Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lastri Delina ( C1C016063 )

1. Apakah PSAk 14 mengatur tentang agrikultur ? jika tidak, pada PSAK berapa
agrikultur diatur ?

Jawab : Agrikultur diatur pada PSAK 69

PSAK 69 Agrikultur memberikan pengaturan akuntansi yang meliputi pengakuan,


pengukuran, sertapengungkapan aktivitas agrikultur. PSAK 69 juga memberikan
panduan definisibeberapa istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini. Secara umum
PSAK 69 mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat memenuhi
beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur
pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Keuntungan atau kerugian yang timbul
dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugiperiode terjadinya. Pengecualian
diberikan apabila nilai wajar secara jelastidak dapat diukur secara andal. PSAK 69
memberikan pengecualian untuk aset produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup
Pernyataan ini. Pengaturan akuntansi aset produktif mengacu ke PSAK 16:Aset Tetap.
PSAK 69 memberikan pengaturan akuntansi atas hibah pemerintah tanpa syarat yang
terkait dengan aset biologis untuk diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan diakui dalam laba rugi jika, dan hanya jika, hibah pemerintah tersebut
menjadi piutang. PSAK 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur
setelah masa panen; sebagai contoh, pemrosesan buah anggur menjadi minuman
anggur (wine) dan wol menjadi benang. PSAK 69 berlaku efektif untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 dan dicatat sesuai dengan
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
Penerapan dini diperkenankan. Entitas mengungkapkan fakta tersebut jika
menerapkan opsi penerapan dini.

2. Contoh Barang Kena Pajak Bergerak dan Barang Kena Pajak Tidak Bergerak !
Jawab : Pasal 1 angka 3 UU PPN & PPnBM menyebutkan: Barang Kena Pajak adalah
barang yang dikenai pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan Undang-
Undang ini. Makna atau pengertian ini erat kaitannya dengan makna atau pengertian
yang dijelaskan Pasal 1 angka sebelumnya, yaitu makna atau pengertian barang. Pasal
1 angka 2 menyebutkan: barang adalah barang berwujud yang menurut sifat atau
hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan barang tidak
berwujud.
1) Barang Kena Pajak Bergerak
- Alat pengangkutan (mobil , kapal, sepeda motor dan lain-lain).
- Alat kesehatan.
- Mesin dan peralatan.
- Komputer .
2) Barang Kena Pajak Tidak Bergerak
- Tanah dan/atau bangunan
3. Contoh soal LIFO, FIFO, AVERAGE, GROSS PROFIT dan
Jawab : Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan pada
tahun 2018 adalah sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Kuantitas Harga

2 Jan Persediaan awal 200 unit Rp. 9.000

10 Maret Pembelian 300 unit Rp.10.000

5 April Penjualan 200 unit Rp.15.000

7 Mei Penjualan 100 unit Rp.15.000

21 Sept Pembelian 400 unit Rp.11.000

18 Nov Pembelian 100 unit Rp.12.000

20 Nov Penjualan 200 unit Rp.17.000

10 Des Penjualan 200 unit Rp.18.000

Diminta :

1. Hitunglah nilai persediaan akhir Sistem perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan
Average.
FIFO

LIFO
AVERAGE

GROSS PROFIT

Nilai penjualan UD.Sejahtera pada periode 2011 sebesar $150,000; harga pokok
penjualan sebesar $120,000. nilai persediaan barang dagangan pada tanggal 1 Januari
2012 sebesar $5,000. pembelian bersih selama bulan Januari sebesar $98,000 dan total
nilai penjualan bersih per 31 Januari 2012 sebesar $125,000.

Diminta: hitung nilai estimasi persediaan barang dagangan per 31 Januari 2012

Penyelesaian:

Menghitung persentase laba kotor:

penjualan bersih periode 2011 $ 150,000

Harga pokok penjualan periode 2011 ($ 120,000)

Laba Kotor $ 30,000

Persentase laba kotor dari penjualan periode 2011

= {$30,000/$150,000}*100%

= 20%

Menghitung harga pokok penjualan periode Januari 2012, sebagai berikut:


= {100%-persentase laba kotor }*penjualan bersih 2012

= {100%-20%} * $125,000

= 80% * $125,000

= $100,000

Persamaan matematis:

Harga pokok penjualan = persediaan awal + pembelian bersih –persediaan


akhir $100,000 = $5,000 + $98,000 – persediaan akhir

Persediaan akhir = $103,000 - $100,000

= $3,000

Pengujian:

Persediaan awal $ 5,000

Pembelian bersih $ 98,000

persediaan tersedia dijual $103,000

Persediaan akhir 31 Januari 2012 ($ 3,000)

Harga Pokok Penjualan $100,000

RETAIL INVENTORY METHOD

Berikut ini data buku besar perusahaan “Maju Supermarket” per 31 Januari
2012, yang menggunakan asumsi arus biaya rata-rata untuk mengestimasi harga
pokok barang dagangannya, yakni:

average cost method cost retail pricing

Beginning inventory 1 jan………………… $ 20,000 $ 25,000

Net purchase in january………………….. $ 80,000 $ 105,000

Good available for sale……………………. $100,000 $ 130,000

Deduct:

Net sales for january………………………………… $ 120,000


Inventory, January 31, at retail price…… $ 10,000

Cost percentage = {$100,000/$130,000}*100%

= {76.92%∞77%}

Inventory, January 31, at estimated cost = (77%*$10,000)

= $ 7,700

Anda mungkin juga menyukai