Anda di halaman 1dari 7

Definisi Imunitas

Sistem imun memberikan perlindungan terhadap masuknya bahan eksogen


(asing), mikroba dan mungkin tumor, akan tetapi kadang kadang respon imun juga
merusak jaringan penjamu normal dan bereaksi terhadap antigen homolog (misalnya,
pada transfusi darah, jaringan tranplantasi, antigen fetal dlam kehamilan) dan kadang -
kadang antigen endogen sebagai dasar kelainan autoimu.
Penyebab dan Patologis
Bakteri atau patogen tertentu dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. HIV
adalah salah satu virus tersebut yang dapat menghancurkan sistem kekebalan tubuh
dengan cara yang besar. Terkadang faktor genetik juga dapat menyebabkan sistem
kekebalan tubuh untuk menjadi benar cacat sejak lahir. Penyebab lain untuk melemahkan
sistem kekebalan tubuh dapat menjadi alergi, kekurangan dan kanker.

Tanda Gejala Imunitas

Berikut enam ciri-ciri daya tahan tubuh melemah yang bisa Anda perhatikan:

1. Bobot badan makin berat

Ditemukan fakta bahwa para penderita flu babi memiliki ciri khas yang sama, yaitu
indeks massa tubuhnya lebih dari 40. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan
ketidakseimbangan hormon, peradangan, dan mengganggu kemampuan tubuh melawan
infeksi.

2. Rongga hidung terlalu kering

Hidung yang tersumbat tentu sangat mengganggu kenyamanan. Tapi, jika rongga
hidung kita terlalu kering, itu juga tidak baik. Sebab, lendir di dalam hidung berguna
untuk membantu menjebak dan membersihkan virus yang masuk. Tak adanya lendir di
dalam hidung, sama artinya memberi jalan masuk bagi kuman untuk menyerang
pertahanan tubuh kita.
3. Tidak cukup minum

Ada alasan mengapa dokter selalu mendorong kita banyak minum ketika sakit. Tubuh
membutuhkan banyak air putih untuk mengeluarkan racun. Kebutuhan minum setiap
orang berbeda-beda, tergantung dari kondisi tubuh dan aktivitas masing-masing. Cara
mengetahui apakah kita sudah cukup minum atau belum adalah dengan melihat warna
urine. Kondisi warna urine yang baik adalah berwarna jernih atau kuning muda jernih.

4. Stres berkepanjangan

Bukan kebetulan jika kita menjadi pilek saat pekerjaan di kantor sedang
menumpuk. American Psychological Association melaporkan, stres jangka panjang
dapat melemahkan respons kekebalan tubuh kita. Jika stres saat sedang flu, bisa
dipastikan gejala yang akan kita alami pasti akan lebih buruk lagi.

5. Sering tidak enak badan

Biasanya, orang dewasa mengalami flu sekitar 2-3 kali dalam setahun. Jika kita
mengalaminya lebih dari jumlah ini, sudah bisa dipastikan kondisi tubuh sedang di level
yang rendah dan perlu segera ditindaklanjuti dengan istirahat dan makanan bergizi.

6. Mengonsumsi gula terlalu banyak

Studi yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, 5 jam


setelah kita mengonsumsi 100 gram gula, kemampuan sel darah putih melawan kuman
akan turun drastis. Seratus gram gula setara dengan tiga kaleng minuman bersoda
ukuran sedang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh seperti

1. Genetik (keturunan), yaitu kerentanan terhadap penyakit secara genetik. Contohnya,


seseorang dengan riwayat keluarga diabetes melitus akan beresiko menderita
penyakit tersebut dalam hidupnya. Penyakit lain yang dipengaruhi oleh genetik, yaitu
kanker, alergi, penyakit jantung, penyakit ginjal atau penyakit mental.
2. Fisiologis, melibatkan fungsi organ-organ tubuh. Contohnya, berat badan yang
berlebihan dapat menyebabkan sirkulasi darah kurang lancar sehingga meningkatkan
kerentanan terhadap penyakit.
3. Stres, dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepaskan hormon
seperti neuroedokrin, glukokortikoid, dan katekolamin. Stres kronis dapat
menurunkan jumlah sel darah putih dan berdampak buruk pada produksi antibodi.
4. Usia, dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu.
Contohnya, bayi yang lahir secara prematur lebih rentan terhadap infeksi daripada
bayi yang normal. Pada usia 45 tahun atau lebih, resiko timbulnya penyakit kanker
meningkat.
5. Hormon, bergantung pada jenis kelamin. Wanita memproduksi hormon estrogen.
Sedangkan pria memproduksi hormon androgen yang bersifat memperkecil resiko
penyakit autoimun, sehingga penyakit lebih sering dijumpai pada wanita.
6. Olahraga, jika dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan aliran darah
dan membersihkan tubuh dari racun. Namun, olahraga yang berlebihan
meningkatkan kebutuhan suplai oksigen sehingga memicu timbulnya radikal bebas
yang dapat merusak sel-sel tubuh.
7. Tidur, jika kekurangan akan menyebabkan perubahan pada jaringan sitokin yang
dapat menurunkan imunitas seluler, sehingga kekebalan tubuh menjadi melemah.
8. Nutrisi, seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam pengaturan siistem imunitas.
DHA (docosahexaeonic acid) dan asam arakidonat mempengaruhi maturasi
(pematangan) sel T. Protein diperlukan dalam pembentukan imunoglobulin dan
komplemen. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat memperlambat proses
penghancuran bakteri oleh makrofag.
Mekanisme Kerja Imunitas Di Dalam Tubuh

Mikroorganisme dan zat-zat asing yang menyerang tubuh disebut sebagai antigen
alias bibit penyakit. Saat antigen terdeteksi, serangkaian respon imun akan terjadi
untuk melindungi tubuh dari terinfeksi.Pada proses tersebut, beberapa macam sel
bekerja sama untuk mengenali antigen dan memberikan respon. Sel-sel ini kemudian
merangsang limfosit B untuk menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang
didesain khusus untuk menempel pada antigen tertentu. Setelah itu, sel T mencari
antigen yang telah ditumpangi dan menghancurkannya. Sel T juga membantu
memberi sinyal pada sel-sel lain (seperti fagosit) untuk melakukan tugasnya.Begitu
dihasilkan, antibodi akan berada dalam tubuh seseorang selama beberapa waktu,
sehingga apabila antigen atau bibit penyakit kembali, antibodi sudah tersedia untuk
melakukan misinya.Antibodi juga dapat menetralkan racun yang dihasilkan oleh
organisme dan mengaktifkan sekelompok protein yang disebut komplemen.
Komplemen adalah bagian dari sistem imun yang membantu membunuh bakteri,
virus atau sel-sel yang terinfeksi.Bersama, semua sel-sel khusus dan bagian sistem
imun menghasilkan perlindungan bagi tubuh terhadap penyakit. Proteksi inilah yang
disebut imunitas.
Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang
tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan
organisme asing, seperti bakteri atau virus. Namun, pada seseorang yang menderita
penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai
organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut
autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.

Penyebab Penyakit Autoimun

Belum diketahui apa penyebab penyakit autoimun, namun beberapa faktor di bawah ini
dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini.

1. Etnis.

Beberapa penyakit autoimun umumnya menyerang etnis tertentu. Misalnya,


diabetes tipe 1 umumnya menimpa orang Eropa, sedangkan lupus rentan terjadi
pada orang Afrika-Amerika dan Amerika Latin.

2. Gender.

Wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibanding pria. Biasanya penyakit
ini dimulai pada masa kehamilan.
3. Lingkungan.

Paparan dari lingkungan, seperti cahaya matahari, bahan kimia, serta infeksi virus
dan bakteri, bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit autoimun dan
memperparah keadaannya.

4. Riwayat keluarga.

Umumnya penyakit autoimun juga menyerang anggota keluarga yang lain. Meski
tidak selalu terserang penyakit autoimun yang sama, mereka rentan terkena penyakit
autoimun yang lain.

Gejala Penyakit Autoimun

Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun. Beberapa di


antaranya memiliki gejala yang sama. Pada umumnya, gejala-gejala awal penyakit
autoimun adalah:

1. Kelelahan.
2. Pegal otot.
3. Ruam kulit.
4. Demam ringan.
5. Rambut rontok.
6. Sulit berkonsentrasi.
7. Kesemutan di tangan dan kaki.

Masing-masing penyakit autoimun memiliki gejala yang spesifik, misalnya sering merasa
haus, lemas, dan penurunan berat badan pada penderita diabetes tipe 1.

Beberapa contoh dari penyakit autoimun beserta gejalanya, adalah:

1. Lupus; dapat memengaruhi hampir semua sistem organ dan menimbulkan


gejala seperti demam, nyeri sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak
pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.

2. Penyakit Graves; dapat mengakibatkan kehilangan berat badan, mata menonjol,


gelisah, rambut rontok, jantung berdebar.
3. Psoriasis; kulit bersisik.

4. Multiple sclerosis; nyeri, lelah, otot tegang, gangguan penglihatan, dan


kurangnya koordinasi tubuh.

5. Myasthenia gravis; kelelahan yang semakin parah seiring aktivitas yang


dilakukan.

6. Tiroiditis Hashimoto; kelelahan, depresi, sembelit, peningkatan berat badan,


kulit kering, dan sensitif pada udara dingin.

7. Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease; nyeri perut, diare, BAB berdarah, demam,
dan penurunan berat badan.

8. Rheumatoid arthritis; menimbulkan gejala nyeri sendi, radang sendi, dan


pembengkakan.

9. Sindrom Guillain-Barre; kelelahan sampai kelumpuhan.

Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya gejala secara
tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare timbul karena dipicu oleh suatu hal,
misalnya paparan sinar matahari atau stres.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kel 3 CPD
    Kel 3 CPD
    Dokumen35 halaman
    Kel 3 CPD
    kartika permata
    Belum ada peringkat
  • Monev Kel.5
    Monev Kel.5
    Dokumen14 halaman
    Monev Kel.5
    kartika permata
    Belum ada peringkat
  • Topo Tawui PDF
    Topo Tawui PDF
    Dokumen241 halaman
    Topo Tawui PDF
    kartika permata
    Belum ada peringkat
  • Abortus Agama
    Abortus Agama
    Dokumen12 halaman
    Abortus Agama
    kartika permata
    Belum ada peringkat
  • Gizi
    Gizi
    Dokumen8 halaman
    Gizi
    kartika permata
    Belum ada peringkat