Anda di halaman 1dari 7

Profil Penderita Sepsis di ICU RSUP Prof. Dr. R. D.

Kandou Manado
Periode Desember 2014 – November 2015

1
Rheza N. Tambajong
2
Diana C. Lalenoh
2
Lucky Kumaat
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Program Studi Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado
Email : tambajong.rheza@yahoo.com

Abstract: Sepsis (blood poisoning) is an acute and serious clinical conditions that arise as a result of
the presence of pathogenic microorganisms or their toxins in the bloodstream. The incidence of
sepsis continues to rise over the past three decades, Despite the knowledge of the pathophysiology
and therapy has increased, supported by specific antibiotic therapy, sepsis still be the cause of non-
cardiac death in Intensive Care Unit (ICU). This study aimed to determine the profile of patients
with sepsis and it’s classification in the ICU. This study uses descriptive retrospective method. The
sample was determined by non-probability sampling method; purposive sampling. The Samples
were Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ICU’s patients with sepsis and it’s classification based on the
data in the medical record from December 2014 - November 2015. Sepsis mortality rate is very high
(65.7%). From total 35 samples were examined, there is 12 survivors (34.3%) and 23 deaths
(65.7%), which consisted of 16 men (46%) and 19 women (54%). Most are geriatric patients.

Keyword: sepsis

Abstrak: Sepsis (keracunan pada darah) adalah kondisi klinis akut dan serius yang muncul sebagai
hasil dari adanya mikroorganisme patogen atau toksinnya dalam aliran darah. Kejadian sepsis terus
meningkat selama tiga dekade terakhir, Meskipun pemahaman patofisiologi dan terapi meningkat,
didukung oleh terapi antibiotik yang spesifik, sepsis dilaporkan tetap menjadi penyebab dari
kematian non-cardiac di Intensive Care Unit (ICU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil
penderita sepsis dan klasifikasinya di ICU. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
retrospektif. Besar sampel ditentukan dengan metode non probability sampling yaitu purposive
sampling. Sampel penelitian adalah pasien ICU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan
diagnosa sepsis dan klasifikasinya berdasarkan data di bagian Rekam Medik periode Desember 2014
– November 2015. Angka mortalitas sepsis sangatlah tinggi (65.7%). Total 35 sampel yang diteliti
dengan 12 orang selamat (34.3%) dan 23 orang meninggal (65.7%), yang terdiri dari 16 orang laki-
laki (46%) dan 19 orang perempuan (54%). Sebagian besar adalah pasien geriatri.

Kata kunci : sepsis


PENDAHULUAN

Pada tahun 1991, American College masyarakat sehingga penulis terdorong


of Chest Physicians and Society of untuk mengadakan penelitian tentang
Critical Care Medicine mengadakan Prevalensi Penderita Sepsis di ICU RSUP
konferensi untuk mendapatkan pengertian Prof. R. D. Kandou Manado.
yang seragam tentang sepsis dan
gejalanya, berdasarkan gejala klinis METODE PENELITIAN
umum seperti perubahan suhu tubuh,
takikardia, takipneau dan abnormalitas sel Penelitian ini menggunakan
darah putih.1 Septikaemia atau sepsis metode penelitian deskriptif retrospektif
(keracunan pada darah) adalah kondisi Populasi adalah semua penderita sepsis di
klinis akut dan serius yang muncul RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.
sebagai hasil dari adanya mikroorganisme Sampel adalah semua penderita sepsis dan
patogen atau toksinnya dalam aliran klasifikasinya yang dirawat di ruang ICU
darah.2 Sepsis dapat disebabkan oeh RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
infeksi bakteri gram negatif 70% yang memenuhi kriteria inklusi. Data
(Pseudomonas auriginosa, Klebsiella, yang akan digunakan adalah data Rekam
Enterobakter, E. Colli, Proteus, Medik pasien ICU periode Desember
Neisseria). Infeksi bakteri gram positif 2014-November 2015. Kriteria Inklusi
20-40% (Staphyllococcus aureus, adalah pasien yang dirawat di ICU RSUP.
Streptococcus, Pneumococcus), infeksi Prof.Dr. R. D. Kandou Manado, diagnosa
jamur dan virus 2-3% (dengue sepsis berdasarkan data dari rekam medis
haemorrhagic fever, herpes viruses), dan data yang lengkap. Kriteria Eksklusi
protozoa (malaria falciparum).3 Kejadian adalah data yang tidak lengkap. Besar
sepsis terus meningkat selama tiga dekade sampel ditentukan dengan metode non
terakhir, setidaknya sebagian karena probability sampling yaitu purposive
penuaan populasi Barat. Hampir 15% dari sampling, dimana sampling dilakukan
pasien yang di rawat di ruang rawat berdasarkan keputusan peneliti yang
intensif dengan severe sepsis, dimana dua menurut pendapatnya mewakili populasi.
pertiga dari pasien-pasien tersebut Variabel Penelitian adalah Jenis kelamin,
mengalami syok septik. Meskipun umur, infeksi sepsis menurut penyakit
pemahaman patifisiologi dan terapi dasar, lama rawat pasien di ruang rawat
meningkat, didukung oleh terapi intensif, angka kematian. Jenis kelamin,
antibiotik yang spesifik, sepsis dilaporkan yaitu perbedaan yang dapat dilihat secara
tetap menjadi penyebab dari kematian biologis pada manusia (terdiri dari laki-
non-cardiac di Intensive Care Units laki dan perempuan). Umur, yaitu lama
(ICUs). Angka kematian tetap tinggi dan waktu hidup pasien (terhitung sejak
sepsis menjadi penyebab kematian pasien tersebut lahir). Infeksis menurut
tertinggi dibandingkan dengan penyakit- penyakit dasar, yaitu pembagian infeksi
penyakit umum lainnya di negara-negara sepsis yang disebabkan oleh penyakit
barat seperti myocard infark, stroke dan sebelumnya. Lama rawat, yaitu lama
trauma.1 Di Indonesia tingkat penyebaran rawat pasien dengan diagnosa sepsis dan
dari penyakit sepsis diperoleh di rumah klasifikasinya di ruang rawat intensif.
sakit Sutomo adalah penderita yang jatuh Angka kematian, yaitu banyaknya pasien
dalam keadaan sepsis berat sebesar yang meninggal dunia. Instrumen yang
27,08%, syok septik sebesar 14,58%, digunakan dalam penelitian ini adalah
sedangkan 58,33% sisanya hanya jatuh data rekam medik, alat tulis menulis dan
dalam keadaan sepsis.4 Karena cukup buku. Cara Kerja yaitu dengan meminta
banyaknya penderita sepsis dan penyakit izin dan persetujuan penelitian dari
ini menjadi masalah kesehatan pada Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado,
melakukan observasi dan pengamatan Tabel 4. Penyakit Dasar
rekam medis di bagian, melakukan Penyakit Dasar Jumlah
pengambilan data dan pencatatan data (Kasus) / %
pasien dan melakukan pengolahan Pneumonia 25 (71.4%)
terhadap data yang telah didapatkan. Kolangitis 1 (2.8%)
Urosepsis 3 (8.5%)
HASIL PENELITIAN ARDS 1 (2.8%)
Ulkus Dekubitus 1 (2.8%)
Berdasarkan data yang diperoleh, Laparatomi 3 (8.5%)
jumlah pasien dengan diagnosa sepsis, Ensefalopati Tifoid 1 (2.8%)
severe sepsis dan syok sepsis periode Total 35 (100%)
November 2014-November 2015 adalah
35 orang dengan jumlah pasien dengan
jenis kelamin perempuan lebih banyak
Tabel 5. Perbandingan Survival Rate dan Mortality Rate
(19) dari pada laki-laki (16). Berdasarkan
Survival
Tabel 1 didapatkan hasil bahwa pasien Lama Mortality
Jumlah Rate
yang di rawat di ICU dengan diagnosa rawat Rate
(Kasus) / % (Kasus)
sepsis adalah paling tinggi dibandingkan (hari) (Kasus) / %
/%
dengan pasien dengan diagnosa lain
<1 11 (31.4%) 1 (2.9%) 10 (28.6%)
dalam hal ini severe sepsis dan syok 5
sepsis. 1-5 17 (48.6%) (14.3%) 12 (34.3%)
6-10 2 (5.7%) 1 (2.9%) 1 (2.9%)
Tabel 1. Diagnosa Masuk
11-15 1 (2.9%) 1 (2.9%) 0 (0%)
Severe Syok
Sepsis 16-20 2 (5.7%) 2 (5.7%) 0 (0%)
sepsis Sepsis
(orang) /
(orang) / (orang) / >20 2 (5.7%) 2 (5.7%) 0 (0%)
%
% % 12
29 Total 35 (100%) (34.3%) 23 (65.7%)
(82.8%) 4 (11.4%) 2 (5.7%)

Tabel 6. Klasifikasi Sepsis dan Angka


Tabel 2. Diagnosa Keluar
Mortalitas
Severe Syok
Severe Syok
Sepsis sepsis Sepsis
Sepsis sepsis Sepsis
(orang) / (orang) / (orang) /
Mortalitas (orang) / (orang) / (orang)
% % %
(jam) % % /%
23 (66%) 2 (6%) 10 (28%) 2
≤12-23 7 (20%) 1 (2.9%) (5.7%)
24-48 4 (11.4%) 1 (2.9%) 0 (0%)
Tabel 3. Umur >48 7 (20%) 1 (2.9%) 0 (0%)
18 2
Umur Jumlah
Total (78.2%) 3 (8.5%) (5.7%)
(tahun) (orang) / %
≤14 1 (3%)
15-29 3 (9%)
30-44 4 (11%)
45-59 12 (34%)
60-74 8 (23%)
75-90 7 (20%)
Total 35 (100%)
PEMBAHASAN bertambahnya usia.3 Berdasarkan data
yang didapatkan di Amerika Serikat, lebih
1. Distribusi Sepsis dan Klasifikasinya dari setengah pasien di ICU adalah pasien
Berdasarkan Jenis Kelamin usia dengan 65 tahun ke atas dengan
Angka kejadian sepsis tidak diagnosa penyakit kritis seperti sepsis.
dipengaruhi jenis kelamin, tapi Sepsis terbukti menjadi ancaman
dipengaruhi umur dan jenis penyakit yang bagi pasien-pasien geriatri. Berdasarkan
mendasarinya.1 Beberapa penelitian penelitian terdahulu juga kepustakaan
dilakukan terkait hubungan jenis kelamin yang ada, pasien dengan umur 65 tahun
dengan sepsis, ada yang menemukan dan lebih memiliki angka mortalitas
bahwa laki-laki lebih rentan terkena sepsis yang tinggi dibandingkan dengan
sepsis. Laki-laki cenderung mengalami pasien yang lebih muda.3 Insiden sepsis
infeksi di paru, sedangkan perempuan meningkat tajam di usia dewasa-tua, <65
cenderung mengalami infeksi saluran tahun dengan 17.7% dan >65 tahun
kencing. Penyebab tersering untuk sepsis dengan 27.7%. Pasien sepsis dengan usia
adalah infeksi paru.1 Penelitian lain geriatri juga meninggal lebih awal pada
mendapatkan hasil yang beragam. saat rawat inap, sekitar 26% meninggal
Perempuan memiliki 10% kemungkinan dunia pada minggu pertama pada masa
terkena sepsis dan meninggal dunia. perawatan di rumah sakit.3
Penelitian lain mendapatkan hasil bahwa Berdasarkan kepustakaan juga
jenis kelamin tidak berpengaruh bermakna menyebutkan bahwa seiring dengan
terhadap sepsis.1 bertambahnya usia maka sistem imun juga
Penelitian di Amerika Serikat pada semakin menurun sehingga infeksi atau
tahun 1979-2000 mengenai epidemiologi keadaan sepsis dapat lebih mudah
sepsis, mendapatkan hasil bahwa rata-rata terjadi.3,4 Dari penelitian ini didapatkan,
usia untuk pasien sepsis jenis kelamin bahwa terdapat 13 pasien sepsis dengan
perempuan adalah 62,1 dan untuk laki- kelompok umur 60-90 tahun, dan masing-
laki 56,9 dimana didapatkan bahwa masing 1 pasien severe sepsis dan syok
penderita laki-laki jumlahnya lebih sepsis pada kelompok umur 65-74.
banyak. Sedangkan menurut penelitian Berdasarkan hasil dari penelitian
pada tahun 2008 didapatkan hasil bahwa sebelumnya dan kepustakaan, dapat
penderita sepsis antara perempuan dan dilihat bahwa hasil yang didapatkan
laki-laki adalah sama atau tidak penulis adalah sama atau sesuai (Tabel 3).
berbeda/jumlahnya sedikit berbeda.2
Menurut hasil yang penulis 3. Distribusi Sepsis dan klasifikasinya
dapatkan di Bagian Rekam Medik RSUP Berdasarkan Diagnosa Masuk dan
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, jumlah Diagnosa Keluar
pasien sepsis di ICU untuk jenis kelamin
perempuan adalah 19 dan untuk jenis Berdasarkan hasil yang didapatkan
kelamin laki-laki adalah 16. Berdasarkan penulis jumlah pasien dengan diagnosa
data penelitian ini terlihat bahwa jumlah masuk sepsis adalah 29 orang, diagnosa
pasien laki-laki dan perempuan adalah masuk severe sepsis adalah 4 orang dan
jauh berbeda dalam persentase namun diagnosa masuk syok sepsis adalah 2
tidak dapat disimpulkan mengenai orang (Tabel 1). Hasil yang penulis
kemaknaannya dikarenakan tidak dapatkan ini merupakan hasil yang sama
dilakukan perhitungan statistik. seperti penelitian sebelumnya. Penelitian
sebelumnya adalah penelitian yang di
2. Distribusi Sepsis dan Klasifikasinya lakukan di RS Sutomo dengan hasil,
Berdasarkan Umur pasien yang jatuh dalam keadaan sepsis
berat sebesar 27,08%, syok sepsis sebesar
Sepsis memang sudah menjadi 14,58%, sedangkan 58,33% sisanya hanya
masalah yang serius pada pasien dengan jatuh dalam keadaan sepsis.2 Hasil yang
usia tua atau geriatri dan angka mortalitas didapatkan penulis adalah 6% pasien
meningkat sangat tajam seiring dengan dalam keadaan syok sepsis, 11% severe
sepsis dan 83% diantaranya adalah dalam pasien. 86% dari penyakit nosokomial
keadaan sepsis. Dengan demikian yang pneumonia terinfeksi dari penggunaan
paling banyak dirawat di ICU adalah ventilasi mekanik atau biasa disebut
sepsis kemudian severe sepsis dan yang Ventilator-Associated Pneumonia (VAP).6
terakhir adalah syok sepsis. Menurut penelitian sebelumnya di
Dari diagnosa awal waktu masuk Amerika Serikat, angka mortalitas dari
ICU hanya terdeteksi sebanyak 2 pasien VAP berada di antara range 0-50%, hasil
syok sepsis, sedangkan dari diagnosa dari penelitian yang dilakukan
keluar terdeteksi 10 kasus dengan medapatkan hasil yang beragam karena
diagnosa syok sepsis (Tabel 2). Sepsis populasi yang sangat berbeda.
adalah keadaan SIRS dengan bukti Organisme penyebab VAP yang
infeksi, sepsis dengan kegagalan fungsi memiliki angka mortalitas paling tinggi
organ disebut severe sepsis, severe sepsis adalah bakteri gram negatif seperti
dengan adanya keadaan hipotensi adalah Streptoccocus pneumonia, Klebsiella
syok sepsis.5 pneumonia, Pseudomonas aeruginosa,
Dari data yang didapatkan, 6 Acinetobacter dan Stenotrophomonas
pasien sepsis dan 2 pasien severe sepsis maltophilia.6 Berdasarkan data dan
diagnosanya menjadi syok sepsis. Pada kepustakaan yang ada, sepsis yang
kasus ini kemungkinan peningkatan penyakit dasarnya adalah pneumonia
jumlah kasus syok sepsis sebagai paling banyak disebabkan karena
diagnosa akhir bisa disebabkan oleh penggunaan ventilasi mekanik sehingga
karena; terjadi komplikasi dalam terjadi VAP yang mendasari diagnosa
perjalanan penyakit pasien sementara sepsis pneumonia.6
dirawat di ICU, bisa juga oleh karena Selain pneumonia, penyebab
tidak terdeteksi sejak awal yang tersering sepsis selanjutnya adalah
menyebabkan angka kematian yang urosepsis dan laparatomi. Urosepsis
tinggi. rentan terjadi pada perempuan dan
merupakan penyebab awal terjadinya
4. Distribusi Sepsis dan Klasifikasinya sepsis.1,7 Sepsis yang terjadi berkaitan
Berdasarkan Penyakit Dasar dengan infeksi pada bekas luka dapat
terlihat dalam waktu 3 sampai 7 hari
Mendiagnosa pasien dengan setelah operasi, tergantung kuman
sepsis, harus mempertimbangkan penyebabnya. Resiko terjadi infeksi pada
kemungkinan lokasi infeksi. 3 lokasi yang bekas luka adalah cukup tinggi, sehingga
biasanya infeksi pada sepsis, yaitu; paru, angka kejadian sepsis yang disebabkan
saluran kencing dan luka bekas operasi.18 oleh infeksi pada bekas luka operasi
Penyakit dasar penyebab sepsis di ICU (laparatomi) dilaporkan cukup tinggi.7
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (Tabel 4)
yang paling banyak adalah pneumonia.
Data yang ditemukan dari catatan 5. Perbandingan Survival Rate dan
rekam medik ICU, semua tidak Mortality Rate pada Sepsis dan
mencantumkan hasil kultur terutama jenis Klasifikasinya
kuman penyebab dan sensitivity test
dengan antibiotik sesuai kuman. Data juga Angka mortalitas sepsis sangatlah
tidak secara lengkap mencantumkan tinggi, didukung oleh berbagai macam
kategori sepsis, apakah pasien tersebut penelitian yang mendapatkan hasil
sepsis, severe sepsis atau syok sepsis. serupa.8 Peneliti juga mendapatkan hasil
Pasien di ICU memiliki resiko yang serupa dimana angka mortalitas
meninggal bukan hanya dari penyakit sepsis jauh lebih tinggi dari angka
kritis yang diderita tetapi juga ada faktor keselamatan pasien sepsis di ICU
kedua yaitu penyakit nosokomial seperti berhubung dengan pasien yang menjadi
infeksi.6 Pneumonia adalah penyakit sampel peneliti sebagian besar adalah
nosokomial infeksi paling umum kedua di pasien dengan usia tua yang adalah pasien
ICU, menyerang kira-kira 27% dari yang paling rentan dengan sepsis. Dari 35
pasien, 23 orang (65.7%) meninggal dunia Data pasien derajat sepsis yang
sedangkan 12 orang (34.3%) berhasil didapatkan penulis paling banyak adalah
keluar dari ruang perawatan ICU dengan umur 60-74 dan 75-90 tahun yang
kondisi yang semakin membaik (Tabel 5). dikategorikan sebagai usia tua atau
Pasien dengan diagnosa sepsis (dalam hal geriatri (Tabel 6), dan data ini sesuai
ini pasien yang mendapatkan perawatan dengan kutipan dari kepustakaan yang
dan kondisinya semakin membaik) rata- menyebutkan bahwa pasien sepsis dengan
rata mendapatkan perawatan di ICU di usia tua cenderung meninggal lebih awal.1
bawah 7-14 hari.8 Data yang tidak lengkap mengenai
Hasil dengan angka mortalitas etiologi kuman penyebab dan penanganan
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan atau tindakan serta obat yang diberikan
angka lama rawat inap pasien dengan membuat penulis menduga bahwa
diagnosa sepsis dan klasifikasinya antibiotik yang diberikan kepada pasien
bukanlah menjadi sesuatu yang yang merupakan pertahanan pertama
mengejutkan lagi, karena sudah banyak terhadap infeksi tidak bekerja dengan baik
sekali penelitian dan teori yang atau tidak sesuai, dikarenakan etiologi
mengatakan demikian.8 Sepsis juga kuman penyebab tidak diketahui.
tergantung pada umur dan lokasi infeksi Kemungkinan lain oleh karena angka
atau penyakit dasar.1 resistensi yang cukup tinggi terhadap
Saat sepsis menjadi severe sepsis antibiotik, hal ini juga mungkin terjadi
dan syok sepsis, angka mortalitas juga oleh karena penggunaan atau konsumsi
akan meningkat, persentase angka antibiotik yang tidak terkontrol, sehingga
mortalitas sebagai berikut; 1) sepsis: 20%, angka mortalitas lebih tinggi
2) severe sepsis: 30-50%, 3) syok sepsis: dibandingkan dengan angka morbiditas
50-80%.8 Penelitian sebelumnya ataupun angka keberhasilan (angka
menyebutkan bahwa biaya perawatan ICU keselamatan).
untuk pasien dengan sepsis pada tahun Dari 2 pasien syok sepsis yang
2009 di Amerika Serikat adalah $22.000 terdiagnosa, kedua-duanya meninggal dan
per pasien dan $17.000.000.000 untuk 4 pasien dengan severe sepsis, 3 orang
satu negara. Biaya ini sama dengan biaya meninggal dan hanya 1 yang selamat. Hal
perawatan dari penyakit jantung iskemik ini menunjukkan bahwa angka kematian
(Aterosklerosis).8 syok sepsis tertinggi diantara klasifikasi
Pasien sepsis dengan usia tua sepsis lainnya, diikuti severe sepsis.
sering meninggal lebih awal pada saat
masa perawatan pasien di rumah sakit.15
Respon imun bawaan dan respon imun SIMPULAN
adaptif menurun oleh penuaan, yang Angka kematian sepsis di ICU
sebagian besar memberikan kontribusi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou sangatlah
terhadap peningkatan kejadian infeksi tinggi terlebih pasien geriatri yang
pada orang tua. Respon imun adaptif yang mendominasi pasien dengan diagnosa ini.
rusak dikaitkan sebagai penyebab untuk
fungsi kekebalan tubuh menurun di usia SARAN
tua; Namun, penelitian dalam dekade Dapat dilakukan penelitian yang
terakhir menunjukkan beberapa lebih lengkap dan berkualitas mengenai
perubahan yang berkaitan dengan usia sel- pasien sepsis yang dirawat di ICU dengan
sel dari sistem kekebalan tubuh bawaan memperhatikan parameter-parameter
yang juga merupakan faktor penyebab AGD, GCS, X-Foto Thorax, ECG, yang
sistem imun menurun. Dalam sistem imun terpenting adalah pemeriksaan kuman
adaptif, jumlah sel B dan generasi sel T sehingga dapat diketahui etiologi kuman
menurun oleh penuaan, yang penyebab serta kelengkapan pengisian
menyebabkan berkurangnya sistem status pasien sangat diperlukan guna
tanggapan terhadap patogen baru; Namun, menunjang pendekatan yang lengkap,
kemampuan untuk melakukan respon akurat dan informatif sehingga dapat
yang efisien untuk patogen tetap utuh.3 meningkatkan lagi penanganan dan dapat
menjadi acuan bila dilakukan lagi
penelitian yang lebih berkualitas
mengenai sepsis dan klasifikasinya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Madsen Traci. Sex Differences In


Sepsis. 2013 Aug 27. Available from:
http://sgwhc.org/resources/profession
al-education/case-studies/sex-
differences-sepsis/
2. Irawan D, Hamidah, Purwati,
Triyono, Bramanto, Afianto V, et al.
Profil Penderita Sepsis Akibat Bakteri
Penghasil ESBL. Ilmu Penyakit
Dalam. 2012; 13: 64-8.
3. Starr M, Saiyo H. Sepsis In Old
Ages: Review Of Human and Animal
Studies. 2014. Available from:
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/P
MC3966671/?report=classic
4. Laura J, Martin. Aging Changes In
Immunity. 2014 Oct 10. Available
from:
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus
/ency/article/004008.htm
5. Barsten A, Soni N. Oh’s Intensive
Care Manual. 6th Edition. China:
Butterworth Heinemann Elsevier;
2009.
6. Koenig SM, Truwit JD. Ventilator
Associated Pneumonia: Diagnosis,
Treatment and Prevention. Available
from:
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/P
MC1592694/
7. Jackson A, Connor M, Dreyer JS.
Critical Care and Trauma Part 8:
Surgical Sepsis. 2012. Available
from:
https://ptolemy.library.utoronto.ca/co
ntent/critical-care-and-trauma-part-8-
surgical-sepsis
8. O’Toole J, Katz MJ. Sepsis: Immune
System Meltdown. 2014. Available
from:
https://www.atrainceu.com/course/se
psis-immune-system-meltdown-107

Anda mungkin juga menyukai