Anda di halaman 1dari 4

Buat Baru Penggunaan Lahan disini

Tapi harus paham apa maksud dari setiap parameternya.

Klasifikasi tutupan lahan yang digunakan dalam analisis HRU dapat menggunakan klasifikasi
yang telah ada di SWAT atau jika ingin membuat klasifikasi sendiri dapat dibuat dengan mengklik
button Add New dan mengisi komponen parameter lahan yang telah disediakan dalam SWAT.
Adapun parameter lahan yang digunakan dalam pendefinisian tutupan lahan di SWAT sebagai
berikut.

No Parameter Lahan Kode SWAT

1 Kode Karakter Lahan CPNM


2 Klasifikasi Lahan IDC
2
3 Energi Biomassa (kg/ha)/(MJ/m ) BIO_E
4 Indeks Kondisi Pertumbuhan Optimal untuk Panen (kg/ha)/(kg/ha) HVSTI
5 Potensi Maksimum Leaf Area Index BLAI
6 Fraksi Pertumbuhan Tanaman ke 1 FRGRW1
7 Fraksi Kesesuaian Maksimum Leaf Area Index ke 1 LAIMX1
8 Fraksi Pertumbuhan Tanaman ke 2 FRGRW2
9 Fraksi Kesesuaian Maksimum Leaf Area Index ke 2 LAIMX2
10 Tinggi Maksimum Kanopi (m) CHTMX
11 Fraksi Pertumbuhan leaf area indeks (awal-akhir) (heat units/heat units) DLAI
No Parameter Lahan Kode SWAT

12 Maksimum Kedalaman Akar Tanaman (m) RDMX


13 Optimal Temperatur Pertumbuhan Tanaman (oC) T_OPT
14 Minimum Temperatur Pertumbuhan Tanaman (oC) T_BASE
15 Fraksi Normal Nitrogen (kg N/kg yield) CNYLD
16 Fraksi Normal Fosfor (kg P/kg yield) CPYLD
17 Kandungan Nitrogen pada Biomassa Tanaman yang Baru (kg N/kg biomassa) BN1
18 Kandungan Nitrogen pada Biomassa Tanaman yang 50% Lama (kg N/kg biomassa) BN2
19 Kandungan Nitrogen pada Biomassa Tanaman yang Lama (kg N/kg biomassa) BN3
20 Kandungan Fosfor pada Biomassa Tanaman yang Baru (kg N/kg biomassa) BP1
21 Kandungan Fosfor pada Biomassa Tanaman yang 50% Lama (kg N/kg biomassa) BP2
22 Kandungan Fosfor pada Biomassa Tanaman yang Lama (kg N/kg biomassa) BP3
23 Index Batas Terendah Pemanenan (kg/ha) (kg/ha) WSYF
24 Nilai Minimum Faktor C USLE (Erosi) USLE_C
25 Konduktasi Stomata pada Sinar Matahari Tinggi (m/s) GSI
26 Defisit Tekanan Uap Air (kPa) VPDFR
27 Fraksi Kesesuaian Konduktasi Stomata FRGMAX
28 Tingkat Penurunan Efisiensi Penggunaan Radiasi WAVP
29 Konsentrasi Karbondioksida Tertinggi di Atmosfer (µL CO2/L H2O) CO2HI
30 Rasio Biomassa Energi yang Sesuai BIOEHI
31 Koefisien Dekomposisi Sisa Tanaman RSDCO_PL
32 Minimum Leaf Area Index selama masa Dormansi (m /m )
2 2
ALAI_MIN
33 Fraksi Akumulasi Biomassa Tanaman setiap Tahun BIO_LEAF
34 Jumlah Tahun yang dibutuhkan Tanaman mencapai perkembangan maksimal MAT_YEARS
35 Maksimum Biomassa Tanaman Hutan (ton/ha) BMX_TREES
36 Fraksi Biomassa yang Mati saat Dormansi BM_DIEOFF
37 Koefisien Kehilangan Cahaya EXT_COEF
38 Fraksi Lahan Permukiman yang Impermeable Air FIMP
39 Fraksi Dampak Langsung Lahan Permukiman yang Impermeable Air FICMP
40 Kerapatan Panjang Sempadan Jalan (km/ha) CURBDEN
41 Koefisien Runoff pada Lahan Permukiman yang Impermeable Air (1/mm) URBCOEF
42 Jumlah Maksimum Bangunan yang Diizinkan pada Lahan Permukiman yang Impermeable Air (kg/curb km) DIRTMX
43 Jumlah Hari yang Diizinkan untuk Pembangunan pada Lahan yang Impermeable Air (hari) THALF
44 Konsentrasi Nitrogen pada Lahan Permukiman yang Impermeable Air (Mg N/kg sed) TNCONC
45 Konsentrasi Fosfor pada Lahan Permukiman yang Impermeable Air (Mg P/kg sed) TPCONC
46 Konsentrasi Nitrat pada Lahan Permukiman yang Impermeable Air (Mg NO3-N/kg sed) TNO3CONC
47 Nilai CN Lahan Permukiman yang Impermeable Air pada Kondisi Lembab URBCN2
48 Manning N (Roughness) OV_N
49 SCS Runoff Curve Number A A
50 SCS Runoff Curve Number B B
No Parameter Lahan Kode SWAT

51 SCS Runoff Curve Number C C


52 SCS Runoff Curve Number D D

Anda mungkin juga menyukai