Tingkat :1C
Mata kuliah :Biologi dasar dan bologi perkembangan
SISTEM PERNAFASAN
DosenPengampu : Ikrawanti Ayu W, S.ST, M.Keb
Oleh :
KELOMPOK 1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat meneyelesaikan makalah tentang SISTEM PERNAFASAN” yang mana
makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Akademi Kebidanan Pdelamonia.
Dalam penyusunan makalah ini penilis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberi saran
Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. oleh karena itu,saran dan kritik yang sangat membangun penulis Akhirnya
berharap agar makalah ini berharap bermanfaatbagi penulis khususnya dan
mahasiswa/mahasiswi Akademi Kebidanan Pelamonia pada umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah dengan bernapas, semua makhluk hidup
melakukan proses ini, demikian juga manusia. Pernapasan merupakan rangkaian
proses sejak pengambilan udara dan gas. Penggunaannya untuk memecah zat,
mengeluarkan gas yang dihasilkan dari sisa metabolisme, dan memanfaatkan energi
yang dihasilkan. Bernafas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan
udara. Udara mengandung berbagai komponen gas, salah satunya adalah oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen inilah yang diperlukan oleh tubuh, oksigen
masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Selanjutnya, pernapasan menghasilkan
karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Pernapasan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan cara
langsung dan tidak langsung. Pernapasan secara langsung terjadi pada organ
pernapasan khusus, sedangkan pernapasan tidak langsung terjadi jika belum ada
organ pernapasan khusus. Pernapasan manusia dan sebagian besar makhluk hidup
vetebrata lainnya, termasuk pernapasan tidak langsung, artinya udara pernapasan
yang diperlukan tubuh, tidak langsung masuk ke dalam sel melalui permukaan tubuh,
tetapi melalui selaput tipis yang terdapat di dalam saluran pernapasan, yaitu
gelembung paru-paru. Pentingnya untuk mempelajari sistem pernapasan manusia
terkait dengan organ pernapasannya, prosesnya dan gangguan yang harus dihindari
untuk menjaga sistem pernapasan. Pada makalah ini, akan dibahas lebih lanjut
mengenai sistem pernapasan manusia tentang proses, alat, dan beberapa hal yang
mempengaruhinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini, maka rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian system pernafasan pada manusia?
2. Apa beberapa organ pernapasan pada manusia?
3. Bagaimana proses pernapasan pada manusia?
4. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia?
5. Apa saja gangguan pernapasan pada manusia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pengertian system pernafasan pada manusia?
2. Untuk mengetahui beberapa organ pernapasan pada manusia
3. Untuk mengetahui proses pernapasan pada manusia
4. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia
5. Untuk mengetahui beberapa gangguan pernapasan pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Inspirasi
Inspirasi terjadi ketika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfir. Otot yang
paling penting dalam inspirasi adalah diafragma, bentuknya melengkung dan
melekat pada iga paling bawah dan oto interkosta eksterna. ketika diafragma
berkontraksi bentuknya menjadi datar dan menekan dibawahnya yaitu pada isi
abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran rongga
toraks dan paru-paru.meningkatnya ukuran dada menurunkan tekan intrapleura
sehinggah paru-paru menjadi mengembang. mengembangnya paru-paru
berakibat pada penurunan tekanan alveolus sehingga udara bergerak menurut
gradien tekanan dari atmosfir kedalam paru-paru. Hal ini berlangsung terus
sampai tekanan menjadi sama dengan tekanan atmosfer, demikian seterusnya.
2. Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif, tidak ada kontraksi otot-otot aktif. Pada
akhirnya inspirasi otot-otot respirasi relaks, membiarkan elastisitas paru dan
rongga dada untuk mengisi volume paru.ekspirasi terjadi ketika tekanan alveolus
lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Relaksasi diafragma dan otot interkosta
eskterna mengakibatkan recoil elastic dinding dada dan paru sehingga terjadi
tekanan alveolus dan menurunkan volune paru, dengan demikian udara bergerak
dari paru-paru keatmosfer.
System respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk
kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalaui peran
system respirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru
dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di alveoli, selanjutnya
oksigen akan di difusi masuk kafiler darah untuk di manfaatkan oleh sel dalam
proses metabolisme.
B. Mekanisme Pernapasan
Oksigen yang telah masuk ke dalam sel jaringan tubuh akan digunakan untuk
pernapasan seluler atau oksidasi biologis, yaitu untuk pemecahan zat makanan
(Slamet dan Sri, 2007: 200). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-
paru dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya
membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam
bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau
penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat
(H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah
yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
gangguan fisiologis yang disebut asidosis (Purnomo, 2009: 226).
2. Faring
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di
bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran
nafas akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan
sambil berbicara mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran
pernafasan akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat
hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings
terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita
suara bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan
suara.
Tempat persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian depan (anterior)
dan saluran pencernaan pada bagian belakang (posterior).
3. Laring
Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang (posterior) faring. Organ
ini terdiri atas 9 susunan tulang rawan (kartilago) yang berbentuk kotak.
Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara. Bagian sebelah atas
laring disebut faring yang memiliki panjang sekitan ± 4 cm. Struktur laring
disusun oleh kepingan tulang rawan, antara lain seperti berikut.
Tulang rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring
berbentuk daun.
Tulang rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak
di sebelah anterior dari laring. Perbedaan antara pria dan wanita yakni
pada pria lebih besar dan menonjol yang membentuk jakun (Endang dan
Idun, 2009: 232).
Tulang rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah laring
berbentuk cincin.
Tulang rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid yang
berhubungan dengan pita suara
Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis
dan aritenoid.
Tulang rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas aritenoid.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis)
(Purnomo, dkk, 2009: 220). Pada waktu menelan makanan, epiglotis melipat ke
bawah menutupi laing sehingga makanan tidak dapat masuk dalam laring.
Sementara, pada saat bernapas epiglotis akan membuka. Itulah sebabnya saat
kita menelan makanan tidak mungkin bersamaan dengan menghirup udara.
4. Trakea
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-
silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-
benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea
terletak di leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang tenggorokan
pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm.
5. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua,
yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir
sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
Ujung trakea bercabang menjadi dua bagian
yang disebut bronkus. Apabila pada bagian ini
kemasukan debu akibatnya terjadi
penyempitan pada saluran pernapasan
sehingga menyebabkan seseorang sukar
bernapas yang menyebabkan seseorang akan
bersin jika saluran pernapasan kemasukan
benda asing yang mengganggu pernapasan
(Endang dan Idun, 2009: 233). Bronkus terdiri dari dua percabangan yaitu
bronkus kanan dan kiri. Letaknya juga berbeda bronkus kanan lebih vertical
daripada kiri. Karena struktur ini, sehingga bronkus kanan akan mudah
kemasukan benda asing yang menyebabkan paru-paru kanan lebih mudah
terserang penyakit bronkhitis (Endang dan Idun, 2009: 234). Bronkus sebelah
kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Pada seseorang yang menderita asma bagian
otot-otot bronkus ini berkontraksi sehingga akan menyempit. Hal ini dilakukan
untuk mencegah masuknya lebih banyak benda asing yang menimbulkan reaksi
alergi. Akibatnya penderita akan mengalami sesak napas. Sedangkan pada
penderita bronkitis, bagian bronkus ini akan tersumbat oleh lendir.
6. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus
menuju ke gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir
mirip dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya
mengalami modifikasi menjadi sisik.
7. Alveolus
dikelilingi kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh membran alveoli-kapiler
tempat terjadinya pertukaran O2 dan CO2 atau pernapasan eksterna.
8. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan
diafragma, sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk.
Diafragma adalah pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru
kanan (pulmo dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo
sinester) terdiri dari 2 lobus.
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura
visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti
paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara
kedua pleura tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut
terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-
paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung
bronkiolus. Alveolus memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak
terdapat muara kapiler darah, oleh karena itu dapat berlangsung pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida secara difusi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang,mengandung
(oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak memngandung karbondioksida
sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi.
Organ pernapasan pada manusia yaitu hidung, laring,Faring, trakea, bronkus,
bronkhious ,alveolus dan paru-paru. Setiap organ pernapasan tersebut memiliki tugas
dan peran yang berhubungan. Proses pernapasan manusia dibagi menjadi dua yaitu
pernapasan eksternal dan pernapasan internal. Pernapasan luar merupakan pertukaran
gas dari udara luar atau udara bebas ke dalam sel-sel darah pada jaringan epitel selaput
alveolus. Pada pernapasan ini, oksigen dari udara bebas atau luar berdifusi ke dalam
darah kapiler paru-paru. Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan
tubuh) darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan
berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.
Mekanisme pernapasan pada manusia dibagi menjadi pernapasan dada dan pernapasan
perut. Pada mekanisme pernapasan ini terdapat sistem inspirasi dan ekspirasi. Pada
pernapasan dada, otot yang berperan adalah otot-otot tulang rusuk sementara pada
penapasan perut yang berperan adalah otot diafragma. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia yaitu umur, jenis kelamin, suhu tubuh,
posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Beberapa gangguan pernaapasan pada manusia antara
lain influenza, asma, TBC, Bronkitis, penyempitan dan penyimbatan saluran pernapasan,
feringitis, asifiksi, diphteri, anthrakosis, pleuritis, tonsillitis, kanker paru-paru, dan
emfisema.Untuk membelajarkan sistem pernapasan manusia pada siswa ada beberapa
aktivitas yang dapat dilakukan diantaranya pada proses peragaan pernapasan dada dan
peragaan pernapasan diafragma. Selain itu, terdapat aktivitas yang membuktikan
hubungan antara pernapasan dan suhu tubuh. Semua aktivitas tersebut berguna untuk
membelajarkan dasar yang lebih konkret tentang sistem pernapasan manusia pada siswa.
B. Saran
Dari makalah yang kami buat mungkin terdapat banyak kesalahan dan kekurangan untuk
lebih memperdalam pengetahuan, maka kami minta kritik dan saran dari teman-teman
yang membaca makalah kami..
https://www.academia.edu/12763230/Sistem_Pernapasan_Manusia
https://www.academia.edu/11819895/Makalah_SIstem_Pernapasan_atau_Respirasi
https://www.academia.edu/29696760/Makalah_Sistem_Pernafasan_Manusia_and_Hewan