Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAHASISWA PKPA DI DINAS KESEHATAN BANYUMAS

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


Periode April 2018

NAMA: FIRRIZQI ADAM NIM: I4C017026

1. Sebutkan secara umum pengolaan perbekalan Farmasi?


DRUG MANAGEMENT CYCLE

PERENCANAAN

MONITORING &
EVALUASI PENGADAAN

PENCATATAN & PENERIMAAN


PELAPORAN

PENYIMPANAN
PENGHAPUSAN

PENGENDALIAN DISTRIBUSI

Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian pemusnahan/penghapusan, pencatatan dan pelaporan,
monitoring dan evaluasi.
1. Perencanaan
Perencanaan obat dan perbekalan kesehatan merupakan awal yang amat menentukan dalam
perencanaan obat. Tujuan perencanaan obat dan perbekalan kesehatan yaitu untuk menetapkan
jenis serta jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan dasar termasuk obat program kesehatan yang telah ditetapkan.
Proses perencanaan obat dan perbekalan kesehatan melalui beberapa tahap sebagai
berikut:
1) Tahap Perencanaan Kebutuhan Obat Pengadaan obat diawali dengan perencanaan kebutuhan
dimana kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Tahap Pemilihan Obat Pemilihan obat berdasarkan pada Obat Generik terutama yang
tercantum dalam Daftar Obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) dan Daftar Obat
Essensial Nasional (DOEN) yang masih berlaku dengan patokan harga sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan tentang Daftar Harga Obat untuk Obat Pelayanan
Kesehatan Dasar (PKD) dan Obat Program Kesehatan.
Fungsi pemilihan obat adalah untuk menentukan apakah obat benarbenar diperlukan
sesuai dengan pola penyakit yang ada.
b. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat
Kompilasi pemakaian obat berfungsi untuk mengetahui pemakaian setiap bulan dari
masing-masing jenis obat di Unit Pelayanan Kesehatan/ Puskesmas selama setahun, serta
untuk menentukan stok optimum (stok kerja ditambah stok pengaman = stok optimum).
Data pemakaian obat di puskesmas diperoleh dari LPLPO dan Pola Penyakit (LB 1).
Informasi yang didapat dari kompilasi pemakaian obat adalah:
1) Jumlah pemakaian tiap jenis obat pada masing-masing Unit Pelayanan Kesehatan/
Puskesmas.
2) Persentase pemakaian tiap jenis obat terhadap total pemakaian setahun seluruh Unit
Pelayanan Kesehatan/ Puskesmas.
3) Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis obat untuk tingkat Kabupaten/ Kota.
4) Pola penyakit yang ada.
c. Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat
Menentukan kebutuhan obat merupakan salah satu pekerjaan kefarmasian yang
harus dilakukan oleh Apoteker di Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota. Dengan koordinasi
dan proses perencanaan untuk pengadaan obat secara terpadu (termasuk obat program),
maka diharapkan obat yang direncanakan dapat tepat jenis, jumlah dan waktu serta mutu
yang terjamin. Untuk menentukan kebutuhan obat dilakukan pendekatan perhitungan
melalui metoda konsumsi dan atau morbiditas.
d. Tahap Proyeksi
Kebutuhan Obat Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Menetapkan rancangan stok akhir periode yang akan datang.
2. Menghitung rancangan pengadaan obat periode tahun yang akan datang.
3. Menghitung rancangan anggaran untuk total kebutuhan obat, dengan dengan
cara:
a. Melakukan analisis ABC – VEN
b. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan dengan
anggaran yang tersedia.
c. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan berdasarkan
data 10 penyakit terbesar.
4. Pengalokasian kebutuhan obat persumber anggaran, dengan melakukan
kegiatan:
a) Menetapkan kebutuhan anggaran untuk masing-masing obat persumber
anggaran.
b) Menghitung persentase belanja untuk masing-masing obat terhadap sumber
anggaran.
c) Menghitung persentase anggaran masing-masing obat terhadap total
anggaran dari semua sumber.
e. Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan Obat Dengan melaksanakan penyesuaian
perencanaan obat dengan jumlah dana yang tersedia, maka informasi yang didapat
adalah jumlah rencana pengadaan, skala prioritas masing-masing jenis obat dan jumlah
kemasan untuk rencana pengadaan obat tahun yang akan datang.
Beberapa metoda untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran pengadaan obat:
a. Analisa ABC
b. Analisa VEN
2) .Tahap Koordinasi Lintas Program
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD)
dibiayai melalui berbagai sumber anggaran. Oleh karena itu koordinasi dan keterpaduan
perencanaan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan mutlak diperlukan, sehingga
pembentukan Tim Perencanaan Obat Terpadu adalah merupakan suatu kebutuhan dalam
rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana obat melalui koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi antar instansi yang terkait dengan perencanaan obat di setiap
Kabupaten/ Kota.
2. Pengadaan

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan merupakan proses untuk penyediaan obat
yang dibutuhkan di Unit Pelayanan Kesehatan. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/ Kota sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Instansi Pemerintah dan Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

3. Penyimpanan
Kegiatan Penyimpanan Kegiatan penyimpanan obat meliputi:
1. Penyiapan sarana penyimpanan
2. Pengaturan tata ruang
3. Penyusunan obat
4. Pengamatan mutu obat
4. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi obat di Kabupaten/ Kota terdiri dari :
1. Kegiatan distribusi rutin yang mencakup distribusi untuk kebutuhan pelayanan umum di unit
pelayanan kesehatan
2. Kegiatan distribusi khusus yang mencakup distribusi obat untuk :
a. Programkesehatan
b. Kejadian Luar Biasa (KLB)
c. Bencana (alam dan sosial)

5. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan data obat di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota merupakan
rangkaian kegiatan dalam rangka penatausahaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan yang
diterima, disimpan, didistribusikan maupun yang digunakan di Puskesmas dan unit pelayanan
kesehatan lainnya.
Pencatatan dan pelaporan terdiri dari:
1. Kartu stok dan kartu stok induk
2. LPLPO dan SBBK
3. Buku penerimaan
4. Buku pengeluaran

6. Monitoring dan evaluasi


Monitoring dalam pengertian manajemen memiliki pengertian yang lebih luas, karena istilah
yang digunakan adalah mengawasi dan bukan melihat, ini bukan dilakukan secara kebetulan.
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan suatu kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang
diamati. Hasil evaluasi dari hasil monitoring dapat langsung dibahas dengan yang bersangkutan
sehingga yang bersangkutan dapat mengetahui kondisinya.
2. Struktur organisasi Dinas Kesehatan Banyumas, dan UPKF Banyumas?
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

KEPALA DINAS KESEHATAN


SADIYANTO, SKM., M.Kes.

NIP. 19621011 198402 1 001

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT


Drs. SAPTADI PRASETYO, M.Si

NIP. 19610622 199102 1 001

SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

TRI BYAR WIJAYANTI, SKM SETYOWATI, SE Ahmad Soesanto, SKM

NIP. 19670911 199002 2 001 NIP. 19650518 199009 2 001 NIP. 19630609 198503 1 010

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT BIDANG PENCEGAHAN & PENGENDALIAN BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BIDANGSUMBER DAYA KESEHATAN
AGUS NUGROHO,S.IP, M.Kes PENYAKIT
dr. ANY PRATIWI, M.Kes DWI MULYANTO. S,Pd M.Kes
dr. Setia Rini, M.M
NIP. 19671028 198803 1 006 NIP. 19680201 200212 2 004 NIP. 19610830 198801 2 002 NIP. 19700426 199203 1 005

SEKSI KESEHATAN SEKSI SURVEILANS SEKSI PELAYANAN KESEHATAN SEKSI FARMASI, MAKANAN,
KELUARGA & GIZI IMUNISASI DAN KB PRIMER DAN TRADISIONAL MINUMAN & PERBEKALAN
dr. CATUR YUNI MULIATSIH, MM KESEHATAN
HENNY SUTIKNO, S.SiT, M.Kes Dr. ARIF SUGIONO ANDINA PADMANINGRUM, S.Si. Apt
aaaPTR
NIP. 19710513 199103 2 005 NIP. 19831206 201001 1 015 NIP. 19700122 199402 1 002 NIP. 19760525 2003 12 2 004

SEKSI PROMOSI & SEKSI PENGENDALIAN SEKSI PELAYANAN SEKSI SARANA PRASANA &
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENYAKIT KESEHATAN RUJUKAN ALAT KESEHATAN
NUR HADI KURNIAWATI. ST, M.Si ARIF BURHANUDIN. SKM. MPH dr. NOVITA SABJAN RUATNO, SKM, MM

NIP. 19700122 199402 1 002 NIP. 19710905 199403 1 003 NIP. 19730111 200604 2 006 NIP. 19691214 199501 1 001

SEKSI KES. LINGKUNGAN, KES. SEKSI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN SEKSI PENINGKATAN MUTU SEKSI SDM KESEHATAN &
PENYAKIT TIDAK MENULAR, KESEHATAN
KERJA & OLAHRAGA JIWA & PENYALAHGUNAAN NAPZA & PEMBIAYAAN KESEHATAN SISTEM INFORMASI
IMAM SUBAGYO. ST, M.Si Heni Sulistiowati, SKM, MPH ARI PURWOKO WU.SKM,
Jansun, S.Kep
MPH
NIP. 19701022 199303 1 004 NIP. 19720305 199203 1 003 NIP. 19711003 199503 2 003 NIP. 19720613 199703 1 003

UNIT PELAKSANA TEKNIS UNIT PELAKSANA TEKNIS


Uraikan Kegiatan Yang bekaitan
No Nama Seksi Nama Bidang Tugas pokok dan Fungsi
kefarmasian
Menyiapkan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, Menyiapkan Bahan Fasilitas,sosialisasi,
Bidang
Seksi kesehatan Keluarga bimbingan teknis dan supervisi, serta bimbingan teknis di bidang kesehatan
1 Kesehatan
Dan Gizi pemantauan, evaulasi dan pelaporan di keluarga dan gizi masyarakat serta
Masyarakat
bidang kesehatan keluarga dan gizi keluarga berencana.
masyarakat
perumusan dan pelaksanan kebijakan menyelengaraan dan pemantauan upaya
operasional, bimbingan teknis dan pencegahan penyakit menular melalui
Seksi surveilans dan
2 supervisi, sertapemantauan, evaluasi dan kegiatan imunisasi bayi, balita, anak
imunisasi
pelaporan di bidang surveilans, sekolah, wanita usia subur dan calon
imunisasi dan bencana jemaah haji
Menyelenggaraan kegiatan pengendaliaan
penyakit malaria, demam berdarah, PMS
menyiapkan perumusan dan dan Hiv-AIDs, TB paru, Kusta, flu
pelaksanaan kebijakan operasional, burung, ISPA, Diare, deteksi dini
Seksi pencegahan dan
bimbingan teknis dan supervisi serta Hepatitis, Leptospira dan penyakit
3 Pengendalian Penyakit Bidang pemantauan, evaluasi dan pelaporan di menular lainnya
Menular Pencegahan dan bidang pencegahan dan pengendalian
Pengendalian mengendalikan penggunaan insektisida
penyakit menular
Penyakit dalam rangka pengendalian vektor
penyakit menular

melaksanakan upaya preventif


menyiapkan perumusan dan penyalhgunaan Napza melalui
Seksi Pencegahan dan pelaksanaan kebijakan operasional, penyuluhan screening penyalahgunaan
Pengendalian Penyakit bimbingan teknis dan supervisi, serta Napza
4 Tidak Menular Kesehatan pemantauan,evaluasi dan pelaporan di
Jiwa dan Penyalahgunaan bidang pencegahan dan pengendalian melaksanakan pemantauan kegiatan
NAPZA penyakit tidak menular, kesehatan jiawa pencegahan penyakit tidak menular,
dan penyalahgunaan NAPZA. kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan
NAPZA
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan primer dan tradisonal guuna Menyelenggarakan izin UMOT, UKOT,
Seksi Pelayanan Kesehatan meningkatkan upaya pelayanan dan Menyelengarakan pemantauan
5
Primer dan Tradisional kesehatan perorangan pada fasilitas pelaksanaan kegiatan pelayanan
pelayanan kesehatan primer dan kesehatan primer dan tradisional
tradisonal.
Bidang
menyiapkan perumusan dan Menyelenggarakan penerbitan izin rumah
Pelayanan
pelaksanaan kebijakan operasional, sakit kelas C dan D dan Fasilitas
6 Kesehatan
bimbingan teknis dan supervisi, pelayanan kesehatan tingkat Daerah
Seksi Pelayanan Kesehatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di Kabupaten
Rujukan bidan pelayaann rujukan
Menyelenggarakan pemantauan
pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan rujukan
Menyiapkan Bahan Perumusan kebijakan
di bidang farmasi, makanan, minuman
dan perbekalan kesehatan.
Menyiapkan Bahan Fasilitas,sosialisasi,
bimbingan teknis di bidang teknis yang
Menyiapkan perumusan dan berkaitan dengan farmasi, makanan,
pelaksanaan kebijakan operasional, minuman dan perbekalan kesehatan.
seksi Farmasi Makanan
Bidang Sumber bimbingan teknis dan supervisi, Menyelenggarakan bimbingan teknis dan
7 Minuman dan Perbekalan
Daya Kesehatan sertapemantauan, evaluasi dan supervisi di bidang farmasi, makanan,
Kesehatan
pelaporan di bidang farmasi, makanan, minuman, dan perbekalan kesehatan.
minuman dan perbekalan kesehatan Melaksanakan pengawasan post market
produk makanan minuman industri rumah
tangga.
menyelenggarakan Perencanaan dan
pengadaan obat, reagen, dan perbekalan
kesehatan lingkungan.
menyelenggarakan penerbitan izin apotek
dan toko obat, menyelenggarakan
penerbitan izin produksi makanan dan
minuman pada industri rumah tangga,
menyelenggarakan penerbitan
rekomendasi izin pedagang besar Farmasi
(PBF) dan Produksi kosmetika.

Menyelenggarakan Penerbitan
rekomendasi izin sertifikasi halal di
bidang pangan industri rumah tangga.
Menyelenggarakan pemantauan
pelaksanaan kegiatan farmasi, makanan,
minuman dan perbekalan kesehatan.

Menyiapkan Penyelenggaraan evaulasi


dan pelaporan berkaitan dengan kegiatan
kefarmasian makanan minuman dan
perbekalan kesehatan.

menyelenggarakan perencanaan dan


pengadaan sarana prasarana dan alat
kesehatan
menyiapkan perumusan dan memfasilitasi pelaksanaan kalibrasi alat
pelaksanaan kebijakan operasional kesehatan
Seksi sarana dan Prasarana Bidang Sumber bimbingan teknis dan supervisi,
8 menyelenggarakan penerbitan izin toko
Alat kesehatan Daya Kesehatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang sarana dan prasarana dan alat alat kesehatan dan optikal, dan izin
kesehatan penyalur alat kesehatan
menyelenggarakan penerbitan sertifikat
produksi alat kesehatan klas I dan
perbekalan kesehatan rumah tangga kelas
I tertentu perusahaan rumah tangga
Seksi Sumber Daya Bidang Sumber Menyiapkan perumusan dan Menyelenggarakan penerbitan izin
9
Manusia Kesehatan dan Daya Kesehatan pelaksanaan kebijakan operasional, praktek dan izin tenaga kesehatan
Sistem Informasi bimbingan teknis dan supervii, serta menyelenggarakan pembinaan lembaga
pemantauan, evaluasi dan pelaopran di pendidikan kesehatan dan organisasi
bidang sumber daya manusia kesehatan profesi
dan sistem informasi termasuk melaksanakan penyusunan profil dan
pembinaan lembaga pendidikan media kesehatan
kesehatan dan organisasi profesi
menyelenggarakan penelitian dan
pengembangan di bidang kesehatan
STRUKTUR ORGANISASI UPKF

Kepala
Drs. Soni Arsono, Apt, M.Kes

Kasubag TU
Warso

Urusan Farmasi Obat


Urusan Umum/Rumah Urusan Alat Kesehatan Urusan Keamanan
Urusan Keuangan
Tangga 1. Tarso Ob at Program 1. Eko Prasetyo
Tarso Destiawan 2. Suripto
2. Budi Haryanto
3. Leny Andayani,
1. Samidi
Amd, Far
2. Ahmad
4. Ahmad
3. Sadam
5. Sunarso
4. Sunarto
3. Perizinan apa saja yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Banyumas?
Pelayanan perizinan bidang kesehatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Perizinan sarana atau lembaga (Perlu dilakukan visitasi dalam menerbitkan perijinan), contohnya
: Apotek, Klinik, Rumah Sakit, PIRT, Optik, DAMIU, PIRT, Toko Obat, Tukang Gigi, dll
Kecuali yang mendapatkan rekomendasi dari DinKes Kab/Kota UMOT, UKOT, IKOT, PBF,
PBF cabang, PAK, PAK cabang, UMOT dll.

b. Perizinan perorangan (Tidak perlu dilakukan visitasi dalam menerbitkan perijinan), contohnya :
SIPA, SIP Dokter (Dokter Umum, Dokter Gigi, Dokter Spesialis) SIK Analisis, PKP, dll.
5. Prinsip-prinsip CDOB?
Memastikan mutu sepanjang distribusi mulai dari obat di buat di industrI farmasi sehingga
menghasilkan suatu produk yang telah tergistrasi dan memiliki no izin edar, yang kemudian akan
didistribusikan kepada fasilitas pelayanan farmasi (Rumah Sakit, Apotek, Puskesmas, dan toko obat)
hingga obat sampai di tangan konsumen dan terjamin keamanannya
 Personalia: kompeten, bertanggung jawab, profesional
 Sistem jaga mutu : Sumber pengadaan, Kondisi penyimpanan, Hindari kontaminasi
 Dokumentasi: SOP yang jelas, Pencatatan (mudah telusur), Pelaporan, Inspeksi diri

Anda mungkin juga menyukai