Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DAN PIJAT OKSITOSIN

Topik : Perawatan berkelanjutan di masa post partum


Pokok Bahasan : Perawatan Payudara & Pijat Oksitosin
Tanggal : ............ , November 2018
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB
Tempat : Ruang Seruni (R. Post partum)
Pelaksana : Riadinni Alita
Sasaran : Ibu Nifas spontan atau SC yang memberikan ASI

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupannya. ASI
terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan minuman
manapun karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu
menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat (Elza, 2009)
Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir
cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di 20-30 menit setelah lahir.
Hal tersebut dapat saja berbeda bila ibu melalui secti cesarea, karena bayi dapat mengantuk
akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan kepada ibu saat proses melahirkan.
Pada awal kelahiran, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan menyusu
dengan baik (Soraya, 2010).
ASI akan keluar sedikit pada beberapa hari pertama seteah persalinan. Kenyataan
dilapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah
melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini. Menurut Cox (2006)
disebutkan bahwa ibu yang tidak menyusui bayinya pada hari-hari pertama menyusui
disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya
pengetahuan ibu tentang proese menyusui. Menyusui dini di jam-jam pertama kelahiran jika
tidak dapat dilakukan oleh ibu akan menyebabkan proses menyusui tertunda, maka alternatif
yang dapat dilakukan adalah memerah atau memompa ASI selama 10-20 menit hingga bayi
dapat menyusu. Tindakan tersebut dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan
meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi, salah satu solusi
dari ketidaklancaran ASI adalah pijat oksitosin. Dimana pijat okstiosin dapat merangsang
hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan sehingga sangat berperan dalam produksi
ASI (Evariny, 2008).
Ruang Seruni atau ruang perawatan nifas merupakan tempat perawatan ibu pasca
persalinan spontan atau sectio cesarea. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada
Jumat, 16 November 2018 didapatkan data bahwa dari 12 ibu post partum terdapat 2 post
partum spontan dan 10 ibu nifas perawatan post sectio cesarea. Keterangan yang didapatkan
menunjukkan bahwa 8 menunjukkan kurang percaya diri terhadap produksi ASI, 2
menyatakan ASI belum keluar, dan 3 ibu post partum mengalami payudara bengkak.
Berdasarkan latar belakang diatas, kelompok tertarik untuk melakukan pendidikan kesehatan
tentang pijat oksitosin di ruang post partum RSUD Ciawi Bogor.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, peserta dapat mengetahui
informasi tentang perawatan payudara setelah melahirkan dan pijat oksitosin
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, diharapkan peserta dapat:
a. Pengertian perawatan payudara setelah melahirkan
b. Tujuan perawatan payudara setelah melahirkan
c. Alat dan bahan untuk pelaksanaan perawatan payudara
d. Prosedur perawatan payudara setelah melahirkan
e. Pengertian Pijat Oksitosin
f. Tujuan pijat oksitosin
g. Manfaat Pijat Oksitosin
h. Teknik Pijat Oksitosin
i. Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat Oksitosin

C. Topik
a. Menjelaskan pengertian perawatan payudara setelah melahirkan
b. Menjelaskan tujuan perawatan payudara setelah melahirkan
c. Menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan
d. Menjelaskan prosedur pelaksanaan perawatan payudara
e. Menjelaskan Pengertian Pijat Oksitosin
f. Menjelaskan tujuan Pijat oksitosin
g. Menjelaskan Manfaat Pijat Oksitosin
h. Menjelaskan Teknik Pijat Oksitosin
i. Menjelaskan Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat Oksitosin
D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi

E. Media
a. Lembar balik
b. Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
NO. TAHAP KEGIATAN PENYULUH RESPON PESERTA WAKTU
KEGIATAN
1. Pembukaan A. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 5 menit
B. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
C. Menyampaikan tentang tujuan menyimak
pokok materi c. Bertanya mengenai
D. Meyampakaikan pokok perkenalan dan tujuan
pembahasan jika ada yang kurang
E. Menyampaikan kontrak waktu jelas
2. Isi A. Penyampaian Materi b. Mendengarkan dan 30 menit
a. Menggali pemahaman ibu menyimak

tentang perawatan payudara c. Bertanya mengenai hal-


hal yang belum jelas dan
setelah melahirkan
dimengerti
b. Menjelaskan pengertian dan
d. Melakukan
tujuan perawatan payudara
redemonstrasi yang
setelah melahirkan serta alat
diajarkan pengajar
dan bahan yang diperlukan
c. Menjelaskan prosedur
perawatan payudara setelah
melahirkan
d. Menggali pengetahuan
peserta didik tentang pijat
oksitosin
e. Menjelaskan pengertian
pijat oksitosin
f. Menjelaskan tujuan pijat
oksitosin
g. Menanyakan kembali persepsi
peserta tentang tujuan pijat
oksitosin
h. Menjelaskan manfaat pijat
oksitosin
i. Menjelaskan langkah -
langkah pijat oksitosin
j. Meredemonstrasikan langkah-
langkah pijat oksitosin
A. Tanya Jawab.
a. Memberikan kesempatan pada
klien dan keluarga untuk
bertanya
3. Penutup A. Melakukan evaluasi A. Sasaran dapat menjawab 10 menit
B. Menyampaikan kesimpulan tentang pertanyaan yang

materi diajukan
B. Mendengar
C. Memberikan saran kepada klien
C. Memperhatikan
dan keluarga.
D. Menjawab salam
D. Mengakhiri pertemuan dan
menyampaikan salam
G. Setting Tempat

Keterangan :

: Fasilitator

: Peserta

: Penyaji

: Observer
H. Pengorganisasian
a. Penyaji : Riadinni Alita
b. Fasilitator/ Observer : Reni Suherman
c. Moderator : Kheli Fitria A.

I. Evaluasi
a. Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan penkes peserta mampu :
1. Menjelaskan apa itu pijat oksitosin
2. Menjelaskan tujuan pijat oksitosin
3. Menjelaskan manfaat pijat oksitosin
4. Mendemonstrasikan teknik pijat oksitosin

b. Evaluasi struktur :
1. Kelengkapan media-alat : Tersedia dan siap digunakan
2. Pelaksana siap melakukan penkes
c. Evaluasi Proses :
1. Pelaksana dan peserta( ibu post partum) mengikuti penkes sesuai waktu atau
sampai selesai.
2. Peserta aktif dalam PENKES
3. Pesrta mampu mendemonstrasikan tehnik pijat oksitosin
4. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pelaksana.
5. Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap.
LAMPIRAN MATERI

A. PERAWATAN PAYUDARA SETELAH MELAHIRKAN


1. PENGERTIAN
Pemeliharaan payudara yang dilakukan untuk memperlancar produksi ASI dan menghindari
kesulitan saat menyusui dengan pemijatan.

2. TUJUAN
a) Memelihara kebersihan payudara
b) Meningkatkan produksi ASI
c) Mencegah bendungan ASI/ payudara bengkak
d) Melenturkan dan menguatkan putting

3. ALAT DAN BAHAN


a) Minyak Kelapa/ Zaitun/ Baby Oil
b) Handuk besar
c) Washlap
d) Waskom air hangat dan air dingin
e) Wadah penampung ASI

4. PROSEDUR PERAWATAN PAYUDARA


a) Langkah awal atau gerakan pertama : Licinkan tangan dengan minyak, lalu kedua
tangan diletakkan diantara payudara ke arah atas, samping, bawah, dan melintang
sehingga tangan menyangga payudara
b) Gerakan Kedua : elapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan
kanan saling dirapatkan sisi kelingking. Tangan kanan melakukan putaran kecil dari
pangkal payudara kearah puting. Lakukan 20-30 kali selama 5 menit.
c) Gerakan Ketiga : Telapak tangan kiri menopang payudara kiri. Jari-jari tangan kanan
dikepalkan, kemudian tulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari pangkal
ke arah puting susu. lakukan 20-30 kali selama 5 menit.
d) Gerakan Keempat : Pijat sel- sel pembuat ASI dan saluran ASI tekan 2– 4jari ke
dinding dada, buat gerakan melingkar pada 1 titik di area payudara. Setelah beberapa
detik, pindah ke area lain payudara, dapat mengikuti gerakan spiral dengan
mengelilingi arah putting atau gerakan lurus dari pangkal ke arah putting. Lakukan
20-30 kali selama 5 menit.
e) Perawatan Terakhir : Lakukan gerakan melintir puting susu sampai putting susu
elastis dan kenyal. Bersihkan payudara dengan air hangat dan kompres payudara
menggunakan handuk kecil yang sudah dibasahi dengan air hangat secara bergantian
pada payudara yang lain selama 5 menit. Lanjutkan dengan kompres dingin.
Keringkan dengan handuk kering
B. PIJAT OKSITOSIN
1. PENGERTIAN
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae)
sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon
prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Yohmi & Roesli, 2009).
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang reflek oksitosin atau let down reflex. Selain
untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan
pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang
pelepasan hormone oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit
(Depkes RI, 2007; King, 2005).
Waktu kapan yang tepat untuk pijat oksitoksin yaitu kapanpun sang Ibu mau. Jika
memungkinkan/ada waktu, sebelum menyusui atau memerah ASI, lebih disarankan. Atau
saat pikiran Ibu sedang mumet, badan pegal-pegal juga boleh. Cukup 3-5 menit saja persesi.
Dipijat itu kan enak dan bikin rileks. Itu yang akan merangsang oksitoksin. Dengan pumping
setelah creambath di salon, hasilnya juga pasti banyak.
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pijat oksitosin
merupakan tindakan yang dapat dilakukan pada ibu sebelum melahirkan dan sesudah
melahirkan untuk meningkatkan produksi ASI sehingga proses menyusui dapat terpenuhi.

2. TUJUAN
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let down.

3. MANFAAT
Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah
memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi
sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi
ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).

4. PERSIAPAN ALAT
a) Alat-alat
- Kursi
- Meja
- Minyak kelapa
- BH kusus untuk menyusui
- Handuk
b) Persiapan perawat
- Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien
- Membaca status pasien
- Mencuci tangan
c) Persiapan lingkungan
- Menutup gordien atau pintu
- Pastikan privaci pasien terjaga

5. Langkah Pijat Oksitosin


a) Anjurkan ibu melepas baju dan bra
b) Ibu duduk membungkuk dengan rileks, tangan dilipat diatas meja dengan kepala
diletakkan diatasnya
c) Handuk dibentangkan diatas pangkuan pasien
d) Perawat melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil
e) Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua
kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan
f) Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
g) Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah,dari leher
kearah tulang belikat atau sebatas tali bra, selama 2-3 menit
h) Mengulangi pemijatan hingga 3 kali

6. Waktu Pelaksanaan yang Tepat


Waktu yang tepat untuk pijat oksitosin adalah sebelum menyusui atau memerah
ASI, lebih disarankan. Atau saat pikiran ibu sedang pusing, badan pegal-pegal. Cukup 3-5
menit saja per sesi (Depkes, 2007).
Daftar Pustaka

Bobak, LM, Lowdermilk, DL, & Jensen, M.D (2005).Buku ajar keperawatan maternitas

Cohen, S.M, Kenner, C.A & Andrea O (1991).Maternal, Neonatal, and Womens health
nursing.USA Holling Sworth Spring House.

Cox, S. (2006).Breasfeeding with confidence: Panduan untuk Belajar Menyusui


dengan Percaya Diri (Gracinia, Penerjemah). Jakarta: Gramedia.
DEPKES RI. (2007).

Desmawati, (2008).Efektifitas kombinasi areola massage dan rolling massage terhadap


pengeluaran ASI secara dini pada ibu post partum di Puskesmas Pamulang dan
Cikupa Banten, Tesis. Depok.FIK. UI

Elza, Y. (2009). Dukung Ibu untuk Meraih Emas,


http://www.promosikesehatan.com/?act=article&id=402 diperoleh tanggal 1
November 2018

Evariny, A. (2008). Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui,


http://www.hypnobirthing.web.id/? diperoleh tanggal 1 November 2018.

Mardiningsih, Eko (2010). Efektifitas kombinasi teknik marmet dan pijat oxytocin terhadap
produksi ASI ibu post section caesaria di wilayah rumah sakit wilayah jawa
tengah. Tesis. Universitas Indonesia: Jakarta

Roesli, Utami .(2008). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: EGC

Roesli, U & Yahmi, E. (2009). Manajemen Laktasi. Jakarta: IDAI.

Soraya, L. L. (2010). Agar ASI Lancar di Masa Menyusui,


http://www.mailarchive.com/milis-nakita@net.gramedia-majalah.com , diakses
tanggal 1 November 2018.

Anda mungkin juga menyukai