PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perkuliahan / pembelajaran kampus, namun lebih
cenderung pada peninjauan langsung ke lapangan yang bisa berupa
pengamatan atau mencari informasi. Kuliah semacam ini dilaksanakan
agar para mahasiswa tidak hanya mengenal mata kuliah dalam kelas,
namun juga terjun langsung ke lapangan untuk melakukan peninjauan ,
pemahaman , pembelajaran , dan pengamatan terhadap lingkungan yang
berhubungan dengan materi perkuliahan dengan tujuan agar mahasiswa
lebih mengenal beberapa hal penting di lapangan yang masih ada
hubunganya dengan perkuliahan dalam kelas.
Kuliah Kerja Lapangan ( KKL) yang dilaksanakan perdana oleh
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UIN Walisongo Semarang pada
tanggal 28-30 Oktober 2015 di Jakarta, berkesempatan untuk mengunjungi
Indonesia Australia Language Foundation (IALF) yaitu lembaga
pelatihan/kurus bahasa Inggris yang sekaligus menjadi pusat dari kegiatan
KKL ini. Selain itu seluruh peserta KKL juga melakukan perjalanan wisata
ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Gedung Trans TV untuk
menyaksikan acara talkshow Bukan Empat Mata yang disiarkan oleh
stasiun TV Trans7. Adapun kegiatan KKL ini diharapkan dapat
memberikan pengalaman nyata serta dapat meningkatkan potensi
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang semester V tahun akademik 2015/2016 sebagai calon
guru yang profesional.
B. Rumusan Masalah
1
Adapun rumusan masalah dalam laporan KKL ini adalah apakah
melalui kegiatan KKL yang dipusatkan di IALF (Indonesia Australia
Language Foundation) dapat menambah wawasan para peserta KKL
khususnya Mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang tahun
akademik 2015/2016 dalam memantapka potensinya sebagai calon guru
profesional?
BAB II
2
LANDASAN TEORI
A. Definisi Potensi
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum
terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi
belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Secara
umum potensi diri dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kemampuan Dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstrak,
logika dan daya tangkap.
2. Etos Kerja, seperti ketekunana, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi
kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan,
serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional
maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh
luar.
3
4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak
tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini
dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
4
c. memberikan paket layanan yang komprehensif-pedagogis, manajerial
dan teknis yang telah membuktikan dirinya dalam konteks pendidikan
di negara berkembang.
d. Bekerja sama dengan organisasi luar negeri berhasil pada desain dan
pelaksanaan kegiatan pembangunan
IALF juga berkomitmen untuk menjadi unggul dalam dunia
pendidikan dan diakui membawa pengaruh besar pelatihan bahasa di
Indonesia dan di wilayah asia pasifik. IALF Bali sudah memberikan nama
yang baik di dunia internasional, IALF Bali sudah dapat menawarkan
pembelajaran bahasa dan program English perusahaan Indonesia serta
memberikan berbagai program yang intensif maupun setengah intensif
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan pembelajaran.
Aktivitas utama dari IALF adalah pengajaran berbasis bahasa
yaitu, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.kursus bahasa Inggris bagi
mereka yang membutuhkan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris mereka untuk pekerjaan, migrasi atau tujuan belajar. berbagai
kursus bahasa Inggris untuk individu dan kelompok dijalankan di setiap
pusat IALF di Jakarta, Surabaya dan Denpasar, Bali.
Kursus-kursus dalam bahasa Indonesia adalah untuk ekspatriat
yang tinggal di Indonesia serta bagi siswa dan guru dari Indonesia yang
ingin melakukan perjalanan ke Indonesia untuk mempelajari bahasa dan
budaya. program bahasa Indonesia yang terdiri dari dan khusus program
intensif di IALF Bali, IALF Jakarta dan IALF Surabaya serta program
malam kursus di IALF Jakarta. selain pengajaran bahasa Inggris dan
Indonesia tiga pusat melakukan tes IELTS IALF yang sudah diadakan
sejak tahun 1989 dan mengelola tiga pusat dari IELTS yaitu, Jakarta,
Surabaya dan Bali serta kursus persiapan untuk mempersiapkan orang
untuk bermigrasi, bekerja atau belajar di luar negeri.
IALF merupakan organisasi yang menyediakan berbagai macam
pelatihan yang mendorong kita untuk mampu berkretivitas, berkarya,
berkembang dan berkomunikasi di dunia nasional maupun internasional.
5
IALF juga memberikan gambaran tentang bahwa sebagai generasi muda
Indonesia kita harus mampu berbahasa internasional dan mengembangkan
bahasa kita yaitu bahasa indonesia dikenal oleh dunia internasional. dan
menurut saya dengan adanya lomba blog desain yang diadakan oleh IALF
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia generasi muda untuk
terus berkarya dan berkreativitas demi kemajuan bangsa serta bisa
mengerti dan merasakan dan menghargai bagaimana semangat patriotisme
dan perjuangan para pahlawan untuk mencapai sebuah kemerdekaan dan
diakui sebagai bangsa indonesia di mata internasional.3
BAB III
METODE PENULISAN LAPORAN KKL
A. Lokasi/Objek KKL
Lokasi Kuliah Kerja Lapangan ( KKL) yang dilaksanakan perdana
oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UIN Walisongo Semarang pada
tanggal 28-30 Oktober 2015 dipusatkan di Indonesia Australia Language
Foundation (IALF) yang berlokasi di Plaza Kuningan Menara Selatan, 3rd
6
floor (Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14) Jakarta 12940. Telp. : (021) 521
3350 Fax : (021) 521 3349. Selain itu, rombongan peserta KKL juga
mengadakan perjalanan wisata ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang
merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia yang
terletak di Jakarta Timur. dan Gedung Trans TV yang terletak di Jl. Kapten
Piere Tendean No. 12-14A),Jakarta Selatan, Jakarta 12790, Indonesia.
B. Jenis Data
Dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini,
penyusun menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
data yang diperoleh dari observasi secara langsung ke lokasi KKL. Sedangkan
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari objek penelitian yang tidak
diperoleh secara langsung akan tetapi data tersebut di peroleh dari hasil
penelitian orang lain, misal literatur dari internet dan buku.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL KKL
7
1. Pembekalan dan Pemberangkatan
Tahap pertama dari seluruh rangkaian kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) adalah pembekalan yang dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 28 Oktober 2015 pukul 15.00-16.00 WIB di Ruang Sidang Kantor
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang dan
dibuka oleh Ibu Sayyidatul Fadlilah, M.Pd. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Walisongo Semarang.
Pembekalan bertujuan untuk memberikan gambaran secara utuh,
praktis, dan global tentang perjalanan KKL sejak permulaan sampai akhir
pelaksanaan serta hal-hal penting lainnya yang harus diselesaikan oleh
peserta KKL.
Setelah acara pembekalan selesai, rombongan peserta KKL
berkumpul di lapangan timur kantor dekanat baru Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Walisongo Semarang, guna melakukan pelepasan dan
doa bersama. Kemudian pada pukul 17.00 WIB rombongan peserta KKL
berangkat menuju kota Jakarta.
Pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2015 pukul 03.30 WIB
rombongan peserta KKL sampai di Masjid Istiqlal. Disini para peserta
KKL melakukan ibadah sholat subuh, membersihkan diri (mandi, dll.) dan
sarapan. Pada pukul 07.30 WIB rombongan meninggalkan Masjid Istiqlal
dan melanjutkan perjalanan ke Indonesia Australia Language Foundation
(IALF) untuk mengikuti workshop.
2. Pelaksanaan KKL di Indonesia Australia Language Foundation
(IALF)
Pelaksanaan KKL di Indonesia Australia Language Foundation
(IALF) dilakanakan pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2015 pukul 10.00
WIB dan diikuti oleh seluruh peserta KKL yang terdiri dari 9 dosen
pembimbing, seorang dosen pendamping dan mahasiswa semester V
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Walisongo Semarang tahun akademik 2015/2016. Disini seluruh
8
peserta KKL mengikuti workshop pelatihan guru yang disampaikan oleh
Kat Paterson, seorang teacher trainer dari IALF Jakarts. Adapun materi
yang disampaikan adalah:
a. Penjelasan tentang Communicative Language Teaching for Teens
Communicative Language Teaching for Teens is teaching people
how to really communicate. Communicative Language Teaching
consists 3 point, there are:
1) Context : The Class will be communicative if there is a context for
the language practice and a purpose for using the language.
2) Practice : it provides controlled practice and freer practice.
3) Learner Centered : as much as possible is elicited from the students
and the students use use the language to talk to each other.
b. What teens want in an English class? (Apa yang diinginkan siswa
remaja dalam pembelajaran bahasa Inggris?)
1) Teens need to know why - so we need to explain why!
2) They are not adults yet – but they don’t want to be treated like
children.
3) They want to rebel and conform at the same time – techer is not
‘one of them’ but must be supportive.
c. Motivating your Teens (Memotivasi siswa)
Ingat kunci RRVP yaitu Reason, Relevance, Variety, Pace dan Praise.
1. Reason to Communicate
Kita berkomunikasi untuk bertukar informasi tentang hal-hal
yang belum kita ketahui.
Kuncinya adalah gunakan aktifitas yang memaksa siswa untuk
berkomunikasi (dala bahasa Inggris).
2. Relevant Topics
Setiap orang suka membicarakan topik yang berhubungan dengan
kegiatan sehari-hari mereka. Jadi, Sebagai seorang guru kita
harus mengetahui topik yang membuat siswa kita tertarik. Kita
juga harus mampu menemukan cara untuk mengeksploitasi topik
9
tersebut agar siswa kita termotivasi untuk berbicara (dan
menulis).
3. Variety
Guru harus mengenalkan variety dalam:
Pola interaksi (Interaction patterns)-jangan selalu meminta
siswa untuk berklompok atau bekerja bersama dengan orang
yang sama.
Topik- jangan mengulangi topic yang sama dalam banyak
waktu.
Bentuk-bentuk Aktifitas (Activity types) : roleplays, gap-fills,
membaca tulisan dari website e-mail, dicktations, menggunakan
gambar, guessing game, menulis cerita, pronounciation drills,
debat, listening to authentic materials.
4. Pace
Pace berarti “kecepatan” pada palajaran: berapa lama aktifitas yang
telah dilakukan, dan seberapa cepat guru memindah aktifitas ke
aktivitas selanjutnya.
5. Praise
Selalu mudah untuk menemukan kesalahan dan mencatat kesalahan
yang dibuat oleh siswa, tapi suatu hal yang penting untuk memuji
siswa saat mereka dapat menjawab dengan benar atau mendekati
benar. Siswa dapat dipuji untuk:
Ikut berpartisipasi aktif dalam percakapan
Bagus dalam Pronounciation (intonasi, stress, sounds)
Bagus dalam Grammar (terutama pada grammmar yang sulit)
Penggunaan kosa kata yang baik
10
Jama’ Qashar. Setelah itu peserta KKL dipersilahkan untuk berkeliling ke
area sekitar TMII untuk berwisata dan berfoto.
Pada pukul 15.00 WIB rombongan peserta KKL meninggalkan
TMII untuk melanjutkan perjalanan ke gedung Trans TV. Setibanya di
gedung Trans TV, pada pukul 19.30 WIB peserta KKL menyaksikan acara
Bukan Empat Mata yang dipandu oleh Tukul Arwana dan didampingi oleh
dua orang pendamping pembawa acara yaitu Vega Darwanti dan Pepi.
Setelah menyaksikan talkshow Bukan Empat Mata rombongan peserta
KKL meninggalkan Jakarta tepat pukul 21.00 WIB. Dan tiba di UIN
Walisongo Semarang pada hari Jum’at tanggal 30 Oktober 2015 pukul
09.00 WIB.
11
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh selama KKL di Indonesia Australia
Language Foundation (IALF) penyusun dapat menarik kesimpulan bahwa
materi-materi yang disampaikan selama KKL berlangsung, sangatlah
bermanfaat untuk menambah wawasan para peserta KKL sebagai calon guru
profesional dalam menciptakan suasana kelas yang komunikatif dan
memotivasi siswanya terutama siswa remaja agar tidak merasa bosan dan
lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar bahasa Inggris.
B. Saran
Berdasarkan kegiatan KKL yang telah di laksanakan, beberapa hal yang dapat
disarankan adalah:
12
1. Optimalisasi peran dan fungsi pembimbing selama KKL sebagaimana
seharusnya sehingga pembimbing tidak terkesan hanya formalitas saja.
2. Untuk kedepannya agar penyelenggaraan KKL dapat diprogram dan
dilaksanakan dengan lebih baik lagi sehingga mampu meningkatkan
kualitas mutu bagi peserta didiknya.
C. Penutup
Puji syukur kepada Allah SWT, penulis mampu menyelesaikan
laporan KKL ini dengan baik. Penyusun mengakui bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman
penyusun. Maka dari itu, masukan dan kritikan yang sifatnya konstruktif
sangat diharapkan demi terselenggaranya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di
masa yang akan datang lebih baik. Sebagai kata akhir semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan mahasiswa pada umumnya
sebagai masukan dan bahan praktikan yang sifatnya membangun demi
terselenggaranya KKL di masa yang Akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
C. Foto di gedung Trans TV
15