Anda di halaman 1dari 2

Cidera kepala ringan adalah keadaan dimana struktur lapisan otak dari lapisan kulit kepala tulang

tengkorak, durameter, pembuluh darah serta otaknya mengalami cidera baik yang trauma tertutup
maupun trauma tembus. Cidera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan
utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Di
samping penanganan di lokasi kejadian dan selama transportasi korban ke rumah sakit, penilaian dan
tindakan awal di ruang gawat darurat sangat menentukan penatalaksanaan dan prognonis
selanjutnya. Cidera kepala dibagi menjadi tiga yaitu cidera kepala ringan, sedang dan berat. Cidera
kepala ringan adalah trauma kepala dengan skala Glasgow Coma Scale 15 (sadar penuh) tidak ada
kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala dapat terjadi abrasi, lacerasi, haematoma
kepala dan tidak ada kriteria cidera sedang dan berat. Sedangkan cidera berat adalah keadaan
dimana struktur lapisan otak mengalami cidera berkaitan dengan edema, hyperemia, hipoksia
dimana pasien tidak dapat mengikuti perintah, coma (GSC < 8) dan tidak dapat membuka mata.

DEFINISI CIDERA KEPALA

Cedera kepala adalah serangkaian kejadian patofisiologik yang terjadi setelah trauma
kepala ,yang dapat melibatkan kulit kepala ,tulang dan jaringan otak atau kombinasinya
(Standar Pelayanan Medis ,RS Dr.Sardjito) Cedera kepala merupakan salah satu penyebab
kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi
akibat kecelakaan lalu lintas .(Mansjoer Arif ,dkk ,2000)

A. Gejala

Merasa lemah, lesu, lelah, hilang keseimbangan, perubahan tekanan darah atau normal
perubahan frekuensi jantung, perubahan tingkah laku atau kepribadian, inkontenensia
kandung kemih / khusus mengalami gangguan fungsi, mual, muntah, dan mengalami
perubahan selera makan / minum, kehilangan kesadaran, amnesia, vertigo, syncope, tinnitus,
kehilangan pendengaran, perubahan penglihatan, gangguan pengecapan, sakit kepala dengan
intensitas dan lokasi yang berbeda, trauma baru karena kecelakaan konfusi, sukar bicara, dan
kelemahan pada salah satu sisi tubuh.

B. Tanda

Cidera kepala berat mempunyai tanda yang variabel yaitu: Perubahan kesadaran Depresi
Latergi Muntah (mungkin proyektif) Ataksia atau cara berjalan tidak Tetap Gangguan
menelan Perubahan kesadaran sampai koma Cidera orthopedic Kehilangan tonus otot
Perubahan status mental Cemas Perubahan pupil Mudah tersinggung Kehilangan
penginderaan Delirium Kejang Kehilangan sensasi sebagian tubuh Agitasi Wajah menyeringi
Bingung Respon menarik pada rangsang Perubahan pola nafas Nyeri yang hebat Nafas bunyi
rochi Gelisah Fraktur atau dislokasi Gangguan rentang gerak Gangguan penglihatan
Gangguan dalam regulasi suhu tubuh Gangguan kognitif Afasia motoris atau sensoris Bicara
tanpa arti disartria anomia
KESIMPULAN

Cidera kepala adalah keadaan dimana struktur lapisan otak dari lapisan kulit kepala tulang
tengkorak, durameter, pembuluh darah serta otaknya mengalami cidera baik yang trauma
tertutup maupun trauma tembus.
Cidera kepala dibagi menjadi tiga yaitu cidera kepala ringan, sedang dan berat.
Cidera kepala ringan adalah trauma kepala dengan skala Glasgow Coma Scale 15 (sadar
penuh) tidak ada kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala dapat terjadi
abrasi, lacerasi, haematoma kepala dan tidak ada kriteria cidera sedang dan berat.
Sedangkan cidera berat adalah keadaan dimana struktur lapisan otak mengalami cidera
berkaitan dengan edema, hyperemia, hipoksia dimana pasien tidak dapat mengikuti perintah,
coma (GSC < 8) dan tidak dapat membuka mata.

DAFTAR PUSTAKA

- Arief, M, Suprohaitta, Wahyu, J.K, Wiewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2.
Media Aesculapius FKUI : Jakarta.
- Mc. Closkey, Joanne C. PHD, RN, FAAN, Bu Lechec Gloria, M, PhD, FAAN 2007.
Diagnosa Keperawatan NOC-NIC INC : St. Louis
- Saani, Syaiful. 2007. Cedera Kepala Pediatrik Berat Pertimbangan Khusus.
- Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medika
- Barbara C. Long. 1996. Perawatan Medikal Bedah, IAPK, Pajajaran, Bandung.
- Elizabeth J. Corwin, 1996, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta.
- Hudak & Gallo, 1994, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta.
- Meg Gulanik, 1994, Nursing Care Plans, Mosby, New York.
- Swear Ingen, 1996, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai