Anda di halaman 1dari 25

1.

KELOMPOK KIMIAWI SEL

Sel hidup tersusun dari kumpulan elemen, yang terbanyak hampir 99% dari berat sel adalah elemen C, H ,N ,
dan O. Bahan dasar sebuah sel terdiri atas air sekitar 70-85%, protein sekitar 10-20%, lemak 2%, karbohidrat
1%, dan elektrolit. Komponen kimia dalam sel dapat berupa komponen anorganik, misalnya air dan ion-ion
mineral, dan komponen organik misalnya protein, lipida, karbohidrat, dan asam nukleat.

A. Protein

1. Pengertian Protein
Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air
dari amino dan gugus karboksil.
Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Proetin banyak
terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain
sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani.

Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-
sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein
merupakan enzim atau subunit enzim. jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti
misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling
banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi
genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi
translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara
biologi.Sumber – sumber protein berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan
berbji, Suku polong-polongan dan Kentang.
2. Komponen Penyusun Protein
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam
amino yang saling berikatan.
Struktur asam amino
Suatu asam amino-α terdiri atas:
1. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C α.
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
4. Gugus amino yang terikat pada atom C α.
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.

3.Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
a) Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memeliharajaringan tubuh,
b) Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
c) Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak. d)Sumber energi
e) Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
f) Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
g) Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
4. Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada dasarnya protein menunjang keberadaan
setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg
berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-
atlet .Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
• Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-
anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di
dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
a. Hipotonuso gangguan pertumbuhan
b. Hati lemak
• Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian

B. Karbohidrat

1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana
setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat
lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang.
Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-
daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%.
Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan
sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-
bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul
organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis,
karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan
Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian
besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam
bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi
CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun
(klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak
akan dijumpai.

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi matahari
untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah.
Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.

Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar mataharidan zat hijau daun (klorofil)
melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen,
dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.

2. Penggolongan Karbohidrat
a) Karbohidrat yang Terdapat pada Makanan

Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi:

 Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia): yaitu karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta
dimetabolisme sebagai karbohidrat.
 Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia), yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa
oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi.
b) Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Molekulnya

 Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa, hanya terdiri dari
satu gugus. Rumus umumnya yaitu C6H12O6.Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga
secara umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Tiga jenis monosakarida yang
penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.

 Glukosa
Disebut juga gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, Buah-buahan, sayur-sayuran, madu,
sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa,
maltosa dan laktosa. Dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi
seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. N 80-120 mg %. Melebihi normal disebut hiperglikemia, pada penderita
Diabetes Mellitus.

 Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Disebut levulosa karena larutan fruktosa memutar bidang polarisasi ke
kiri (laevus=kiri). Merupakan jenis sakarida yang paling manis, Banyak dijumpai pada buah-buahan, mahkota
bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.

 Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam .Galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari
laktosa.

 Disakarida
Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu
sukrosa, maltosa dan laktosa.

Bahan-bahan yang mengandung karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas, ketela, kentang
dan sagu.

Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:


1. Fungsi utamanya sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-
sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan
sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem
syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.

2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi.

Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi
untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang
disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan
demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung
terus menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.

3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan
pemecahan protein yang berlebihan.

4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa rnisalnya berfungsi
membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.

6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat (dietary fiber)
berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.

3. LEMAK

Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Lemak
mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan
alkohol. Dalam sel hidup, lemak berfungsi sebagai komponen utama membran plasma, pembentukan hormon,
dan pembentukan vitamin. Lemak dalam sel mahluk hidup umumnya terdapat dalam bentuk lemak sederhana,
lemak gabungan, atau turunan lemak.

 Lemak sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak (trigliserida). Asam lemak penyusun
lemak dapat berupa asam lemak jenuh atau asam lemak tak jenuh.
 Lemak gabungan merupakan ester asam lemak yang jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak,
alkohol, dan zat-zat lain. Lemak gabungan merupakan komponen struktural yang terpenting pada
membran sel.
 Turunan lemak (Steroid) merupakan senyawa turunan lemak dengan rantai hidrokarbon ber bentuk
cincin (siklik). Steroid terdapat pada protoplasma sel hewan, yaitu hormon kelamin (progesteron,
testosteron), vitamin D, kolesterol, dan estradiol.
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam
yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.Lipid adalah ester asam lemak.
Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter,
chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974).
1. 2. Fungsi Lipida
Fungsi lipida termasuk (soendoro, 1981) :

a.) Penyimpan energy dan transport

b.) Struktur membrane

c.)Kulit pelindung, komponen dinding sel

d.)Penyampai kimia

Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah sebagai berikut (Toha, 2005) :

 Komponen struktur membran


Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda. Fungsi membran diantaranya adalah
sebagai barier permeabel.

 Lapisan pelindung pada beberapa jasad


Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid sperti barier permeabel untuk mencegah infeksi dan
kehilangan atau penambahan air yang berlebihan.

 Bentuk energi cadangan.


3. Karakteristik Lipid
Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat
diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Di
masa lalu, lemak bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset biokimia. Karena kesukarannya dalam
meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen struktural
dari membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain,
contohnya karbohidrat dan asam amino.
Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset biokimia, khususnya dalam
penelitian molekular mengenai membran. Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran
dikenal secara fungsional sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan
kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon
selular terhadap rangsang luar (Armstrong, 1995). Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar
ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur
terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% (Riawan, 1990).
Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok senyawa kimia yang
mempunyai sifat-sifat :

 Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter,
CHCl3, benzen,alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut
tersebut.

 Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95%asam lemak).
 Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential (EFA contohnya
asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam arakidonat.
Dalam penjelasan yang lain di sebutkan bahwa karakteristik suatu lipid dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut :

1.) Karakteristik Fisik Lipid

Berikut ini adalah beberapa karakteristik fisik lipid, yaitu (Rolifartika, 2011) :

v Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat
cair.

v Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang
mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga
molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam
oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.

v Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung
asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.

v Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.

v Pada suhu kamar, jika berbentuk cair cenderung disebut dengan minyak. Jika berbentuk padat disebut
sebagai lemak.

v Tidak larut dalam air sehingga disebut hidrofobik (takut air), sifat ini sangat penting dalam pembentukan
membran sel

v Namun, fosfolipid bersifat ampifatik, yaitu dalam satu molekul ada bagian molekul yang nonpolar dan
hidrofob dan di bagian ada yang polar dan hidrofil (suka air).

v Larut dalam solven semacam alkohol, hidrogen, dan oksigen, tetapi kadar oksigen setiap molekulnya lebih
rendah dari yang dimiliki karbohidrat. Juga larut dalam pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Minyak
mempunyai titik leleh dan titik didih lebih rendah daripada lemak.

2.) Karakteristik Kimia Lipid

Beberapa karakteristik kimia lipid adalah sebagai berikut:

v Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)

Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut
penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun
v Pembentukan membran, misel (micelle) dan emulsi.

Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon adalah nonpolar. Akan tetapi asam
lemak, beberapa fosfolipid, sfingolipid mengandung lebih banyak bagian yang polar dibandingkan dengan
bagian yang non polar. Karena itu dinamakan polar lipid. Polar lipid tersebut sebagian larut dalam air, dan
bagian lain larut dalam pelarutan nonpolar. Pada oil water interface, bagian yang polar dalam fase air (water
phase) sedangkan bagian yang nonpolar pada fase minyak (oil phase). Dengan adanya polar lipid tersebut dapat
membentuk membran biologik dengan lapis ganda (double layer).
4.Klasifikasi Lipid
Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5 grup, seperti pada
tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu,
asam lemak adalah blok pembangun dario asamlemak ini kompleks – kompleks lipid disintetis. Prostaglandin,
yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang mengubah
tanggapan – tanggapan sel terhadap rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas
lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan
senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang
merupakan komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan komponen
membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin. Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol,
termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-
aspek metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas terakhir
lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isoprene ini terdapat
dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.

Tabel klasifikasi dan fungsi lipid

No Lipid Fungsi

Bahan bakar metabolik, blok pembangun


1 Asam LemakProstaglandin untuk lipid lainModulator intrasel

Penyimpanan asam lemak, senyawa


2 EstergliserilAsilgliserolFosfogliseril metabolikStruktur membran

Struktur membranMembran antigen,


3 SfingolipidSfingomielinGlikosfingolipid permukaan

Membran dan struktur


Derivat sterolKolesterolEster Kolesterol lipoproteinPenyimpanan dan angkutan
Asam empedu Pencernaan lipid dan absorbsi

Hormon steroid Pengaturan metabolik

Vitamin D Metabolisme kalsium dan fosfor


4

Sintesis glikoproteinPenglihatan, integritas


TerpenDolikolVitamin A epitel
Vitamin E Antioksidan lipid
5 Vitamin K Pejendalan darah
4. Asam Nukleat

Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam
ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas
sel dan membawa informasi genetik. Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan
menghasilkan fosfat, gula pentosa (yaitu ribosa atau deoksiribosa), serta basa nitrogen (basa organik).

5. Air
Air adalah senyawa utama komponen kimiawi sel yang jumlahnya terbesar dalam menyusun sel (50 – 65% berat
sel). Air adalah komponen esensial cairan tubuh yang terdiri dari plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan
cairan ekstrasel. Air dalam sel berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi biologis.

6. Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin memang dibutuhkan dalam jumlah kecil, akan tetapi ia
harus ada untuk menunjang berbagai fungsi sel dalam proses metabolismenya. Peran vitamin adalah
mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan, dan sebagai penghancur radikal bebas . Beberapa contoh
vitamin yang saat ini telah ditemukan antara lain A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H.

7. Mineral
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam pemeliharaan fungsi dan kerja metabolisme,
pengaturan enzim, menjaga keseimbangan asam dan basa. Di dalam sel, mineral ada yang terkandung dengan
jumlah yang besar (makroelemen) dan dalam jumlah sedikit (mikroelemen. Beberapa contoh mineral
makroelemen misalnya kalsium, magnesium, fosfor, klor,natrium, dan belerang. Sedangkan contoh mineral
mikroelemen antara lain zat besi, yodium, seng, kobalt, fluorin.

2. Jenis Polimer Sel

PENGERTIAN POLIMER
Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik
yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak
polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu
atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak,
aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi
industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui
proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari
nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon
pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang

MACAM-MACAM POLIMER

1. MIKROMOLEKUL
2. MAKROMOLEKUL
A. MAKROMOLEKUL

Polimer alam

Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas
dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar
dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana polimer alam seperti ; Amilum dalam
beras, jagung dan kentang , pati , Selulosa dalam kayu , Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh
dari getah atau lateks pohon karet . Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-
butadiena (isoprena). Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari
karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan
menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh
sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula,
protein, sterol, ester dan garam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga merupakan pabrik polimer
yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong
ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan
batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-
monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis. Polimer alam lain adalah polisakarida,
selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh


1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

B. MIKROMOLEKUL

Secara singkat, mikromolekul adalah hasil katabolisme dari makromolekul supaya nantinya
dapat diserap oleh tubuh melalui usus. Bila bicara ukuran, mikromolekul adalah unit
fungsional terkecil dari makromolekul atau biasa kita sebut dengan monomer. Contoh dari
mikromolekul adalah asam amino, glukosa, asam lemak, gliserol, dan lain sebagainya.
 Air
Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat.
Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air
berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid. Air dalam
bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel
(De Robertis., 1975)
 Small Molecules
Molekul kecil adalah senyawa organik dengan berat molekul yang relatif kecil dan
bukan merupakan polimer.

Di dalam farmakologi, molekul kecil adalah sebuah molekul yang mengikat erat
(high affinity) sebuah biopolimer, seperti protein, asam nukleat atau polisakarida -
dan kemudian mengubah aktivitas atau fungsi biopolimer tersebut.
Dengan batas atas berat molekul sekitar 800 dalton, molekul kecil dapat terdifusi
dengan cepat melintasi membran sel dan menjangkau permukaan intraselular.
Molekul kecil mempunyai banyak fungsi biologis, seperti menjadi molekul sel sinyal,
obat, pestisida dll. Senyawa molekul kecil dapat terjadi secara alami, seperti
metabolit sekunder - atau buatan, seperti obat antivirus. Atau bersifat merusak
(bahasa Inggris: detrimental), seperti teratogen dan karsinogen.

Monomer, seperti asam amino, asam deoksiribonukleat, monosakarida merupakan


molekul kecil. Oligomer yang sangat kecil juga biasanya merupakan molekul kecil,
seperti dinukleotia, peptida - seperti antioksidan glutationa, dan disakarida -
contohnya sukrosa.

(Wikipedia)
Kandungan molekul pada setiap sel

 Air : 70 - 90% berat basah


 Polimer : 96.1% berat kering
 Small Molecules : 3.9% berat kering

(Agustian, J)

A. Jenis Polimer Sel


Klasifikasi jenis polimer yang terdapat dalam suatu sel adalah

Jenis Molekul % Berat Kering  Molekul  Jenis Molekul


Protein 55 2 x 106 1000
DNA 3,1 2.13 1
RNA (total) 20,5 - -
RRNA - 6 x 104 3
TRNA - 2 x 105 60
MRNA - 1 x 103 400
Lipida 9,1 2 x 107 4
Lipopolisakarida 3,4 1 x 106 1
Peptidoglikan 2,5 1 1
Glikogen 2,5 4 x 103 1

Karakteristik jenis polimer


 Molekul Protein
- Heteropolimer asam amino, setiap molekul protein terdiri atas kombinasi 20 jenis asam amino A
yang bisa mencapai ratusan atau ribuan subunit AA
- Enzim dapat mengandung atom Fe, Mo, W, Ca, Zn
- Setiap jenis asam amino akan dihubungkan oleh ikatan peptida

 DNA (deoxyribose nucleic acid)


- Merupakan polimer nukleotida
1 molekul nukelotida : 1 molekul basa nitrogen + 1 molekul deoksiribosa + satu molekul fosfat.
Setiap molekul nukleotida dibungkan oleh ikatan diester
- Ada 4 jenis basa nitrogen
Purin  adenin (A), guanin (G)
Pirimidin  timin (T), citosin (C)
Ke-4 basa berpasangan membentuk ke-2 lapisan (double stranded) DNA yang membentuk double
helix
Setiap pasangan basa dihubungkan oleh ikatan hidrogen

 RNA (ribosenucleic acid)


- Mirip dengan DNA tetapi lebih banyak satu atom oksigen
- Basa nitrogen : Adenin  Timin ; Urasil  Citosin
- Terdiri atas 1 (satu) lapisan (single stranded, tidak ada pasangan)

 Lipida
- Merupakan kelompok asam lemak (gliserol yang diesterifikasi)
- Senyawa ini dapat mengikat fosfor, asam amino, gula, dan lain-lain

Contoh : CH2O – CO – (CH2)nCH3

Trigliserida

CHO – CO – (CH2)nCH3

CH2O – CO – (CH2)nCH3

Fosfolipida CH2O – CO – (CH2)nCH3

O CHO – CO – (CH2)nCH3

X – O – P – O – CH2O

 Lipopolisakarida
- Struktur kompleks polimer lipida dan gula
 Peptidoglikan
- Struktur kompleks polimer gula dan asam amino
 Glikogen
- Struktur kompleks polimer gula, glukosa
3. Jenis Small Molecules

http://www.biofrontline.com/page9.html

Pada biokimia, molekul kecil adalah senyawa organik dengan berat molekul yang relatif kecil dan bukan
merupakan polimer.

Di dalam farmakologi, molekul kecil adalah sebuah molekul yang mengikat erat (high affinity) sebuah
biopolimer, seperti protein, asam nukleat atau polisakarida - dan kemudian mengubah aktivitas atau fungsi
biopolimer tersebut.

Dengan batas atas berat molekul sekitar 800 dalton, molekul kecil dapat terdifusi dengan cepat melintasi
membran sel dan menjangkau permukaan intraselular. Molekul kecil mempunyai banyak fungsi biologis, seperti
menjadi molekul sel sinyal, obat, pestisida dll. Senyawa molekul kecil dapat terjadi secara alami, seperti
metabolit sekunder - atau buatan, seperti obat antivirus. Atau bersifat merusak (bahasa Inggris: detrimental),
seperti teratogen dan karsinogen.

Monomer, seperti asam amino, asam deoksiribonukleat, monosakarida merupakan molekul kecil. Oligomer
yang sangat kecil juga biasanya merupakan molekul kecil, seperti dinukleotia, peptida - seperti antioksidan
glutationa, dan disakarida - contohnya sukrosa.
(Wikipedia)

Molekul  Jenis Molekul


Asam Amino 120
Nukleotida 100
Asam Lemak 50
Gula 250
Ko-Enzim dan Grup Prostetik 300
(Agustian, J)
a. Asam Amino

http://schipaey.blogspot.com/2015/08/20-jenis-asam-amino.html

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH)
dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat
pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan
sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat
amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini
terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang
paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai
penyusun protein.

Struktur
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina
(NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut
juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.

Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus
karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina
juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat
kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika
polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
(Wikipedia
)
Polimerisasi asam amino
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer
ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan
gugus amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami
terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.

Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino
dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk
air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah
melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.
(Wikipedia)
Zwitter-ion

(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/de/Amino_acid_zwitterions.svg/220px-
Amino_acid_zwitterions.svg.png)

Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai
sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki).
Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif
(terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, –
COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian,
asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam
amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan
asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat
netral. Karena mempunyai muatan negatif dan positif, asam amino dapat mengalami reaksi terhadap
asam maupun basa.
(http://www.ilmukimia.org)

Asam amino dasar (standar)


Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida.
Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang
dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein
(proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.

Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan singkatan
tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat
atau struktur kimiawinya:

Alifatik hidroksi dikarboksila Amida As. As. Prolin As. amino


sederhan -alifatik t amino Amino aromatik
a basa sulfur
Glisina Serina Asam Asparagin Lisina Sisteina Prolin Fenilalanin
(Gly, G) (Ser, S) aspartat (Asp, a (Asn, N) (Lys, K) (Cys, C) a (Pro, a (Phe, F)
D) P)
Alanina Treonina Asam Glutamina Arginina Metionin Tirosina
(Ala, A) (Thr, T) glutamat (Gln, Q) (Arg, R) a (Met, (Tyr, Y)
(Glu, E) M)
Valina Histidin Triptofan
(Val, V) a (His, (Trp, W)
H)
Leusina
(Leu, L)
Isoleusina
(Ile, I)

Fungsi biologi asam amino


1. Penyusun protein, termasuk enzim.
2. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon dan
asam nukleat).
3. Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

(Wikipedia)
b. Nukleotida
Nukleotida adalah molekul yang membentuk bagian penting dari RNA dan DNA, membuat mereka
penting bagi setiap organisme di Bumi. Molekul-molekul khusus juga terlibat dalam reaksi enzim
dalam tubuh dan produksi energi kimia.
(Dianti, S)
Nukleotida adalah molekul yang tersusun dari gugus basa heterosiklik, gula, dan satu atau lebih gugus
fosfat. Basa penyusun nukleotida biasanya adalah berupa purina atau pirimidina sementara gulanya
adalah pentosa (ribosa), baik berupa deoksiribosa maupun ribosa.

Nukleotida adalah monomer penyusun RNA, DNA, dan beberapa kofaktor, seperti CoA, FAD, FMN,
NAD, dan NADP. Dalam sel, kofaktor ini memainkan peran penting dalam fiksasi energi (misalnya
fotosintesis), metabolisme, dan transduksi sinyal seluler.
(Wikipedia Contributors)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Nucleotides.png)
Nama-nama nukleotida disingkat menjadi kode empat-huruf standar. Huruf pertama berupa huruf kecil
dan menandakan bawa nukleotida yang dipertanyakan adalah sebuah ribonukleotida (r) atau
deoxyribonucleotid (d). Huruf ke-2 menandakan nukleosida yang berhubungan dengan nukleobasa:

G: Guanina
A: Adenina
T: Timina
C: Sitosina
U: Urasil biasanya tidak ada dalam DNA, tetapi menggantikan timina pada RNA

Huruf ke-3 dan ke-4 menandakan panjang dari rantai fosfat yang terikat (Mono-, Di-, Tri-) dan
keberadaan sebuah fosfat (P).

(Wikipedia)
c. Asam Lemak
Asam lemak adalah asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis ester terutama gliserol dan
kolesterol. Asam lemak yang terdapat di alam biasanya mengandung atom karbon genap (karena
disintesis dari dua unit karbon) dan merupakan derivat berantai lurus. Rantai dapat jenuh (tidak
mengandung ikatan rangkap) dan tidak jenuh (mengandung satu atau lebih ikatan rangkap). Asam-
asam lemak tidak jenuh mengandung lebih sedikit dari dua kali jumlah atom hidrogen sebagai atom
karbon, serta satu atau lebih pasangan atom-atom karbon yang berdekatan dihubungkan oleh ikatan
rangkap.
(http://www.nafiun.com)

Jenis Asam Lemak


Asam lemak memiliki ikatan rangkap karbon–karbon yang dikenal sebagai tak jenuh. Asam lemak
tanpa ikatan rangkap dikenal sebagai asam lemak jenuh. Mereka juga memiliki beda panjang.

 Asam lemak tak jenuh


Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antar atom karbon. (Pasangan
atom karbon yang terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan dengan adisi atom
hidrogen, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Oleh karena itu, ikatan rangkap
disebut tak jenuh.) Dua atom karbon dalam rantai yang terikat di sebelah ikatan rangkap dapat
membentuk konfigurasi cis atau trans.
(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/jv/3/3d/Asam_lemak_jenuh_dan_tak_jenuh.JPG)

 Asam lemak esensial


Asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia tetapi tidak dapat dibuat dalam jumlah yang
mencukupi dari substrat lain, dan oleh karenanya harus diperoleh dari luar, disebut asam
lemak esensial. Terdapat dua kelompok asam lemak esensial: pertama, yang memiliki ikatan
rangkap berjarak tiga atom karbon dari ujung metil; dan kedua, yang memiliki ikatan rangkap
berjarak enam atom karbon dari ujung metil. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk
mengintroduksi ikatan rangkap pada asam lemak di luar karbon 9 dan 10, dihitung dari sisi
asam karboksilat. Dua asam lemak esensial adalah asam linoleat (linoleic acid, LA) dan asam
alfa-linolenat (alpha-linolenic acid, ALA). Mereka banyak terdapat dalam minyak tumbuhan.
Tubuh manusia memiliki keterbatasan kemampuan dalam mengubah ALA menjadi asam
lemak omega-3 yang lebih panjang — asam eikosapentaenoat (eicosapentaenoic acid, EPA)
dan asam dokosaheksaenoat (docosahexaenoic acid, DHA), yang dapat pula diperoleh dari
ikan.
(Bolsover, Stephen R.)

 Asam lemak jenuh


Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap. Oleh karena itu, asam lemak jenuh adalah
asam lemak yang jenuh dengan hidrogen (karena ikatan rangkap mengurangi jumlah hidrogen
pada masing-masing karbon). Masing-masing karbon dalam rantai memiliki 2 atom hidrogen
(kecuali karbon omega di ujung yang memiliki 3 hidrogen), karena asam lemak jenuh hanya
memiliki ikatan tunggal.
(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Arachidic_formula_representa
tion.svg/300px-Arachidic_formula_representation.svg.png)

d. Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama.
Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa
(yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel.
(Wikipedia)
e. Koenzim
Koenzim ialah sebuah zat yang bekerja dengan enzim untuk memulai atau membantu fungsi enzim.
Koenzim ini tidak bisa berfungsi sendiri dan membutuhkan kehadiran enzim. Sebuah non-protein
organik yang memainkan peran penting dalam beberapa reaksi yang dikatalisis oleh enzim itu sendiri.

Fungsi Koenzim
Pada koenzim ini berfungsi sebagai pembawa sementara produk setengah reaksi. Mereka biasanya
berpartisipasi dalam interaksi substrat-enzim dengan menyumbang atau menerima gugus kimia tertentu.
Sebuha koenzim selalu mendapatkan kembali bentuk aslinya meskipun mungkin telah diubah selama
reaksi. Banyak vitamin yang merupakan precursor dari koenzim. contohnya saja seperti: vitamin B
yang berfungsi sebagai koenzim penting bagi enzim untuk membentuk lemak, karbohidrat dan protein.

(http://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2016/08/koenzim.png)
Koenzim merupakan salah satu dari sejumlah senyawa organik bebas yang menyebar yang memiliki
fungsi sebagai kofaktor dengan enzim dalam meningkatkan berbagai reaksi metabolisme. Koenzim
berpartisipasi dalam katalisis yang dimediasi enzim stoikiometri, dimodifikasi selama reaksi dan
mungkin memerlukan reaksi yang dikatalisasi enzim lain untuk mengembalikan mereka ke keadaan
aslinya.
(Setiawan, S.)

f. Gugus prostetik

Gugus Prostetik secara kimiawi hampir sama dengan koenzim, yaitu senyawa non-protein yang dapat
terdialisa dan termostabil, namun ikatannya dengan apoenzim cukup
kuat, sehingga biasanya tidak bersifat reversibel. Sifat ikatannya dengan
apoenzim inilah yang membedakan gugus prostetik dengan koenzim.
Tidak seperti koenzim yang dapat terikat, lepas, kemudian diikat lagi
oleh apoenzim selama kerja enzim, maka gugus prostetik umumnya
berada dalam keadaan terikat terus menerus menjadi satu dengan bagian
apoenzim. Hanya saja, dalam mekanisme kerja enzim, ia mengalami
perubahan-perubahan bentuk, misalnya dari keadaan tereduksi berubah
menjadi keadaan teroksidasi, dan kemudian berubah lagi menjadi
keadaan tereduksi, dan seterusnya. Beberapa contoh gugus prostetik
adalah molibdopterin, lipoamida dan biotin.
(Sinaga, E)
4. Fungsi Molekul Sel

Protein
(http://1.bp.blogspot.com/_bpcHRep-BY4/TUfcWV4SD3I/AAAAAAAAAE0/bWElGOkVFuk/s1600/Picture2.png)

 Katalisa
- Sebagian protein di sel merupakan enzim
- Sangat mendasar untuk pertumbuhan, replikasi, dan perawatan sel
 Penyusun Struktur Sel
- Pembentuk komponen-komponen sel
 Sistem Kontrol
- Sebagian protein berfungsi sebagai sensor dan juga sebagai perespon kondisi-kondisi eksternal sel
 Penyaring Molekul
- Pembentuk saluran khusus untuk pemasukan dan pembuangan molekul-molekul sel
(Agustian, J)

Fungsi Bagi Tubuh


 Menyokong berbagai aktivitas pada organ tubuh dan pula metabolisme tubuh.
 Pada setiap gramnya, protein dapat menghasilkan molekul-molekul protein sebanyak 4,1
kalori, yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi.
 Sebagai sarana untuk mengatur metabolisme pada tubuh.
 Untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dengan asam basa. Sehingga kestabilan PH
cairan pada tubuh kita akan berjalan dengan normal.
 Dapat digunakan untuk seseorang yang sedang menjalani diet gula untuk dijadikan
sebagai asupan energi utama dalam tubuhnya.
 Protein merupakan bahan sintetis substansi yang sangat dibutuhkan tubuh seperti organel
sel, zat antibody, dan juga hormone.
 Dapat difungsikan juga sebagai zat pembangun untuk membantu proses pertumbuhan
pada anak-anak dan remaja. Karena protein akan memberikan asupan yang sangat cukup
terhadap sel-sel dalam tubuh.
 Protein juga dapat menangkal radikal bebas ataupun zat-zat asing yang akan merusak
dan menelusup pada tubuh kita untuk menghancurkanya, sehingga kesehatan tubuh akan
sangat terjaga.
 Fungsi protein bagi tubuh manusia yang paling utama yaitu untuk pembentukan serta sel-
sel pada tubuh. Dan protein akan jadi makananya otot supaya dapat tumbuh dan
berkembang. Jadi jika otot terpenuhi oleh protein, maka otot akan terpelihara dengan
baik. Sehingga dapat membantu pembakaran lemak untuk menyeimbangkan berat badan
supaya tetap ideal.
 Protein sebagai peranan dalam mempercepat reaksi biologis.
 Protein juga dapat berfungsi untuk mengangkut serta menyimpan zat yang akan berubah
menjadi protein yang terdapat pada hemoglobin, sehingga dapat mengangkut oksigen
pada eritrosit, dan protein yang terdapat pada mioglobin juga dapat mengangkut oksigen
dalam otot
(http://uraiansehat.com)

DNA

(https://ghr.nlm.nih.gov/primer/illustrations/dnastructure.jpg)

 Sebagai tempat sintesis RNA dan Asam Amino

 Sebagai pembawa informasi genetik DNA.


 Memiliki peran dalam menduplikasi diri dan dalam pewarisan sifat.
 Sebagai ekspresi informasi genetik.
 Pengarah sintesis RNA pada sebuah proses kimia atau transkripsi.
 Kode untuk pengaktifan protein dan penonaktifan gen.
 Membuat protein.

(Eko)
RNA

(https://s3-us-west-2.amazonaws.com/courses-images/wp-
content/uploads/sites/1094/2016/11/03164522/OSC_Microbio_10_03_RNAStruct2.jpg)

 Sebagai penyimpan informasi


 Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku untuk
organisme hidup.
 mRNA : sebagai tempat sintesis protein dari asam amino
 rRNA : sebagai pengatur rangkaian asam amino agar mulai dari awal yang benar (RNA docking)
 tRNA : sebagai pemindah asam amino ke mRNA
(http://www.artikelsiana.com)

Lipida

 Pembentuk struktur membran


 Peran utama dari lipid dalam tubuh Anda adalah untuk menyediakan energi untuk otot dan proses
tubuh.
 Melindungi tubuh, lapisan lemak di bawah kulit membantu untuk menjaga secara reguler suhu tubuh
internal meskipun suhu eksternal sering berubah-ubah.
 Untuk pencernaan dan penyerapan makanan serta nutrisi. Asam empedu yang dihasilkan dari lipid
dalam hati memungkinkan lemak dan air untuk campuran dalam usus Anda dan membantu dalam
pemecahan dan penyerapan makanan.
 Kolesterol adalah jenis lemak yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon steroid penting dalam
tubuh. Estrogen, testosteron, progesteron dan bentuk aktif dari vitamin D semua terbentuk dari
kolesterol dan diperlukan untuk mempertahankan kehamilan, mengembangkan karakteristik seks dan
mengatur kadar kalsium dalam tubuh.

(http://usaha321.net)

Peptidoglikan

 Peptidoglikan berfungsi hampir sama seperti kulit pada manusia. Dinding sel membatasi ukuran dan
bentuk sel bakteri dan membantu untuk mengusir organisme penyerang.
 Penyusun dinding sel

(Hisham)

Glikogen
 Dalam otot rangka, glikogen merupakan cadangan energi yang dapat disadap selama olahraga.
 Glikogen dalam fungsi hati untuk menjaga kadar gula darah
(http://artikeltop.xyz)

Small Molecules

 Prekursor polimer
 Material yang terlibat dalam biosintesa and generasi energi
 Koenzim/kofaktor

(Agustian, J)

https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/komponen-kimiawi-sel/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Molekul_kecil

http://juli.sttbandung.web.id/id1/2520-2416/Molekul-Kecil_240627_juli-sttbandung.html

http://www.pandaibelajar.com/2016/05/makromolekul-pada-sel-hidup.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai