GENETIKA saefudin-BIOUPI
GENETIKA saefudin-BIOUPI
COMPLANATUM
BAB I
PENDAHULUAN
Parasitisme adalah suatu pola interaksi makhluk hidup dimana satu individu atau kelompok
diuntungkan atas hubungan tersebut, sedangkan lainnya merasa dirugikan. Setiap organisme
yang merugikan dan menggantungkan siklus hidup dengan cara mengambil nutrisi dari
organisme hidup lainnya di dalam hubungan simbiosis dinamakan sebagai parasit. Dalam
konteks ini, parasit terdiri atas tumbuhan, seperti benalu dan kelompok fungi lainnya serta
parasit dari kelompok hewan yang terbagi menjadi Protozoa dan Metazoa, serta jenis parasit
dari golongan cacing.
Nematoda Digenea dari genus Clynostomum adalah parasit pada tenggorokan dan
esophagus burung piscivorous seperti pelican, cormoran dan heron.Clynostomum sp.
Merupakan parasit zoonotik yang dapat menular pada manusia.Parasit tersebut juga dapat
menginfeksi farings dan menyebabkan penyakit ‘laryngopharyngitis’ serta dapat
menyebabkan kematian karena terjadi asphyxia pada manusia.Salah satu spesies yang
berpotensi besar menyebabkan penyakit pada ikan budidaya adalah Clynostomum
complanatum.
Pada makalah ini dijelaskan tentang klasifikasi dan karakteristik parasit Clynostomum
complanatum, siklus hidup parasit C. complanatum, penyakit ikan yang disebabkan oleh
infeksi C. complanatum, beberapa gejala klinis dan jenis-jenis inang yang diinfeksi oleh C.
complanatum, penyerangan C. complanatum pada inang, serta cara pencegahan terkait
penyakit ikan yang disebabkan oleh infeksi C. complanatum.
BAB II
Clynostomum complanatum pertama kali ditemukan oleh Rudolphi pada tahun 1814, jenis
yang sama dengan nama baru menjadi Clynostomum marginatum ditemukan pada tahun
1819. Sejak saat itu parasit ini dikenal di berbagai negara dan ditemukan dapat menginfeksi
pada hewan, ikan dan termasuk manusia.Clynostomum sp. merupakan suatu jenis cacing
parasitik penyebab penyakit clynostomumiosis yang dikelompokkan ke dalam
Nematoda.Berikut adalah klasifikasi dari Clynostomum complanatum;
Phylum : Platyhelminthes
Classis : Trematoda
Ordo : Digenea
Familia : Clynostomatidae
Genus : Clynostomum
Species : Clynostomum complanatum / C. complanatum
Clynostomum complanatum merupakan golongan cacing yang memiliki ciri morfologi dan
karakteristik yang berbeda pada setiap fase dalam siklus hidupnya.Fase-fase perkembangan
C. complanatum dimulai dari telur – serkaria – redia – metaserkaria – C. complanatum
dewasa.Morfologi C. complanatum pada fase serkaria berbeda dengan C. complanatum pada
fase redia.Clynostomum complanatum yang ditemukan pada fase redia akan berbeda dengan
C. complanatum yang ditemukan pada fase metaserkaria, dan demikian selanjutnya.
Serkaria dari Clynostomum complanatum yang ditemukan pada siput air tawar (Radix
auricularia coreana) dengan morfologi tubuh 119-147 x 33-36 μm.Ukuran ekor 275-370 x19-
26 μm dan panjang furca 72-104 μm.Tubuh memiliki sirip dorsal transparan yangmemanjang
secara longitudinal dan ditutupi oleh duri-duri halus.Organ penetrasiberkembang dengan baik
berada di ujung anterior dan memiliki ukuran 33 - 41 x 21-26 μm.Celah mulut berada di
sebelah ventral di belakang organ penetrasi.Sepasang bintik mataterletak di sepertiga bagian
anterior tubuh dan berukuran 4.4 - 6.2 μm.
Redia ditemukan pada siput air tawar (Radix auricularia coreana) dengan morfologibentuk
irregular, berisi 10-45 bola-bola germinal dan berukuran 527 - 1.630 x 121 - 368 μm.Redia
dalam berbagai stadium perkembangan dan berukuran 527 – 1.630 x 21 – 368 μm.Pharinx
redia berada di dekat ujung anterior dan berukuran 33 - 60 x 39 - 71 μm.Ususmemanjang
kearah posterior dan berukuran 425 - 1.264 μm.Lubang genital berada di bagianlateral di
bawah pharynx.
Metaserkaria Clynostomum complanatum ditemukan di otot, jaringan sekitar insang, dan
sirip ikan. Metasersaria yang berada dalam bentuk kista bentuknya seperti daun, sedikit tipis
pada daerah postacetabular, panjang berkisar 3.28 - 4.27 mm dan lebar berkisar 0.94 – 1.46
mm. Pada permukaan tubuh tidak memiliki duri. Oral sucker anterior, panjang 0.22 – 0.32
mm, lebar 0.27 - 0.43 mm. Ventral sucker sepertiga anterior, panjang 0.51 – 0.77 mm, lebar
0.52 – 0.75 mm. Ususnya bercabang dua, memiliki sejumlah kantong tengah posterior
dibelakang acetabulum. Organ genital sepertiga tengah tubuh.Testis berpasangan,
berlobus.Uterus memanjang antara dua testis sampai ke postacetabular.Ovari kecil.Lubang
genital terletak di sebelah kanan anteriodexter testis.
Oral sucker pada metaserkaria Clinostomumcomplanatum yang ditemukan pada ikan nila
(Oreochromis niloticus) terletak di ujung terminal dengan lubang berbentuk elips dikelilingi
dengan pelebaran dinding tubuh yang membentuk lipatan bulat dan tipis, sedangkan
permukaan ventral dari Ichtyoclinostomum dimorphum pada burung Ardea cocoi memiliki
dua struktur poligonal tegumental dan terdapat juga papila sensoris. Struktur oral dan ventral
sucker pada Neorilepturus aegyptensis memiliki struktur yang serupa, sedangkan pada
metaserkaria Clinostomum complanatum memiliki struktur yang sangat berbeda.
Permukaan tubuh memiliki cekungan tanpa duri dan dilengkapi dengan papilla yang
membulat.Permukaan tubuh dibagian posterior pada metaserkaria ini memiliki tonjolan-
tonjolan yang terdistribusi secara menyebar. Permukaan dorsal memiliki banyak pori dan
lubang yang terdistribusi diseluruh permukaan dorsal. Dibagian akhir garis tengah tubuh di
sepertiga anterior tubuh terdapat struktur seperti papila.Permukaan dari bagian lateral dari
anterior tubuh ditutupi oleh tonjolan-tonjolan.Ujung terminal posterior tampak adanya lubang
eksretori berbentuk bulat dikelilingi dengan lipatan.Lubang eksretori berada di dekat alat
gerak posterior dari tubuh dan membuka kearah dorsal.
Clinostomum complanatum dewasa berbentuk daun, panjang 4.20 - 4.86 mm, lebar 1.14 -
1.49 mm. Tubuh membesar di bagian ventral sucker.Pada permukaan kulit tidak terdapat
duri.Oral sucker subterminal, panjang 0.28 - 0.34, lebar 0.37 - 0.44 mm. Pharynx dan
oesophagus tak jelas.Ceca bercabang dua, di belakang oral sucker, berisi material
coklat.Lubang ventral sucker longitudinal.Testis dipisahkan oleh uterus. Testis anterior 0.38 -
0.44 mm dan 0.41 -0.62 mm, testis posterior 0.31 - 0.40 mm dan 0.53 - 0.71 mm. Ovarium
oval, berukuran 0.21 - 0.29 mm dan 0.14 - 0.21 mm terletak diantara testis menyentuh bagian
kanan ceca. Kantong cirrus tidak jelas.Uterus terletak diantara ventralsukcer dan testis
posterior.Vitellaria folicular, postacetabular sampai ujung caudal, di lateral tubuh. Telur
dalam uterus berukuran panjang 113-149 mm dan lebar 74-88 mm dan lebar operkulum 21-
27 mm. Spina Clinostomum attenatum panjang 13 - 16 mm, tebal 5 – 9 mm, pada
Clinostomum complanatum panjang 7 – 11 mm dan tebal 1.5 – 2 mm.
BAB III
Di Korea terdapat 12 spesies ikan air tawar yang berperan sebagai hospes perantarakedua,
diantaranya ada 3 spesies dan dua subspesies, yaitu Acheilognathus koreensis,
Microphysogobio yaluensis, Rhodeus uyekii, Sqalidus chankaensis tsuchigae, S. gracilis
majimae. Jenis ikan ini merupakan hospes perantara kedua yang baru dari
Clynostomum.Ikanhias seperti ikan Misgurnus anguillicaudatus, Carasssius auratus dan
Plecoglossus altivelis juga dijumpai sebagai hospes perantara kedua C. complanatum.
Histopathologi menunjukkan adanya perubahan degenerasi pada jaringan otot sekitar kista,
atrophi, degenerasi hati, infiltrasi sel pada ginjal, infiltrasi sel inflamantori, hemoragik pada
otot ikan, dan degenerasi hyalin dengan indikasi myositis pada tubuh ikan.Infeksi C.
complanatum pada kulit ikan dapat mengakibatkan dermatitis, nekrosis insang, proliferasi
eosinofil pada lamella sekunder.Infeksi metaserkaria C. detruncatum juga ditemukan pada
otot ikan air tawar (Rhamdia quelen).
Tindakan pencegahan terhadap serangan penyakit pada ikan yang disebabkan oleh infeksi
Clynostomum complanatumdapat dilakukan dengan cara antara lain ; mengetahui sifat dari
Clynostomum complanatum (organisme yang menyebabkan penyakit), pemberian pakan
yang sesuai (keseimbangan gizi yang cukup), hasil keturunan yang unggul dan penanganan
benih ikan yang baik (saat panen dan transportasi benih). Dalam hal penanganan saat
tranportasi benih, agar benih ikan tidak mengalami stress perlu perlakuan sebagai berikut
antara lain; dengan pemberian KMnO4, fluktuasi suhu yang tidak tinggi, penambahan O2
yang tinggi, pH yang normal, menghilangkan bahan yang beracun serta kepadatan benih
dalam wadah yang optimal.
1. Sebelum pemeliharaan, kolam harus dikeringkan dan dikapur untuk memotong siklus
hiduppenyakit.
2. Kondisi lingkungan harus tetap dijaga, misalnya kualitas air tetap baik.
3. Pakan tambahan yang diberikan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jika
berlebihan dapat mengganggu lingkungan dalam kolam.
4. Penanganan saat panen harus baik dan benar untuk menghindari agar ikan tidak luka-luka.
5. Harus dihindari masuknya binatang pembawa penyakit seperti burung, siput atau keong
mas.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Riauwaty, Morina & Windarti. 2011. Identifikasi Parasit Clinostomum sp. (. Trematoda)
Pada Ikan Sepat (Trichogaster trichopterus dengan scanning electron microscope. Jurnal
Penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau Pekanbaru.