Anda di halaman 1dari 3

SIMULASI PENANGANAN CODE RED

RS No. Revisi : Halaman :


BHAYANGKARA No. Dokumen : 1/3
PUSDIK 01/X/2016
SABHARA
PORONG

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara


STANDAR Tanggal Terbit : Pusdik Sabhara Porong
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Nariyana, M.Kes
AKBP NRP 72040686
PENGERTIAN Sistem kode untuk mengidentifikasi bahaya kebakaran.
TUJUAN Agar tercapainya tujuan pencegahan bahaya kebakaran
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur nomor 002/PER/DIR/RSBPS/II/2016 tentang Pelayanan
Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara
2. Peraturan direktur nomor 021/PER/DIR/RSBPS/I/2016 tentang Pedoman
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
PROSEDUR 1. Jika melihat percikan api, matikan saklar dan hubungi bagian K3RS
2. Jika melihat api, Aktifkan kode “code red”, dengan menyebutkan code red dan
area nya sebanyak 3x melalui Aiphone dan tekan 34, misalnya “code red
ICU, code red ICU, code red ICU, code red ICU”.
3. Di setiap ruangan dipastikan memiliki tim code red, dan menggunakan helm
sesuai dengan tugas nya :
1. Helm merah : sebagai pemadam api
a. Mengambil helm merah
b. Mengambil baju
c. Mengambil sarung tangan
d. Mengambil APAR
e. Membawa kunci pagar
f. Bertugas menuju TKP untuk mematikan api, mematikan listrik dan
membuka pagar.
2. Helm biru : bagian P3K
a. Mengambil streacher di atas bed transfer dengan oksigen transfer
b. Mengambil pita merah, kuning, hijau dan hitam
c. Bertugas menuju TKP
d. Petugas :
 “Kepada pengunjung rumah sakit menuju titik kumpul
terdekat melalui jalur evakuasi”
 “Untuk pasien ibu hamil nanti dibantu oleh 2 orang petugas”
 “Untuk pasien tidak sadar nanti dibantu oleh 4 orang
petugas”
 “Untuk anak dan bayi di gendong oleh orang tua dan dibantu
1 orang petugas “
 ‘’Bagi keluarga penunggu pasien silahkan mengikuti jalur
evakuasi dan menuju titik kumpul terdekat “.
e. Petugas : “agar dikelompokkan untuk penderita”
 “Untuk kondisi sakit yang ringan supaya diberi pita hijau pada
anggota gerak”
 “Untuk kondisi sakit sedang supaya diberi pita kuning pada
anggota gerak”
 “Untuk kondisi sakit berat supaya diberi pita merah pada
anggota gerak”
 “Untuk pasien pasien yang meninggal supaya diberi pita
hitam”
3. Helm kuning : mengevakuasi
a. Mengambil helm kuning
b. Mengambil baju dan kantong plastik
c. Mengambil alkes yang bisa diselamatkan dan dibawa ke titik kumpul
4. Helm putih :
a. Mengambil helm putih
b. Mengambil baju dan kantong plastik
c. Mengambil dokumen-dokumen penting (perijinan rumah sakit, laptop,
dll)
5. Admisi bertugas setelah mendengar teriakan dari speaker informasi rumah
sakit ”EVAKUASI...3x” maka admisi langsung menghubungi karumkit.
6. Ketika ada perintah evakuasi melalui speaker, maka operator akan
menghubungi karumkit dan karumkit menghubungi pemadam kebakaran,
kepala bidang, kepala ruangan dan pejabat lainnya.
7. Petugas : “selamat pagi/siang/malam”.
“Saya ..........petugas admisi mohon ijin memberitahukan telah terjadi
kebakaran di rumah sakit, di ruang ....... dan team code red K3RS berusaha
memadamkan api dan mengevakuasi pengunjung dan penderita/pasien ,
mohon petunjuk”.
Karumkit : .....................
Menghubungi PLN : 0343 851589
PMK : 031 8962100 / 031 89621113
Polsek Porong : 0343 852014
8. Untuk evakuasi, maka urutan evakuasi didahulukan di lantai yang terjadi
kebakaran, baru selanjutnya dilantai paling atas, bawah dan dasar.
9. Jika kebakaran terjadi di lantai 2, maka evakuasi didahulukan yang dilantai 2
terlebih dahulu, kemudian lantai 1.
10. Evakuasi pasien dan staff menuju titik kumpul yang terletak di daerah parkir
Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong.

UNIT TERKAIT K3 RS, Seluruh unit terkait.

Anda mungkin juga menyukai