PERENCANAAN
MONITORING &
EVALUASI PENGADAAN
PENYIMPANAN
PENGHAPUSAN
PENGENDALIAN DISTRIBUSI
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian pemusnahan/penghapusan, pencatatan dan pelaporan,
monitoring dan evaluasi.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan waktu pengadaan pengadaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan hasil kegiatan
pemilihan, agar terjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu serta efisien.
Ada 3 (tiga) metode perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, yaitu:
a) Pola penyakit: perencanaan didasarkan pada penyebaran penyakit, wabah, atau penyakit
paling banyak diderita di daerah itu. Dapat juga mencari informasi tentang 10 besar penyakit
yang paling sering diderita masyarakat.
b) Pola konsumsi: jumlah sediaan farmasi yang pemakaiannya berdasarkan data pemakaian yang
digunakan pasien secara rutin, biasanya dilakukan pada penggunaan obat dan cara
pemakaiannya stabil. Didasarkan atas analisis konsumsi tahun sebelumnya.
c) Kombinasi antara pola konsumsi dan pola penyakit.
2. Pengadaan
Menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan Farmasi harus melalui
jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Teknis pengadaan merupakan kegiatan
yang berkesinambungan yang dimulai dari pengkajian seleksi obat, penentuan jumlah yang
dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode teknis pengadaan,
pemilihan waktu pengadaan, pemilihan pemasok yang baik, penentuan spesifikasi kontrak,
pemantauan proses pengadaan dan pembayaran. Teknik pengadaan merupakan penentu utama dari
ketersediaan obat dan total biaya kesehatan. Pemesanan dilakukan dengan menggunakan Surat
Pesanan (SP) untuk setiap supplier.
3. Penerimaan
Kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan
kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan. Penerimaan adalah
kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam kontrak/pesanan. Penerimaan merupakan kegiatan verifikasi
penerimaan/penolakan, dokumentasi dan penyerahan yang dilakukan dengan menggunakan
"checklist" yang sudah disiapkan untuk masing-masing jenis produk yang berisi, antara lain
kebenaran jumlah kemasan, kebenaran kondisi kemasan seperti yang disyaratkan, kebenaran jumlah
satuan dalam tiap kemasan, kebenaran jenis produk yang diterima, tidak terlihat tanda-tanda
kerusakan, kebenaran identitas produk, penerapan penandaan yang jelas pada label, bungkus dan
brosur, tidak terlihat kelainan warna, bentuk, kerusakan pada isi produk, dan jangka waktu
kadaluwarsa yang memadai.
4. Penyimpanan
a) Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal pengecualian atau
darurat di mana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya
kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru. Wadah sekurang-
kurangnya memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
b) Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin
keamanan dan stabilitasnya.
c) Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi Obat
serta disusun secara alfabetis.
d) Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First
Out).
5. Pendistribusian
Pendistribusian adalah kegiatan menyalurkan atau menyerahkan sediaan farmasi, dan alat
kesehatan dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan pasien. Sistem distribusi yang
baik harus menjamin kesinambungan penyaluran atau penyerahan, mempertahankan mutu,
meminimalkan kehilangan, kerusakan dan kadaluarsa, menjaga ketelitian pencatatan, menggunakan
metode distribusi yang efisien, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku, dan menggunakan sistem informasi manajemen.
6. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai
kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan
pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan,
kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian pesanan. Pengendalian persediaan
dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-
kurangnya memuat nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan
sisa persediaan.
7. Penghapusan dan Pemusnahan
Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan.
Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan
oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat selain
narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain
yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara
pemusnahan.
Tujuan penghapusan sediaan farmasi adalah sebagai berikut :
a. Penghapusan merupakan bentuk pertanggung jawaban petugas terhadap sediaan farmasi/ obat-
obatan yang diurusinya, yang sudah ditetapkan untuk dihapuskan/ dimusnahkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Menghindarkan pembiayaan (biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan dan lain-lain) atau
barang yang sudah tidak layak untuk dipelihara
c. Menjaga keselamatan dan terhindar dari pengotoran lingkungan
8. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stok),
penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan internal merupakan pelaporan
yang digunakan untuk kebutuhan manajemen Apotek, meliputi keuangan, barang dan laporan
lainnya. Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan meliputi pelaporan narkotika dan psikotropika.
9. Monitoring dan evaluasi
Monitoring evaluasi merupakan tahapan untuk mengamati dan menilai keberhasilan atau
kesesuaian pelaksanaan Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik disuatu pelayanan kefarmasian.
Untuk evaluasi mutu proses pengeloaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, dapat diukur dengan
indicator kepuasan dan keselamatan pasien/pelanggan/pemangku kepentingan (stake holders),
dimensi waktu (time delivery), standar prosedur operasional serta keberhasilan pengendalian
perbekalan kesehatan dan sediaan farmasi.
2. Struktur organisasi Dinas Kesehatan Banyumas, dan UPKF Banyumas?
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS
SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN
NIP. 19670911 199002 2 001 NIP. 19650518 199009 2 001 NIP. 19630609 198503 1 010
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT BIDANG PENCEGAHAN & PENGENDALIAN BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BIDANGSUMBER DAYA KESEHATAN
AGUS NUGROHO,S.IP, M.Kes PENYAKIT
dr. ANY PRATIWI, M.Kes DWI MULYANTO. S,Pd M.Kes
dr. Setia Rini, M.M
NIP. 19671028 198803 1 006 NIP. 19680201 200212 2 004 NIP. 19610830 198801 2 002 NIP. 19700426 199203 1 005
SEKSI KESEHATAN SEKSI SURVEILANS SEKSI PELAYANAN KESEHATAN SEKSI FARMASI, MAKANAN,
KELUARGA & GIZI IMUNISASI DAN KB PRIMER DAN TRADISIONAL MINUMAN & PERBEKALAN
dr. CATUR YUNI MULIATSIH, MM KESEHATAN
HENNY SUTIKNO, S.SiT, M.Kes Dr. ARIF SUGIONO ANDINA PADMANINGRUM, S.Si. Apt
aaaPTR
NIP. 19710513 199103 2 005 NIP. 19831206 201001 1 015 NIP. 19700122 199402 1 002 NIP. 19760525 2003 12 2 004
SEKSI PROMOSI & SEKSI PENGENDALIAN SEKSI PELAYANAN SEKSI SARANA PRASANA &
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENYAKIT KESEHATAN RUJUKAN ALAT KESEHATAN
NUR HADI KURNIAWATI. ST, M.Si ARIF BURHANUDIN. SKM. MPH dr. NOVITA SABJAN RUATNO, SKM, MM
NIP. 19700122 199402 1 002 NIP. 19710905 199403 1 003 NIP. 19730111 200604 2 006 NIP. 19691214 199501 1 001
SEKSI KES. LINGKUNGAN, KES. SEKSI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN SEKSI PENINGKATAN MUTU SEKSI SDM KESEHATAN &
PENYAKIT TIDAK MENULAR, KESEHATAN
KERJA & OLAHRAGA JIWA & PENYALAHGUNAAN NAPZA & PEMBIAYAAN KESEHATAN SISTEM INFORMASI
IMAM SUBAGYO. ST, M.Si Heni Sulistiowati, SKM, MPH ARI PURWOKO WU.SKM,
Jansun, S.Kep
MPH
NIP. 19701022 199303 1 004 NIP. 19720305 199203 1 003 NIP. 19711003 199503 2 003 NIP. 19720613 199703 1 003
Menyelenggarakan Penerbitan
rekomendasi izin sertifikasi halal di
bidang pangan industri rumah tangga.
Menyelenggarakan pemantauan
pelaksanaan kegiatan farmasi, makanan,
minuman dan perbekalan kesehatan.
Kepala
Drs. Soni Arsono, Apt, M
Kasubag TU
Samidi