Disusun Oleh
Monica Liberty
20180430028
Prodi Farmasi
Falkutas Kedokteran
2019
Alkena
Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus fungsi
alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C)
Rumus umum alkena = CnH2n
Ø Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada
konsentrasi 3 34 %)
Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan titik didih
bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel titik didih dan massa
jenis alkana berikut ini.
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit
larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π.
Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut gugus
fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar
ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai
dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan α) dengan atom
atau gugus tertentu. Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena
juga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah
oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk
karbonmonooksida dan uap air.
Pemberian nama untuk senyawa-senyawa alkena berdasarkan sistem IUPAC mirip pemberian
nama pada alkana. Rantai utama alkena merupakan rantai dengan jumlah atom C terpanjang
yang melewati gugus ikatan rangkap dan atom C yang mengandung ikatan rangkap
ditunjukan dengan nomor. Ikatan rangkap yang dinomori diusahakan memperoleh nomor
serendah mungkin. Pemberian nama pada alkena yaitu mengganti akhiran ana pada alkana
dengan akhiran ena dengan jumlah atom C sama dengan alkana. Pemberian nama untuk
alkena bercabang seperti pemberian nama pada alkana.
ETENA C2H4
PROPENA C3H6
BUTENA C4H8
PENTENA C5H10
HEKSENA C6H12
HEPTENA C7H14
OKTENA C8H16
NONENA C9H18
DEKENA C10H20
Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (-
C≡C-). Memiliki sifat yang sama dengan alkena namun lebih reaktif.
Rumus Alkuna CnH2n-2.
1) Sifat-sifat Umum :
Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik
didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Alkuna sangat sukar larut dalam air
tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama
seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena.
Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
· Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
· Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna
ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
· Reaksi alkuna dengan hidrogen
· Polimerisasi alkuna
Sistem IUPAC
1. Pemberian nama pada alkuna menyerupai tata nama elkana yakni mengganti akhiran
ana pada alkana terkait dengan akhiran una.
2. Rantai atom karbon terpanjang adalah rantai atom karbon yang mengandung ikatan
ganda tiga
3. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai yang memungkinkan ikatan ganda tiga
mempunyai nomor serendah mungkin.
4. Pada penulisan nama, atom C yang mengandung atom ikatan ganda tiga ditunjukan
dengan nomor.
ETUNA C2H2
PROPUNA C3H4
BUTUNA C4H6
PENTUNA C5H8
HEKSUNA C6H10
HEPTUNA C7H12
OKTUNA C8H14
NONUNA C9H16
DEKUNA C10H18
DAFTAR PUSTAKA
Kisrohanti, Adi Asih. 2016. Makalah Kimia Organik Alkena dan Alkuna.
https://www.academia.edu/37047961/MAKALAH_KIMIA_ORGANIK_ALKENA_DAN_A
LKUNA_Disusun_oleh. diakses tanggal 2 April 2019 [Internet]
Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik jilid 1. Jakarta : Aksara Baru.
Kaenan, dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Hart, Harold, dkk. 2003. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Fesenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S.1991. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta :
Erlangga.