TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini siswa dapat menentukan orde reaksi
dari pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.
Thermometer 2 Buah
Aquadest
V. DASAR TEORI
Kinetika kimia membahas tentang laju reaksi dan mekanisme terjadinya reaksi.
Untuk mengetahui mekanisme suatu reaksi,dipelajari perubahan laju yang disebabkan
oleh perbedaan konsentrasi pereaksi., hasil reaksi dan katallis. Keterangan yang penting
dapat pula diperoleh dari study tentang pengaruh suhu, tekanan, pelarut. Konsentrasi
atau komposisi terhadap laju reaksi.
Persamaan kecepatan reaksi
Persamaan laju reaksi memberikan ketergantungan laju pada konsentrasi pereaksi. Hasil
reaksi dan katalis. Bila volume campuran reaksi tetap dan konsentrasi at dapat
diabaikan. Maka kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi
pangkat bilangan bulat:
d A1
k A1 A2
m n
dt
Bila m = 1 , maka reaksi diletekkan orde satu terhadap A. dan bila m = 2 . reaksi
diletakkan orde dua terhadapA. Untuk persamaan laju dalam bentuk yang sederhana
ini,orde reaksi keseluruhan adalah kumlah dari pangkat pangkat orde. Faktor
pembanding k merupakan tetapan laju yang berdasarkan persaman diatas mempunyai
satuan C1-(m+n). Waktu bila reaksi berorde satu, biasanya k diperoleh dalam detik –1
atau
menit –1. Bila reaksi berorde dua, satuan k dinyatakan dalam lliter mol –1
.detik –1
atau
cm3mol-1.detik-1
Reaksi orde satu :
A
k
produk
Berdasarkan persamaan ini, diperoleh garis lurus untuk grafik logaritma Vs 1/T (suhu
mutlak), dimana harga Ea/2,303 R merupakan slope dan log A sebagai intersept.
VI. PROSEDUR KERJA
Pengaruh Konsentrasi terhadap kecepatan reaksi :
Mempersiapkan 6 buah erlenmeyer kosong.
Memipet 50 ml Na2S2O3, kemudian memasukkannya kedalam erlenmeyer
pertama.
Menempatkan erlenmeyer tersebut diatas sehelai kertas putih yang diberi
tanda silang.
Menambahkan 2 ml HCl 1 M kedalam erlenmeyer pertama, menyalakan
stop wacht pada saatmemasukkan HCl.
Mengamati larutan dari atas, kemudian mematikan stop watch setelah tanda
silang sudah tidak kelihatan.
Mencatat waktu yang ditunjukkan stop watch.
Mencatat suhu larutan
Mengulangi langkah percobaan dari 2 sampai 6 untuk konsentrasi larutan
40ml, 30ml, 20ml, 10ml dan 5 ml.
Membuat grafik laju reaksi Vs waktu
VIII. PERHITUNGAN
Pengaruh konsentrasi terhadap keepatan reaksi:
Menghitung konsentrasi Na2S2O3 :
Untuk erlenmeyer 1 :
V1 x M1 = V2 x M2
50 ml x 0,25 M = 52 ml x M2
50 ml x 0 ,25 M
M2
52 ml
M2 = 0,240385 M
Untuk erlenmeyer 2 :
V1 x M1 = V2 x M2
40 ml x 0,25 M = 52 ml x M2
40 ml x 0 ,25 M
M2
52 ml
M2 = 0,192308 M
Untuk erlenmeyer 3 :
V1 x M1 = V2 x M2
30 ml x 0,25 M = 52 ml x M2
30 ml x 0 ,25 M
M2
52 ml
M2 = 0,144231 M
Untuk erlenmeyer 4 :
V1 x M1 = V2 x M2
20 ml x 0,25 M = 52 ml x M2
20 ml x 0 ,25 M
M2
52 ml
M2 = 0,096154 M
Untuk erlenmeyer 5 :
V1 x M1 = V2 x M2
10 ml x 0,25 M = 52 ml x M2
10 ml x 0 ,25 M
M2
52 ml
M2 = 0,048077 M
Untuk erlenmeyer 6 :
V1 x M1 = V2 x M2
5 ml x 0,25 M = 52 ml x M2
5 ml x 0 ,25 M
M2
52 ml
M2 = 0,024038 M
Menghitung laju reaksi :
Untuk erlenmeyer 1 :
LajuRx
M1
0 ,240385 M
= 0,01414 M det1
waktu 1 17 Det
Untuk erlenmeyer 2 :
LajuRx
M1
0 ,192308 M
= 0,009615 M det1
waktu 1 20 Det
Untuk erlenmeyer 3 :
LajuRx
M1
0 ,144231 M
= 0,005342 M det1
waktu 1 27 Det
Untuk erlenmeyer 4 :
LajuRx
M1
0 ,096154 M
= 0,002289 M det1
waktu 1 42 Det
Untuk erlenmeyer 5 :
LajuRx
M1
0 ,048077 M
= 0,000299 M det1
waktu 1 161 Det
Untuk erlenmeyer 6 :
LajuRx
M1
0 ,024038 M
= 0,000102 M det1
waktu 1 235 Det
0 ,014140271 M 0,240384615M m
s
0 ,009615385 M 0,192307692 M m
s
1,4705882353 = [1,25] m
m = 1,7283156
LajuRx 2 k 2 Na 2 S 2 O3 m
2 HCl
n
LajuRx 3 k 3 Na 2 S 2 O3 3m HCl n
0,009615385 M 0,192307692M m
s
0,005341880 M 0 ,14423069 M m
s
1,800 = [1,33] m ; m = 2,043181419
LajuRx 3 k 3 Na 2 S 2 O3 3m HCl n
LajuRx 4 k 4 Na 2 S 2 O3 m
4 HCl
n
0 ,005341880 M 0 ,144230769 M m
s
0,002289377 M 0 ,096153846 M m
s
2,333333 = [1,50] m ; m = 2,089693647
LajuRx 4 k 4 Na 2 S 2 O3 m
4 HCl
n
LajuRx 5 k 5 Na 2 S 2 O3 5m HCl n
0,002289377 M 0,096153846 M m
s
0,000298614 M 0,048076923M m
s
7,6666667 = [2] m ; m = 2,938599455
LajuRx 5 k 5 Na 2 S 2 O3 5m HCl n
LajuRx 6 k 6 Na 2 S 2 O3 6m HCl n
0,000298614 M 0,048076923 M m
s
0 ,000102291 M 0 ,024038462 M m
s
2,9192546584 = [2] m ; m = 1,545600068
Dari perbandingan ketiga orde tersebut disimpulkan orde = 2
M2 = 0,096154 M
LajuRx
M
0 ,096154 M
= 0,003205 M det1
waktu 30C 43 Det
LajuRx
M
0 ,096154 M
= 0,003846 M det1
waktu 25C 55 Det
LajuRx
M
0,096154 M
= 0,004808 M det1
waktu 20C 68 Det
LajuRx
M
0 ,96154 M
= 0,009615 M det1
waktu10C 140 Det
LajuRx
M
0,96154 M
= 0,019231 M det1
waktu 5C 183 Det
IX. PEMBAHASAN
Setelah melakukan percobaan ini diperoleh m = 2 maka reaksi dapat
dikatakan berorde dua terhadap larutan Na2S2O3.
Dari percobaan ini diperoleh pengaruh dari konsentrasi terhadap
kecepatan reaksi yaitu semakin kecil konsentrasi maka laju reaksi semakin kecil
pula, dan sebaliknya semakin besar konsentrasi maka laju reaksi semakin besar
pula. Selain itu dari percobaan ini diperoleh pengaruh suhu terhadap laju reaksi
yaitu semakin rendah suhunya maka laju reaksi semakin lambat, dan sebaliknya
semakin tinggi suhu maka laju reaksi akan semakin cepat pula.
Bila dilihat dari hasil percobaan pada data pengamatan nampak
masih terdapat kesalahan dalam percobaan ini, kesalahan ini mungkin terjadi
akibat kurang telitinya dalam mengamati endapan yang terjadi sehingga terjadi
kesalahan dalam waktu. Seharusnya diperoleh waktu yang relatif terhadap
konsentrasi dan suhu.
Menghitung nilai y dalam hal ini Ln K :
Y = 2522,696 – 10,8837 x
Ln K1 = 2522,696 – ( 10,8837 x 0,003300330 ) = 2522,734
Ln K2 = 2522,696 – ( 10,8837 x 0,003355705 ) = 2522,735
Ln K3 = 2522,696 – ( 10,8837 x 0,003412969 ) = 2522,735
Ln K4 = 2522,696 – ( 10,8837 x 0,003472222 ) = 2522,736
Ln K5 = 2522,696 – ( 10,8837 x 0,003533569 ) = 2522,736
Ln K6 = 2522,696 – ( 10,8837 x 0,003597122 ) = 2522,737
XI. KESIMPULAN
Setelah melakukan perobaan ini maka kami dapat menyimpulkan bahwa :
Nilai Orde reaksi = 2
Konsentrasi semakin kecil maka laju reaksi semakin kecil pula
Suhu semakin rendah maka kecepatan reaksi pun semakin lambat