Anda di halaman 1dari 13

Tugas :Kelompok 1

Tingkat :1C
Mata kuliah :Biologi dasar dan bologi perkembangan

SISTEM PERNAFASAN
DosenPengampu : Ikrawanti Ayu W, S.ST, M.Keb

Oleh :

KELOMPOK 1

Nama Anggota Kelompok :

1. Elza Putria (318130)


2. Amalia Rosana A(3181140
3. Vinsaria Fitriana (318168)
4. Nadia Noor Nadliani(318114)
5. Riche Anastasia.S(318156)

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEBIDANAN PELAMONIA
MAKASSAR TAHUN 2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat meneyelesaikan makalah tentang SISTEM PERNAFASAN” yang mana
makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Akademi Kebidanan Pdelamonia.
Dalam penyusunan makalah ini penilis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberi saran
Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. oleh karena itu,saran dan kritik yang sangat membangun penulis Akhirnya
berharap agar makalah ini berharap bermanfaatbagi penulis khususnya dan
mahasiswa/mahasiswi Akademi Kebidanan Pelamonia pada umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian System Pernafasan


B. Mekanisme Pernafasan
C. Proses Pernafsan Pada Manusia
D. Organ Organ System Pernafasan
E. Gangguan System Pernafasan Pada Manusia

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah dengan bernapas, semua makhluk hidup
melakukan proses ini, demikian juga manusia. Pernapasan merupakan rangkaian
proses sejak pengambilan udara dan gas. Penggunaannya untuk memecah zat,
mengeluarkan gas yang dihasilkan dari sisa metabolisme, dan memanfaatkan energi
yang dihasilkan. Bernafas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan
udara. Udara mengandung berbagai komponen gas, salah satunya adalah oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen inilah yang diperlukan oleh tubuh, oksigen
masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Selanjutnya, pernapasan menghasilkan
karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Pernapasan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan cara
langsung dan tidak langsung. Pernapasan secara langsung terjadi pada organ
pernapasan khusus, sedangkan pernapasan tidak langsung terjadi jika belum ada
organ pernapasan khusus. Pernapasan manusia dan sebagian besar makhluk hidup
vetebrata lainnya, termasuk pernapasan tidak langsung, artinya udara pernapasan
yang diperlukan tubuh, tidak langsung masuk ke dalam sel melalui permukaan tubuh,
tetapi melalui selaput tipis yang terdapat di dalam saluran pernapasan, yaitu
gelembung paru-paru. Pentingnya untuk mempelajari sistem pernapasan manusia
terkait dengan organ pernapasannya, prosesnya dan gangguan yang harus dihindari
untuk menjaga sistem pernapasan. Pada makalah ini, akan dibahas lebih lanjut
mengenai sistem pernapasan manusia tentang proses, alat, dan beberapa hal yang
mempengaruhinya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini, maka rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian system pernafasan pada manusia?
2. Apa beberapa organ pernapasan pada manusia?
3. Bagaimana proses pernapasan pada manusia?
4. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia?
5. Apa saja gangguan pernapasan pada manusia?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pengertian system pernafasan pada manusia?
2. Untuk mengetahui beberapa organ pernapasan pada manusia
3. Untuk mengetahui proses pernapasan pada manusia
4. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia
5. Untuk mengetahui beberapa gangguan pernapasan pada manusia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pernapasan

Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar


yang,mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak
memngandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.

1. Inspirasi
Inspirasi terjadi ketika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfir. Otot yang
paling penting dalam inspirasi adalah diafragma, bentuknya melengkung dan
melekat pada iga paling bawah dan oto interkosta eksterna. ketika diafragma
berkontraksi bentuknya menjadi datar dan menekan dibawahnya yaitu pada isi
abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran rongga
toraks dan paru-paru.meningkatnya ukuran dada menurunkan tekan intrapleura
sehinggah paru-paru menjadi mengembang. mengembangnya paru-paru
berakibat pada penurunan tekanan alveolus sehingga udara bergerak menurut
gradien tekanan dari atmosfir kedalam paru-paru. Hal ini berlangsung terus
sampai tekanan menjadi sama dengan tekanan atmosfer, demikian seterusnya.

2. Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif, tidak ada kontraksi otot-otot aktif. Pada
akhirnya inspirasi otot-otot respirasi relaks, membiarkan elastisitas paru dan
rongga dada untuk mengisi volume paru.ekspirasi terjadi ketika tekanan alveolus
lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Relaksasi diafragma dan otot interkosta
eskterna mengakibatkan recoil elastic dinding dada dan paru sehingga terjadi
tekanan alveolus dan menurunkan volune paru, dengan demikian udara bergerak
dari paru-paru keatmosfer.
System respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk
kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalaui peran
system respirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru
dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di alveoli, selanjutnya
oksigen akan di difusi masuk kafiler darah untuk di manfaatkan oleh sel dalam
proses metabolisme.

B. Mekanisme Pernapasan

Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi atas


pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada atau costal breathing
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas
kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri
dari 2 tahap, yaitu:
 Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi
sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru
mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen
terhisap masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
 Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi
dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada
kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan
tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari tekanan atsmosfer
sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran pernafasan.
b. Sistem Pernafasan Perut atau diaphragmatic breathing
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada aktivitas
diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:

 Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi,


sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara
turun sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu
saluran pernafasan.
 Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan otot
dinding perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula.
Akibatnya rongga dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam
paru-paru meningkat sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida terhembus keluar melalui saluran pernafasan.

C. Proses Pernapasan pada Manusia


Udara dapat masuk dan keluar paru-paru karena adanya tekanan udara luar
dengan udara dalam paru-paru. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh terjadinya
perubahan besar kecilnya rongga udara, rongga perut dan rongga alveolus. Jalur
udara pernapasan pada manusia untuk menuju sel-sel tubuh adalah rongga hidung-
faring(rongga tekak)-laring-trakea (batang tenggorok)-bronkus-alveolus-sel-sel tubuh
(Purnomo, dkk, 2009: 222). Namun proses pernapasan manusia tidak semudah itu
terdapat mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2. Pernapasan atau pertukaran gas
pada manusia berlangsung pada dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal) dan
pernapasan dalam (internal) berikut ini penjelasannya.
1. Pernapasan luar (eksternal)
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas dari udara luar atau udara bebas ke
dalam sel-sel darah pada jaringan epitel selaput alveolus (Slamet dan Sri, 2007:
198). Dengan kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2)
antara udara dan darah. Pada pernapasan ini, oksigen dari udara bebas atau luar
berdifusi ke dalam darah kapiler paru-paru. Darah akan masuk ke dalam kapiler
paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion
bikarbonat (HCO3-) dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
H++ HCO3- - H2CO3 - H2O + CO2
Reaksi ini akan dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat di
dalam sel-sel darah. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion
hidrogen yang telah diangkut. HHb menjadi Hb. Hb adalah singkatan dari
haemoglobin, yaitu jenis protein dalam sel darah merah. Selanjutnya, hemoglobin
mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO2).
Hb + O2 - HbO2
Pertukaran gas pada alveolus inilah yang dimaksud dengan pernapasan luar.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu
CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi.
2. Pernapasan dalam (internal)
Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk
ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke
dalam cairan jaringan tubuh.
HbO2 Hb + O2
Oksigen dapat dengan mudah berdifusi ke cairan sel jaringan tubuh karena
oksigen yang dikandung jaringan tubuh secara terus menerus digunakan untuk
oksidasi biologis di dalam sel, sehingga kadar O2 di dalam cairan jaringan tubuh
rendah. Oksidasi biologis di dalam jaringan menyebabkan kadar CO2 di dalam
jaringan tubuh tinggi. Hal inilah yang mempermudah Hb yang telah membebaskan
oksigen untuk mengikat dan mengangkut sebagian CO2 dalam bentuk
karbominohemoglobin. Oksigen dari sel-sel darah keluar dan berdifusi menuju ke
jaringan tubuh, sebaliknya CO2 dari jaringan tubuh berdifusi ke sel-sel darah.
Pertukaran gas ini yang disebut pernapasan dalam. Lebih jelasnya dengan melihat
gambar dibawah ini.

Oksigen yang telah masuk ke dalam sel jaringan tubuh akan digunakan untuk
pernapasan seluler atau oksidasi biologis, yaitu untuk pemecahan zat makanan
(Slamet dan Sri, 2007: 200). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-
paru dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya
membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam
bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau
penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat
(H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah
yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
gangguan fisiologis yang disebut asidosis (Purnomo, 2009: 226).

D. Organ-Organ Sistem Pernafasan


1. Hidung
Rongga hidung merupakan tempat yang paling awal dimasuki udara
pernapasan. Hidung merupakan alat pernapasan yang terletak di luar dan tersusun
atas tulang rawan. Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung
rongga hidup. Sekitar 15.000 liter udara setiap hari akan melewati hidung
(Endang dan Idun, 2009: 231). Di dalam rongga hidung, udara disaring oleh
rambut-rambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring
debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan,
maupun menyelidiki adanya bau. Berikut ini adalah fungsi hidung.
a. Menghangatkan udara
Hidung memiliki struktur pembuluh darah yang sangat kecil dan tipid yang
berada di sekitar hidung. Ketika udara yang terhirup dingin hidung memperbesar
pembuluh-pembuluh darah sehingga menambah luas permukaan untuk proses
penghangatan udara yang lebih besar.
b. Melembapkan udara
Hidung mensekresikan lendir, bahkan setiap harinya lendir yang
diekskresikan mencapai ±1 liter. Dengan lendir tersebut, air akan diuapkan untuk
melaksanakan proses pelembapan udara tersebut sehingga udara yang masuk ke
paru-paru akan selalu dalam keadaan lembap yaitu, ±80%
c. Membersihkan udara
Lendir juga ternyata dapat menjerat kotoran atau kuman yang berhasil lolos
dari saringan dari rambut hidung.

Struktur berongga yang disebut dengan rongga hidung (cavum nasalis).


Memiliki rambut pendek dan tebal untuk menyaring udara dan menangkap
kotoran yang masuk bersama udara. Fungsi:

 Menyaring udara pernafasan yang masuk.


 Menyesuaikan suhu udara yang masuk.
 Melembaban udara yang masuk.

2. Faring
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di
bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran
nafas akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan
sambil berbicara mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran
pernafasan akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat
hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings
terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita
suara bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan
suara.
Tempat persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian depan (anterior)
dan saluran pencernaan pada bagian belakang (posterior).

3. Laring
Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang (posterior) faring. Organ
ini terdiri atas 9 susunan tulang rawan (kartilago) yang berbentuk kotak.
Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara. Bagian sebelah atas
laring disebut faring yang memiliki panjang sekitan ± 4 cm. Struktur laring
disusun oleh kepingan tulang rawan, antara lain seperti berikut.
 Tulang rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring
berbentuk daun.
 Tulang rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak
di sebelah anterior dari laring. Perbedaan antara pria dan wanita yakni
pada pria lebih besar dan menonjol yang membentuk jakun (Endang dan
Idun, 2009: 232).
 Tulang rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah laring
berbentuk cincin.
 Tulang rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid yang
berhubungan dengan pita suara
 Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis
dan aritenoid.
 Tulang rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas aritenoid.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis)
(Purnomo, dkk, 2009: 220). Pada waktu menelan makanan, epiglotis melipat ke
bawah menutupi laing sehingga makanan tidak dapat masuk dalam laring.
Sementara, pada saat bernapas epiglotis akan membuka. Itulah sebabnya saat
kita menelan makanan tidak mungkin bersamaan dengan menghirup udara.

4. Trakea
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-
silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-
benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea
terletak di leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang tenggorokan
pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm.

5. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua,
yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir
sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
Ujung trakea bercabang menjadi dua bagian
yang disebut bronkus. Apabila pada bagian ini
kemasukan debu akibatnya terjadi
penyempitan pada saluran pernapasan
sehingga menyebabkan seseorang sukar
bernapas yang menyebabkan seseorang akan
bersin jika saluran pernapasan kemasukan
benda asing yang mengganggu pernapasan
(Endang dan Idun, 2009: 233). Bronkus terdiri dari dua percabangan yaitu
bronkus kanan dan kiri. Letaknya juga berbeda bronkus kanan lebih vertical
daripada kiri. Karena struktur ini, sehingga bronkus kanan akan mudah
kemasukan benda asing yang menyebabkan paru-paru kanan lebih mudah
terserang penyakit bronkhitis (Endang dan Idun, 2009: 234). Bronkus sebelah
kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Pada seseorang yang menderita asma bagian
otot-otot bronkus ini berkontraksi sehingga akan menyempit. Hal ini dilakukan
untuk mencegah masuknya lebih banyak benda asing yang menimbulkan reaksi
alergi. Akibatnya penderita akan mengalami sesak napas. Sedangkan pada
penderita bronkitis, bagian bronkus ini akan tersumbat oleh lendir.

6. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus
menuju ke gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir
mirip dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya
mengalami modifikasi menjadi sisik.

7. Alveolus
dikelilingi kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh membran alveoli-kapiler
tempat terjadinya pertukaran O2 dan CO2 atau pernapasan eksterna.
8. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan
diafragma, sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk.
Diafragma adalah pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru
kanan (pulmo dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo
sinester) terdiri dari 2 lobus.
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura
visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti
paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara
kedua pleura tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut
terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-
paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung
bronkiolus. Alveolus memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak
terdapat muara kapiler darah, oleh karena itu dapat berlangsung pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida secara difusi.

E. Gangguan Sistem Pernapasan Pada Manusia

Adapun gangguan pada system pernapasan yakni :


 Asma
o Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas. Asma biasanya disebabkan oleh
hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda
asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor
psikis dan penyakit menurun.
 Tuberkulosis (TBC)
o Tuberkulosis merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ
tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini
menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-
bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini menyebabkan :
 Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara
paru-paru
 Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
 Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan
ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi
paru-paru
 Faringitis
o Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu
banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah
Streptococcus pharyngitis.
 Bronkitis
o Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa
udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri
atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
 Pneumonia
o Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi
oleh cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu
alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh
paru-paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus),
Diplococcus pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
 Emfisema Paru-paru
o Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri
adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita
emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang
sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
 Dipteri
o Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada
rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan
oleh bakteri tersebut.
 Asfiksi
o Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang
disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan
tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam.
Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan
karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan
oksigen dalam darah berkurang.
 Kanker Paru-paru
o Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di
dalam jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-
paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab
utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70%
kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko
untuk menderita kanker paru-paru.Tetapi tidak menutup kemungkinan
perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang memicu
penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang,mengandung
(oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak memngandung karbondioksida
sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi.
Organ pernapasan pada manusia yaitu hidung, laring,Faring, trakea, bronkus,
bronkhious ,alveolus dan paru-paru. Setiap organ pernapasan tersebut memiliki tugas
dan peran yang berhubungan. Proses pernapasan manusia dibagi menjadi dua yaitu
pernapasan eksternal dan pernapasan internal. Pernapasan luar merupakan pertukaran
gas dari udara luar atau udara bebas ke dalam sel-sel darah pada jaringan epitel selaput
alveolus. Pada pernapasan ini, oksigen dari udara bebas atau luar berdifusi ke dalam
darah kapiler paru-paru. Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan
tubuh) darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan
berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.
Mekanisme pernapasan pada manusia dibagi menjadi pernapasan dada dan pernapasan
perut. Pada mekanisme pernapasan ini terdapat sistem inspirasi dan ekspirasi. Pada
pernapasan dada, otot yang berperan adalah otot-otot tulang rusuk sementara pada
penapasan perut yang berperan adalah otot diafragma. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia yaitu umur, jenis kelamin, suhu tubuh,
posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Beberapa gangguan pernaapasan pada manusia antara
lain influenza, asma, TBC, Bronkitis, penyempitan dan penyimbatan saluran pernapasan,
feringitis, asifiksi, diphteri, anthrakosis, pleuritis, tonsillitis, kanker paru-paru, dan
emfisema.Untuk membelajarkan sistem pernapasan manusia pada siswa ada beberapa
aktivitas yang dapat dilakukan diantaranya pada proses peragaan pernapasan dada dan
peragaan pernapasan diafragma. Selain itu, terdapat aktivitas yang membuktikan
hubungan antara pernapasan dan suhu tubuh. Semua aktivitas tersebut berguna untuk
membelajarkan dasar yang lebih konkret tentang sistem pernapasan manusia pada siswa.

B. Saran
Dari makalah yang kami buat mungkin terdapat banyak kesalahan dan kekurangan untuk
lebih memperdalam pengetahuan, maka kami minta kritik dan saran dari teman-teman
yang membaca makalah kami..

Sebagai pendidik pemberian pengetahuan secara mendalam tentang sistem pernapasan


pada manusia dapat dilakukan dengan media dan alat peraga yang konkret. Dengan
demikian siswa dapat mengetahui kegunaan dan pentingnya menjaga sistem pernapasan
kita sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Websites :

https://www.academia.edu/12763230/Sistem_Pernapasan_Manusia

https://www.academia.edu/11819895/Makalah_SIstem_Pernapasan_atau_Respirasi
https://www.academia.edu/29696760/Makalah_Sistem_Pernafasan_Manusia_and_Hewan

Anda mungkin juga menyukai