} darl diskontinuitas. lni mungkin kar.:ma
d1gunak:annya fotograli lubang bor unmk penampangan lutmng bor, sebagai
t.:imbahan dari prosedur core logging yang blasa.
d. Rancangan Terowongan
.
. ..'
'
'
i i ; l '
!
T abel B 23 memberikan penyangga yang duekomendasikan dan be ban
batuan yang didasarkan pada metode rerzeqtu.
Rekcrncndasr pcnyangga Juga disiapkan dan srstem ldasifikasi massa batuan
l;mmya yang drberikan paoa Tab.el 8 24 (Bienmwsk1, 1979) xesrmputan
utarm, yang ditank dan label rru adalah melode Terzagh1, yang
mcrekornendasrkan ukuran penyangga yang paling luas, kehhatannya
bcrtcblhan hke d1t>and1ngkan dengan rekomeodasi yang drberikan oloh kot,ga
sratem kias1fikasi lalnnya. Hat m! d1sababkan oleh t1g<J hal ·
1) Rancangan d1nd1ng (lining) pcrrnancn (idilk memperhilungkan efex yang
Sepuiuh sekst ujl d1 lokast pada berbagai kcndrst gcologr telah d1pil,h di catam
lerowongan. Seksi ir1i terdiri dari ex./ensomefer (MPBX) yang dipasang dau
permukaan tanah, poro pressure tr8nsducer, rock bolt load cen, ntlk
,;.;onvergence, strain gauge yang dipasang drccrmukaan dan dnanam di
dolnm terowongan. Pengukuran tegangan 111-:;itu Juga cuakukan
iec
"
•
I•
•
.
]I
,
' '•
f, • �
:! "
•
"
!
•
j
I
•
"
TaOOI 8.24. Terowongan Park River · Perbandlngan dari rekomendasi penyangga
Sur;pon�m
Rock C<lnd�i""" TerzaghFs Method RSR C:>neept Gl,omt!Chan1CS Oass..r.ca�on Q- system
BestA........,ge cond,bons· Rock lo.id. 1.1 ts! RSR,.76 RNR""n Rock Load 05tsf Q,.,20
rogi<:ms 1 er.cl 2 Rc,nkrced <;<>naele 1� in Pcrm..,..,nt·f'lA"oc•!:y. rock bot:$ in rool 1 0 UntcMion<>d t.pct bolts � ft
!hock plus &-in Teirporary. ftlo�a:8.ft&p,JC,ngptus long&p:,cedS-61 No
...
IM!rbteak Nono Oec,,s,cn:ii e-een and shoccrete or mesh
Tem�ry 11.ft bolts ;t sholcre'.e 2 ,n thi;k
4112 tt. sholcrete 1 n
Worst a- e,;'1" Rock lo9d: 2 2 ts.I RSR: 26 RMR: 37 Rock Load 1 I 111 a "' 2.2
Coed�""'' s:a Reinlcrcsd concrete 15 In Perm1ne,,<;N1' Sys:ematie bot:s 12 ft long Untensloned l)'ltemati:; bolbl g
za-co to 3,.-00 thl&. plus &.;n Tem.:,0111ry It 5,ft 11)1Cin� wo":h wi� fl long at 3-11 l!)aeing plus
0'¥tllbrfik 61140 1:eel 8 ln.lhi�k at 311
Temporal'(. steel nbs1A'8 ribs 11 2 ft Pmi1,yshoterete 6--10 In
nng beams at 2--' ft ...,;u,, n-..sh
lhor:erete 3 In
(ROD = ! 72 %)
b) RSR Concept.
Rock type : soft sod1montaiy 1ock:
Shghtly rout:Gd and folded,
Parameter A = 15,
d) 0-System :
• RQD : 72 % (average).
. J, • 6. two joint sets and random;
. J, • 1.5. rough, planar joints:
. J, • 1.0, unaltered joint wails, surfucc staining on!y:
. J. • 0.5. possible large water inflow,
-SRF • t .0, medium stress, o.Jo1 • S0.'0.91 = 55.
.Q • RODIJ. x J/J, x J, x JJSRF • 9.0 Fair rock mass .
Rekapitulasi:
Klasifik:asi Hasil
Terz.aghi
!
RSR ,,
Moderately blocky and Seamy
tso
•
2) Beban Batuan (Rock Load)
I m P=0.09MPa
l� � from
---11 .1_5·
" '-������
< _=' Figure --+���� ----,
J
l
.
;-;RMR I kip/ft") .
h too- 51 6 = 3 92 m I TBM adJustrnoot Via I
I
I
P 100 I · • RSR I
I convecsrcn .o
P=rh.=0120MPa
I
RMR=74, i
I
I
I P =0049MPa i
10=9 j TBM adrustmenr via I
• conversion to RSR
• 0 0628 MPa
0.64 kg/cm·= '
I Q=54
I '' p - .!.J""
-·"' - 2"6
•
j P•00321 MPa
l
1!0 _.,
I---- (9)
1 3J, n.s
i "'O 52 kg/cm2 = 0.0513 MPa
"'
Rekapttulasi beban batuan dalam kPa (1 MPa" 1000 kPa) ·
Terzaghi 146 90
RSR 67 34
102 49
1:MR - 63 32
RMR:::: 61 Q:9{ESR:1,6)
'"
6) Item 5 : Rekomendasi penyangga
lI Rock loac
height {m)
5.6 NIA• 3.9 NIA"
I tsa