Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,
serta bertambahnya penduduk dan masyarakat, maka perlu adanya seorang
perawat kesehatan yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan,
pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja
ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat.
Tenaga keperawatan juga sebagai salah satu komponen utama pemberi
layanan kesehatan kepada masyarakat, karena terkait langsung denganDALAM
PARTISIPASI mutu
FAKTOR
FAKTOR KOGNITIF - KESEHATAN-
pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi dan pendidikan yang
MEMODIFIKASI
PERSEPSI MEMPROMOSIKAN
PERILAKU
dimilikinya. Tenaga keperawatan juga memiliki karakteristik yang khas
dengan adanya pembenaran hukum yaitu diperkenannya melakukan
intervensi keperawatan terhadap tubuh manusia dan lingkungannya dimana
Karakteristik
apabila
Pentingnya hal itu dilakukan oleh tenaga
kesehatan lain dapat digolongkan sebagai tindakan
demografi
pidana.
Proses Keperawatan adalah suatu entitas ilmiah dan humanistic melandasi
suatu standard
Dirasakan kontrol asuhan dan dilaksanakan berdasarkan keyakinan terhadap
kesehatan Karakteristik
paradigma keperawatan. Sistematika proses keperawatan menjadi pola pikir
biologis
dan tindakan perawat yang terdiri dari pengkajian (assesment), perencanaan
(termasuk kriteria keberhasilan), implementasi dan evaluasi. Proses
Definisi kesehatan Kemungkinan perilaku
keperawatan ini telah hampir diterapkan
Pengaruh
diseluruh pelayananterlibat
kesehatan
dalam
di
interpersonal
Indonesia dengan penyesuaian dengan kondisi setempat. mempromosikan
kesehatan
Persepsi Keberhasilan
1.2 Rumusan Masalah
diri
1. Bagaimanakah biografi dari Nola J. Pender?
2. Bagaimana definisi dan konsep keperawatan Nola J. Pender? ?
Faktor situasional
Isyarat tindakan
3. Bagaimana bagan Health Promotion Model?
Status kesehatan yang
4.dirasakan
Bagaimanakah asumsi keperawatan menurut Nola J. Pender?
5. Faktor
Bagaimankah sumber teoritis perilaku
menurut Nola J. Pender?
6. yang
Manfaat Apa saja peranan dalam keperawatan menurut Nola J.Pender?
dirasakan
kesehatan
1.3 Tujuan
mempromosikan
1.perilaku
Mengetahui biografi dari Nola J. Pender.
2. Megetahui definisi dan konsep keperawatan menurut Nola J. Pender.
3. Mengetahui gambar bagan dari Health Promotion Model.

Hambatan yang
dirasakan dengan 1
perilaku kesehatan-
mempromosikan
4. Mengetahui asumsi keperawatan menurut Nola J. Pender.
5. Mengetahui sumber teoritis menurut Nola J.Pender.
6. Mengetahui peranan dalam keperawatan menurut Nola J. Pender.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Biografi dari Nola J. Pender

Nola J. Pender dilahirkan pada tanggal 16 Agustus 1941 di Lansig,


Michigan ketertarikan pada keperawatan bermula saat Nola J. Pender berusia
7 tahun, yaitu pada saat mengamati para perawat yang sedang memberi asuhan
keperawatan pada bibinya di rumah sakit. Keinginannya untuk memberikan
perawatan kepada orang lain dikembangkan melalui pengalaman dan
pendidikan yang ia yakini sebagai profesi yang menolong orang lain.
Pada tahun 1962, Beliau meraih gelar diploma keperawatan dan
selanjutnya diterima bekerja di unit bedah RS Michigan. Tahun 1964, meraih
gelar BSN di Universitas State Michigan di East Lansig, dan gelar MA pada
bidang pertumbuhan dan perkembangan di Universitas Michigan di raih pada
tahun 1965. Gelar Ph.D di bidang psikologi dan pendidikan diraih tahun 1969
dari Universitas North Westerndi Evanston Illinois. Pernihakannya dengan
Albert Pender seorang asisten profesor di bidang bisnis dan ekonomi
memberikan inspirasi menghasilkan sebuah tulisan tentang keperawatan
dalam perpektif ekonomi. Tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model
konseptual kesehatan preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu
membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka sendiri dalam
konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi faktor-faktor yang
ditemukan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang diperlukan
individu dalam pencegahan penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi
kesehatan dalam praktek keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi
optimal tentang kesehatan dan perlunya pencegahan penyakit. Model promosi
kesehatan pertama kali diterbitkan tahun 1987 dan mengalami revisi tahun
1996. Dr Pender mengembangkan Model Promosi Kesehatan yang digunakan
secara internasional untuk penelitian, pendidikan, dan latihan.

2
2.2 Definisi dan Konsep Keperawatan
Konsep utama dan definisi yang disajikan ditemukan dalam model
promosi kesehatan direvisi ( Nola J. Pender, 6 Mei 2004 ). Berikut ini adalah
karakteristik individu dan pengalaman yang mempengaruhi tindakan kesehatan
berikutnya ( N. pender, curriculum vitae, 2000).

1. Perilaku sebelum terkait


Frekuensi perilaku yang sama atau serupa di masa lalu. Efek langsung dan
tidak langsung pada kemungkinan terlibat dalam promosi kesehatan perilaku.
 Faktor pribadi
Dikategorikan sebagai biologis, psikologis, dan sosial budaya. Faktor-
faktor ini merupakan prediksi dari perilaku tertentu dan dibentuk oleh sifat
perilaku sasaran yang dipertimbangkan.
 Faktor biologis pribadi
Termasuk dalam faktor ini adalah variabel seperti usia, jenis kelamin,
indeks massa tubuh, status pubertas, status menopause, kapasitas aerobik,
kekuatan, kelincahan, atau keseimbangan.
 Faktor psikoligis pribadi
Faktor-faktor ini termasuk variabel seperti harga diri, motivasi diri,
kompetensi pribadi, status kesehatan yang dirasakan, dan definisi kesehatan.
 Faktor sosial budaya pribadi
Faktor-faktor ini termasuk variabel seperti ras, budaya/kultural,
pendidikan, dan status sosila ekonomi. Berikut ini adalah kognisi perilaku
tertentu dan mempengaruhi yang dianggap signifikansi motivasi utama, dan
variabel ini dimodifikasi melalui tindakan keperawatan (Pender, 1996).
2. Manfaat tindakan yang dirasakan
Manfaat yang dirasakan tindakan diantisipasi hasil positif yang akan
terjadi dari perilaku kesehatan.
3. Hambatan tindakan yang dirasakan
Hambatan yang dirasakan untuk bertindak diantisipasi, membayangkan,
atau blok nyata dan biaya pribadi melakukan suatu perilaku tertentu.

4. Keberhasilan diri

3
keberhasilan diri adalah penilaian kemampuan pribadi untuk mengatur dan
melaksanakan perilaku mempromosikan kesehatan. dirasakan pengaruh
hambatan pikiran yang dirasakan untuk bertindak, sehingga keberhasilan
tinggi dalam persepsi menurunkan hambatan terhadap kinerja perilaku.
5. Kegiatan terkait mempengaruhi
Berdampak aktivitas terkait menggambarkan perasaan subyektif positif
atau negatif yang terjadi sebelum, selama, dan perilaku berikut berdasarkan
sifat stimulus dari perilaku itu sendiri. mempengaruhi kegiatan yang
berhubungan dengan mempengaruhi di dalam pikiran, yang berarti semakin
positif perasaan subyektif, perasaan yang lebih besar dari keberhasilan. Pada
gilirannya, meningkatkan perasaan keberhasilan dapat menghasilkan pengaruh
lebih positif.
6. Pengaruh Interpersonal
Pengaruh ini adalah kognisi tentang perilaku, keyakinan, atau sikap orang
lain. Pengaruh antarpribadi termasuk norma (harapan orang lain yang
signifikan), dukungan sosial (dorongan instrumental dan emosional), dan
pemodelan (belajar melalui mengamati orang lain yang terlibat dalam
perilaku tertentu). Sumber utama dari pengaruh interpersonal keluarga, teman
sebaya, dan penyedia layanan kesehatan.
7. Pengaruh Situasional
Pengaruh situasional adalah persepsi pribadi dan kognisi dari situasi
tertentu atau konteks yang dapat memfasilitasi atau menghambat perilaku.
Mereka termasuk persepsi pilihan yang tersedia, karakteristik permintaan, dan
fitur estetika lingkungan di mana diberikan kesehatan mempromosikan
perilaku diusulkan untuk mengambil tempat. Pengaruh situasional mungkin
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung pada perilaku kesehatan.
Berikut ini adalah keturunan langsung dari perilaku atau hasil perilaku.
peristiwa perilaku dimulai dengan komitmen untuk bertindak kecuali ada
permintaan yang tidak dapat bersaing beavoided atau preferensi bersaing
yang tidak bisa beresisted (Nola J. Pender, Juli 19, 2000).

8. Komitmen untuk Rencana Aksi


Komitmen ini menjelaskan konsep niat dan identifikasi strategi yang
direncanakan yang mengarah pada pelaksanaan perilaku kesehatan.
9. Tuntutan Persaingan Langsung dan Preferensi

4
Tuntutan bersaing adalah perilaku alternatif di mana individu memiliki
kontrol rendah, karena ada kontinjensi lingkungan seperti kerja atau
TANGGUNG JAWAB perawatan keluarga. preferensi bersaing adalah
perilaku alternatif di mana individu melakukan kontrol yang relatif tinggi,
seperti pilihan es crem atau apel untuk camilan.
10. Kesehatan Mempromosikan Perilaku
Perilaku mempromosikan kesehatan merupakan titik akhir atau hasil
tindakan diarahkan mencapai hasil kesehatan positif seperti optimal
kesejahteraan, pemenuhan pribadi, dan hidup produktif. contoh perilaku
kesehatan yang mempromosikan makan makanan yang sehat, berolahraga
secara teratur, mengelola stres, mendapatkan istirahat yang cukup dan
pertumbuhan rohani, dan membangun hubungan yang positif.

COGNITIVE-
2.3 MODIFYING
Gambar bagan Health Promotion Model PARTICIPATION
PARTISIPASI DALAM
FAKTOR
PERCEPTUAL KOGNITIF - FAKTOR
FACTORS IN HEALTH-
2
SIFAT DAN PRILAKU SPESIFIK KESEHATAN-
FACTORPERSEPSI PENGETAHUAN &MEMODIFIKASI HASIL PERILAKU
PROMOTING
MEMPROMOSIKAN
PENGALAMAN
BEHAVIOUR
PERILAKU
INDIVIDU
INDIVIDUAL SIKAP
BEHAVIOR-SPECIFIC BEHAVIORAL
CHARACTERISTICS COGNITIONS
Keuntungan dari AND OUTCOME
AND EXPERIENCES tindakan yang di rasakan AFFECT
Pentingnya kesehatan Karakteristik
Demographic
Importance of health
demografi
characteristics
Perceived benefits
of untuk
Penghambat action
bertindak yg di rasakan
Dirasakan
Perceived kontrol
control of
kesehatan
health
Hubungan dengan Perceived barriers to
Biological
Karakteristik
prilaku sebelumnya action biologis
characteristics
Kemajuan diri yang di Kebutuhan bersaing
Prior related rasakan segera (kontrol
behavior
Definition of health
Definisi kesehatan rendah) &Kemungkinan
plihan2 perilaku
Perceived self- Likelihood
(kontrol of engaging
tinggi)
Interpersonal
Pengaruh Immediate terlibat dalam
competing
efficacy in health-promoting
influences
interpersonal demands mempromosikan
(low control)
behaviors
Tindakan terkait yg kesehatan
and preferences
Perceived self-efficacy
Persepsi self-efficacymempengaruhi
Faktor pribadi; Komitmen pada Mandiri prilaku
biologis, psikologis, Activity-related affect
Situational
Faktorfactors
situasional
rencana tindakan promosi kesehatan
CuesIsyarat tindakan
to action
sosial budaya (HPM)
Personal factors :
Statushealth
Perceived statusPengeruh
kesehatan yang hub. Interpersonal Commitment to a Health promoting
biological,dirasakan (kalangan, kelompok, plan of action behavior
psychological, provider), norma, dukungan
sociocultural Interpersonal Faktor
& modelBehavioral perilaku
factors
influences
(family, peers, providers),
Perceived
Manfaatbenefits of
yang dirasakan norms, support, models
health-promoting
kesehatan
behaviors
mempromosikan perilaku
Pengaruh situasional;
pilihan, sifat kebutuhan,
estetika
Situational influences :
Perceived
Hambatan barriers to
yang dirasakan options, demand 5
health-promoting
dengan perilaku characteristics aesthetics
behaviors
kesehatan-
mempromosikan BEFORE
AFTER REVISED
REVISED
2.4 Asumsi Umum

Asumsi mencerminkan perspektif ilmu perilaku dan menekankan peran


aktif dari pasien untuk mengelola perilaku kesehatan dengan memodifikasi
konteks lingkungan. Dalam edisi ketiga buku Bher, promosi kesehatan dalam
praktek keperawatan, Pender (1996) menyatakan, asumsi utama dari model
promosi kesehatan sebagai berikut:

1. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar mereka tetap hidup dan dapat
mengekspresikan keunikannya.
2. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya,
termasuk penilaian terhadap kemampuannya.
3. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan
mencoba mencapai keseirnbangan perubahan dari stabilitas.
4. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
5. Individu dalam biopsikososial yang kompleks berinteraksi dengan
lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang
diubah secara terus menerus.
6. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal
yang berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
7. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah
penting untuk perubahan perilaku.

2.5 Sumber Teoritis


Latar belakang Nola J. Pender dalam keperawatan, pembangunan
manusia, psikologi eksperimental, dan pendidikan membimbingnya untuk
menggunakan perspektif holistik keperawatan, psikologi sosial, dan teori
belajar sebagai dasar untuk model promosi kesehatan. Model promosi
kesehatan mengintegrasikan beberapa konstruksi. Pusat model promosi
kesehatan adalah teori belajar sosial Albert Bandura (1977), yang
menjelaskan pentingnya proses kognitif dalam perubahan perilaku. Teori

6
belajar sosial, sekarang berjudul teori kognitif sosial, meliputi keyakinan diri:
atribusi diri, evaluasi diri, dan efekasi diri. Efekasi diri adalah membangun
pusat dari model promosi kesehatan (Pender, 1996; pender et al, 2002) di
samping itu, model nilai motivasi manusia yang bulu (1982) dijelaskan, ehich
mendukung perilaku yang rasional dan ekonomis, penting untuk
pengembangan model. model promosi kesehatan serupa dalam konstruksi
dengan model kepercayaan kesehatan (Becker, 1974) namun tidak terbatas
untuk menjelaskan perilaku penyakit-pencegahan. model deffers promosi
kesehatan dari model kepercayaan kesehatan di bahwa model promosi
kesehatan tidak termasuk rasa takut atau ancaman sumber motivasi untuk
perilaku kesehatan. untuk alasan ini, model promosi kesehatan memperluas
untuk mencakup perilaku untuk meningkatkan kesehatan dan berpotensi
berlaku di seluruh rentang hidup (pender, 1996; Pender et al, 2002).

HPM ( Health Promotion Model ) di dasarkan pada proposisi teoritis berikut :


1. Perilaku sebelumnya dan memperoleh karakteristik yang di peroleh
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku untuk mempromosikan kesehatan.
2. Orang berkomitmen untuk terlibat dalam perilaku dari mana mereka berasal.
3. Hambatan yang dirasakan dapat menjadi menghambat komitmen untuk
melakukan tindakan, suatu mediator perilaku sebagaimana perilaku pada
kenyataanya.
4. Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk
melakukan tindakan dan perbuatan dari perilaku.
5. Pemanfaatan diri yang lebih besar akan menghasilkan hambatan yang
dirasakan lebih sedikit untuk perilaku kesehatan tertentu.
6. Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat
menambah hasil positif.
7. Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku,
maka kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak. Manusia lebih
suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik.
8. Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka mengharapkan
keuntungan yang bernilai bagi dirinya.

7
9. Keluarga, teman sebaya, dan penyedia perawatan kesehatan merupakan
sumber penting dari pengaruh interpersonal yang dapat meningkatkan atau
menurunkan komitmen dan keterlibatan dalam perilaku promosi kesehatan.
10. Pengaruh situasional di lingkungan eksternal dapat menambah atau
mengurangi komitmen atau partisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
11. Semakin besar komitmen untuk rencana spesifik tindakan, perilaku
mempromosikan kesehatan lebih mungkin untuk dipertahankan dari waktu ke
waktu.
12. Komitmen terhadap rencana tindakan cenderung kurang menghasilkan
perilaku yang di inginkan ketika tuntutan bersaing di mana orang memiliki
sedikit kontrol yang membutuhkan perhatian segera.
13. Komitmen terhadap rencana tindakan cenderung kurang menghasilkan
perilaku yang di inginkan ketika tindakan lain yang lebih menarik dan dengan
demikian lebih di sukai dari pada perilaku sasaran.
14. Orang dapat memodifikasi kognisi, afeksi, dan lingkungan interpersonal dan
lingkungan fisik untuk menciptakan insentif bagi tindakan keshatan.

2.6 Penerimaan dalam Keperawatan


2.6.1 Praktek

Kesehatan sebagai spesialisasi keperawatan telah tumbuh menonjol selama


dekade terakhir. praktek klinis yang canggih saat ini mencakup pendidikan
promosi kesehatan. profesional keperawatan menemukan HPM sangat
relevan, karena berlaku di seluruh rentang kehidupan dan berguna dalam
berbagai pengaturan.
Kepentingan klinis dalam perilaku kesehatan merupakan pergeseran
filosofis yang menekankan kulaitas hidup bersama menyelamatkan nyawa. di
samping itu, ada beban keuangan, manusia, dan lingkungan terhadap
masyarakat ketika individu tidak terlibat dalam pencegahan dan promosi
kesehatan. HPM ( Health Promotion Model ) memberikan kontribusi solusi
keperawatan untuk kebijakan kesehatan dan reformasi perawatan kesehatan
dengan menyediakan sarana untuk di bawah-berdiri bagaimana konsumen
dapat termotivasi untuk mencapai kesehatan pribadi. Temuan empiris masa

8
mendatang akan semakin penting bagi para perencana perawat penyediaan
layanan kesehatan dan mereka yang memberikan perawatan.

2.6.2 Pendidikan
HPM ( Health Promotion Model ) digunakan secara luas dalam pendidikan
pascasarjana dan sedang digunakan semakin dalam pendidikan keperawatan
sarjana di Amerika Serikat. Di masa lalu, promosi kesehatan sedang
ditempatkan di belakang perawatan penyakit, HPM ( Health Promotion
Model ) menyediakan paradigma untuk pengembangan instrumen. Kesehatan
Mempromosikan Profil Gaya Hidup dan Latihan Manfaat Hambatan Skala
( surut) adalah dua contoh. Kedua instrumen ini berfungsi untuk menguji
model dan model pengembangan lebih lanjut.
Tujuan dari Promosi gaya kehidupan dalam kesehatan instrumen Profil
adalah untuk mengukur kesehatan mempromosikan gaya hidup. Gaya hidup
Promosi Kesehatan Profil II, revisi dari instrumen asli, digunakan dalam
penelitian. Tanggung jawab kesehatan, aktivitas fisik, gizi, hubungan
interpersonal, pertumbuhan rohani dan manajemen stres. Berarti dapat
diturunkan untuk setiap subskala atau total rata-rata menandakan keseluruhan
gaya hidup mempromosikan kesehatan. Instrumen ini memberikan penilaian
kesehatan mempromosikan gaya hidup individu yang berguna untuk perawat
klinis dalam mendukung pasien dan pendidikan.
HPM ( Health Promotion Model ) mengidentifikasi faktor-faktor kognitif
dan persepsi sebagai penentu utama perilaku oh mempromosikan kesehatan.
Mengukur faktor-faktor kognitif dan persepsi dirasakan manfaatnya dan
hambatan yang dirasakan untuk berolahraga. Semakin tinggi keseluruhan skor
pada instrumen, semakin positif individu merasakan manfaat untuk latihan
dalam kaitannya dengan hambatan untuk berolahraga. Mereka menyediakan
sarana klinis yang berguna untuk mengevaluasi persepsi latihan.

2.6.3 Penelitian
Model promosi kesehatan adalah alat untuk melakukan penelitian.
agenda penelitian pender dan peneliti agenda lainnya menguji ketepatan
model empiris. banyak peneliti laporan menggunakan model ini sebagai

9
kerangka acuan. Profil gaya hidup yang berasal dari model Promosi
Kesehatan, sering berfungsi sebagai definisi operasional untuk
memperomosikan perilaku kesehatan. model ini memiliki implikasi untuk
sebuah aplikasi dengan menekankan pentingnya penilaian individu, faktor
dipercaya untuk mempengaruhi perubahan perilaku kesehatan.
2.6.4 Perkembangan yang akan datang
Model terus disempurnakan dan diuji kekuatannya untuk
menjelaskan hubungan antara faktor-faktor yang diyakini mempengaruhi
perubahan dalam beragam perilaku kesehatan. Dukungan empiris yang cukup
untuk variabel model tidak ada untuk beberapa perilaku untuk menjamin
desain dan pelaksanaan studi intervensi untuk menguji intervensi
keperawatan model berbasis. Beberapa studi ini menemukan bahwa situs
intervensi peningkatan penggunaan perlindungan pendengaran pekerja
sebesar 20% dibandingkan dengan kelompok tanpa intervensi, peningkatan
statistik signifikan dari garis dasar. Studi intervensi lebih lanjut merupakan
langkah berikutnya dalam penggunaan model untuk membangun ilmu
keperawatan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nola J.Pender mempublikasikan Teori Health Promotion Model pertama


kalinya pada tahun 1987. Health Promotion Model mempunyai arti yaitu
bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan terhadap diri mereka
sendiri atau sebuah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan
kendali atas kesehatan mereka sendiri dan faktor-faktor penentunya, dan dengan
demikian meningkatkan kesehatan mereka.

10
Namun gerakan untuk tanggung jawab yang lebih besar dan akuntabilitas untuk
sukses melaksanakan praktek kesehatan pribadi memerlukan dukungan dari
profesi keperawatan melalui pengembangan.
Model promosi kesehatan berevolusi dari sebuah program penelitian
substantif, terus memberikan arahan untuk praktek kesehatan yang lebih baik.
model ini memandu penelitian lebih lanjut dalam berbagai populasi. Pender
seorang kepemimpinan visioner terus mempengaruhi promosi kesehatan dalam
bidang pendidikan, penelitian, dan kebijakan terkait.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Daftar Pustaka

Tomey, AM (2006). Nursing theorists and their work, 6th edition. St.Louis,
Missouri:C.V .Mosby Company

11

Anda mungkin juga menyukai