Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PERDARAHAN POSTPARTUM (HPP)

1. DEFINISI
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam
setelah anak lahir. Dalam oengertian ini dimasukkan juga perdarahan karena retensio
plasenta.

Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian :

a. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24


jam setelah anak lahir.
b. Perdarahan postpartum sekunder ( late postpartum hemorrhage ) yang terjadi setelah
24 jam, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 hari postpartum.
Menurut wikjosatro h. (1960) perdarahan, terutama perdarahan postpartum masih
merupakan salah satu dari sebab utama kematian ibu dalam persalinan. Karena itu ada
3 hal yang perl diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi
perdarahan postpartum yaitu :
1. Penghentian perdarahan
2. Jaga jangan sampai timbul shock
3. Penggantian darah yang hilang

2. ETIOLOGI
1. Atonia Uteri
Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri adalah
 Umur : umur yang terlalu muda atau yang terlalu tua
 Paritas : sering dijumpai pada multipara dan grandemultipara
 Partus lama dan partus terantar
 Obstetri operatif dan narkosa
 Uterus terlalu besar dan regang, misalnya pada gemeli, hidramnion atau janin
besar
 Kelainan pada uterus,seperti mioma uteri, uterus couvelair pada solusio
plasenta
 Factor sosioekonomi, yaitu malnutrisi
2. Sisa plasenta dan selaput ketuban
3. Jalan lahir : robekan perineum, vagina serviks , forniks dan rahim
4. Penyakit darah.
Kelainan pembekuan darah misalnya : a atau hipovibrinogenemia yang sering
dijumpai pada :
 Perdarahan yang banyak
 Solusio plasenta
 Kematian janin yang lama dalam kandungan
 Preeclampsia dan eklampsia
 Infeksi , hepatitis, dan serviks shok

3. DIAGNOSIS
Pendarahan pascasalin adalah pendarahan >500 ml setelah bayi lahir atau yang
berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu.

4. FAKTOR PREDISPOSISI
 Kelainan implantasi dan pembekuan plasenta:plasenta previa solusio plasenta,plasenta
akreta / inkreta /perkreta, kehamilan ektopik, molahidatisoda
 Trauma saat kehamilan dan persalinan:episiotomi,persalinan pervagina dengan
instrumen (forsep didasar panggul atau bagian tengan panggul),bekas sc atau
histerektomi
 Volume darah ibu yang minimal,terutama pada ibu berat badan kurang,preklamsia
berat/eklamsia,sepsis,atau gagal ginjal
 Gangguan koagulasi
 Pada atonia uteri penyebabnya antara lain uterus overdistensi(makrosomia,kehamilan
kembar,hidramion/bekuan darah),induksi persalinan,penggunaan agen
ansestetik(agenhalogen atau anastesia dengan hipotensi),persalinan lama
korioamnionitis,persalinan terlalu cepat dan riwayat atonia uteri sebelumnya.

5. PENATALAKSANAAN
Pijat uterus agar berkontraksi dan keluarkan bekuan darah
1. Kaji kondisi pasien (denyut jantung, tekanan darah, warna kulit, kesadaran,
kontraksi uterus) dan perkiraan banyaknya darah yang sudah keluar.
2. Berikan oksitosin (10 iu iv dan ergometrin 0,5 iv. Berikan melalui im apabila
tidak bisa melalui iv)
3. Siapkan donor untuk tranfus, ambil darah untuk kroscek, berikan nacl 11/15 menit
apabila pasien mengalami syok (pe,berian infus sampai sekitar 3 l untuk
mengatasi syok)
4. Kandung kemih selalu dalam kondisi kosong.

6. INTERVENSI

Diagnosa / Kebutuhan / Intervensi Rasionalisasi


Masalah
Diagnosa: Tujuan :
Perdarahan Pascasalin - Tidak ada perdarahan
(HPP /HEMORARGIA dalam postpartum
POSTPARTUM) primer.
Kriteria Hasil:
1. KU ibu baik.
2. Tanda – tanda vital
dalam batas normal.
TD : 100-120/70-80 mmhg
N : 80-100 x/menit
RR : 20x/menit
S : <38 C
3. Kontraksi uterus baik
4. TFU 2 jari dibawah
pusat.
5. Kandung kemih
kosong
6. Perdarahan sedikit
7. Ibu dapat melakukan
mobilisasi dini.
INTERVENSI
1. Monitoring tanda - Perubahan perfusi
vital tiap 5-10 menit. jaringan
meninggalkan
perubahan pada tanda
vital.
2. Catat perubahan - Dengan vasokontriksi
warna kuku, mukosa dan hubungan ke
bibir, gusi dan organ vital di jaringan
lidah,suhu kulit. perifer berkurang
sehingga menibulkan
sianosis dan suhu
kulit yang dingin.
3. Kaji ada atau - Perfusi yang jelek
tidaknya produksi Asi menghambat produksi
prolaktin dimana
diperlukandalam
produksi
Masalah
1. Cemas a. Kaji respon - Membantu
psikologis klien mengidentifikasi
terhadap perdarahan faktor-fator yang
pascapersalinan memperberat
ketidaknyamanan/nye
ri
b. Perlakukan pasien - Memberikan
secara lemah lembut, dukungan emosi
empati serta sikap
mendukung
c. Berikan informasi - Imformasi yang
tentang perawatan akurat dapat
dan pengobatan mengurangi cemas
dan takut yang tidak
diketahui
DAFTAR PUSTAKA

 Mochtar Rustam, etc. “ Sinopsis Obstetri : obstetric fisiologi, obstetric patologi”.


2011. Jakarta : EGC.
 Rukiyah Yeyeh Ai, etc. ” Asuhan Kebidanan 4 : patologi ”. 2010. Jakarta ; Trans Info
Media.
 Dutton, Lauren A. “Rujukan Cepat Kebidanan (A Pocket Guide To Clinical
Midwifery : The Efficient Midwifery) . 2011. Jakarta : EGC.
 Sakti Koemara Maya Gita, etc. “Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan
Dasar Dan Rujukan”. 2013.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai