Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK 3

ASUHAN KEPERAWATAN NY. H DENGAN


SECTIO CAESAREA INDIKASI CPD
(Cephalopelvic Disproportion) DI RS
HERMINA DEPOK
DELLA OCTAVIANI
DINI AULIA AGUSTIN
M. NURUL HAKIKI
ARI NUR MAHARANI
Pengertian CPD (Cephalopelvic Disproportion)

Cephalopelvic Disproportion CPD adalah adanya ketidaksesuaian


antara kepala dan panggul yang diakibatkan karena diameter anter
iorposterior panggul dibawah ukuran normal, abnormalitas panggul
sebagai akibat dari infeksi tulang panggul (rakhitis) dan kecelakaa
n serta adanya fase aktif yang memanjang dari keadaan normal di
buktikan dengan melakukan pemeriksaan pelvimetri klinis (Rukiya
h dan Yulianti, 2010).
Etiologi CPD (Cephalopelvic Disproportion)

CPD dapat disebabkan karena:


Panggul sempit dan janin besar. Panggul dianggap sempit apabila dia
meter anteroposterior kurang dari 10 cm atau apabila diameter transve
rsal kurang dari 12 cm. Diameter anteroposterior pintu atas panggul se
ring diperkirakan dengan mengukur konjugata diagonal secara manual
yang biasanya lebih panjang 1,5 cm. Dengan demikian, penyempitan p
intu atas panggul biasanya didefinisikan sebagai konjugata diagonal ya
ng kurang dari 11,5 cm (cunningham dkk, 2012).
Indikasi CPD (Cephalopelvic Disproportion)
Indikasi kemungkinan disproporsi sefalopelvik:
1. Ukuran janin cukup besar
2. Tipe dan karakteristik khusus tubuh wanita secara umum:
a) Bahu lebih lebar dari pada pinggul tanpa memperhatikan tinggi
b) Postur tubuh pendek
c) Tangan dan kaki pendek serta lebar
3. Riwayat fraktur pelvis
4. Deformitas spinal, contoh skoliosis,atau kifosis
5. Malpresentasi atau malposisi
Faktor Risiko CPD (Cephalopelvic Disproportion)

Beragam faktor risiko yang dapat memperbesar peluang terjadinya Ce


phalopelvic Disproportion atau CPD adalah sebagai berikut:
1. Ada penumpukan air ketuban yang terlalu banyak selama kehamil
an (polihidramnion)
2. Riwayat operasi panggul atau pernah cedera pada panggul
3. Panggul sempit
4. Usia kehamilan lebih dari 41 minggu
5. Hamil di usia remaja, karena tulang panggul belum tumbuh sempu
rna
6. Hamil usia tua misalnya ibu berusia 35 tahun atau lebih
7. Ukuran diameter panggul ibu kurang dari 9,5 sentimeter (cm)
Tanda Gejala CPD (Cephalopelvic Disproportion)

Gejala CPD adalah sebagai berikut:


1. Kemungkinan CPD semakin besar jika bayi di dalam kandungan terus
berada di posisi yang sama tanpa perubahan meski ibu telah mengala
mi kontraksi melahirkan berkali-kali.
2. Ibu yang mengalami CPD atau cephalopelvic disproportion tetap men
unjukkan berbagai tanda-tanda melahirkan, termasuk pembukaan lahi
ran dan air ketuban pecah.
Kondisi tersebut dapat menjadi tanda bahwa bayi sulit melewati panggul i
bu sehingga proses melahirkan normal memakan waktu lama.
Pemeriksaan Diagnosis CPD (Cephalopelvic Dispro
portion)
CPD adalah kasus yang jarang terlihat sebelum persalinan dimulai. Akan t
etapi, ada berbagai pemeriksaan medis yang bisa dilakukan untuk memba
ntu mengetahui ukuran panggul ibu dan kepala bayi. Pemeriksan untuk m
engetahui kemungkinan adanya cephalopelvic disproportion atau CPD ad
alah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan fisik pada panggul dengan mengukur langsung untuk m
engetahui berapa diameternya.
2. Ultrasonografi (USG) dapat membantu mengukur panggul ibu dan kep
ala bayi.
3. MRI (magnetic resonance imaging) pelvis untuk menilai ukuran pangg
ul ibu serta posisi bayi di dalam kandungan
Enter Your Tittle
Penatalaksanaan CPD (Cephalopelvic
Disproportion)
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan untuk kondisi cephalopelvic dispropotion (CPD) adalah
sectio caesaria (SC). Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan denga
n membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Sho
lihah, 2019).
Penatalaksanaan Keperawatan
• Perdarahan dari vagina harus dipantau dengan cermat.
• Fundus uteri harus sering dipalpasi untuk memastikan bahwa uterus te
tap berkontraksi dengan kuat.
• Perawatan luka: insisi diperiksa setiap hari, jahitan kulit (klip) diangkat
pada hari ke empat setelah pembedahan.
Komplikasi CPD (Cephalopelvic Disproportion)

Komplikasi segera pada ibu meliputi;


• Perdarahan, trauma persalinan, dan infeksi.
Komplikasi segera pada janin meliputi;
• Perdarahan (Intracranial, aspirasi air ketuban, dan asfiksia). Kematian b
ayi dapat terjadi karena asfiksia berat, perdarahan intracranial, dan infek
si otak. Bila bayi berhasil ditolong, komplikasinya meliputi fraktur leher d
an persendiannya, gangguan pusat vital janin, dan dapat mengakibatka
n cacat seumur hidup.
(Andriani, 2010).
Lanjutan…
• Persalinan macet atau distosia (prolonged labor)
Proses persalinan yang berlangsung terlalu lama karena bayi sulit dik
eluarkan berisiko membuatnya kekurangan asupan oksigen.
• Distosia bahu
Ketika salah satu bahu bayi masih berada atau tersangkut di dalam v
agina, padahal kepalanya sudah berhasil berada di luar.
• Peningkatan tekanan pada tali pusar (prolaps tali pusat)
Pengaruh ukuran panggul yang kecil dan sulit saat melahirkan, berisi
ko membuat bayi terlilit tali pusar sehingga kekurangan oksigen.
• Cedera permanen pada kepala bayi dan perdarahan di otak.
ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Resume
Ny. H jenis kelamin perempuan usia 32 tahun datang ke IGD RS Hermina Depo
k dengan status obstetri G2P1A0 Hamil 38 minggu rencana SC atas indikasi B
SC 1x + CPD dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil janin tunggal, hidup intra
uterin dan dilakukan kolaborasi dengan DPJP. Operasi SC dilakukan pada tang
gal 20 April 2021 jam 14.35. Bayi lahir dengan jenis kelamin laki-laki dengan B
B : 3.119 gram, TB : 47 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 33 cm dan lingk
ar perut 29 cm. Apgar score bayi 9/10. Pada saat dilakukan pengkajian diruang
RPI didapatkan hasil KU sedang, kesadaran composmentis, klien mengatakan
nyeri pada luka post operasi skala 4, klien mengatakan nyeri bertambah saat kl
ien mencoba mobilisasi, klien mengatakan tidak bisa tidur karena merasa nyeri
pada payudara dan bayinya yang sering menangis, klien mengatakan air susu t
idak keluar, TTV : TD : 130/80 mmHg, N : 86X/menit teraba kuat, RR : 20X/men
it, S : 37OC. Bayi tampak rewel.
2. Riwayat Persalinan

1. Keluhan Utama ( saat ini ) : Nyeri Post Operasi Skala 4


2. Riwayat Persalinan Sekarang
a) Tanggal persalinan : 20 April 2021 Jam : 14.35
b) Tipe Persalinan : Sectio Caesarea
c) Jumlah perdarahan : 200 cc
d) Jenis kelamin bayi : Laki-laki, BB: 3119 g, PB: 47 cm
e) APGAR Score : Menit I 9, menit V 10
3. Riwayat Obstetri

Riwayat Obstetri: P2 A0 Anak hidup 2


4. Riwayat KB, Imunisasi, dan Keluarga

1. Melaksanakan KB : Ya
2. Jenis kontrasepsi apa yang digunakan : IUD
3. Sejak kapan menggunakan kontrasepsi: 5 Tahun lalu
4. Masalah yang terjadi : Tidak ada
5. Rencana yang akan datang : Tidak ada
Riwayat Imunisasi TT : Ya
Berapa kali diberikan : 1x
Usia kehamilan pemberian imunisasi : Kehamilan anak pertama
Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada
5. Riwayat Kebiasaan Sehari Sebelum Dirawat
1. Pola Nutrisi/Cairan
Frekuensi makan : 3 x/hari
Jenis makanan : Padat
Nafsu makan : Baik
Alergi/toleransi makanan : Tidak ada
Rata-rata BB sebelum hamil : 50 kg.
BB sekarang : 60 kg
2. Pola Eliminasi
BAB: Frekuensi 1x/ hari, semi padat, tidak ada keluhan.
BAK: Frekuensi ±7x/hari, kuning jernih, keluhan tidak ada.
3. Personal Hygiene
Mandi : 2 x/ hari
Oral Hygiene : 2 x/hari
Rambut : 3 – 4 x/hari
6. Pola Aktivitas Istirahat/Tidur

1. Jenis pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


2. Hobbi : Masak
3. Pembatasan karena kehamilan/kondisi : Tidak ada
4. Kegiatan waktu luang : Berisitrahat
5. Keluhan dalam beraktifitas : Cepat lelah
6. Aktifitas kehidupan sehari-hari : Mandiri
7. Tidur siang : Ya
8. Lama tidur : 1 Jam
9. Keluhan/masalah tidur : Tidak ada
10.Kebiasaan sebelum tidur : Berdoa
7. Riwayat Psikososial
1. Perencanaan kehamilan : Ya
2. Perasaan pasien & keluarga tentang kehamilan dan persalinan :
Senang dan bahagia
3. Kesiapan mental menjadi ibu : Siap
4. Cara mengatasi stress : Berdoa
5. Tinggal dengan : Keluarga
6. Peran dalam struktur keluarga : Ibu dan Istri
7. Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : Baik
8. Harapan dari perawatan saat ini : Cepat pulang dan kumpul dengan keluarg
a
9. Faktor kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan : Tidak ada
8. Pemeriksaan Fisik
LANJUTAN…
Lanjutan…
1. Neurosensori : Orientasi baik 4. Sistem Integumen:
2. Sistem Endokrin 5.Turgor kulit : Elastis
Gula darah : 98 mg/dL 6.Warna kulit : Kemerahan
3. Sistem Urogenital 7.Keadaan kulit : Baik
BAK 8.Kebersihan kulit : Bersih
4. Pola rutin : 6-7 x/hari, terkontr 9.Keadaan rambut : Bersih
ol 5. Sistem Muskuloskeletal
5. Jumlah : 1.400 cc 6.Kesulitan dalam pergerakan : tidak
6. Warna : Kuning Jernih 7.Ekstrimitas : Simetris
8.Tanda Homan : Tidak ada
7. Keluhan :Tidak ada
9.Oedema : Tidak ada
10.Reflek patella : Baik
Lanjutan…
Lanjutan…
DAFTAR PUSTAKA

Cunningham F.G., (2012). Obstetri Williams. Cetakan 23. Jakarta: EGC.


Rukiyah, A.Y dan Lia Yulianti. (2010). Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Trans Info Medika
Sholihah. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum SC (Sectio Caesaria) Dengan
Masalah Keperawatan Nyeri Akut. Ponorogo : Universitas Muhammadiyah.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan In
dikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Definisi dan Tindakan Kep
erawatan. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018). Standar Luaran Keperawatan Definisi dan Tindakan Keper
awatanI. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai