Anda di halaman 1dari 2

Virus Papilloma

Virus Papilloma Virus Papilloma hanya dapat bertambah banyak pada epitel skuamosa
bertingkat, tidak dapat tumbuh pada kultur sel biasa. Serangan terjadi pada peralihan epitel
kolumnar kanal servikal dengan epitel skuamosa bertingkat serviks bagian luar.3 Kutil jinak
adalah tumor self-limiting yang akan mengalami regresi setelah beberapa lama. Keistimewaan
kutil kulit jinak adalah hiperkeratosis (proliferasi yang masif dari lapisan keratin dermis).
Awal formasi kutil mungkin, trauma epitel dan masuknya virus ke dalam satu atau beberapa
sel dari lapisan germinal basal.10
Secara karakteristik, infeksi HPV epitel mempunyai lapisan hyperplastic prickle cell
(acanthosis) dengan stratum korneum yang terdiri dari satu atau dua lapisan sel parakeratotik.
Papila dermal memanjang dan terdapat batasan tajam dengan dermis. Infeksi virus
menstimulasi perkembangan sel, menghasilkan ketebalan irregular lapisan sel dan lapisan
granular yang terdiri dari sel dengan HPV intranuklear. Sel ini, yang disebut dengan
koilocytes, merupakan sel skuamosa matur, yang menunjukkan perubahan kromatin nuklear
dan halos vakuolar perinuklear dan menonjol pada hapusan Papanicolaou (Pap smears) dari
sel servikal yang terkelupas dari wanita dengan infeksi HPV servikal. Adanya koilocytes ini
merupakan marker histologic dari virus.1,3,8,10.10
Terkenanya HPV pada dewasa biasanya terjadi melalui kontak kulit ke kulit (umumnya
kontak seksual dengan pasangan yang memiliki infeksi klinis atau subklinis), dengan inkubasi
3 minggu sampai 8 bulan, rata-rata sekitar 3 bulan. 1,6 Kutil menyebar secara difus ke seluruh
daerah vulva. Pertumbuhan veruka akan menimbulkan bentuk lain atau gabungan, membentuk
perkembangan cauliflower besar, yang mempengaruhi kulit, dibanding labia mayora,
perineum dan daerah perianal. Perkembangan akan terlihat pada wanita usia reproduksi,
sebagian besar penularan secara seksual.10
Infeksi seringkali asimptomatik dan menjadi karier beberapa tahun, mungkin seumur
hidup. Pada penelitian, kutil genital timbul hampir dua pertiga kontak pasien yang memiliki
kutil genital kasat mata, dalam tiga bulan sejak dimulainya hubungan seksual.11 Virus dapat
menginfeksi kulit vulva, perineum, dinding vagina, serviks dan rektum, sedangkan kontak
orogenital dapat menyebabkan kutil di mulut atau bibir.11,12 Kutil sering multipel, secara
perlahan membesar ukurannya, dapat menyebar secara langsung ke kulit perianal tanpa
terjadinya hubungan anal sex.10
Integrasi sekuens HPV ke dalam genom seluler seringkali menyertai progresivitas
keganasan. Peran HPV sebagai penyebab kanker anogenital, diketahui berdasarkan hasil
banyak penelitian molekuler dan epidemiologi. Meskipun karsinoma serviks, penis, vagina,
vulva, dan anus secara morfologi sama dan diakibatkan oleh transmisi seksual, tetapi insiden
kanker serviks 5-50 kali lebih tinggi daripada kanker skuamosa traktus genitalis lainnya,
kecuali kanker anus pada pria homoseksual. Lebih sering terjadinya kanker serviks dan kanker
anus pria homoseksual daripada kanker traktus lain, karena HPV belum diketahui secara jelas.
Kedua tipe kanker ini meningkat pada daerah epitel metaplastic yang umumnya terjadi karena
infeksi HPV.10

Anda mungkin juga menyukai