Anda di halaman 1dari 15

Pert.

6 (01/4/19)

PROSPECTIVE ANALYSIS: FORECASTING


Diajukan untuk memenuhi Resume Tugas Kelompok Mata Kuliah Analisis &
Penilaian Bisnis
Dosen Pengampu: Agung Juliarto, Ph.D., Ak, CA

Disusun oleh:
Kelompok 6
Wulan Indri Widiar 12030117420068
Zainal Abidin 12030741120103

KORPORAT 38 PAGI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
STRUKTUR FORECAST KESELURUHAN
Cara yang terbaik untuk meramal kinerja masa depan adalah melakukannya secara
komprehensif, yaitu membuat tidak hanya forecast laba, tetapi juga peramalan arus kas dan neraca.
Pendekatan forecasting komprehensif berguna bahkan pada kasus dimana seseorang berfokus pada
satu aspek kinerja saja. Pendekatan komprehensif memberikan petunjuk untuk melawan asumsi
implisit yang tidak realistis.
Dalam beberapa konteks, manajer atau analyst tertarik untuk berfokus pada forecast arus
kas, tidak pada laba per saham (earning per share). Namun, forecast arus kas sebenarnya
merupakan praktik mendasar dalam forecast akuntansi, termasuk penjualan, laba, aset, dan
kewajiban. Secara prinsip sangat mudah untuk memindahkan secara langsung forecast arus kas,
seperti arus kas masuk dari customer, arus kas keluar ke pemasok dan karyawan. Hal ini
merupakan cara termudah untuk dilakukan.

1.1 Kerangka Praktik Forecasting


Pendekatan praktik yang paling banyak untuk membuat forecasting laporan keuangan
adalah dengan berfokus pada laporan keuangan ringkas. Beberapa alasan untuk rekomendasi ini
adalah :
 Pendekatan tersebut menggunakan asumsi yang sangat sedikit mengenai kondisi masa
depan perusahaan, sehingga analis dapat berfikir lebih banyak tentang asumsi kas secara
lebih hati-hati.
 Forecasting yang terperinci cenderung membosankan, dan analis tidak mempunyai dasar
asumsi yang baik yang dibutuhkan untuk membuat forecast.
 Laporan keuangan ringkas dibutuhkan untuk analisis dan pengambilan keputusan.
Sehingga lebih banyak digunakan pendekatan ini untuk membuat forecast.
Dalam chapter 5 telah dijelaskan mengenai perumusan dekomposisi ROE dalam rangka
untuk menganalisis secara terpisah konsekuensi pada profitabilitas manajemen operasi, investasi
non operasi, dan keputusan pembiayaan. Untuk membuat informasi yang diperoleh menjadi
berguna melalui dekomposisi ROE, forecast juga harus mengikuti proses yang sama, membuat
forecast operasi terlebih dahulu, kemudian investasi non operasi, dan terakhir pembiayaan.
1.1.1 Item Operasi
Untuk membuat forecast operasi dari laporan laba rugi ringkas, satu yang dibutuhkan
adalah dimulai dengan membuat asumsi mengenai penjualan di periode selanjutnya. Di luar asumsi
tentang margin NOPAT, semua dibutuhkan untuk membuat laporan laba rugi periode ini. Untuk
membuat forecast neraca ringkas di akhir periode, kita dapat membuat asumsi tambahan sebagai
berikut :
 Rasio modal kerja operasi (operating working capital) terhadap penjualan untuk
mengestimasi level modal kerja yang dibutuhkan untuk mendukung penjualan.
 Rasio aset operasi tidak lancar bersih terhadap penjualan untuk menghitung perkiraan level
aset operasi tidak lancar bersih.

2
1.1.2 Item Investasi Non Operasi
Forecasting untuk bagian investasi dari laporan laba rugi ringkas dan neraca membutuhkan
asumsi mengenai 2 hal sebagai berikut :
 Rasio aset investasi terhadap penjualan untuk menghitung perkiraan level aset operasi tidak
lancar bersih.
 ROI aset.
1.1.3 Item Pembiayaan
Untuk membuat forecast bagian pembiayaan dari laporan laba rugi dan neraca, dibutuhkan
asumsi berikut :
 Rasio hutang terhadap modal untuk mengestimasi level hutang dan ekuitas yang
dibutuhkan untuk membiayaai jumlah estimasi aset di neraca.
 Tingkat bunga rata-rata (setelah pajak) yang perusahaan akan bayar atas hutangnya.

1.2 Informasi untuk forecasting


Ada 3 tahap analisis sebelum melakukan analisis prospektif, yaitu analisis strategi,
akuntansi, dan keuangan yang dapat menginformasikan keputusan yang dibuat analis mengenai
prediksi kinerja, terutama pada jangka pendek dan menengah. Forecasting dapat dilihat sebagai
kebalikan dari analisis keuangan. Analisis keuangan ingin mengetahui hubungan historis antara
kinerja keuangan perusahaan dan faktor ekonomi yang diidentifikasi pada analisis strategi dan
akuntansi. Sebaliknya, forecasting ingin melihat bagaimana dampak dari perubahan yang
diantisipasi dalam faktor ekonomi yang relevan pada kinerja perusahaan dan posisi keuangan di
masa yang akan datang.

Tahap 1 : Mempredikasi Perubahan Faktor Lingkungan Dan Faktor Spesifik Perusahaan


Tahap pertama dari forecasting adalah menilai bagaimana lingkungan ekonomi
perusahaan, seperti kondisi makroekonomi dan daya saing industri, dapat berubah di masa yang
akan datang, dan bagaimana cara perusahaan merespon perubahan tersebut. Dalam contoh H&M,
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
 Dari analisis makroekonomi : bagaimana situasi ekonomi dalam segment geografis H&M
dapat berkembang?
 Dari analisis strategi bisnis dan industri : apakah pertumbuhan yang lambat di industri
apparel dapat memotivasi kompetisi harga antar pelaku bisnis? Apakah pengakuan merk
H&M dan strategi iklan yang kuat dapat membantu perusahaan untuk menjaga loyalitas
customer dan menghindari kompetisi harga?
 Dari analisis akuntansi : apakah ada aspek dari akuntansi H&M yang mengindikasikan laba
dan aset di periode lalu tidak disajikan? Atau beban dan kewajiban yang tidak disajikan?
Jika ada, apa dampaknya terhadap laporan akuntansi di masa yang akan datang?
Tahap 2 : Menilai Hubungan Antara Faktor Pada Tahap 1 Dengan Kinerja Keuangan
Setelah mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dari faktor ekonomi dan bagaimana
faktor ini diprediksi dapat berubah di masa yang akan datang, tahap berikutnya adalah proses

3
forecasting untuk menilai bagaimana perubahan ekonomi di masa yang akan datang ditranslasikan
kedalam trend kinerja keuangan.
Tahap 3 : Forecast Laporan Keuangan Ringkas
Berdasarkan hasil outcome di tahap 1 dan 2, langkah selanjutnya dapat membuat forecast
pada item di laporan keuangan ringkas. Untuk kasus H&M, kunci utama dalam membuat forecast
adalah memprediksi kemampuan perusahaan mempertahankan margin superior, perputaran dan
pertumbuhan penjualan di tingkat yang sama pada kondisi ekspansi jaringan, kompetisi, penurunan
kondisi ekonomi, naiknya harga input, atau penurunan kinerja yang disebabkan oleh ekspansi.
Forecast kinerja investasi non-operasi dan struktur pembiayaan bergantung pada informasi strategi
bisnis.

PERILAKU KINERJA : SEBUAH TITIK AWAL


Penjelasan kerangka forecast di atas berasumsi bahwa informasi cukup tersedia, atau telah
didapatkan dari tahapan sebelumnya pada proses analisis bisnis, untuk memberikan detail
informasi yang digunakan dalam forecast. Namun, seringkali informasi tertentu sulit atau tidak
tersedia, terutama ketika membuat forecast jangka panjang. Sehingga, setiap forecast mmepunyai
setidaknya satu “benchmark” titik awal yang mengasumsikan bagaimana perilaku rasio-rasio
tertentu dapat diprediksi tanpa ada informasi yang detail. Titik awal yang rasional untuk membuat
forecast angka akuntansi didasarkan pada bukti sebagai berikut :
 Perilaku Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan cenderung “mean-reverting” (berbanding terbalik). Perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan di atas atau di bawah rata-rata pertumbuhan industri
cenderung kembali ke level normal (secara historis ada di kisaran 6 sampai 9 persen untuk
perusahaan Eropa). Gambar berikut menunjukkan pertumbuhan penjualan untuk
perusahaan Eropa dari kurun waktu tahun 1992 hingga 2011.

Dalam gambar tersebut terlihat penurunan tngkat pertumbuhan penjualan karena


kejenuhan permintaan dan kompetisi dalam industri. Sehingga, perusahaan yang saat ini
tumbuh dengan cepat, tidak realistis untuk meramalkan kemungkinan pertumbuhan
penjualan yang tinggi. Tentu saja, seberapa cepatnya pertumbuhan perusahaan berbalik ke
rata-rata industri tergantung pada karakteristik industri itu sendiri dan posisi kompetitif
yang dimiliki oleh perusahaan.

4
 Perilaku Laba
Laba cenderung mengikuti proses yang dapat diperkirakan oleh pola acak (random walk)
atau pola acak menyimpang (random walk with drift). Sehingga gambaran laba tahun
sebelumnya merupakan titik awal yang baik dalam mempertimbangkan potensi laba masa
depan. Dampak dari bukti ini adalah, dalam permulaan untuk melihat kemungkinan laba
di masa depan, angka yang berguna adalah laba tahun sebelumnya. Rata-rata laba pada
beberapa periode sebelumnya tidak berguna. Karena, prediksi laba final akan selalu sangat
berbeda dari benchmark pola acak.
 Perilaku ROE
Mengingat bahwa laba tahun sebelumnya berfungsi sebagai tolok ukur yang berguna dalam
memprediksi laba sebelumnya, hal yang sama juga berlaku untuk tingkat kembalian
investasi, seperti ROE. Alasannya, pertama, walaupun rata-rata level laba perusahaan
cenderung tetap, tidak mungkin memiliki level ROE yang tidak biasa. Perusahaan dengan
ROE yang terlalu tinggi atau rendah cenderung mengalami kenaikan laba atau penurunan
laba. Kedua, perusahaan dengan ROE yang lebih tinggi cenderung melakukan ekspansi
investasi lebih cepat dari lainnya, yang menyebabkan komponen ROE naik.
 Perilaku Komponen ROE
Perilaku tingkat ROE dapat dianalisis lebih jauh dengan melihat perilaku komponen utama.
ROE didapatkan dari persamaan berikut :
ROE = ROBA + (ROBA – Interest rate after tax) x Financial leverage
ROE = (margin NOPAT x operating asset turnover) x (operating asset / business asset) +
ROIA x (Investment Asset/Business Asset) + Spread x financial leverage.
Sehingga, komponen utama ROE adalah : margin NOPAT, turnover aset operasi, return on
investment asset, spread, dan leverage keuangan. Sebagai simpulan, margin laba, seperti
ROE, cenderung digerakkan oleh kompetisi yang normal dari waktu ke waktu. Apa yang
membentuk menjadi normal tergantung dari teknologi yang digunakan oleh industri dan
strategi yang diterapkan perusahaan. Dalam ekuilibrium yang sepenuhnya kompetitif,
margin laba diharuskan tetap tinggi untuk perusahaan yang beroperasi pada tingkat
turnover yang rendah.

2.1 ASUMSI FORECASTING


Dalam sesi ini, kita menerapkan kerangka forecast yang telah dijelaskan sebelumnya untuk
kasus H&M. Tahap pertama, membuat asumsi terlebih dahulu.

2.1.1 Latar Belakang : Pertumbuhan Makro ekonomi dan Industri


Pada pertengahan pertama tahun 2012, ekonomi Eropa mengalami penurunan, yang diikuti
oleh krisis global, penurunan asosiasi ekonomi. Beberapa negara Eropa mulai mengalami
kesulitan membayar hutangnya yang besar. Pengurangan anggaran negara yag signifikan
mengurangi pendapatan diskresionari konsumen. Gambar berikut berisi tingkat ekonomi
realisasi dan prediksi H&M dan industri Eropa.

5
2.1.2 Pertumbuhan Penjualan
Titik awal yang baik untuk membuat forecast pertumbuhan penjualan jangka pendek
adalah dengan melihat sudut pandang manajemen. Manajemen memberikan informasi di
bagian laporan manajemen dari laporan tahunan,laporan interim, siaran pers, atau
konferensi analis. Tugas analis adalah membalas asumsi yang mendasari harapan
manajemen, menggunakan informasi tentang ekonomi makro, industri, dan faktor spesifik
perusahaan.
2.1.3 Margin NOPAT
Pada 2011, margin NOPAT Hennes & Mauritz turun menjadi 15,0 persen, setelah naik dari
16,9 persen menjadi 18,1 persen pada 2010. Faktor ekonomi berikut ini berkontribusi pada
perubahan dalam margin H&M:
 Harga input. Pada tahun 2009 pemasok kapas memangkas kapasitas untuk
mengatasi penurunan ekonomi. Pengurangan kapasitas ini menyebabkan kenaikan
harga kapas ketika permintaan produsen pakaian untuk kapas pulih pada tahun 2010
dan 2011.
 Penurunan persediaan. Penurunan persediaan pada Januari 2012 berdampak pada
penurunan laba sebesar 0,3 persen atau 0,3 persen setelah pajak.
 Biaya Selling, General,dan Adinistrasi (SG&A). Banyakya biaya SG&A akan
menyebabkan perubahan di rasio SG&A terhadap penjualan.
 Dampak bersih dari penghematan biaya SG&A dan Margin Investasi.
Penurunan porsi laba NOPAT berkontribusi pada penghematan biaya SG&A.

6
2.1.4 Modal Kerja Terhadap Penjualan
Modal kerja Hennes & Mauritz terdiri dari komponen-komponen berikut: (1) kas operasi,
(2) piutang dagang, (3) persediaan, (4) hutang usaha, dan (5) aset dan kewajiban lancar
lainnya. Pada tahun 2011, piutang hari dan hutang harian masing-masing adalah 7,5 dan
34 hari. Rasio bervariasi secara marginal selama empat tahun sebelumnya dan nilai
perusahaan pada 2011 mendekati rata-rata lima tahun. Karena itu, tanpa informasi rinci,
dianggap masuk akal, jika pada periode forecasting, jumlah hari piutang dan hari hutang
tetap konstan pada 7 hari dan 34 hari.

2.1.5 Aset Tidak Lancar Terhadap Penjualan


Forecast aktiva operasional tidak lancar bersih terhadap penjualan terkait erat dengan
perkiraan yang dijelaskan di atas. Produktivitas toko H&M. Secara khusus, dengan asumsi
bahwa aset investasi operasi bersih tidak lancar per toko akan tetap konstan dalam beberapa
tahun mendatang, produktivitas toko (penjualan per toko) dan bersih tidak lancar
beroperasi untuk penjualan akan mengikuti tren yang sama.
2.1.6 Struktur Modal
Antara 2008 dan 2011, rasio utang terhadap modal H&M berkisar antara 0,53 hingga 0,55.
Mengingat varians rendah dalam leverage dan tanpa informasi konkret yang manajemen
rencanakan untuk mengubah struktur modal perusahaan, diasumsikan rasio utang terhadap
modal akan menjadi 52,6 persen selama periode perkiraan. Pada 2011, suku bunga Hennes
& Mauritz rendah sekitar 2,3 persen, sebagai konsekuensi dari penurunan ekonomi. Karena
pada akhir 2011 kurva hasil curam, menunjukkan bahwa investor berharap bahwa suku
bunga pasar akan meningkat dalam medium, tingkat bunga setelah pajak H&M dibiarkan
meningkat secara bertahap dari 2,3 persen pada 2012 menjadi 3,5 persen pada 2017.

7
2.2 DARI ASUMSI KE FORECASTING
Analisis kinerja Hennes & Mauritz di Bab 5, dan diskusi sebelumnya tentang perilaku pasar
umum dan posisi strategis H&M, mengarah pada kesimpulan bahwa dalam jangka pendek dan
menengah, ada kemungkinan bahwa perusahaan dapat menentang kekuatan persaingan dan
setidaknya untuk sementara, ,mendapatkan laba abnormal yang besar. Tabel 6.10 menunjukkan
asumsi forecast untuk tahun 2012 hingga 2021.
Untuk menyederhanakan perhitungan ketika menerjemahkan rasio-rasio ini ke dalam nilai
moneter, kami memperlakukan semua rasio sebagai forecast aset akhir menjadi penjualan. Dengan
kata lain, kami secara implisit mengasumsikan bahwa semua investasi yang diperlukan dilakukan
segera setelah awal tahun fiskal. Kami telah memilih periode forecaast sepuluh tahun karena kami
percaya bahwa perusahaan harus mencapai kondisi kinerja yang stabil pada akhir periode sehingga
beberapa asumsi penyederhanaan tentang kinerja berikutnya cukup untuk memperkirakan nilai
perusahaan (dibahas lebih lanjut dalam Bab 8).
Analisis strategis kami menghasilkan ekspektasi pertumbuhan penjualan yang signifikan,
terutama karena ekspansi jaringan toko H&M dan tidak adanya dampak negatif nilai tukar. Seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 6.10, kami mengasumsikan bahwa penjualan akan meningkat pada
11,6 persen, yang jauh lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan 1,4 persen yang dicapai perusahaan
pada tahun 2011. Tingkat pertumbuhan ini mengarah ke tingkat penjualan yang diharapkan pada
tahun 2012 sebesar SEK122.725 juta, naik dari SEK109.999 juta pada tahun 2011 seperti yang
ditunjukkan Tabel 6.11. Asumsi bersama-sama menyebabkan proyeksi laba bersih SEK19.385 juta
pada tahun fiskal 2012 dibandingkan dengan laba bersih yang dilaporkan sebesar SEK15.821 juta
pada tahun 2011. Dalam membuat forecast jangka panjang, dalam hal ini untuk tahun ke 2 hingga
10, kami mengandalkan pada analisis kami tentang perusahaan dan prospeknya serta perilaku time-
series dari berbagai rasio kinerja yang dibahas sebelumnya. Mengingat asumsi kami tentang
peningkatan produktivitas toko, kami mengasumsikan bahwa H&M akan dapat sedikit
meningkatkan tingkat pertumbuhan penjualannya menjadi 14,1 persen di tahun 2 dan 3. Setelah
itu, pertumbuhan penjualan secara bertahap akan menurun ketika efek kompetisi semakin kuat.

8
Kami mengasumsikan pola peningkatan sedang dan kemudian menurun margin NOPAT
dari waktu ke waktu. Asumsi bahwa kenaikan NOPAT dalam jangka menengah adalah konsisten
dengan penilaian kami tentang dampak penurunan harga input dan penurunan harga persediaan.
Tren seri waktu yang diasumsikan untuk paruh kedua periode perkiraan konsisten dengan yang
didokumentasikan sebelumnya dalam bab untuk perusahaan dengan NOPAT awalnya tinggi.
Sementara Hennes & Mauritz jelas memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan atas para
pesaingnya, adalah bijaksana untuk mengasumsikan, mengingat sejarah perusahaan-perusahaan
Eropa, bahwa keuntungan ini akan menurun seiring waktu. Secara keseluruhan, kami
mengasumsikan bahwa margin NOPAT perusahaan mencapai puncaknya sebesar 18,1 persen pada
tahun 3 dan kemudian menurun hingga mencapai nilai 13 persen pada tahun 9.

2.2.1 Perkiraan Arus Kas


Setelah kami memforecast laporan laba rugi dan neraca, kami dapat memperoleh arus kas
untuk tahun 2012 hingga 2021. Perhatikan bahwa kami perlu memforecast neraca awal untuk
tahun 2022 untuk menghitung arus kas untuk tahun 2021. Untuk tujuan ilustrasi, kami
mengasumsikan bahwa semua pertumbuhan penjualan dan rasio neraca tetap sama pada tahun
2022 seperti pada tahun 2021. Berdasarkan ini, kami memproyeksikan neraca awal untuk tahun
2022 dan menghitung arus kas untuk tahun 2021. Arus kas bebas dari operasi sama dengan laba
operasi bersih setelah pajak (NOPAT) dikurangi kenaikan modal kerja bersih dan aset operasional
tidak lancar bersih. Arus kas ke ekuitas adalah arus kas ke modal dikurangi bunga setelah pajak
ditambah dengan peningkatan utang. Dua set arus kas yang diperkirakan ini disajikan pada Tabel
6.11. Seperti yang diperlihatkan tabel, arus kas bebas dari aset operasional meningkat dari
SEK14.597 juta menjadi SEK27.325 juta pada tahun 2021. Selain itu, perusahaan diharapkan

9
untuk meningkatkan arus kas bebas yang dihasilkannya kepada pemegang sahamnya dari
SEK15.987 juta pada 2012 menjadi SEK26.854 juta pada tahun 2021.

2.3 ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVTY ANALYSIS)


Salah satu pendekatan sistematis untuk analisis sensitivitas adalah dimulai dengan asumsi
utama yang mendasari serangkaian forecast dan kemudian memeriksa sensitivitas terhadap asumsi
ketidakpastian terbesar dalam situasi tertentu. Misalnya, jika perusahaan telah mengalami pola
variabel margin kotor di masa lalu, penting untuk membuat proyeksi menggunakan rentang
margin. Atau, jika perusahaan telah mengumumkan perubahan signifikan dalam strategi ekspansi,
asumsi pemanfaatan aset mungkin lebih tidak pasti. Dalam menentukan di mana menginvestasikan
waktu seseorang dalam melakukan analisis sensitivitas, oleh karena itu penting untuk
mempertimbangkan pola historis kinerja, perubahan kondisi industri, dan perubahan dalam strategi
kompetitif perusahaan.
Dalam kasus Hennes & Mauritz, dua kemungkinan alternatif untuk forecast dapat dengan
mudah dibayangkan. Perkiraan yang disajikan di atas mengharapkan bahwa penjualan H&M per
toko hanya akan sedikit meningkat selama tahun 2012 hingga 2014. Sisi positifnya H&M akan
membuat perusahaan meningkatkan produktivitas toko pada tingkat yang lebih tinggi. Sisi
negatifnya, penurunan yang diproyeksikan dalam biaya pengadaan H&M bisa berubah menjadi
terlalu optimis, meratakan peningkatan dalam margin NOPAT perusahaan.

2.3.1 Forecast Musiman dan Sementara


Sejauh ini kami telah memusatkan perhatian pada forecast tahunan. Namun, secara
tradisional untuk analis keamanan di AS dan peningkatan analis keamanan di Eropa, forecast
sangat banyak dilakukan setiap triwulan. Musiman adalah fenomena yang penting dalam perilaku
penjualan dan laba daripada yang bisa diduga. Hal ini hadir untuk lebih dari sekedar perusahaan
sektor ritel yang mendapat manfaat dari penjualan di hari liburan. Musiman juga merupakan hasil
dari fenomena yang berkaitan dengan cuaca (misalnya, untuk utilitas listrik dan gas, perusahaan
konstruksi, dan produsen sepeda motor), pola pengenalan produk baru (misalnya, untuk industri
otomotif), dan faktor lainnya. Analisis perilaku time-series laba untuk perusahaan AS
menunjukkan bahwa setidaknya beberapa musim hadir di hampir setiap industri utama.
Implikasi untuk forecast adalah bahwa seseorang tidak dapat fokus hanya pada kinerja
kuartal terakhir sebagai titik tolak. Faktanya, bukti menunjukkan bahwa, dalam memforecast laba,
jika seseorang harus memilih hanya seperempat kinerja sebagai titik awal, itu akan menjadi kuartal
yang sebanding pada tahun sebelumnya, bukan kuartal terbaru.
Model semacam itu tidak digunakan oleh banyak analis, karena analis memiliki akses ke
informasi yang jauh lebih banyak daripada yang dimiliki oleh model sederhana tersebut. Namun,
model ini berguna untuk membantu mereka yang tidak terbiasa dengan perilaku data laba untuk
memahami bagaimana cenderung berkembang melalui waktu.

10
Salah satu model proses laba yang cocok di berbagai industri adalah apa yang disebut
model Foster. Menggunakan Qt untuk menunjukkan pendapatan (atau EPS) untuk kuartal t, dan E
(Qt) sebagai nilai yang diharapkan, model Foster memprediksi bahwa:

Foster menunjukkan bahwa model dengan bentuk yang sama juga bekerja dengan baik
dengan data penjualan triwulanan. Bentuk model Foster menegaskan pentingnya musiman karena
menunjukkan bahwa titik awal untuk forecast kuartal t adalah laba empat kuartal lalu, Qt - 4. Hal
ini menyatakan bahwa, ketika dibatasi untuk menggunakan hanya data laba sebelumnya, wajar
perkiraan laba untuk kuartal t mencakup elemen-elemen berikut:

● Pendapatan kuartal yang sebanding pada tahun sebelumnya (Qt –4).


● Tren jangka panjang dalam peningkatan pendapatan triwulanan dari tahun ke tahun (d).
● Sebagian kecil dari peningkatan pendapatan triwulanan dari tahun ke tahun mengalami
paling baru (Qt - 1 - Qt - 5).

11
Tugas Question No. 1, 2, 3, 5, dan 6

1. GlaxoSmithKline adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia, dan dalam jangka
waktu yang lama di masa lalu, GlaxoSmithKline secara konsisten menghasilkan ROE yang
lebih tinggi daripada industri farmasi secara keseluruhan. Sebagai seorang analis farmasi,
faktor-faktor apa yang Anda anggap penting dalam membuat proyeksi ROE di masa depan
GlaxoSmith-Kline? Secara khusus, faktor-faktor apa yang akan membuat Anda mengharapkan
GlaxoSmithKline untuk terus menjadi pemain yang unggul di industrinya, dan faktor-faktor
apa yang akan mengarahkan Anda untuk mengharapkan kinerja GlaxoSmithKline di masa
depan untuk kembali ke industri secara keseluruhan?
2. Seorang analis mengklaim, “hal ini tidak senilai dengan waktu saya untuk mengembangkan
forecast terperinci tentang pertumbuhan penjualan, margin laba, dan sebagainya, untuk
membuat proyeksi laba. Saya bisa hampir akurat, hampir tanpa biaya, menggunakan random
walk model untuk memforecast laba. Apa itu random walk model? Apakah Anda setuju atau
tidak dengan analis strategi forecast? Jika ya mengapa, jika tidak mengapa ?
3. Manakah jenis bisnis berikut ini, yang Anda harapkan untuk menunjukkan tingkat musiman
yang tinggi dalam laba triwulanan? Jelaskan mengapa.
 Supermarket
 Perusahaan farmasi
 Perusahaan software
 Pabrik mobil
 Pengecer pakaian
5. Bagaimana peristiwa berikut ini (dilaporkan tahun ini) mempengaruhi perkiraan Anda tentang
masa depan laba bersih perusahaan?
 Penghapusan aset
 Merger atau akuisisi
 Penjualan divisi utama
 Dimulainya pembayaran dividen

6. Pertimbangkan dua model dari forecast laba berikut ini:

Et (EPS) adalah forecast yang diharapkan dari laba per saham, untuk tahun t+1 diberikan
informasi yang tersedia di t. Model 1 biasanya disebut random walk model untuk laba,
sedangkan Model 2 disebut model mean-reverting. Laba per saham untuk Telefo´nica untuk
periode 2000 hingga 2004 adalah sebagai berikut:
12
a. Apa yang akan menjadi forecast tahun ke 6 untuk earning per share setiap modelnya?
b. Laba aktual per share untuk Telefo´nica di tahun 6 adalah E 0,91. Dengan informasi ini,
apa ramalan tahun ke 7 untuk earning per share setiap modelnya? Mengapa kedua model
tersebut menghasilkan forecast yang sangat berbeda? Menurut Anda, mana yang akan lebih
menggambarkan pola earning per share ? Mengapa?

Jawaban
1. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap GlaxoSmithKlise terus menjadi Pelaku ROE tinggi:
a. Barriers to competition. GlaxoSmithKlise dapat menikmati ROE superior untuk
jangka waktu yang lama jika ia membangun penghalang masuk yang tinggi seperti
paten, skala ekonomi yang timbul dari investasi besar dalam R&D, dan nama merek
yang kuat karena iklan atau kinerja masa lalu.
b. Artifact of accounting methods. Kecenderungan ROE tinggi mungkin murni artefak
dari metode akuntansi. Di GlaxoSmithKlise, aset ekonomi utama seperti nilai tak
berwujud penelitian (dan pengembangan) tidak dicatat di neraca dan karena itu
dikeluarkan dari penyebut ROE.
Faktor-faktor yang menyebabkan GlaxoSmithKlise kembali ke industri berarti:
a. The economics of competition. Keuntungan yang sangat tinggi menarik persaingan.
Meningkatnya persaingan dapat menurunkan ROE tinggi GlaxoSmithKlise.
b. Increase of investment base. Perusahaan dengan ROE yang lebih tinggi memperluas
basis ekuitas mereka lebih cepat daripada yang lain, yang menyebabkan penyebut
ROE meningkat. Tentu saja, jika perusahaan dapat memperoleh laba dari investasi
baru yang cocok dengan pengembalian yang lama, maka tingkat ROE akan
dipertahankan.
2. Kami tidak setuju dengan analis. Menurut random walk model, forecast untuk tahun t +1
adalah jumlah yang diamati untuk tahun t. Random walk model hanya menjelaskan perilaku
rata-rata perusahaan. Random walk model mungkin tidak berlaku untuk perusahaan-
perusahaan yang hambatan untuk kompetisi dan melindungi margin untuk waktu yang lama.
Seni analisis keuangan pernyataan membutuhkan mengetahui tidak hanya apa pola "normal"
tetapi juga bagaimana mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang tidak akan mengikuti
norma. Ini hanya dapat dilakukan jika analis melakukan analisis strategi.
3. Untuk menunjukkan tingkat musiman yang tinggi dalam pendapatan triwulanan adalah tipe
bisnis Produsen mobil dan pengecer pakaian sektor ritel yang mendapatkan keuntungan dari
penjualan liburan. Musiman juga dipengaruhi hasil dari fenomena terkait cuaca (mis., Untuk
utilitas listrik dan gas, perusahaan konstruksi, dan produsen sepeda motor), pola pengenalan
produk baru (mis., Untuk industri ponsel), dan faktor lainnya. Analisis perilaku time-series

13
pendapatan untuk perusahaan AS menunjukkan bahwa setidaknya beberapa musim hadir di
hampir setiap industry besar.
5. Perkiraan tentang masa depan laba bersih perusahaan
 Penghapusan aset (Asset write down): manajer perusahaan memiliki untuk dihapuskan
(misalnya, penghapusan persediaan) dapat mengungkap informasi baru tentang kelayakan
persediaan atau permintaan untuk produk yang diproduksi oleh pabrik yang ada. Jika
demikian, keputusan manajemen untuk menghapus akan tidak mempengaruhi ekspektasi
masa depan laba bersih perusahaan.
 Merger atau akuisisi: Cara akuisisi dibiayai dan metode akuntansi yang digunakan untuk
mencatat transaksi akan mempengaruhi perkiraan laba bersih di masa depan. Lebih lanjut,
penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang merjer memiliki peningkatan yang
signifikan dalam return arus kas operasi dan laba bersih setelah merger, yang dihasilkan
dari peningkatan produktivitas aset. Perbaikan ini sangat kuat untuk transaksi yang
melibatkan perusahaan dalam bisnis yang tumpang tindih. Merger atau akuisisi dengan
bisnis terkait akan mempengaruhi ekspektasi laba bersih di masa depan secara positif.
 Penjualan divisi utama: Jika motif penjualan divisi utama adalah berkonsentrasi pada
aktivitas utama perusahaan, penjualan akan meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan laba
bersih perusahaan di masa depan. Jika divisi yang dijual terkait dengan bisnis utama
perusahaan, efek dari transaksi ini tidak jelas.
 Dimulainya pembayaran dividen: Dividen inisiasi mungkin bermakna ketika (1) manajer
memiliki informasi yang lebih baik dibanding investor tentang laba masa depan perusahaan
dan (2) manajer menggunakan informasi itu untuk memulai pembayaran dividen.
Pemayaran dividen tunai tahun ini dapat dianggap sebagai perkiraan manajemen untuk
peningkatan laba di masa depan. Dimulainya pembayaran dividen dengan mengirimkan
sinyal yang baik kepada para peserta pasar modal.
6. Perkiraan tahun ke-6 berdasarkan masing masing model
1) Model 1 (Random walk Model) = 0,58 Euro (sama dengan tahun sebelumnya)
2) Model 2 (Mean-reverting Model) = 0,19 Euro (Rata rata 5 tahun sebelumnya)
Laba per saham aktual untuk Telefo´nica di tahun 6 adalah 0,91 Euro. Dengan informasi ini,
apa yang akan menjadi tahun 7 perkiraan untuk pendapatan per saham untuk setiap model?
Mengapa prakiraan yang sangat berbeda? mana yang akan lebih menggambarkan pola
pendapatan per saham? Mengapa?
1) Model 1 (Random walk Model) = 0,91 Euro
2) Model 2 (Mean- Reverting Model) = 0,25 Euro (Rata rata dari tahun 2- tahun 6)
Model 1 menggambarkan pola laba per saham lebih baik daripada Model 2. Model 1 adalah
model random walk model yang menggunakan laba per saham tahun sekarang sebagai tolok
ukur, sedangkan Model 2 menggunakan rata-rata laba per saham lima tahun sebelumnya
sebagai tolok ukur. Penelitian menunjukkan bahwa, untuk perusahaan biasa, informasi
penjualan yang berusia lebih dari satu tahun hanya berguna sejauh memberikan kontribusi

14
terhadap tren tahunan rata-rata. Tingkat rata-rata penjualan selama lima tahun sebelumnya
tidak membantu dalam memperkirakan EPS di masa depan

15

Anda mungkin juga menyukai