Biologi
Kelas/Semester : X IPA / 2
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun, responsif, dan pro aktif,
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menerapkan pengetahuan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
2. 4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan
upaya pelestarian.
1. KD 3.10
1. Siswa dapat mencari dan menulis akibat dampak dari pencemaran air.
2. KD 4.10
D. Materi Pelajaran
Air merupakan komponen penting dalam kehidupan. Air sebagai sumber daya alam sangat penting
dan mutlak diperlukan semua makhluk hidup, termasuk manusia. Air memiliki jumlah yang besar, yakni
dua pertiga dari seluruh luas permukaan bumi. Air juga merupakan unsur pembentuk utama dalam
tumbuhan, hewan dan manusia.
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tersedia melimpah dalam jumlah yang
konstan dan memiliki siklus tetap. Jenis air yang paling banyak digunakan adalah air tawar.
Pencemaran atau polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari
kemurniannya. Air yang tersebar di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti
semua air sudah terpolusi. Sebagai contoh, meskipun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil
dengan udara yang bersih dan bebas dari polusi, air hujan selalu mengandung bahan-bahan terlarut
seperti CO2, O2 dan N2, serta bahan-bahan tersuspensi seperti debu dan partikel-partikel lainnya yang
terbawa dari atmosfer.
Pencemaran air menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.
1. Sumber Pencemar Air
Sumber pencemar air dibagi menurut karakteristik masing-masing sumber pencemar. Sumber pencemar
berdasarkan asalnya dibagi menjadi 2 yaitu :
Limbah domestik adalah semua buangan yang berasal dari kamar mandi, kakus, dapur, tempat cuci
pakaian, apotek, rumah sakit, rumah makan dan sebagainya. Limbah tersebut secara kualitatif dapat
mengandung bahan organik, garam terlarut, lemak, bakteri (terutama golongan fekal coli), jasad
patogen, parasit, hingga bahan berbahaya dan beracun.
Limbah non-domestik sangat bervariasi, terutama limbah yang berasal dari kegiatan industri. Kegiatan
bidang perindustrian pada umumnya menimbulkan pencemaran air. Beberapa jenis industri
menggunakan air dengan volume sangat besar, yang diperoleh baik dari sumber air tanah maupun air
permukaan.Penggunaan air ini berpengaruh terhadap sistem hidrologi sekitar, sedangkan limbah
pertanian biasanya terdiri atas bahan padat bekas tanaman yang bersifat organis, bahan pemberantas
hama dan penyakit (pestisida), serta bahan pupuk yang mengandung diantaranya nitrogen, fosfor, sulfur,
dan mineral.
Berdasarkan bentuk sebarannya, sumber pencemaran air dibagi menjadi dua, yaitu :
2. Polutan Air
Polutan air merupakan zat yang mencemari air. Polutan memiliki bentuk dan jenis yang beragam.
Menurut bentuknya, polutan air dibagi menjadi tiga, yaitu :
b. Cair, misalnya limbah cair dari industri dan rumah tangga, hujan asam.
c. Gas, misalnya gas karbon dioksida hasil pembakaran dari kendaraan atau asap pabrik, yang masuk
ke dalam air melalui pertukaran udara.
Ciri-ciri air yang mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dari jenis air dan polutannya atau
komponen yang mengakibatkan polusi. Contohnya air minum yang terpolusi mungkin rasanya akan
berubah meskipun perubahan baunya sukar dideteksi, kehidupan hewan air akan berkurang pada sungai
yang terpolusi berat, atau minyak yang terlihat terapung pada permukaan air laut menunjukkan adanya
polusi. Menurut Fardiaz (1992) polutan air dikelompokkan menjadi sembilan kelompok berdasarkan
perbedaan-perbedaan sifatnya :
a. Padatan
c. Mikroorganisme
e. Nutrien tanaman
f. Minyak
h. Bahan radioaktif
i. Panas
Pengelompokkan tersebut di atas bukan merupakan pengelompokan yang baku, karena suatu jenis
polutan mungkin dapat dimasukkan ke dalam lebih dari satu kelompok. Sebagai contoh, bakteri dapat
dimasukkan ke dalam kelompok mikroorganisme maupun kelompok padatan tersuspensi. Suatu limbah
atau bahan buangan mungkin mengandung lebih dari satu macam polutan. Sebagai contoh, sampah
organik adalah suatu bahan buangan yang membutuhkan oksigen, tetapi juga mengandung
mikroorganisme dan mungkin nutrien tanaman. Jadi pengelompokan di atas lebih bersifat untuk
memudahkan dalam pembahasan mengenai berbagai jenis polutan.
Pencemaran air dapat diketahui dari aspek fisik-kimia dan/atau aspek biologi. Beberapa indikator
pencemar air aspek fisika-kimia adalah sebagai berikut :
A. pH (derajat keasaman)
pH sautu badan air merupakan indikasi keseimbangan antara asam (ditandai dengan ion H+) dan basa
(OH-). Keduanya merupakan ion pembentuk air (H2O). Air murni memiliki asam dan basa dalam jumlah
yang seimbang pada pH 7. Air bersifat asam bila pH-nya kurang dari 7, dan bila lebih dari 7 air akan
bersifat basa. Apabila pH air kurang dari 5 dan lebih dari 9, maka badan air tersebut telah dikatakan
tercemar.
B. Suhu
Suhu air berkisar pada 25oC Suhu air pada tiap badan air berbeda-beda tergantung pada ketinggian dan
kondisi geografis. Suhu air di daerah tropis berbeda dengan suhu air di daerah subtropis. Air dikatakan
tercemar apabila suhu air pada wilayah tersebut berubah secara drastis.
C. Warna
Air yang memenuhi syarat kesehatan secara umum adalah tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna
(jernih). Ketiga syarat tersebut bukan sekedar merupakan syarat estetika, tapi juga merupakan indikasi
apakah air tersebut tercemar atau tidak. Perubahan warna air bisa diakibatkan karena partikel terlarut
seperti lumpur, fitoplankton dan mikroorganisme yang bersifat mikroskopis. Sumber pencemaran warna
terutama berasal dari limbah cair industri cat, industri tekstil dan pencelupan kain, serta industi pewarna
pakaian dan makanan.
DO atau oksigen terlarut, adalah banyaknya oksigen yang terlarut dalam satu liter air (mg/l). Oksigen
merupakan gas yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk proses metabolisme. Kehidupan
tumbuhan dan organisme perairan tergantung dari kemampuan badan air mempertahankan jumlah
oksigen terlarut dalam air. Semakin rendah jumlah oksigen terlarut dalam air menunjukkan makin
tingginya tingkat pencemaran suatu perairan.
BOD atau permintaan oksigen biologis, adalahh jumlah oksigen (dalam mg) yang diperlukan oleh
mikroorganisme (terutama bakteri) untuk proses penguraian/oksidasi dan stabilisasi bahan organik
secara biologis pada kondisi aerobik (kondisi dimana mikroba tidak dapat hidup tanpa oksigen) dalam
satu liter air limbah. BOD yang tinggi mengindikasikan adanya bahan organik yang tinggi pula, dan itu
berarti tingkat pencemaran di suatu badan air juga tinggi. hal ini dikarenakan mikroorganisme
memerlukan oksigen dalam jumlah besar untuk menguraikan bahan organik dalam jumlah besar pula.
COD atau permintaan oksigen kimiawi merupakan pengukuran jumlah bahan organik dengan
menggunakan persamaan dari jumlah oksigen (dalam mg) yang diperlukan untuk mengoksidasikan
bahan organik secara kimiawi dalam satu liter air limbah. Nilai COD selalu lebih besar dari BOD. Hal ini
dikarenakan tidak semua bahan organik yang dihitung melalui persamaan kimia mampu diuraikan oleh
mikroorganisme.
G. Logam Berat
Logam tertentu sejatinya dibutuhkan oleh tubuh, namun dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebih,
seperti zat besi untuk pembentukan sel darah merah. Air dikatakan tercemar apabila kandungan logam
di dalam air tersebut melebih batas dan jumlah yang ditentukan sehingga bersifat racun dan berdampak
negatif terhadap sistem tubuh, jenis logam berat paling berbahaya adalah raksa, perak, tembaga.
Deterjen yang selama ini kita gunakan untuk mencuci pakaian sebenarnya merupakan hasil
sampingan dari proses penyulingan minyak bumi yang diberi berbagai tambahan bahan kimia seperti
fosfat, silikat, bahan pewarna dan bahan pewangi. Generasi awal deterjen pertama kali muncul dan
mulai diperkenalkan ke masyarakat sekitar tahun 1960-an dengan menggunakan bahan kimia pengaktif
permukaan (surfaktan) Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) sebagai penghasil busa.
Awalnya inovasi yang dianggap cemerlang ini mendapatkan respon yang menggembirakan. Namun
seiring berjalannya waktu, ABS setelah diteliti lebih lanjut diketahui mempunyai efek destruktif (buruk)
terhadap lingkungan yakni sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Hal ini menjadikan sisa limbah deterjen
yang dikeluarkan setiap hari oleh rumah tangga akan menjadi limbah berbahaya dan mengancam
stabilitas lingkungan hidup kita.
Beberapa negara di dunia secara resmi telah melarang penggunaan zat ABS ini dalam pembuatan
deterjen dan memperkenalkan senyawa kimia baru yang disebut Linier Alkyl Sulfonat atau lebih sering
jika kita lihat di berbagai label produk deterjen yang kita pakai dengan nama LAS yang relatif lebih ramah
lingkungan. Akan tetapi penelitian terbaru oleh para ahli menyebutkan bahwa senyawa ini juga
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit terhadap lingkungan. Menurut data yang diperoleh bahwa
dikatakan alam lingkungan kita membutuhkan waktu selama 90 hari untuk mengurai LAS dan hanya 50%
dari keseluruhan yang dapat diurai
Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah organisme air yang responsif atau peka terhadap perubahan yang
terjadi pada lingkungannya. Insang adalah alat yang digunakannya untuk bernafas. Pada insang terjadi
pertukaran O2 dan CO2. Mekanismenya adalah tutup insang menutup à mulut terbuka à air masuk
melalui mulut à lalu air melewati insang, terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida à mulut
menutup, tutup insang (operculum) terbuka dan akhirnya air keluar dari insang. Oksigen masuk ke aliran
darahnya. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-
1000 m diatas permukaan laut dengan suhu 20 oC-25 oC pH air antara 7-8 (Herlina, 2002).
E. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan Pertama:
1. Mengamati
Peserta didik memperhatikan pejelasan guru saat menerangkan materi ajar, kemudian peserta didik
membaca hasil studi dari berbagai laporan media mengenai perusakan lingkungan, mendiskusikan
secara kelompok untuk menemukan faktor penyebab terjadinya.
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi sebagai bahan diskusi atau sebagai topic yang akan didiskusikan.
Dengan melakukan percobaan polusi air untuk menemukan daya tahan makhluk untuk kelangsungan
kehidupannya. Melalui kerja kelompok.
4. Mengasosiasikan
Peserta didik dalam kelompok menyimpulkan hasil pengamatan, diskusi, tentang dampak Pencemaran
Air, penyebab, pencegahan serta penanggulangannya sesuai dengan data yang diperoleh.
5. Mengkomunikasikan
2. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya dan menutup pelajaran.
F. Penilaian
1. Teknik penilaian
1. Tugas Individu
2. Tugas Kelompok
Soal diskusi
Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari pertanyaan kolom :
2. Akibat dari penggunan pestisida yang secara berlebihan, dan dari limbah pabrik pabrik yang
dibuang begitu saja.
3. Pencemaran yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti E. Coli dan Salmonella thyposa.
a. a. Nikagro
b. b. reduce
c. c. Euser
d. d. ira naramecpen
e. e. Clecyre
f. f. logiobi naramecpen
2. Instrumen penilaian
Kelas/Semester : X Ipa/2
No.
Nama
Disiplin
Kerja sama
Kejujuran
Kepedulian
Tanggung jawab
Jumlah Skor
Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No
Nama Kelompok
Waktu
Tugas Kelompok
Jumlah Score
ket
Kualitas rangkuman
makalah
Laporan Pengamatan
Laporan Eksperimen
1
2
3
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
1. Laptop
2. Infokus
2. Bahan
3. Sumber Belajar
Berbagi
Posting Komentar
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya
Ahmad Trian