Praktikan.
1 Ilmu
Ukur
Tanah
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 2
Ilmu
1.2 Maksud dan Tujuan
Ukur
Pratikum Ilmu Ukur Tanah dimaksudkan sebagai aplikasi
Tanalapangan dari
h kuliah seperti
teori-teori dasar Ilmu Ukur Tanah yang didapatkan di bangku
poligon, azimuth matahari, profil, detail situasi dan proses penggambaran peta.
Tujuan yang ingin dicapai dari Pratikum Ilmu Ukur Tanah adalah agar
mengetahui serta memahami dengan baik bagaimana tahapan :
a. Perhitungan poligon dan pengolahan data.
b. Perhitungan azimuth matahari dan pengolahan data.
c. Perhitungan profil dan pengolahan data.
d. Perhitungan detail situasi dan pengolahan data.
e. Penggambaran peta.
4 Ilmu
Ukur
Tanah
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 5
Δh = k × (BA- BB)
Vizier
Cermin Nivo Fokus Diafragma
Lensa Lensa
Objektif Okuler
Penghalus Gerak
Nivo
Horizontal Kotak
Lingkar Horizontal
Kiap
Lavelling Plate
Ilmu
Suatu alat ukur sipat datar dapat dikatakan dalam kondisi baik dan dapat
Ukur
digunakan dalam Perhitungan, apabila :
Tana
1. Gelembung nivo kotaknya tepat berada di tengah lingkaran
h pada busur
nivo kotak (berkoinsidensi), maka:
a. Garis bidik harus benar-benar sejajar dengan garis jurusan bidang
nivo. Garis bidik adalah garis yang menghubungkan antara fokus
lensa okuler dengan fokus lensa objektif.
b. Sumbu I (tegak) harus sejajar dengan garis gaya berat.
c. Garis jurusan nivo harus tegak lurus sumbu tegak.
2. Benang diafragma mendatar harus tegak lurus sumbu tegak.
Garis mendatar pada prinsipnya merupakan garis bidik teropong yang
diletakkan mendatar. Dengan garis bidik tersebut akan didapat bacaan rambu yang
ada di depan Waterpass.
Perhitungan sipat datar mempunyai prinsip seperti yang terlihat pada
gambar diatas. Beda tinggi dapat dihitung dari selisih nilai tinggi alat dengan nilai
benang tengah.
∆h = k × (TA – BT)
Ilmu
Jarak Optis
Ukur
Tana
h
Benang Atas
Benang Tengah
B Benang Bawah
TA
A ∆ℎ
2.2.2 Cara Penentuan Beda Tinggi dengan Alat Sipat Datar Ilmu
1. Menempatkan alat di atas salah satu titik yang Ukur
akan ditentukan
Tana
tingginya. h
BT
TA
B
A
∆ℎ
Ilmu
Ukur
Tana
BT MT h
B
∆ℎ
Ilmu
Ukur
MT1 Tana
MT2
h
B
∆ℎ
Ilmu
Sumbu
Ukur Nivo
Indeks
Tana
h
Sumbu II
Z
Y
x
Sumbu I
Ilmu
Ukur
Tana
h
3. Theodolite TM20E
Tingkat ketelitian dari Theodolit eini dapat dibaca sampai
ketelitian 20" melalui satu teropong. Apabila alat ini di utarakan
terlebih dahulu maka bacaaan horizontalnya adalah bacaaan Azimuth
geografis. Bayangan yang terlihat pada alat ini adalah tegak.
Ilmu
Ukur
Tana
h
Ilmu
Ukur
Tana
h
Ilmu
Ukur
Vizier
Fokus objek TanaPenghalus
h gerak
vertikal
Pengunci gerak
horizontal Lensa okuler
Nivo
Kiap kotak
Base plate
b. Berdasarkan ketelitiannya
1. Theodolite dengan ketelitian rendah (low precision), dengan
pembagian skala terendah 1'-10'. Contoh: Wild T-0, Sokkisha 60,
dan Zeisstheo-O80A.
2. Theodolite dengan ketelitian sedang (medium precision), dengan
pembagian skala terendah 1'-10". Contoh: Fennel FT-lA, Kern
DKMl-1, Wild T1, Wild T16 dan Kern K1-A, Zeiss theo-O10A.
3. Theodolite Teliti (high precision), dengan pembagian skala terkecil
antara1’-10'. Contoh: Kern DKM-2A, Nikon NT-3'.
4. Theodolite sangat teliti (highest precision), dengan skala terkecil
lebih dari1''. Contoh : Wild T-3, Kern DKM-3, Zeiss theo-002.
Ilmu (perhatikan
2. Ambil Theodolite dari kotak alat dengan hati-hati
Ukur
kedudukan alat dalam kotak agar tidak terjadi kesalahan dalam
Tana
meletakkan alat kotaknya kembali). h
3. Pasang alat pada tatakan statip dan kunci. Selanjutnya pasang
unting-unting pada alat. Longgarkan kunci sekrup penghubung
antara statip dan unting-unting dan atur kedudukan alat hingga
unting-unting tepat berada di tengah titik patok. Kemudian
kencangkan sekrup pengunci atau dapat juga dilakukan dengan
mengatur kedudukan kaki statip sedemikian rupa sehingga diperoleh
kedudukan tepat berada ditengah titik patok.
4. Jika alat dapat dilakukan sentring optis, pengaturannya dapat
dilakukan dengan cara :
a. Pasang alat pada dasar statip dan kuncilah dengan kuat.
b. Lepaskan kedudukan dua kaki dari tanah dan pegang kedua kaki
tersebut sedang kaki yang lain tertancap di tanah.
c. Atur kedudukan kedua statip yang dipegang tersebut sedemikian
rupa sehingga terlihat bayangan titik pengamatan masuk ke dalam
lingkaran kecil lensa optis. Lepaskan kedua kaki tersebut perlahan
sampai tertancap ke tanah dan kunci kaki statip.
d. Usahakan gelembung nivo masuk ke dalam lingkaran dengan
mengatur sekrup.
e. Lihat melalui teropong sentring optis kedudukan titik pengamatan
patok. Bila kedudukan bergeser, longgarkan sekrup penghubung
Theodolite dengan statip. Lalu geser kedudukan Theodolite
sampai titik patok di tengah lensa optis.
f. Atur gelembung nivo aldehide tepat berada di tengah lingkaran
dan putar kesegala arah. Jika gelembung tetap di tengah berarti
penyetelan selesai.
Gambar 2. 14 Statip
Sumber: (Engr Civil 17, 2015)
2. Rambu Ukur
Alat ini berbentuk mistar yang besar dengan satuan panjang terkecil
adalah cm, namun ada skala 0,5 cm. Satu bagian besarnya 10 cm dan
ditandai oleh dua bagian yang terpisah dengan panjangIlmu 5 cm. Dengan
Ukur
demikian, panjang terkecil yang terdapat pada rambu ukur adalah 1 cm.
Tana
h
3. Kompas
Berguna untuk menentukan arah utara geografis agar memudahkan
mencari nilai sudut azimuth yang pasti.
Gambar 2. 16 Kompas
Sumber: (Wikipedia)
Ilmu
3.1.2.3 Kesalahan karena Pengaruh Refraksi dan Kelengkungan
Ukur
Bumi
Tana
Apabila dilakukan Perhitungan sipat datar dari titik
h P ke Q (lihat
gambar), maka menurut definisi beda tinggi titik P dan Q adalah:
HPQ = t – m”
(m – m”) = k x D2/2R
Ilmu
Ukur
Tana
h
BAB IV Ilmu
Ukur
POLIGON
Tana
h
4.1 Maksud dan Tujuan
Perhitungan poligon dimaksudkan untuk mendapatkan dan merapatkan
titik ikat Perhitungan di lapangan dengan tujuan sebagai dasar untuk keperluan
pemetaan atau keperluan teknis lainnya.
α awal α akhir
27 Ilmu
Ukur
Tanah
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 28
Ilmu
Ukur
Tana
α h
c. Poligon Tertutup
Merupakan Poligon yang deretan titik-titiknya terikat kepada satu titik
tetap yang berfungsi sebagai titik awal sekaligus titik akhirnya (artinya
titik awal dan titik akhirnya sama). Hasil Perhitungan dapat dikontrol dan
dikoreksi kesalahannya.
1 2
α 3
A
4
5
Gambar 4. 3 Poligon Tertutup Sempurna
Sumber: (Universitas Riau, 2018)
Hij = ½ ( B + LB ±180)
Dimana:
+180˚, bila B > LB
-180˚, bila B < LB
Poligon Sempurna
fβ ≤ (1,5)’√𝑛
Dimana :
n = jumlah titik Perhitungan
Vβ = - fβ/n
Dimana :
n = jumlah titik Perhitungan
Pembagian harus merupakan bilangan bulat. Apabila pembagiannya
bersisa, maka sisa tersebut dibagikan ke sudut yang mempunyai sisi terpendek.
g. Hitung selisih absis (ΔX) dan selisih ordinat (ΔY) antara titik-titik
poligon
ΔXij= Σdij sin αij
ΔYij= Σdij cos αij
i. Toleransi Jarak
l. Koordinat Ilmu
Ukur
Untuk absis Tana
Xi = Xawal h
Xj = Xi + ΔXij’
Untuk ordinat
Yi = Yawal
Yj = Xi + ΔYij’
VΔh = -fΔh/n
Δh’ij= Δhij+ V Δh
r. Elevasi
Hj = Hi + 𝛥ℎ′𝑖𝑗
= 119.979 m
VXij= - dijΣΔX / Σd
VYij = - ΔYijΣΔY / Σd
= - 0.00163 m Ilmu
Ukur
VY P0-P1 = - dP0-P1 ΣΔY / Σd
Tana
= - 119.979 × 0.00271 / 647.2212 h
= - 0.00050 m
Salah Penutup Jarak Definitif
X = Xawal + ΔXij’
Y = Yawal + ΔYij’
U 0 0 0 1000.00000 1000.00000
180 180.00000 180 0 0 16.999360 0.00000 -16.99936 0.00000 -16.99936
P0 75 21 21 -1 75 21 20 75.35555556 1000.00000 983.00064
164.1661111 164.16611 164 9 58 119.9963216 32.74092 -115.44327 -0.00163 -0.00050 32.73928 -115.44378
P1 96 23 16 -1 96 23 15 96.3875 1032.73928 867.55686
80.55361111 80.55361 80 33 13 65.99999799 65.10501 10.83223 -0.00090 -0.00028 65.10411 10.83195
P2 221 17 39 -1 221 17 38 221.2938889 1097.84340 878.38882
121.8475 121.84750 121 50 51 72.9867116 61.99897 -38.51218 -0.00099 -0.00031 61.99797 -38.51249
P3 141 49 32 -2 141 49 30 141.825 1159.84137 839.87633
83.6725 83.67250 83 40 21 47.9913251 47.69897 5.28919 -0.00065 -0.00020 47.69832 5.28899
P4 88 35 36 -2 88 35 34 88.59277778 1207.53968 845.16532
-7.734722222 352.26528 352 15 55 71.99615673 -9.68973 71.34112 -0.00098 -0.00030 -9.69071 71.34082
P5 187 32 36 -1 187 32 35 187.5430556 1197.84898 916.50614
-0.191666667 359.80833 359 48 30 70.59892199 -0.23617 70.59853 -0.00096 -0.00030 -0.23713 70.59823
P6 89 0 9 -1 89 0 8 89.00222222 1197.61185 987.10437
-91.18944444 268.81056 268 48 38 197.6517481 -197.60916 -4.10290 -0.00269 -0.00083 -197.61185 -4.10373
P0 0 0 0 0 1000.00000 983.00064
897 177 189 -9 897 177 180
900.0025 900
Jumlah
900 2520 Jumlah 647.22118 0.00881 0.00271 -0.00881 -0.00271 0.00000 0.00000 OK OK
9 -5832000
Sumber: Data Perhitungan Kelompok 13
BAB V Ilmu
Ukur
PENGIKAT KEMUKA
Tana
h
5.1 Umum
Pengikatan kemuka adalah suatu metode Perhitungan data dari dua buah
titik di lapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di
lapangan tempat berdiri target (rambu ukur/benang) yang akan diketahui
koordinatnya dari titik tersebut. Garis antara kedua titik yang diketahui
koordinatnya dinamakan garis absis. Sudut dalam yang dibentuk absis terhadap
target di titik B dinamakan sudut beta. Sudut beta dan alfa diperoleh dari
lapangan.
Pada metode ini, Perhitungan yang dilakukan hanya Perhitungan sudut.
Bentuk yang digunakan metode ini adalah bentuk segitiga. Akibat dari sudut yang
diukur adalah sudut yang dihadapkan titik yang dicari, maka salah satu sisi
segitiga tersebut harus diketahui untuk menentukan bentuk dan besar segitiganya.
36 Ilmu
Ukur
Tanah
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 37
Diketahui:
A(XA,YA); B(XB,YB); βAP,βBP
Koordinat definitif titik P adalah harga rerata kedua hasil hitungan di atas :
𝑋 +𝑋
̅̅̅̅
𝑋𝑝 = 𝑃1 2 𝑃2
𝑌 +𝑌
̅̅̅̅
𝑌𝑝 = 𝑃1 2 𝑃2
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Tentukan target yang akan dilakukan Perhitungan pengingkat
kemuka.
2. Tentukan 2 buah titik referensi yang akan digunakan sebagai titik
dasar Perhitungan.
3. Setelah itu, lakukan pemasang Theodolite disuatu tempat yang
menghadap ke target yang dituju.
Ilmu
4. Hidupkan Theodolite lalu setting pada sudut 0°0’00”
Ukur
5. Setelah Theodolite sudah disentring, Pemegang Rambu ukur sudah
Tana
dapat menuju ke target dan menegakkan rambu ukur h
6. Lalu visier kan alat theodolite ke target dan gerakkan secara
vertikal membentuk sudut 90°00'00" .
7. Apabila sudah memenuhi syarat dari sudutnya, bacalah rambu ukur
yang terlihat dari lensa okuler.
8. Catatlah nilai dari batas tengah, batas atas, dan batas bawah dari
rambu ukur.
9. Setelah itu, gerakan secara vertikal ke bawah untuk melihat dasar
dari target dan catat lah sudut yang terbentuk dengan seri lengkap
saat melihat dasar target.
10. Lalu, gerakan secara vertikal ke atas untuk melihat ujung dari
target dan catat lah sudut yang terbentuk dengan seri lengkap saat
melihat ujung target.
11. Setelah mendapatkan data lalu lakukan pengolahan data sesuai
dengan teori dasar untuk menghitung tinggi dari target.
= √20.60162 + 27.42
= 34.28098 𝑚
dAC = √𝑐𝑜2 + 𝑜𝑎2
= √27.42 + 0,92757 2
= 2.4157 m
Koordinat B terhadap C
Xbc = X1 + dBC sin α BC
= 1000 + 34.28098 sin 53°03’40”
= 1027,4
Ybc = Y1 + dBC cos α BC
= 1000 + 34.28098 cos 53°03’40”
= 1020.6
Koordinat A terhadap B
Xab = Xbc + dAB sin αAB
BAB VI Ilmu
Ukur
PROFIL
Tana
h
6.1 Profil Memanjang
6.1.1 Dasar Teori
Maksud dan tujuan Perhitungan profil memanjang adalah untuk
menentukan ketinggian titik-titik sepanjang garis rencana proyek, sehingga
dapat digambarkan irisan tegak keadaan permukaan tanah sepanjang garis
rencana proyek tersebut. Jadi, profil adalah irisan tegak permukaan bumi.
Sedangkan maksud dan tujuan Perhitungan profil melintang adalah untuk
menentukan ketinggian titik-titik (profil permukaan tanah) sepanjang garis
lurus terhadap garis rencana proyek atausepanjang garis yang membagi sama
besar sudut antara dua sub garis rencana proyek yang berpotongan.
Untuk menggambarkan profil memanjang dari suatu rencana proyek
diperlukan ketingian dan jarak mendatar antara titik-titik tersebut. Ketinggian
dihitung dari beda tinggi titik-titik datumnya (titik referensi hitungan).
Sedangkan jarak mendatarnya diambil untuk setiap jarak-jarak tertentu,
kemudian direntang disepanjang garis rencana proyek.
Perhitungan profil memanjang dan melintang dilakukan pada proyek
Perhitungan untuk jalan raya, aluran irigasi, jaringan transmisi tegangan tinggi
dan lain-lain.
43 Ilmu
Ukur
Tanah
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 44
Ilmu
Karena waterpass selalu berada dalam keadaan mendatar (90˚),
Ukur
sehingga sin2V selalu bernilai satu, sehingga persamaan diatas berubah
Tana
menjadi: h
dij = 0,1 * (BA-BB)
Penentuan jarak optis ini dapat juga digunakan untuk mengotrol benar
atau tidaknnya benang diafrgama.
Δh = (TA-BT)/1000
HB = HA + ΔhAB
Ilmu
Pada pengambilan data di lapangan, dilaksanakan tahapan
Ukur
pelaksanaan berikut yang merupakan tahapan Perhitungan profil
Tana
memanjang dan melintang: h
a. Siapkan peralatan dan keperluan Perhitungan
b. Tentukan daerah yang akan diukur (orientasi medan)
c. Perhitungan profil memanjang
1. Tentukan titik-titik sepanjang garis rencana proyek dengan
jarak 10 m (misal titik A sampai G)
2. Dirikan alat diantara titik tersebut (missal : alat antara A-B, B-
C) lalu sentring alat
3. Baca benang diafragma rambu A kemudian putar alat dan baca
rambu B
4. Pembacaan diafragma juga dilakukan setiap kelipatan 2 meter
dan titik ekstrim, lakukan hal yang sama untuk semua slag
5. Perhitungan dilakukan pulang-pergi
6. Ukur tinggi alat
(1465 – 1522)
ΔhCL 0 = = −0.057 m
1000
2. Elevasi
HB = HA + Δh
2. Ilmu
Nolkan sudut horizontal ketitik berikutnya (titik B), putar alat
Ukur
sejauh 90˚ (sisi kanan) lakukan pembacaan benang diafragma
Tana
setiap kelipatan 2 meter dan titik ekstrim h
3. Putar alat sebesar 180˚ dari sisi kanan (hingga 270˚ dari titik
B), lakukan pembacaan benang diafragma setiap kelipatan 2
meter dan titik ekstrim
4. Lakukan hal yang sama untuk titik berikutnya
5. Apabila antara garis rencana proyek membentuk sudut, maka
profil untuk Perhitungan profil melintang sudut tersebut dibagi
dua
6. Ukur tinggi alat
BELAKANG MUKA
STA TITIK JARAK
TENGAH TENGAH
K 1590 10
J 1384 10
I 1600 0.13
H 1600 0
G 2181 0.62
F 2181 0
E 1575 0.14
D 1575 0
C 1425 1.29
B 1425 0
A 1525 3.5
STA 0 +000 CL 1465 1522 0
1 1562 5.7
K 1578 10
J 1350 10
I 1673 0.13
H 1673 0
G 2217 0.62
F 2217 0
E 1635 0.14
J 1315 10
I 1642 0.13
H 1642 0
G 2297 0.62
F 2297 0
E 1627 0.14
D 1627 0
C 1598 1.29
B 1598 0
A 1745 2.5
STA 0+020 CL 1347 1775 0
1 1815 2.5
J 1682 10
I 1658 0.13
H 1658 0
G 2365 0.62
F 2365 0
E 1672 0.14
D 1672 0
C 1640 1.29
B 1640 0
A 1823 3
STA 0+023 CL 1347 1834 0
1 1780 3
2 1655 10
M 1870 10
L 1708 10
K 1678 0.17
J 1678 0
I 2762 0.75
H 2762 0
G 2145 0.18
F 2145 0
E 1525 0.12
N 1643 10
M 1635 10
L 1591 0
K 1477 0.17
J 1477 0
I 2498 0.75
H 2498 0
G 1940 0.18
F 1940 0
E 1520 0.12
D 1520 0
C 1454 1.29
B 1454 0
A 1520 2.5
CL 0+060 CL 1462 1574 0
1 1555 2.5
2 1475 0
3 1475 0.1
4 1500 0
5 1500 1.2
6 1592 0
7 1592 0.14
8 1603 0
9 1603 0.1
O 1670 10
N 1665 10
M 1412 0.16
L 1412 0
K 2365 0.75
J 2365 0
I 1879 0.2
H 1879 0
G 1510 0.09
F 1510 0
E 1426 1.2
D 1426 0
C 1368 0.15
B 1368 0
A 1451 2.9
CL 0+070 CL 1488 1488 0
1 1525 2.9
2 1461 0
3 1461 0.1
4 1485 0
5 1485 1.2
6 1587 0
7 1587 0.13
8 2305 0
9 2305 0.5
10 1700 0
11 1700 0.18
N 1448 10
M 1465 10
L 1700 0
K 1605 0.17
J 1605 0
I 2413 0.75
H 2413 0
G 1617 0.13
F 1617 0
E 1498 1.2
N 1424 10
M 1422 10
L 1577 0
K 1525 0.2
J 1525 0
I 2318 0.9
H 2318 0
G 1498 0.23
F 1498 0
E 1390 1
D 1390 0
C 1364 0.09
B 1364 0
A 1428 2.8
CL 0+100 CL 1415 1432 0
1 1465 2.8
2 1371 0
3 1371 0.07
4 1407 0
5 1407 1.2
6 1400 0
7 1400 0.09
8 1574 0
9 1574 0.15
10 2079 0
11 2079 0.5
12 1528 0
13 1528 0.15
14 1545 0
15 1634 10
M 1099 10
L 1121 10
K 1583 0.2
J 1583 0
I 2408 0.9
H 2408 0
G 1545 0.2
F 1545 0
E 1402 1
D 1402 0
C 1378 0.09
B 1378 0
A 1498 2.8
CL 0+140 CL 1439 1501 0
1 1503 2.8
2 1489 0
3 1489 0.09
4 1510 0
5 1510 1.2
M 1119 10
L 1212 10
K 1570 0.2
J 1570 0
I 2358 0.9
H 2358 0
G 1584 0.2
F 1584 0
E 1438 1
D 1438 0
C 1402 0.09
B 1402 0
A 1498 2.8
CL 0+160 CL 1392 1479 0
1 1478 2.8
2 1423 0
3 1423 0.09
4 1447 0
5 1447 1.2
6 1437 0
7 1437 0.09
8 1500 0
9 1500 0.17
10 2128 0
11 2128 0.7
12 1586 0
13 1586 0.17
14 1689 0
15 2127 10
M 1030 10
L 1265 10
K 1645 0.2
J 1645 0
I 2370 0.9
M 1710 0.2
L 1710 0
K 2572 0.9
J 2572 0
I 1562 0.18
H 1562 0
G 1382 0.08
F 1382 0
E 1379 1
D 1379 0
C 1342 0.08
B 1342 0
A 1439 2.8
CL 0+200 CL 1538 1437 0
1 1465 2.8
2 1421 0
3 1421 0.09
4 1438 0
5 1438 1.2
O 3878 1.4
N 3200 0.3
M 2836 1
L 2575 1
K 1862 0.98
J 1612 0
I 1575 0.2
H 1575 0
G 1412 0.08
F 1412 0
E 1425 1
D 1425 0
C 1400 0.08
B 1400 0
A 1467 2.8
CL 0+220 CL 1495 1395 0
1 1446 2.8
2 1385 0
3 1385 0.09
4 1410 0
5 1410 1.2
6 1420 0
7 1420 0.09
8 1808 0
9 1808 0.5
10 2365 0
11 2365 0.7
12 1788 0
13 1788 0.09
14 1875 0
15 2168 10
D 1168 10
C 1223 10
B 1305 1.3
A 1492 2.8
STA 0+260 CL 1540 1525 0
1 1520 2.8
2 1478 0
3 1478 0.09
4 1535 0
5 1535 1
6 1610 10
O 1410 2
N 1625 0
M 1480 0.23
L 1480 0
K 2190 0.9
O 742 3
N 1412 0
M 1402 0.23
L 1402 0
K 2040 0.9
J 2040 0
I 1448 0.23
H 1448 0
G 1345 0.09
F 1345 0
E 1373 1
D 1373 0
C 1335 0.09
B 1335 0
A 1458 2.8
STA 0+300 CL 1809 1333 0
1 1447 2.8
2 1314 0
M 1334 1.3
L 1574 0
K 1552 0.23
J 1552 0
I 2170 0.8
H 2170 0
G 1554 0.23
F 1554 0
E 1570 1
D 1570 0
C 1542 0.09
B 1542 0
A 1635 3.2
STA 0+320 CL 1765 1624 0
1 1625 3.2
2 1365 0
3 1365 1.5
4 1446 0
5 1446 0.13
6 2043 0
7 2043 0.55
8 1445 0
9 1445 0.13
10 1500 0
11 1713 10
P 885 1
O 1165 0.9
N 1165 0
M 1363 0.23
L 1363 0
C 1345 1
B 1380 2
A 1526 3.65
STA 0+360 CL 1635 1500 0
1 1517 3.65
2 1342 0
3 1342 1.5
4 1502 0
5 1502 0.13
6 2086 0
7 2086 0.55
8 1490 0
9 1490 0.13
10 1555 0
11 1468 5
O 1596 10
N 1504 0
M 1445 0.23
L 1445 0
K 2075 0.8
J 2075 0
Ilmu
BELAKANG MUKA
STA TITIK JARAK
Ukur
TENGAH TENGAH Tana
I 1453 0.23
h
H 1453 0
G 1430 0.09
F 1430 0
E 1437 1
D 1437 0
C 1417 0.09
B 1417 0
A 1525 3.9
STA 0+380 CL 1572 1462 0
1 1471 3.9
2 1305 0
3 1305 1.5
4 1406 0
5 1406 0.13
6 2045 0
7 2045 0.55
8 1375 0
9 1375 0.13
10 1492 0
11 1500 10
P 1292 10
O 1255 10
N 1573 0
M 1445 0.23
L 1445 0
K 2072 0.8
J 2072 0
I 1453 0.23
H 1453 0
G 1425 0.09
F 1425 0
E 1419 1
C 1285 3.5
B 1310 3
A 1290 3.75
STA 0+400 CL 1587 1292 0
1 1312 3.75
2 1169 0
3 1169 1.5
4 1325 0
5 1325 0.13
6 1950 0
7 1950 0.55
8 1305 0
9 1305 0.13
10 1353 0
11 1285 1
P 1456 2.8
O 1261 1
N 1440 0
M 1430 0.23
L 1430 0
K 2094 0.9
J 2094 0
I 1445 0.23
H 1445 0
G 1462 0.13
F 1462 0
E 1500 1
D 1500 0
C 1486 0.13
B 1486 0
A 1648 3.775
STA 0+440 CL 1685 1665 0
1 1648 3.775
2 1511 0
P 1511 3
O 1288 0.9
N 1605 0
M 1585 0.23
L 1585 0
K 2262 0.9
J 2262 0
I 1595 0.23
H 1595 0
G 1518 0.13
F 1518 0
E 1540 1
D 1540 0
C 1513 0.13
B 1513 0
A 1628 3.675
STA 0+460 CL 1741 1626 0
1 1638 3.675
2 1500 0
3 1500 1.5
4 1635 0
5 1635 0.13
6 2217 0
7 2217 0.55
8 1703 0
9 1703 1
10 1723 0
(1465 – 1522)
ΔhCL 0 = = −0.057 m
1000
2. Elevasi
HB = HA + Δh
3. Jarak Komulatif
Arah Kanan
CL sebagai 0 dan arah ke kanan rumusnya
Jarak arah kanan = – (Jarak Sebelumnya yang dimulai dari
CL + Jarak Titik yang Diketahui)
(A) = – (CL + Jarak dari CL ke A)
= – (0 + 3.5 )
= – 3,5 m
Arah Kiri
CL sebagai 0 dan arah ke kiri rumusnya
Jarak arah kiri = (Jarak Sebelumnya yang dimulai dari CL
+ Jarak Titik yang Diketahui)
(1) = (CL + Jarak dari CL ke 1)
= (0 + 3.5 )
= 3,5 m
Gambar 6. 2 Kontur
Sumber : (Universitas Riau, 2018)
Ilmurapat
e. Daerah yang terjal (curam) akan mempunyai kontur yang
Ukur
f. Kontur tidak akan “masuk” bangunan atau rumah, tetapi mengikuti
Tana
tepi dari bangunan tersebut h
g. Kontur yang melewati sungai akan membentuk huruf “V” arah
pangkalnya, arah naik
h. Kontur yang melewati/memotong jalan yang turun akan membentuk
huruf “U” menghadap ke arah naiknya jalan
i. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat
dihubungkan dan dilanjutkan menjadi satu garis kontur
j. Kontur mempunyai interval tertentu
k. Kontur dapat mempunyai nilai positif (+), nol (0), dan negatif (-).
4. Ilmu
Pembacaan diafragma juga dilakukan setiap kelipatan 2 meter
Ukur
dan titik ekstrim, lakukan hal yang sama untuk semua slag
Tana
5. Perhitungan dilakukan pulang-pergi h
6. Ukur tinggi alat
D. Perhitungan profil melintang
1. Dirikan alat pada titik sepanjang garis rencana proyek lalu
sentring alat
2. Nolkan sudut horizontal ketitik berikutnya (titik B), putar alat
sejauh 90˚ (sisi kanan) lakukan pembacaan benang diafragma
setiap kelipatan 2 meter dan titik ekstrim
3. Putar alat sebesar 180˚ dari sisi kanan (hingga 270˚ dari titik B),
lakukan pembacaan benang diafragma setiap kelipatan 2 meter
dan titik ekstrim
4. Lakukan hal yang sama untuk titik berikutnya
5. Apabila antara garis rencana proyek membentuk sudut, maka
profil untuk Perhitungan profil melintang sudut tersebut dibagi
dua
6. Ukur tinggi alat
92 Ilmu
Ukur
Tanah
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 93
Ilmu
2. Perhitungan kerangka horizontal (sudut dan jarak)
Ukur
Umumnya untuk peta yang tidak terlalu besar, dipakai kerangka
Tana
poligon. h
3. Perhitungan beda tinggi
Perhitungan beda tinggi (kerangka vertikal) selalu mengikuti kerangka
dasar horizontal yang telah dibangun terlebih dahulu.
Perhitungan detail dengan data yang diambil meliputi :
a. Sudut antara sisi kerangka dengan jarak ke titik detail yang
bersangkutan
b. Jarak optis atau pita ukuran antara titik kerangka dengan detail
c. Beda tinggi antara titik tetap kerangka dengan titik kerangka detail
yang bersangkutan
dm : k * (BA-BB) Cos m
dm : k * (BA-BB) Sin z
Jarak Mendatar :
dm : k * (BA-BB) Cos2 m
dm : k * (BA-BB) Sin2 z
Ilmu
Pada daerah yang datar tetapi banyak bangunan terdapat pada
Ukur
daerah pemetaan tersebut, maka pelaksanaan Perhitungannya dapat
Tana
dilakukan menggunakan sipat datar. h
D : Jarak mendatar antara A dan 13 yang diukur dengan alat ukur jarak
Jadi, beda tinggi antara A dan B dapat ditentukan, yaitu :
Apabila beda tinggi A dan B diperkirakan cukup besar dan jarak A dan
B berjauhan, serta diharapkan hasil Perhitungan beda tinggi ini dapat
ditentukan lebih teliti, maka pengaruh refreksi udara dan kelengkungan bumi
harus diperhitungkan sehingga beda tinggi seharusnya adalah :
1−𝐾
HAB = D tg m + TA-TB + D2
2𝑅
Atau
1−𝐾
HAB = D cotg z + TA-TB + D2
2𝑅
Dimana :
K = Koefisien refreksi = 0.14
R = Jari-jari bumi = 6370K m
Utara
Titik Targe t Bacaan Be nang Bacaan Sudut Ilmu BEDA TINGGI KETERANGAN
AZIMUTH JARAK
Tinggi Alat
Atas Te ngah Bawah Ve rtikal Ukur
Horizontal
mm mm mm ° ' '' ° ' '' ° ' '' m m
T44 1303 1190 1077 90 31 41 317
Tana
57 59 342 13 49 CL
P0-P1 P1 1500 900 300 90 44 53 164 h9 58 188 25 48 P1
Titik Targe t Bacaan Be nang Bacaan Sudut Ilmu BEDA TINGGI KETERANGAN
AZIMUTH JARAK
Atas Tengah Bawah Ve rtikal Ukur
Horizontal
Tinggi Alat
mm mm mm ° ' '' ° Tana
' '' ° ' '' m m
T79 1820 1490 1160 90 4 49 125 19 19 133 45 7 LAPANGAN
T80 1900 300 -1300 89 41 19 0 h0 0 8 25 48 PO(GB)
BS 1920 1590 1260 89 41 17 78 52 0 87 17 48 BAHU LAPANGAN
T81 1750 1575 1400 89 41 14 176 40 55 185 6 43 BAHU JALAN
T82 1670 1460 1250 89 41 14 183 16 10 191 41 58 TIANG LISTRIK
T83 1695 1500 1305 89 41 14 176 44 19 185 10 7 CL
T84 1770 1570 1370 89 41 14 177 34 36 186 0 24 BAHU JALAN
T85 1845 1625 1405 89 41 14 192 24 49 200 50 37 TIANG BANER
T86 1760 1530 1300 89 41 14 182 9 14 190 35 2 POHON
T87 1750 1505 1260 90 0 52 163 9 21 171 35 9 TIANG LISTRIK
T88 1240 805 370 90 15 15 84 37 26 93 3 14 TENGAH LAPANGAN
T89 1350 925 500 90 15 15 118 50 25 127 16 13 GAWANG
T90 1430 970 510 90 15 13 117 24 5 125 49 53 GAWANG
T91 1540 990 440 89 59 26 88 19 54 96 45 42 PINGR TENGH LPG
T92 1230 555 -120 89 59 23 82 38 45 91 4 33 GEDUNG
T93 1140 475 -190 89 59 25 89 41 50 98 7 38 GEDUNG
T94 1100 525 -50 89 59 29 85 29 56 93 55 44 GEDUNG
T95 1000 430 -140 89 59 25 86 51 29 95 17 17 GEDUNG
T96 1810 1250 690 89 59 25 115 44 58 124 10 46 LAPANGAN
T97 1480 1345 1210 89 59 23 106 52 7 115 17 55 CONTUR
T98 1780 1620 1460 89 59 25 128 26 20 136 52 8 CONTUR
T99 1340 1230 1120 89 59 27 71 25 1 79 50 49 CONTUR
P1-P2 P2 1550 1220 890 89 59 24 96 23 16 104 49 4 P2
Utara
9944.93807 9877.84613 34.30667
P1-P0 BS(P0) 2000 1400 800 89 40 58 0 0 0 8 25 48 0.747375091 119.9963216 1000.002459 1000.016594 1000.747375 P0
1483 T45 900 740 580 90 29 2 17 43 54 26 9 42 0.472758312 31.99771763 996.5188478 910.0364132 1000.472758 GEDUNG
T46 1675 1534 1393 90 29 2 356 14 38 4 40 26 -0.289150487 28.19798866 984.7085733 909.4209678 999.7108495 DRAINASE
T47 800 620 440 90 29 1 15 7 6 23 32 54 0.559152609 35.99743528 996.7926664 914.3164383 1000.559153 GEDUNG
T48 1341 1172 1003 89 38 23 64 16 2 72 41 50 0.523529928 33.79866359 1014.680031 891.3691858 1000.52353 GEDUNG
T49 1420 1275 1130 89 38 38 296 56 38 305 22 26 0.388239389 28.99887974 958.7654338 898.104479 1000.388239 TIANG LISTRIK
T50 1190 1090 990 89 47 25 294 35 39 303 1 27 0.466206212 19.99973204 965.642289 892.2164565 1000.466206 BAHU JALAN
T51 1005 930 855 89 47 38 300 32 51 308 58 39 0.606959297 14.99980589 970.7501351 890.7518533 1000.606959 BAHU JALAN
T52 1042 953 864 89 49 5 299 42 22 308 8 10 0.586524047 17.79982051 968.4105026 892.3087019 1000.586524 CL
T53 1160 895 630 89 49 13 77 7 14 85 33 2 0.754246369 52.99947853 1035.250627 885.4284171 1000.754246 GEDUNG
T54 1010 955 900 89 49 14 280 49 37 289 15 25 0.562450635 10.9998921 972.026442 884.9445682 1000.562451 TIANG LISTRIK
T55 1075 1020 965 89 49 14 262 23 17 270 49 5 0.497450635 10.9998921 971.4121088 881.4737965 1000.497451 POHON
T56 2058 1920 1782 89 49 14 206 34 7 214 59 55 -0.350560225 27.59972928 966.5808734 858.7079896 999.6494398 DRAINASE
T57 1155 1090 1025 89 49 14 241 35 24 250 1 12 0.433714387 12.99987249 970.1934442 876.8747942 1000.433714 POHON
T58 1062 921 780 89 49 14 235 3 22 243 29 10 0.6503189 28.19972339 957.1770292 868.7279759 1000.650319 TIANG LISTRIK
T59 1362 1220 1078 89 49 14 2210 58 8 1859 23 56 0.351945276 28.39972143 1006.855433 895.7738565 1000.351945 POHON
T60 1050 875 700 89 49 13 244 52 18 253 18 6 0.717785338 34.99965563 948.8871297 871.260204 1000.717785 TIANG LISTRIK
T61 1300 1125 950 89 49 14 212 49 39 221 15 27 0.467615656 34.99965669 959.3305583 855.0056339 1000.467616 SUDUT JALAN
T62 1230 1055 880 89 49 14 217 56 41 226 22 29 0.537615656 34.99965669 957.0757642 857.169121 1000.537616 CL
T63 978 820 662 89 49 14 234 36 14 243 2 2 0.761967278 31.59969004 954.2468694 866.9874447 1000.761967 POS
T64 1215 1020 825 89 49 14 221 34 15 230 0 3 0.58514316 38.99961746 952.5350749 856.2487117 1000.585143 SUDUT JALAN
T65 960 780 600 89 49 14 229 49 0 238 14 48 0.815747532 35.99964689 951.7996021 862.3714517 1000.815748 POS
T66 1420 1200 980 89 49 14 217 48 49 226 14 37 0.42080254 43.99956842 950.6305701 850.8869281 1000.420803 CL
T67 1550 1300 1050 89 49 14 214 0 49 222 26 37 0.339593795 49.99950956 948.6679971 844.4200161 1000.339594 SUDUT JALAN
T68 1444 1200 956 89 49 14 210 8 9 218 33 57 0.435835544 48.79952133 951.9886018 843.1607748 1000.435836 CL
T69 1450 1225 1000 89 49 14 207 20 27 215 46 15 0.398934415 44.99955861 956.1066252 844.8058391 1000.398934 SUDUT JALAN
T70 1345 1140 935 89 49 14 213 39 8 222 4 56 0.471406912 40.99959784 954.9330983 850.8875096 1000.471407 CL
T71 1390 1200 1010 89 49 14 208 8 30 216 34 18 0.402011284 37.99962727 959.7696454 850.7987832 1000.402011 CL
T72 930 750 570 89 49 14 240 54 45 249 20 33 0.845747532 35.99964689 948.7257953 868.6167614 1000.845748 POS
T73 1515 1465 1415 89 49 14 152 1 10 160 26 58 0.049318759 9.999901913 985.7572317 871.8933746 1000.049319 POHON
T74 1455 1350 1245 89 49 14 159 57 24 168 23 12 0.198769394 20.99979402 986.6382616 860.7468528 1000.198769 POHON
T75 1982 1790 1598 89 49 11 124 26 41 132 52 29 -0.186177471 38.39961984 1010.551778 855.1897381 999.8138225 POHON
T76 1320 1140 960 89 49 11 111 15 15 119 41 3 0.456271121 35.9996436 1013.686232 863.4890546 1000.456271 POHON
T77 1767 1560 1353 89 49 14 94 15 40 102 41 28 0.052659662 41.39959392 1022.799025 872.2214702 1000.05266 POHON
T78 1690 1455 1220 89 49 14 90 30 45 98 56 33 0.175198167 46.99953899 1028.839132 874.0109903 1000.175198 POHON
T79 1820 1490 1160 90 4 49 125 19 19 133 45 7 -0.099473241 65.99987043 1030.085259 835.675358 999.9005268 LAPANGAN
P2-P1 BS(P1) 1770 1450 1130 90 27 30 0 0 0 284 49 4 -0.49194141 63.99590468 9929.286393 9758.650335 33.8147295 P1
1470 T100 1300 1150 1000 90 27 33 84 24 36 9 13 40 0.079591189 29.99807333 9995.964539 9771.893513 34.3862621 PAGAR
T101 1305 1100 895 90 29 11 178 14 52 103 3 56 0.021964131 40.99704542 10031.08977 9733.015628 34.32863504 PAGAR
T102 1785 1450 1115 89 47 6 89 45 16 14 34 20 0.271412319 66.99905658 10008.01103 9807.127437 34.57808323 PAGAR
T103 1590 1350 1110 89 47 4 177 27 4 102 16 8 0.300581696 47.99932062 10038.05712 9732.083808 34.60725261 TK
T104 1600 1200 800 89 47 4 125 46 19 50 35 23 0.570969493 79.9988677 10052.96276 9793.072466 34.8776404 PAGAR
T105 1690 1400 1110 90 37 38 220 45 20 145 34 24 -0.56488066 57.99304962 10023.94048 9694.448062 33.74179025 TK
T106 1440 1100 760 90 1 37 112 52 4 37 41 8 0.338021694 67.99998496 10032.72432 9796.097325 34.64469261 GAWANG
T107 1480 1150 820 90 1 7 106 49 59 31 39 3 0.298561541 65.99999304 10025.78698 9798.466922 34.60523245 GAWANG
T108 1750 1450 1150 89 22 43 139 34 17 64 23 21 0.670665899 59.99294307 10045.25274 9768.21598 34.97733681 GEDUNG
T109 1810 1450 1090 89 23 15 131 36 21 56 25 25 0.789631562 71.99177222 10051.13394 9782.09858 35.09630247 GEDUNG
T110 1565 1400 1235 89 56 10 67 23 56 352 13 1.09139E-10 0.106797328 32.99995897 9986.684958 9774.979595 34.41346824 GEDUNG
P3-P2 BS(P2) 440 60 -320 90 46 21 0 0 0 326 6 43 0.358441371 75.98618538 1044.543564 866.927479 1000.358441 P2
1443 T132 1428 1390 1352 90 46 18 145 17 53 111 24 36 -0.049345366 7.598621517 1093.985595 801.0753825 999.9506546 TIANG LISTRIK
T133 1168 1005 842 90 46 19 125 16 55 91 23 38 -0.001165744 32.59408277 1119.495777 803.0563088 999.9988343 TK
T134 950 770 590 90 46 19 142 18 55 108 25 38 0.188031694 35.99346564 1121.059273 792.4716495 1000.188032 TIANG LISTRIK
T135 880 685 490 90 46 18 143 1 19 109 8 2 0.232806677 38.9929262 1123.750109 791.0682031 1000.232807 POS
T136 870 660 450 90 46 19 142 52 7 108 58 50 0.217203643 41.99237658 1126.620548 790.1912726 1000.217204 POS
P4-P3 BS(P3) 3005 2765 2525 91 9 32 0 0 0 287 56 15 -2.215603713 47.98036548 1086.921766 803.8458025 997.7843963 P3
1520 T145 1025 966 907 91 9 37 95 41 16 23 37 31 0.315107448 11.7951616 1137.296901 799.8754019 1000.315107 TIANG LISTRIK
T146 938 850 762 91 9 35 54 27 24 342 23 39 0.3138562 17.59279032 1127.248714 805.8375817 1000.313856 POHON
T147 835 690 545 91 9 33 93 40 4 21 36 19 0.243453109 28.98813179 1143.243677 816.0203401 1000.243453 PORTAL
T148 845 694 543 91 9 33 76 23 30 4 19 45 0.215182203 30.18764069 1134.848706 819.1703502 1000.215182 PORTAL
T149 830 685 540 91 9 33 65 17 59 353 14 14 0.248453109 28.98813179 1129.156342 817.8552786 1000.248453 PENANGKAL PETIR
T150 530 310 90 91 9 33 85 27 50 13 24 5 0.320066786 43.98199306 1142.763723 831.8532147 1000.320067 RAMBU JALAN
T151 780 635 490 91 9 35 73 17 39 1 13 54 0.298172147 28.98812041 1133.19305 818.0502627 1000.298172 POHON
T152 610 387 164 89 9 35 81 50 9 9 46 24 1.786992595 44.59040811 1140.139211 833.0121078 1001.786993 BAHU JALAN
T153 497 276 55 91 9 35 87 30 21 15 26 36 0.349593411 44.18189387 1144.334935 831.6555149 1000.349593 CL
T154 612 500 388 91 9 36 66 18 10 354 14 25 0.566617563 22.39081965 1130.322878 811.3466195 1000.566618 KONTUR
T155 650 431 212 91 9 37 92 59 59 20 56 14 0.202263239 43.78204053 1148.215237 829.9600627 1000.202263 BAHU JALAN
T156 1780 1545 1310 89 23 14 94 32 12 22 28 27 0.477626191 46.99462421 1150.534438 832.4943155 1000.477626 POHON
T157 1805 1630 1455 89 23 18 68 52 43 356 48 58 0.263617515 34.99601126 1130.626246 824.010832 1000.263618 KONTUR
T158 1370 1100 830 89 50 6 71 46 28 359 42 43 0.575507977 53.99955217 1132.298469 843.0677096 1000.575508 TK
T159 1640 1568 1496 89 50 27 58 40 21 346 36 36 -0.007997259 14.39988887 1129.235252 803.0772866 999.9920027 KONTUR
T160 1660 1550 1440 89 18 37 61 55 8 349 51 23 0.234808737 21.9968121 1128.69596 810.7218289 1000.234809 KONTUR
P4-P5 P5 1760 1400 1040 89 34 53 88 35 36 16 31 51 0.646023517 71.99615673 1153.05511 858.0891618 1000.646024 P5
P0K11-P5 BS(P5) 1462 1110 758 90 40 55 0 0 0 204 4 27 -0.42483405 70.39002748 1153.140322 858.2798863 999.5751659 P5
1523 T174 1375 1310 1245 90 40 55 86 57 16 291 1 43 0.058286326 12.99815848 1169.721242 927.2114443 1000.058286 POHON
T175 2540 2440 2340 90 40 59 148 4 3 352 8 30 -1.155408778 19.99715766 1179.119646 942.3566293 998.8445912 DRAINASE
T176 1360 1300 1240 90 40 57 101 17 24 305 21 51 0.080071056 11.99829737 1172.06925 929.4915317 1000.080071 POHON
T177 2530 2390 2250 90 41 0 156 3 24 0 7 51 -1.200907998 27.99601749 1181.917669 950.5432063 998.799092 DRAINASE
T178 1345 1275 1205 90 40 58 122 39 2 326 43 29 0.08118171 13.99801198 1174.173562 934.2502183 1000.081182 POHON
T179 1139 996 853 90 41 1 157 3 8 1 7 35 0.185798213 28.59592884 1182.415878 951.1376649 1000.185798 SUDUT JALAN
T180 1195 1053 911 90 41 0 158 39 23 2 43 50 0.131321888 28.39596059 1183.2065 950.910982 1000.131322 SUDUT JALAN
T181 690 615 540 90 24 12 177 42 53 21 47 20 0.802411069 14.9992567 1187.421281 936.474939 1000.802411 P7K15
T182 468 350 232 92 24 13 153 29 59 357 34 26 0.184119265 23.55849118 1180.856487 946.0846362 1000.184119 CL
Sumber: Data Perhitungan Kelompok 13
8.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan praktikum ini dilakukan Perhitungan sipat ruang dan
sipat datar dengan menggunakan Theodolite dan Waterpass, serta beberapa alat
bantu lainnya. Dari Perhitungan yang dilakukan dapat dihitung panjang mendatar
yaitu: jarak dan jarak vertikal (tinggi) serta elevasi, sudut horizontal, dan sudut
vertical sehingga dapat ditentukan azimuth suatu titik yang diamati.
Dalam Perhitungan tentu terdapat kesalahan-kesalahan, maka untuk itu
diperlukan suatu koreksi sudut untuk mengantisipasi kesalahan tersebut. Dari
azimuth tersebut dapat dihitung koordinat masing-masing yang diamati. Dan dari
data yang diperoleh dari hasil Perhitungan tersebut, hasil dapat diplot dalam
bentuk gambar dengan menggunakan software AutoCAD.
Sebelum melaksanakan Perhitungan, harus diperiksa terlebih dahulu alat-
alat yang akan digunakan. Pada Theodolite dikatakan baik atau sempurna untuk
digunakan bila memenuhi syarat seperti nivo tabung tegak lurus sumbu I, garis
bidik tegak lurus sumbu II, sumbu II tegak lurus I dan sumbu nivo indeks sejajar
dengan garis bidik, bila garis bidik distel horizontal. Syarat terakhir ini perlu
dipenui bila Theodolite digunakan untuk keperluan Perhitungan sudut vertikal
atau menyipat datar.
8.2 Saran
1. Semoga laporan ini dapat dipergunakan dan dijadikan sebagai bahan
acuan dalam penyusunan laporan berikutnya.
2. Sebelum melaksanakan praktikum, kuasai terlebih dahulu teori dasar atau
baca buku panduannya.
3. Gunakan waktu sebaik mungkin dan usahakan tepat waktu.
114 Ilmu
Ukur
Tana
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018
Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Ukur
Tana
h
Anonim. (2010, Juli). Laporan Ilmu Ukur Tanah. Retrieved April 04, 2018, from
Civilache: http://civilache.blogshpot.com/2010/07/laporan-ilmu-ukur-
tanah.html
Bestari, N. H., Novin, P. A., Fahruzi, R. A., Ramadhery, T., & Setiawan, Y. D.
(2018). Data Perhitungan. Pekanbaru.
Bestari, N. H., Novin, P. A., Fahruzi, R. A., Ramadhery, T., & Setiawan, Y. D.
(2018). Pengikat Kemuka. Pekanbaru.
Engr Civil 17. (2015). Theodolite. Retrieved April 07, 2018, from Engr Civil 17:
http://kumpulan1000arsipku.blogspot.co.id
GLM Laser. (2000). Theodolite. Retrieved April 05, 2018, from GLM Laser:
http://www.glm-laser.com
PT. GIS GLOBAL. (2010). Theodolite. Retrieved April 07, 2018, from Teknologi
Survey: http://teknologisurvey.com/
115 Ilmu
Ukur
Tana
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 116
Ilmu
tanjung, A. i. (2010, Desember 25). Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah.
Ukur
Retrieved Maret 30, 2018, from Ashar iweldi Tana tanjung:
h
http://ashariwelditanjung.blogspot.com/2010/12/laporan-praktikum-ilmu-
ukur-tanah.html
Total Station. (n.d.). Waterpass. Retrieved April 05, 2018, from Total Station:
totalstation.co.id
Universitas Riau. (2018). Modul praktikum Ilmu Ukur Tanah. In Anonim, Modul
praktikum Ilmu Ukur Tanah. Pekanbaru: S1 Teknik Sipil.
Wikipedia. (n.d.). Ilmu Ukur Tanah. Retrieved April 04, 2018, from Wikipedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ukur_tanah
Will Heerbrugg. (2015). Theodolite. Retrieved April 08, 2018, from Will
Heerbrugg: http://www.wild-heerbrugg.com
Waterpass Theodolite
117 Ilmu
Ukur
Tana
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 118
Ilmu
Ukur
Tana
h
DOKUMENTASI