Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
Email: rosmaladewi.ag@gmail.com1
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v9i1.14367
Received : May 2018; Accepted: June 2018; Published: June 2018
Abstrak
Multimedia interaktif pada dasarnya memiliki unsur media gambar, audio, video, dan animasi yang dapat men-
dukung gaya belajar peserta didik. Penelitian ini mengembangkan multimedia interaktif untuk materi luas dan
keliling jajargenjang berbasis PMRI di kelas VII Sekolah Menengah Pertama guna mendorong peserta didik dapat
menemukan konsep matematika. Penelitian dilaksanakan di SMPN 10 Palembang dengan menggunakan metode
penelitian yaitu model pengembangan Alessi dan Trollip. Uji alpha dilakukan untuk menguji validitas multimedia
interaktif, menurut penilaian tiga ahli yaitu ahli media, ahli materi dan ahli desain, multimedia interaktif materi luas
dan keliling jajargenjang berbasis PMRI ini dinyatakan valid dan layak diujicobakan. Pada tahap uji beta, berdasarkan
hasil angket dari peserta didik bahwa kepraktisan multimedia interaktif berbasis PMRI sangat tinggi. Demikian juga
untuk efek potensialnya yang terlihat dari hasil uji coba lapangan yang menunjukkan bahwa penggunaan konteks
kaca pada gedung dapat merangsang peserta didik mengembangkan pengetahuan mereka tentang konsep luas
dan keliling jajargenjang. Semua strategi yang mereka temukan, didiskusikan sehingga akhirnya menunjukkan hasil
kontribusinya untuk selanjutnya digunakan untuk membantu peserta didik dalam menemukan konsep luas dan kelil-
ing jajargenjang.
Abstract
In principle interactive multimedia consist of picture, audio, video and animation who able to support the
student in learning. This research develop interactive multimedia area and perimeter of paralellogram PMRI
based at level VII Junior High School aim to encourage student find the mathematic concept. Research con-
ducted at SMPN 10 Palembang using development model Alessi and Trollip. Alpha test was conducted to ex-
amine the validity of interactive multimedia, based on reviews from the three professionals expert of media,
material and design, interactive multimedia area and perimeter of paralellogram PMRI based are valid and
feasible to be tested. On Beta test stage, based on questionnare of students simplicity of interactive multi-
media PMRI based is high. Effect potential present of the field test result that shown utilization of context
of glass building able to stimulate students developing knowledge of area and perimeter of paralellogram.
Find all strategies, discussion, then result is contribute to helping students to find the concept of area and
perimeter of paralellogram.
dik untuk mempelajari pola, unit identik dan al., (2013) juga menyimpulkan bahwa dengan
struktur susunan (Fauzan et al, 2002). Den- mengalami aktivitas lapangan visual dan tu-
ny dan Putri (2011) mengemukakan bahwa gas representasi spasial, peserta didik dapat
penggunaan konteks anyaman memberikan memahami konsep statis dari sudut. Begitu
pengaruh yang sangat besar sebagai alat ban- juga dengan hasil penelitian Putri et al, (2017)
tu untuk mengembangkan motivasi peserta bahwa lintasan belajar menggunakan pende-
didik dalam mempelajari pengukuran area. katan PMRI membantu peserta didik dalam
Pada penelitian ini peneliti menggu- memahami konsep bilangan pecahan melalui
nakan multimedia interaktif dalam mene- konteks renang. Baik hasil secara kuantitatif
mukan konsep luas dan keliling jajargenjang maupun kualitatif peserta didik sangat setuju
dengan cara mendemonstrasikan atau mem- dengan pembelajaran menggunakan pende-
visualisasikan serta menggunakan alat bantu katan PMRI karena dengan memulai pembe-
untuk mengkonstruksi konsep-konsep dasar lajaran menggunakan konteks mempermu-
yang bertujuan merangsang perkembangan dah peserta didik untuk memahami topik dan
kemampuan geometri peserta didik. Penda- menjadi lebih aktif terlibat dalam aktivitas
pat Nusir et al (2013) menyebutkan bahwa matematika di kelas (Fauziah et al, 2017).
penggunaan program multimedia interaktif Pendekatan PMRI menekankan adanya
sangat efektif dalam mempelajari keterampi- penggunaan konteks sebagai starting point
lan matematika dasar bagi anak-anak. Begi- dalam pelaksanaan pembelajaran matema-
tu juga dengan efek integrasi multimedia ke tika seperti permainan, gambar, cerita, dan
kurikulum matematika dapat meningkatkan bentuk informal matematika yang bisa digu-
pembelajaran peserta didik (Liu, 2012). Multi- nakan sebagai konteks atau masalah realistik
media interaktif merupakan satu bentuk tek- (Hadi, 2016). Sehingga dalam penelitian ini
nologi informasi yang dapat digunakan untuk peneliti menggunakan konteks gedung kan-
mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar tor yang bagian depannya terdapat kaca yang
maupun kegunaan lainnya. berbentuk jajargenjang dan persegi panjang.
Pembelajaran yang diharapkan pada Lima karakteristik PMRI yang sesuai
kurikulum 2013 salah satunya adalah peng- dengan karakteristik RME menurut Zulkardi
gunaan masalah kontekstual dengan demi- (2002) adalah (1) Menggunakan masalah kon-
kian dibutuhkan suatu pendekatan dalam tekstual; (2) Menggunakan model atau jem-
proses pembelajaran, yaitu dengan Pendeka- batan dengan instrumen vertikal; (3) Meng-
tan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). gunakan hasil dan kontribusi peserta didik;
PMRI merupakan hasil adaptasi dari Realistic (4) Interaktivitas; dan (5) Terintegrasi dengan
Mathematics Education (RME) dan sudah di- topik pembelajaran lainnya.
sesuaikan dengan kondisi budaya, geografi Pada pembelajaran matematika meng-
dan kehidupan masyarakat Indonesia pada gunakan pendekatan PMRI bertitik tolak dari
umumnya (Soedjadi, 2007). masalah kontekstual yang dekat dengan pe-
Menggunakan masalah kontekstual serta didik untuk merubah ke dalam bentuk
(masalah kontekstual merupakan aplikasi matematis melalui proses matematisasi (ka-
yang menjadi titik tolak dari mana munculnya rakteristik PMRI kesatu) yaitu menggunakan
matematika yang diinginkan) adalah bagian masalah kontekstual dalam mengawali pem-
dari karakteristik PMRI yang sesuai dengan belajaran matematika (Panhuizen,1996).
RME (Zulkardi, 2002). Penelitian Helsa dan Dengan menggunakan masalah kontekstual
Hartono, (2011) menyimpulkan bahwa kon- yaitu konteks renang membantu peserta di-
sep pencerminan dan simetri dengan meng- dik dalam memahami konsep bilangan pe-
gunakan Math Traditional Dance berdasarkan cahan (Putri et al, 2017). Dalam penelitian ini
PMRI mendukung proses pembelajaran dan menggunakan konteks kaca pada gedung.
pemahaman berpikir geometris peserta didik Melalui masalah kontekstual yang di-
kelas IV pada materi pencerminan dan simetri berikan dapat memberi kesempatan bagi
sehingga lintasan belajar ini berperan sistema- peserta didik untuk menggunakan model-
tis dan kondusif bagi peserta didik. Bustang et modelnya sendiri dalam menyelesaikan per-
UNNES JOURNALS
80 Rosmala Dewi, Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis PMRI Materi Jajargenjang
masalahan menemukan luas dan keliling ja- Adapun hasil dari tahapan uji alpha yai-
jargenjang. Hal ini sesuai dengan karakteristik tu hasil validasi dari para ahli media pembe-
PMRI yang kedua yaitu menggunakan model lajaran, ahli materi, dan ahli desain. Hasil uji
atau jembatan dengan instrumen vertikal alpha terdiri dari data kualitatif dan kuanti-
(Zulkardi, 2002). tatif. Data kualitatif adalah saran-saran dan
Peserta didik dapat menyelesaikan per- komentar yang diberikan oleh para ahli un-
masalahan dimulai dari bentuk informal ma- tuk memperbaiki prototype, sedangkan data
tematika dengan konteks gedung kantor yang kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian para
bagian depannya terdapat kaca yang berben- ahli untuk mengetahui validitas bahan ajar.
tuk jajargenjang dirubah dengan menggu- Teknik pengumpulan data dan analisa
nakan multimedia interaktif menjadi persegi data yang dilakukan dalam mengembangkan
panjang yang menjembatani peserta didik multimedia interaktif berbasis PMRI yang va-
untuk menemukan konsep luas dan keliling lid, paraktis dan memiliki efek potensial den-
jajargenjang. Peserta didik menemukan kem- gan cara : (1) Walkthrough; (2) angket; (3) wa-
bali konsep luas dan keliling jajargenjang me- wancara; (4) observasi; dan (5) tes.
lalui multimedia interaktif. Peran guru hanya Pada tahap uji alpha dan uji beta dipe-
sebagai fasilitator sehingga peserta didik da- roleh komentar dan saran dari para ahli serta
pat mengkonstruksi pengetahuannya. Hal ini responden. Selain itu juga diperoleh penilaia
sejalan dengan karateristik PMRI yang ketiga secara kuantitatif menggunakan skala Likert
menggunakan konstribusi peserta didik. dan hasil yang diperoleh ditentukan kategori
Guru adalah faktor penting dalam pro- tingkat validitas dan kepraktisannya dengan
ses belajar secara konstruktif dimana strategi menggunakan rumus Aiken’s (Aiken, 1990).
informal peserta didik digunakan sebagai alat
untuk mencapai yang formal. Adanya ben- Tabel 1. Kategori Tingkat Validitas Media
tuk-bentuk interaksi dapat berupa negosiasi, Nilai Kategori
penjelasan, pembenaran, setuju, tidak setuju, 0,8 – 1,000 Sangat Tinggi
pertanyaan atau refleksi yang digunakan un- 0,6 – 0,799 Tinggi
tuk mencapai bentuk formal dari bentuk-ben- 0,4 – 0,599 Cukup Tinggi
tuk informal peserta didik. Sesuai dengan ka- 0,2 – 0,399 Rendah
rakteristik PMRI yang keempat interaktivitas. < 0,200 Sangat Rendah
Pendekatan holistik, menunjukkan bah- Sumber: Azwar (2018)
wa unit-unit belajar tidak akan dapat dicapai
secara terpisah tetapi keterkaitan dan kete-
Pada tahap uji coba dilakukan
rintegrasian harus di eksploitasi dalam peme- dengan menganalisis strategi-strategi
cahan masalah (Zulkardi, 2002). Hal ini sesuai peserta didik pada saat melakukan aktivitas
dengan karakteristik kelima PMRI yaitu keter- dan menyelesaikan masalah serta menilai
kaitan. PMRI merupakan sekumpulan bidang ketercapaian kriteria ketuntasan minimal
yang saling terkait satu sama lain dan selalu (KKM) belajar peserta didik. KKM matematika
berkembang mengikuti perkembangan za- kelas VII SMP N 10 Palembang yang telah
man sehingga bukan sekumpulan aturan yang ditetapkan yaitu 77 dan pengkategorian
sudah jadi (Sembiring, 2010). sebagaimana ada pada Tabel 2.
UNNES JOURNALS
Kreano 9 (1) (2018): 78-83 | 81
Langkah selanjutnya peserta didik me- menggunakan model yang telah dibuatnya
nentukan luas kaca gedung B yaitu luas jajar- dalam memecahkan masalah pada soal ceri-
genjang. Peserta didik menggunakan strategi ta tersebut, yaitu untuk menjembatani ma-
dengan menjumlahkan 26 persegi kaca yang salah pada soal cerita dengan penyelesaian
utuh dan 6 kaca yang tidak utuh. masalah tersebut; (c) Menggunakan kontribusi
Setelah menentukan luas kaca kedua peserta didik. Peserta didik diberikan kesem-
gedung peserta didik menyimpulkan luas kaca patan untuk berperan secara aktif dalam me-
pada kedua gedung adalah sama. Hal ini sesu- mecahkan masalah pada soal cerita tersebut.
ai dengan karakteristik yang kedua adalah use Berdasarkan hasil jawaban peserta didik saat
of models for mathematical concepts construc- mengggunakan multimedia menunjukkan
tion dimana penggunaan model ini bertujuan bahwa adanya beraneka ragam strategi pe-
untuk menghubungkan pemahaman peserta nyelesaian dari masalah pada soal cerita yang
didik dari bentuk abstrak menjadi real dikenal diberikan; (d) Interaktivitas. Adanya interakti-
sebagai transisi dari bentuk informal menuju vitas baik antar peserta didik maupun peserta
bentuk formal (Gravemeijer, 1994). didik dan guru saat pembelajaran. Hal ini ter-
Pada aktivitas selanjutnya adalah me- lihat adanya tanya jawab antara peserta didik
nemukan rumus luas jajargenjang dari luas dengan guru, sehingga peserta didik aktif da-
persegi panjang. Peserta didik memindahkan lam proses pembelajaran; dan (e) Terintegra-
atau menggeserkan potongan jajargenjang si dengan topik pembelajaran lainnya. Untuk
yang terdiri dari 3 bagian untuk disusun dan menemukan rumus luas jajargenjang peneliti
menyusun 3 bagian tersebut kedalam bentuk menggunakan rumus luas persegi panjang,
persegi panjang. selain itu untuk menentukkan tinggi suatu ja-
Peserta didik berdiskusi untuk me- jargenjang peserta didik harus memiliki pen-
nyusun potongan jajargenjang menjadi perse- getahuan awal tentang persegi panjang.
gi panjang ini menunjukkan salah satu karak- Pada pertemuan terakhir dilakukan
teristik PMRI yang ketiga yaitu use of students post test yang bertujuan untuk menguji pen-
creation and contribution. Guru memberikan guasaan materi setelah belajar menggunakan
apresiasi terhadap kontribusi peserta didik multimedia interaktif berbasis PMRI. Hasil
dalam proses pembelajaran baik dalam kegia- post test yaitu 85,4 dengan nilai tertinggi 100.
tan kelompok maupun individu. Sedangkan peserta didik yang mencapai kri-
Peserta didik diberi kebebasan untuk teria ketuntasan minimal sebanyak 29 dari 33
mengungkapkan dan menjawab pertanyaan atau 88 % peserta didik telah tuntas. Ini me-
dengan menggunakan strategi mereka ma- nunjukkan bahwa penggunaan multimedia in-
sing-masing. Sehingga Peserta didik mene- teraktif berbasis PMRI memiliki efek potensial
mukan rumus luas jajargenjang adalah alas x terhadap peningkatan hasil belajar peserta
tinggi. (karakteristik PMRI keempat dan keli- didik.
ma). Hasil penemuan ini sangat penting da-
lam meningkatkan aktivitas belajar peserta
Efek potensial Multimedia Interaktif didik pada materi luas dan keliling jajargen-
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik jang dengan menggunakan multimedia inter-
Berdasarkan hasil penelitian suatu multime- aktif berbasis PMRI sejalan dengan penelitian
dia interaktif berbasis PMRI yang valid, prak- Winarni dan Rohani (2012) bahwa pengem-
tis, dan memiliki efek potensial serta sesuai bangan bahan ajar materi sistem persamaan
dengan karakteristik PMRI sebagai berikut: linear dua variabel dengan menggunakan
(a) Menggunakan masalah kontekstual. Per- pendekatan PMRI di SMP memiliki efek po-
masalahan yang terdapat dalam multimedia tensial terhadap aktivitas dan hasil belajar pe-
dikembangkan dengan menggunakan ma- serta didik di SMP.
salah kontekstual, konteks yang digunakan Berdasarkan uraian di atas bahwa pro-
yaitu kaca pada gedung yang bebentuk jajar duk pembelajaran berupa multimedia inter-
genjang; (b) Menggunakan model atau jemba- aktif berbasis PMRI yang dikembangkan ini
tan dengan instrumen vertikal. Peserta didik dinilai layak untuk digunakan dari segi media
UNNES JOURNALS
Kreano 9 (1) (2018): 78-83 | 83
UNNES JOURNALS