Terdapat empat pendekatan yang pada dewasa ini masih ditempuh dalam menjelaskan latar
belakang terjadinya kejahatan, adalah : Pendekatan biogenik ; suatu pendekatan yang
mencoba menjelaskan sebab atau sumber kejahatan berdasarkan faktor-faktor dan proses
biologis, Pendekatan Psikogenik ; yang menekankan bahwa para pelanggar hukum memberi
respons terhadap berbagai macam tekanan psikologis serta masalah-masalah kepribadian
yang mendorong mereka untuk melakukan kejahatan. Pendekatan Sosiogenik ; yang
menjelaskan kejahatan dalam hubungannya dengan poses-proses dan struktur-struktur sosial
yang ada dalam masyarakat atau yang secara khusus dikaitkan dengan unsur-unsur didalam
sistem budaya. Pendekatan Tipologis ; yang didasarkan pada penyusunan tipologi penjahat
dalamhubungannya dengan peranan sosial pelanggar hukum, tingkat identifikasi dengan
kejahatan, konsepsi diri, pola persekutuan dengan orang lain yang penjahat atau yang bukan
penjahat, kesinambungan dan peningkatan kualitas kejahatan, cara melakukan dan hubungan
prilaku dengan unsur-unsur kepribadian serta sejauh mana kejahatan merupakan bagian dari
kehidupan seseorang.
Dari sudut pandang sosiologi maka dapatlah dikatakan bahwa kejahatan adalah salah satu
persoalan yang paling serius dalam hal timbulnya Disorganisasi sosial,karena penjahat-
penjahat itu sebenarnya melakukan perbuatan-perbuatan yang mengancam dasar-dasar dari
pemerintahan, hukum, ketertiban dan kesejahteraan umum. Maka dari itu diperlukan sarana
kontrol sosial untuk mengantisipasi atau mencegah dilakukanya tindakan kejahatan oleh
seseorang dalam masyarakat karena apabila kontrol sosial ini lemah berpotensi meningkatkan
angka kejahatan dalam masyarakat.
Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-
luasnya (kriminologi teoritis atau murni). Dalam teori kriminologi bahwa kejahatan merupakan
gejala individual dan bahwa kejahatan adalah sebagai gejala sosial, merupakan dua konsep
yang harus terus di kaji validitasnya. Mencegah lebih baik dari pada menyembuhkan,
demikianlah semboyan dari ilmu pengetahuan kedokteran sejak dahulu kala, kebenaran yang
sama juga berlaku bagi kriminologi. Mencegah kejahatan adalah lebih baik daripada mencoba
mendidik penjahat menjadi orang baik kembali, lebih baik disini juga berarti : lebih mudah, lebih
mencapai tujuannya, lebih murah. Kriminologi terutama digunakan untuk memberi petunjuk
bagaimana masyarakat dapat memberantas kejahatan dengan hasil yang baik dan lebih-lebih
menghindarinya. Apa dan Siapa Penjahat itu adalah orang/kelompok yang telah malakukan
suatu kejahatan. Dipandang dari sudut formil (menurut hukum) kejahatan adalah suatu
perbuatan yang oleh masyarakat (dalam hal ini Negara) yang diberi pidana. Menurut Mr. W. A.
BONGER kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang memperoleh tentangan
dengan sadar dari negara berupa pemberian penderitaan (hukuman atau tindakan). Apa yang
menyebabkan seseorang / kelompok melakukan suatu kejahatan tidak lepas dari beberapa
faktor yang mendasarinya seperti faktor lingkungn, ekonomi, sosiologi, psychologi, bio-
sosiologi, dan spiritualis.
terimakasih atas argumennya sebagai tambahan, selain faktor yang disebutkan diatas,
penyebab kejahatan sering kali dipicu dari niat pelaku, ditambah kesempatan sebagai
penyebab kelalaian korbannya, maka dengan mudah mengakibatkan terjadinya tindak
kejahatan yang tak diduga sebelumnya.
penting diingat bahwa penyebab kejahatan selain dipicu dari niat pelaku,
ditambah kesempatan sebagai penyebab kelalaian korbannya, maka dengan
mudah mengakibatkan terjadinya tindak kejahatan yang tak diduga
sebelumnya.
Secara sosiologis kejahatan merupakan suatu prilaku manusia yang diciptakan oleh
masyarakat. Walaupun masyarakat memiliki berbagai macam perilaku yang berbeda-beda,
akan tetapi ada di dalamnya bagian-bagian tertentu yang memiliki pola yang sama. Keadaan ini
dimungkinkan oleh karena adanya sistem kaedah dalam masyarakat. Gejala yang dinamakan
kejahatan pada dasarnya terjadi di dalam proses dimana ada interaksi sosial antara bagian-
bagian dalam masyarakat yang mempunyai kewenangan untuk melakukan perumusan tentang
kejahatan dengan pihak-pihak mana yang memang melakukan kejahatan.
terimakasih atas argumennya. hal lain yang penting bahwa penyimpangan nilai yang berlaku di
masyarakat dapat menjadi potensi terjadinya perilaku kejahatan yang mampu merugikan pelaku
kejahatan itu sendiri maupun masyarakat. Masyarakat itu sendiri memiliki peran penting dalam
mengendalikan tindak kejahatan yaitu melalui reaksi. Reaksi masyarakat terhadap kejahatan
sendiri menjadi sebuah kontrol dan menjelaskan seberapa pentingnya sanksi sosial terhadap
pelaku kejahatan dari gejala sosial tersebut.
terimakasih atas jawabannya, sebagai tambahan bahwa secara teknik yuridis, istilah kejahatan
hanya digunakan untuk menunjukan perbuatan-perbuatan yang oleh undang-undang
dinyatakan sebagai tindak pidana, akan tetapi bagi kriminologi harus ada kebebasan untuk
memperluas studinya di luar batasan pengertian yuridis, bukan saja untuk dapat digunakan
sebagai petunjuk dalam menelusuri apa yang dipandang sebagai kejahatan, namun juga
munculnya pemikiran yang menghasilkan model konflik dalam pembentukan undang-undang
kritis yang menghasilkan model konflik dalam pembentukan undang-undang sebagiamana
disebutkan diatas. Di samping itu, hukum tidak lain merupakan salah satu norma di antara
sistem norma yang lain yang mengatur tingkah laku manusia atau dalam bahasa psikoanalisa
hanya sebagai suatu tabu di antara tabu-tabu yang lain, yaitu norma agama, kebiasaan dan
moral.
terimakasih atas argumennya, bisa juga kunci yang paling utama terjadinya suatu kejahatan
adalah: keimanan kepada tuhan. jika iman lemah akan mudah tergoda dalam menghadapi
kesulitan hidup, namun jika iman telah ada niscaya perbuatan untuk melakukna kejahatan tidak
akan terjadi.
Adanya reaksi masyarakat terhadap kejahatan akan memberikan sanksi bagi para pelaku
kejahatan. reaksi masyarakat terhadap kejahatan itu sendiri di dasarkan pada beberapa landasan
yang mempengaruhi persepektif masyarakat itu sendiri. Nilai dan norma maupun ada istiadat
yang dianut oleh suatu masyarakat mampu mempengaruhi reaksi masyarakat terhadap suatu
tindak kejahatan. Maka dari itu perspektif dan reaksi suatu masyarakat mengenai suatu kejahatan
bersifat relatif dan dinamis. Reaksi masyarakat secara umum juga mampu membentuk suatu nilai
baru atau hukum baru yang berlaku di masyarakat. Selain nilai dan norma yang dianut oleh
masyarakat, perkembangan kondisi masyarakat serta dinamika sosial yang terjadi mampu
memberikan pengaruh yang nantinya menggeser dan merubah perspektif serta reaksi masyarakat
terhadap kejahatan yang terjadi.
terimakasih atas argumennya, secara umum, kejahatan dapat dikaji dalam berbagai
perspektif oleh karena itu sebab terjadinya suatu kejahatan juga akan menibulkan
banyak faktor, dansudut pandang yang berbeda pula mulai dari kenapa kejahatan
terjadi sampai pada sebab timbulnya suatu kejahatan.