Analisis Meteorologi
Nama : Adilah Yuri Okta Putri Asisten Praktikum
NRP : G24160045 1. Agung Baruna S N (G24150027)
Tanggal : 25 Februari 2019 2. Danang Alfath A (G24150077)
Gambar 1 Trajektori mundur sebaran massa udara berdasarkan 24 jam dan tiba 00
UTC 1 Januari 2019 di Stasiun Kuala Lumpur, Malaysia
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat lintasan pergerakan massa udara sejak
24 jam yang lalu dan sampai pada 00 UTC 1 Januari 2019 di Stasiun Kuala
Lumpur. Masa udara menyebar dari stasiun Kuala Lumpur ke arah tenggara dari
ketinggian 500 m dan terus begerak naik menyebar hingga titik 1000 m AGL lalu
dispersi habis meninggalkan daratan Malaysia. Penurunan trajektori yang terjadi
disebabkan karena pada saat tersebut atmosfer berada pada kondisi yang sedikit
labil (keadaan tidak stabil namun hampir mendekati stabil). Pada kondisi tersebut
terjadi pengangkatan massa udara sampai ketinggian tertentu yang kemudian akan
turun kembali. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan stull (2000), yang
menyatakan bahwa pada keadaan atmosfer yang stabil gaya buoyancy berlawanan
arah dengan gaya ke atas, sehingga massa udara yang mengalami pengangkatan
sampai ketinggian tertentu akan turun kembali.
Arah dan kecepatan angin akan menentukan ke mana dan seberapa jauh
massa udara bergerak meninggalkan sumbernya. Semakin cepat angin bergerak,
maka pencemar akan semakin cepat meninggalkan jauh dari sumbernya. Menurut
Geiger (1995) terdapat dua jenis pergerakan angin, yaitu pergerakan angin secara
laminar dan turbulen. Pergerakan angin secara laminar merupakan pergerakan
angin yang tenang sepanjang lapisan yang sejajar. Sedangkan pergerakan angin
secara turbulen yaitu pergerakan angin yang acak dan baur. Berdasarkan analisis
gambar diatas, termasuk kedalam pergerakan sebaran massa udara tergolong
secara laminer.
DAFTAR PUSTAKA