Anda di halaman 1dari 4

Nama : Christian Tumimomor

Nim : 18202102007

Frasa
M.K. : Morfosintaksis

1. Pengertian Frasa
Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa
tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat.

Contoh frasa: Tiga orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan.

Perhatikan penjelasan fungsi kalimat di atas:

 Tiga orang mahasiswa (S)


 sedang membaca (P)
 di perpustakaan (Ket. tempat).

Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yaitu ‘tiga orang mahasiswa’, ‘sedang membaca’, dan ‘di
perpustakaan’.

2. Ciri-Ciri Frasa
Berikut adalah ciri-ciri frasa, yaitu:

 Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih


 Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat
 Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal
 Frasa bersifat nonpredikatif
 Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat

3. Kategori Frasa
a) Frasa Setara dan Frasa Bertingkat
Suatu frasa disebut setara jika unsur penyusun nya mempunyai kedudukan yang sama atau setara.

Contoh: Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan.

Frasa “saya dan adik” merupakan frasa sama, karena antara unsur “saya” dan unsur “adik” memiliki
kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa “makan-makan” dan
“minum-minum” termasuk frasa setara.

Frasa setara ditandai oleh adanya kata ‘dan‘ / ‘atau‘ di antara kedua unsur nya. Selain frasa setara, ada
pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat merupakan frasa yang terdiri atas inti dan atribut.

Contoh: Kakak akan pergi nanti malam.

Frasa “nanti malam” terdiri atas unsur atribut dan inti.


b) Frasa Idiomatik
Perhatikan 2 kalimat dibawah ini:

(a) Dalam peristiwa kebakaran kemarin, seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.

(b) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam.

Kalimat (a) dan (b) menggunakan frasa yang sama, yaitu frasa ‘kambing hitam‘.

Pada kalimat (a) kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu kejadian,
sedangkan dalam kalimat (b) bermakna seekor kambing yang mempunyai warna bulu hitam.

Makna kambing hitam di kalimat (a) tidak ada hubungannya dengan makna kata kambing dan hitam.

frasa yang maknanya tidak bisa dijelaskan berdasarkan makna kata yang membentuknya dinamakan
frasa Idiomatik.

4. Konstruksi Frasa
Frasa mempunyai 2 konstruksi, yaitu konstruksi endosentrik dan eksosentrik.
Perhatikan kalimat berikut: “Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli”

1. Frasa Eksosentrik
Kalimat tersebut terdiri dari frasa ‘kedua saudagar itu’, ‘telah mengadakan’ dan ‘jual beli’. Menurut
distribusi nya frasa ‘kedua saudagar itu’ dan ‘telah mengadakan’ adalah frasa endosentrik. Sedangkan
frasa ‘jual beli’ adalah frasa eksosentrik.

Frasa kedua saudagar itu bisa diwakili kata saudagar. Frasa telah mengadakan juga bisa diwakili
kata mengadakan. Tetapi frasa jual beli tidak bisa diwakili oleh kata jual maupun beli, Karena kedua
kata tersebut merupakan inti, sehingga mempunyai kedudukan yang sama.

Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya disebut frasa
eksosentrik.

2. Frasa Endosentrik
Meliputi 3 jenis yaitu:

 Frasa Endosentrik yang Koordinatif: dihubungkan dengan kata “dan” dan “atau”.
Contoh: Pintu dan jendela sedang dicat.
 Frasa Endosentrik yang Atributif: tersusun dari unsur-unsur yang tidak setara.
Contoh: Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Manarul.
 Frasa Endosentrik yang Apositif: secara semantik, unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif
mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur
pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi. Contoh: Arum, putri Pak Ruchan, berhasil
menjadi pelajar teladan.
5. Kelas Frasa
Frasa terbagi jenisnya menjadi 6 kelas kata. Meliputi frasa benda, kerja, sifat, keterangan, bilangan,
dan depan.

1. Frasa verbal
Frasa verbal adalah frasa yang mempunyai inti kata kerja dalam unsur pembentukannya dan juga bisa
berfungsi untuk pengganti kedudukan kata kerja didalam kalimat. Contoh frasa verbal adalah sebagai
berikut :
 Sedang mencuci.
 Baru pergi.
 Akan terbit.
 Tidak berenang.

2. Frasa nomina
Frasa nomina adalah frasa yang mempunyai inti kata benda dalam unsur pembentukannya dan juga bisa
berfungsi untuk pengganti dari kata benda. Contoh frasa nomina adalah sebagai berikut :
 Lemari kayu.
 Rumah beton.
 Buku tulis.
 Sepatu kain.

3. Frasa ajektiva
Frasa ajektiva adalah frasa yang mempunyai inti kata yang berupa kata sifat didalam unsur
pembentukannya. Contoh frasa ajektiva adalah sebagai berikut :
 Sangat hebat.
 Cukup baik.
 Lumayan cepat.
 Sangat dekat.
 Murah sekali.

4. Frasa preposisional
Frasa preposisional adalah frasa yang kata didalamnya menggunakan kata depan pada unsur
pembentukannya. Contoh frasa preposisional adalah sebagai berikut :
 Dari kemarin.
 Ke Balikpapan.
 Di kebun.
 Dengan tangan.
 Kepada polisi.
 Oleh Aisyah.
5. Frasa adverbial
Frasa adverbial adalah frasa yang kelompok kata didalamnya dibentuk dengan keterangan kata sifat.
Contoh frasa adverbial adalah sebagai berikut :
 Sangat baik (kata baik adalah intinya dan kata sangat merupakan pewatas).
 Agak besar.
 Kurang pandai.
 Hampir baik.
 Lebih pandai.
 Agak kuat.
 Dengan heran.

Anda mungkin juga menyukai