Anda di halaman 1dari 11

“Kaitan Budaya Suku Kaili Da’a

(Sulawesi) Yang Berhubungan


Dengan Kesehatan”
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

Alda Sugita
Della Octaviani
Febri Putri Rosi
Kartika Permaya Yoda
Nerisa Arviana
Raden Rima Suci. J
Shean Agata Manullang
Vida Yuninda
Sejarah Suku Kaili Da’a
O Etnik Kaili Da’a merupakan salah satu rumpun
dari Etnik Kaili yang berasal dari Sulawesi
Tengah. Dalam bahasa Kaili, para etnik Kaili
menyebut kelompok etnik mereka sebagai to
kaili yang berarti orang Kaili. Beberapa
pendapat mengatakan bahwa kata “kaili”
tersebut diambil dari nama sebuah pohon yang
dikenal dengan nama pohon kaili. Jenis pohon
ini biasanya tumbuh di kawasan hutan yang
terdapat di kawasan tepi sungai palu dan teluk
palu.
Proses Persalinan di Suku Kaili Da’a

O Kebanyakan ibu hamil di Desa Wulai lebih


memilih melahirkan (mangote ngana) di rumah
dengan dibantu keluarga dan dukun (topo tawui)
daripada melahirkan di fasilitas kesehatan
seperti di Poskesdes dengan ditolong tenaga
kesehatan (bidan). Mereka menganggap
persalinan normal adalah persalinan yang
dilakukan di rumah tanpa dibantu bidan. Selain
itu menurut mereka melahirkan di rumah
merupakan sesuatu yang wajar dan sudah turun
temurun dilakukan oleh keluarga mereka.
Lanjutan….
O Ada beberapa pihak yang ikut terlibat dalam
persalinan ini yaitu keluarga dari ibu
bersalin dan dukun tiup (topo tawui).
O Topo tawui adalah dukun yang dapat
menyembuhkan semua penyakit namun
tidak semua topo tawui dapat membantu
melahirkan.
Teknik melahirkan
O caranya duduk diatas bangku kecil
yang terbuat dari kayu.
O Dalam posisi duduk kaki ditekuk
dan dibuka lebar sembari
berpegang pada kain yang
digantungkan di tiang rumah.
O saat akan melahirkan ibu biasa
memakai sarung yang digunakan
untuk menutupi dada hingga kaki.
Terkadang perut bagian atas diikat
dengan menggunakan sarung atau
bisa juga dipegangi sendiri.
Lanjutan…
O Suami ibu hamil memeluk ibu yang akan
melahirkan dari belakang.
O Pada saat persalinan berlangsung topo tawui
memberikan tiupan dan mantera agar bayi
segera lahir dengan selamat. Selain itu topo
tawui juga akan memberikan air putih yang telah
ditiup kepada ibu pada saat menjelang
persalinan.
O Topo tawui menganggap sakit perut yang dialami
ibu yang akan melahirkan dikarenakan bayi
didalam kandungan sedang mencari jalan
keluar.
Lanjutan…
O Topo tawui akan mengusap bagian punggung dan
kepala ibu sembari membacakan dowa (mantera)
apabila bayi sudah mau keluar. Menurut mereka
apabila setelah ditiup maka rasa sakit di perut ibu
akan berkurang.
O Bayi yang telah lahir kemudian diangkat oleh orang
yang dituakan. Selain itu orang yang dituakan juga
akan menunggu hingga ari-ari bayi keluar.
O Apabila tali pusat tidak keluar maka orang tua yang
di tuakan yang akan membantu mengeluarkannya.
O Ketika tali pusat (valaampuse) sudah dikeluarkan
maka tali pusat dipotong dengan menggunakan
bambu (volo) yang diruncingkan.
Lanjutan…
O Kemudian panjang tali pusat diukur terlebih
dahulu hingga sepanjang lutut bayi. Setelah
itu untuk menentukan bagian mana yang
akan dipotong akan dicari bagian yang tipis
pada bagian tulang rawan tali pusat untuk
selanjutnya dilakukan pemotongan.
Pemotongan tali pusat dilakukan dengan
menggunakan bambu yang diruncingkan
dengan ubi jalar sebagai alas penopang.
O Tali pusat yang telah dipotong kemudian
diikat dengan benang jahit atau benang
yang lebih kuat dari benang jahit yang
didapat dari hutan (valagombe). Tali pusat
diberi kunyit yang telah ditumbuk halus atau
obat merah untuk mengobati luka bayi
akibat pemotongan tali pusat.
O Tali pusat bayi yang baru lahir biasanya dikeringkan.
Setelah kering kemudian dibungkus dengan kain
untuk dijadikan kalung, diikat di pinggang maupun
disimpan begitu saja. Pada umumnya masyarakat
Wulai menganggap plasenta adalah saudara si bayi
dan harus diperlakukan dengan baik. Plasenta
(tavuni) bayi dicuci hingga bersih kemudian
dibungkus dengan kain kemudian diikat dan
selanjutnya dikubur di pekarangan yang berdekatan
dengan tiang rumah oleh ayah si bayi. Apabila pada
malam hari bayi rewel maka orangtuanya akan
meletakkan pelita diatas tempat mengubur ari-ari.
Pembahasan menurut Sudut
Pandang Kesehatan di Suku Kaili
Da’a
O Karena Proses persalinan berlangsung
dirumah, maka fasilitas yang diberikan oleh
Topo Tawui (Dukun) kurang memadai dan
kurang steril.
O Teknik melahirkan di rumah yang dilakukan
yaitu dengan cara duduk diatas bangku kecil
yang terbuat dari kayu. Dalam posisi duduk
kaki ditekuk dan dibuka lebar sembari
berpegang pada kain yang digantungkan di
tiang rumah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Kel 3 CPD
    Kel 3 CPD
    Dokumen35 halaman
    Kel 3 CPD
    kartika permata
    Belum ada peringkat
  • Monev Kel.5
    Monev Kel.5
    Dokumen14 halaman
    Monev Kel.5
    kartika permata
    Belum ada peringkat
  • Topo Tawui PDF
    Topo Tawui PDF
    Dokumen241 halaman
    Topo Tawui PDF
    kartika permata
    Belum ada peringkat
  • Abortus Agama
    Abortus Agama
    Dokumen12 halaman
    Abortus Agama
    kartika permata
    Belum ada peringkat
  • Gizi
    Gizi
    Dokumen8 halaman
    Gizi
    kartika permata
    Belum ada peringkat