Tabel 4.1 Jenis Kelamin Pasien Omfalokel di RSUDZA Banda Aceh pada
Tahun 2013-2017
26
Tabel 4.2 Berat Badan Lahir Pasien Omfalokel di RSUDZA Banda Aceh
pada Tahun 2013-2017
Tabel 4.2 menunjukkan distribusi berat badan lahir pasien omfalokel pada tahun
2013-2017 di RSUDZA Banda Aceh. Berdasarkan tabel tersebut, ditemukan
mayoritas pasien dengan omfalokel memiliki berat badan lahir lebih dari 2500
gram.
Tabel 4.3 Usia Gestasi pada Pasien Omfalokel di RSUDZA Banda Aceh pada
Tahun 2013-2017
Tabel 4.3 menunjukkan distribusi luas defek pada pasien omfalokel pada
tahun 2013-2017 di RSUDZA Banda Aceh. Berdasarkan tabel tersebut,
ditemukan usia gestasi pasien omfalokel terbanyak yaitu preterm (<37 minggu)
sebanyak 18 pasien dengan persentase 56,3%.
29
4.1.4 Luas Defek
Tabel 4.4 Luas Defek pada Pasien Omfalokel di RSUDZA Banda Aceh pada
Tahun 2013-2017 Berdasarkan Kriteria moore
Tabel 4.4 menunjukkan distribusi luas defek pada pasien omfalokel pada
tahun 2013-2017 di RSUDZA Banda Aceh. Berdasarkan tabel tersebut,
ditemukan luas defek terbanyak yang dijumpai adalah defek berukuran lebih dari
5 sentimeter yaitu sebanyak 18 pasien dengan persentase 56,3%.
29
Tabel 4.5 Kelainan Penyerta pada Pasien Omfalokel di RSUDZA Banda
Aceh pada Tahun 2013-2017
4.1.6 Operasi
29
hidup setelah menjalani tindakan operasi yaitu sebanyak 6 pasien dengan
persentase 85,8%.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Jenis Kelamin
29
yang tidak sehat akan menyebabkan terjadinya omfalokel. Berat badan lahir janin
dapat menjadi salah satu tolak ukur mengenai bagaimana keadaan ibu dan janin
selama proses kehamilan, apakah terdapat infeksi, penggunaan obat-obatan,
merokok ataupun asupan nutrisi yang baik selama kehamilan5
29
omphalocele, defek biasanya berdiameter lebih dari 5 cm sesuai dengan kriteria
moore atau meliputi seluruh dinding abdomen (kavum abdomen sangat kecil) dan
dapat mengandung seluruh organ-organ abdomen termasuk liver. Kelainan lain
yang sering ditemukan pada omphalokel terutama pada giant omphalocele ialah
malrotasi usus serta kelainan-kelainan kongenital lain.11 Giant omphalocele
memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi, sehingga penatalaksanaannya harus
dilaksanakan setepat dan sesegera mungkin.
4.2.6 Operasi
29
hidup pasca operasi.20 Pada penelitian yang dilakukan oleh Rembert (1950) pada
22 pasien dengan omfalokel, seluruh pasien tersebut dilakukan tindakan operasi
segera setelah bayi dilahirkan, yaitu sekitar dua setengah jam dan memiliki tingkat
keberhasilan 100 persen.21
29