A. Latar belakang
Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan zat Adiktif (NAPZA) merupakan
istilah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. NAPZA kerap disebut juga
dengan istilah narkoba yang merupakan kependekan dari narkotika, psikotropika
dan bahan brbahaya lain. Sebenarnya narkoba adalah senyawa-senyawa yang
cukup banyak diperlukan di dalam dunia kesehatan, industri dan rumah tangga.
Sebagian besar senyawa narkoba bersifat mempengaruhi kerja system otak. Oleh
karena itu, penggunaannya harus memenuhi aturan-aturan tertentu sebagaimana
telah ditetapkan didalam Undang-Undang kesehatan.
Sebagaimana obat yang bekerja pada system saraf, pemakaian narkoba
dapat menimbulkan berbagai macam pengaruh, mulai dari yang ringan sampai
dengan yang berat. Pengaruh, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat.
Pengaruh yang ringan, misalnya rasa mengantuk dan rasa santai. Pengaruh yang
berat, misalnya pingsan, mabuk, dan mengantuk dan bahkan mati. Oleh karena
itu, narkoba tidak bisa dikonsumsi seberangan tanpa sepengetahuan tenaga
medis atau tenaga kesehatan. (Ida Listyarini H, 2004).
Menghindari dari NAPZA akan sangat bermanfaat sekali, karena zat
tersebut akan merusak seluruh tubuh sehingga menyebabkan tidak sehat. . Selain
itu juga akan menimbulkan penyakit jantung, kanker, dan kemunduran
mentalitas. Kerusakan susunan saraf juga merupakan dampak yang ditimbulkan
dari penyalahgunaaan napza ini.
. Masalah rokok dan Narkotik serta bahan berbahaya lainnya merupakan
masalah yang sangat komplek saat ini. Rokok merupakan salah satu pemicu
terjadinya masalah penyalahgunaan narkotik dan bahan berbahaya tersebut.
Mengingat rokok bisa memicu terjadinya masalah penyalahgunaan napza, maka
janganlah memulainya apabila anda ingin sehat. Dampak lain yang banyak
mengancam remaja Indonesia adalah kehancuran masa depan mereka. Karena
pengaruhnya pada susunan saraf, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi
juga daya ingat dan intelektual.
Dari beberapa pernyataan diatas, kami tergerak hati untuk membekali
dan menambah pengetahuan tentang napza beserta penjelasannya. Say No To
Drug! Napza Enak Berujung Maut.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Peserta didik mampu memahami tentang narkotika, alkohol,
psikotrpika, dan zat adiktif lainnya..
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti pengajaran selama ± 60 menit peserta didik mampu :
a. Menjelaskan pengertian tentang NAPZA dan macamnya.
b. Menyebutkan Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA.
c. Menyebutkan tanda dan gejala ketergantungan obat.
d. Menyebutkan bahaya penggunaan NAPZA.
e. Menyebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA
C. Sasaran
Seluruh peserta didik kelas ………………………….
D. Target
Peserta didik …………………….baik siswa putra maupun putri.
E. Pengorganisasian.
Moderator : Hadi Winarso.
Penyampai materi : Yunia Inayah
Fasilitator : Dwi Paryanti
Yulia Nuraida
Observer : Ika Merry C. D
F. Strategi pelaksanaan
Dalam penyampaian materi penyuluhan ini kami menggunakan media
leaflet dan Poster
G Susunan acara
No Acara Waktu
1. Pembukaan, penjelasan tujuan dan do’a 5 menit
2. Acara inti
a. Penyuluhan kesehatan oleh mahasiswa prodi keperawatan 15 menit
Semarang tentang NAPZA.
b. Diskusi dan tanya jawab tentang NAPZA. 20 menit
c. Evaluasi dengan test tertulis 10 menit
3. Penyampaian hasil observasi 5 menit
4. Penutup dan do`a 5 menit
H. Metode
1. Ceramah.
2. Diskusi dan tanya jawab
I. Media
1. Leafleat.
2. Poster
J. Seting tempat
C A
B B B B
B B B B
D D
B B B B
B B B B
B B B B
E
Keterangan :
A : Penyampai materi
B : Peserta didik
C : Moderator
D : Fasilitator
E : Observer
K. Materi
a. Pengertian dan macam- macam NAPZA.
b. Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA.
c. Tanda dan gejala ketergantungan obat.
d. Bahaya penggunaan NAPZA.
e. Cara pencegahan penggunaan NAPZA
L. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Kesepakatan pertemuan dengan pihak sekolah (tempat, waktu dan
peserta didik).
Kesiapan materi dari mahasiswa.
2. Evaluasi proses.
Peserta
- ⅔ peserta didik SLTP hadir
- pertemuan berjalan lancar.
- ⅔ peserta didik yang hadir mengikuti kegiatan sampai selesai.
Mahasiswa
- Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab.
3. Evaluasi hasil
Tes tertulis dan tes tidak tertulis (tanya jawab) diakhir ceramah.
Daftar pertanyaan
1. Tanya : Apakah yang dimaksud dengan NAPZA ?
Jawab : NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh
manusia, baik secara oral (melalui mulut), dihirup (melalui hidung)
maupun intravena (melalui jarum suntik) sehingga dapat mengubah
pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Disusun oleh :
1. Dwi Paryanti 1.1.20355
2. Hadi Winarso 1.1.20360
3. Ika Merry C. D 1.1.20365
4. Yulia Nuraida F 1.1.20387
5. Yunia Inayah 1.1.20388
A. Pengertian
Napza merupakan singkatan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya yang bekerja pada pusat penghayatan kenikmatan otak sebagaimana
kenikmatan sensasi, makan, dan stimulasi seksual. Karena itu bagi yang sudah
menghayatinya selalu muncul dorongan kuat untuk menggunakan napza guna
memperoleh kenikmatan lahir batin atau eforia. Semakin kuat napza
mempengaruhan pusat-pusat penghayatan maka semakin kuat pula potensi
ketergantungan yang akan ditimbulkan. ( www.Bali Post.co.id, Nizar R. 2002 ).
Faktor Kepribadian
Kepribadian penyalahguna NAPZA juga turut berperan dalam
perilaku ini. Pada remaja, biasanya penyalahguna NAPZA memiliki konsep
diri yang negatif dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang
terhambat, dengan ditandai oleh ketidak mampuan mengekspresikan
emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung depresi,
juga turut mempengaruhi.
Selain itu, kemampuan remaja untuk memecahkan masalahnya
secara adekuat berpengaruh terhadap bagaimana ia mudah mencari
pemecahan masalah dengan melarikan diri. Hal ini juga berkaitan dengan
mudahnya ia menyalahkan lingkungan dan lebih melihat faktor- faktor di
luar dirinya yang menentukan segala sesuatu. Dalam hal ini, kepribadian
yang dependen dan tidak mandiri memainkan peranan penting dalam
memandang NAPZA sebagai satu-satunya pemecahan masalah yang
dihadapi.
Sangat wajar bila dalam usianya remaja membutuhkan pengakuan
dari lingkungan sebagai bagian pencarian identitas diri. Namun bila ia
memiliki kepribadian yang tidak mandiri dan menganggap segala
sesuatunya harus diperoleh dari lingkungan, akan sangat memudahkan
kelompok teman sebaya untuk mempengaruhinya menyalahgunakan
NAPZA. Di sinilah sebenarnya peran keluarga dalam meningkatkan harga
diri dan kemandirian pada anak remajanya.
Faktor Kelompok
Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan kelompok,
yaitu cara teman-teman atau orang-orang seumur untuk mempengaruhi
seseorang agar berperilaku seperti kelompok itu. Tekanan kelompok
dialami oleh semua orang bukan hanya remaja, karena pada kenyataannya
semua orang ingin disukai dan tidak ada yang mau dikucilkan.
Kegagalan untuk memenuhi tekanan dari kelompok teman sebaya,
seperti berinteraksi dengan kelompok teman yang lebih populer, mencapai
prestasi dalam bidang olah raga, sosial dan akademik, dapat menyebabkan
frustrasi dan mencari kelompok lain yang dapat menerimanya. Sebaliknya,
keberhasilan dari kelompok teman sebaya yang memiliki perilaku dan
norma yang mendukung penyalahgunaan NAPZA dapat muncul.
Faktor Kesempatan
Ketersediaan NAPZA dan kemudahan memperolehnya juga dapat
dikatakan sebagai pemicu. Indonesia yang sudah menjadi tujuan pasar
narkotika internasional, menyebabkan zat-zat ini dengan mudah diperoleh.
Bahkan beberapa media massa mendapat informasi bahwa para penjual
narkotika menjual barang dagangannya di sekolah-sekolah, termasuk
sampai di SD. Penegakan hukum yang belum sepenuhnya berhasil tentunya
dengan berbagai kendalanya juga turut menyuburkan usaha penjualan
NAPZA di Indonesia.
Faktor lingkungan
Lingkungan masyarakat yang bayak berperan dalam menentukan
karakteristik seseorang, sifat serta perilaku seseorang akan sangat
berpengarug terhadap penyalah gunaan obat tersebut karena kondisi
lingkungan yang kurang aktiv dalam upaya pemberantasan peredaran obat-
obatan tersebut atau sikap tak acuh seolah membiarkan penyalahgunaan
napza.
C. Tanda dan gejala ketergantungan obat
Tanda-tanda umum untuk mengenali apakah anak sudah mulai terlibat
dalam penyalahgunaan NAPZA:
1. Prestasi anak menurun tajam
2. Kebiasaan berpakaian yang berubah drastis, dari yang rapih menjadi
buruk
3. Perubahan tingkah laku yang tidak seperti biasanya/semestinya
4. Anak tidak memperhatikan kebersihan diri sendiri
5. Mendadak menjadi pendiam dan sering menyendiri dikamar serta
cenderung apatis
6. Tidak menuruti lagi disiplin rumah
7. Mata sering merah dan nafsu makan berubah
8. Berat badan menurun
9. Gampang tersinggung
10. Anda sering mencium bau aneh dikamarnya
11. Mulai ada insiden-insiden pencurian di rumah atau di sekolah yang
dilaporkan.
12. Dll.
4. Peranan Masyarakat
Gerakan kampanye anti Napza
Bekerjasama dengan orang yang berpengaruh
5. Peranan Pemerintah
UU tentang Narkotika dan Psikotropika
Pembentukan LSM
Pembentukan Tempat Rehabilitasi
Meskipun kita harus bergaul dengan sesama teman tanpa memilih-milih, namun
kita harus tetap menjaga agar pergaulan tidak merugikan dan membahayakan
diri kita. Sedekat apapun hubungan pertemanan kita, kita harus selalu berani
menolak ajakan yang :
Tidak bermanfaat (misalnya nonkrong sambil mengisap ganja sampai
malam).
Jelas merugikan atau melanggar aturan (misalnya permintaan untuk
menjualkan obat/NAPZA).
Menakutkan atau mencurigakan (misalnya menemui bandar NAPZA).
Menolak ajakan teman tidak perlu dilakukan dengan kasar atau marah, tetapi
dapat dilakukan dengan halus dan sopan tetapi harus tegas, dan dengan
alasan yang masuk akal. Dengan cara yang baik tetapi tegas, teman yang
mengajak dapat mengerti dan berhenti merayu atau memaksa kita. Carilah
alasan yang tepat untuk menolak seperti : "terima kasih, tapi saya tidak mau
karena saya tidak suka nongkrong", "terima kasih, tapi saya tidak mau
terlibat dalam kegiatan yang merugikan saya", "saya tidak mau karena saya
harus mengerjakan hal penting di rumah".
Bentengi dirimu dengan iman dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena
dirimu sungguh berarti. Masa depan yang cerah menantimu selalu. Say No
To Drug.
DAFTAR PUSTAKA
Listyarini H. Ida, (2004). NARKOBA, Perlukah Mengenalnya?. Bandung: PT.
Pakar Raya
Imran, (1999). Narkoba dan Remaja. Penerbit: PKBI Bandung
www.google.com NAPZA
www.yahoo.com Obat-obatan terlarang