TESIS
Oleh
SUARNI ASMUNI
067012057/AKK
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
PENGARUH KARAKTERISTIK DAN KOMPETENSI PEREKAM
MEDIS TERHADAP WAKTU TUNGGU PASIEN PADA
PE LA YA NA N R EK AM ME DI S R A WA T J AL AN
DI RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN
TAHUN 2008
TESIS
Oleh
SUARNI ASMUNI
067012057/AKK
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
Judul Tesis : PENGARUH KARAKTERISTIK DAN KOMPETENSI
PEREKAM MEDIS TERHADAP WAKTU TUNGGU
PASIEN PADA PELAYANAN REKAM MEDIS
RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.
PIRNGADI MEDAN TAHUN 2008
Nama Mahasiswa : Suarni Asmuni
Nomor Pokok : 067012057
Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Konsentrasi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Menyetujui
Komisi Pembimbing:
(Prof. dr. Aman Nasution, MPH) (Drs. Abdul Jalil A.A., M.Kes)
Ketua Anggota
(Dr. Drs. Surya Utama, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc)
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
PERNYATAAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
(SUARNI ASMUNI)
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
ABSTRAK
78
79
ABSTRACT
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
80
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayahNya sehingga dengan izinNya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan
Waktu Tunggu Pasien Pada Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah
Utara.
kekurangan, namun demikian penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat
terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih yang
tidak terhingga kepada: Prof. dr. Aman Nasution, MPH, selaku Ketua Komisi
Pembimbing dan Drs. Abdul Jalil A.A., M.Kes, selaku Pembimbing Kedua, yang
kepada semua pihak yang turut membantu penyusunan tesis ini, terutama kepada :
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
81
Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara Medan yang memberikan izin penulisan tesis ini.
Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS, Ketua Program Studi Administrasi dan
Ibu Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, Sekretaris Program Studi Administrasi
Bapak dr. Fauzi, SKM, sebagai Komisi Penguji atau Pembanding yang telah
banyak memberikan arahan dan masukan demi kesempurnaan penulisan tesis ini.
Ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada suami tercinta (Suardinata)
dan anak-anak tersayang (dr. Diana Santy, Nandar Afriza, dan Beby Asyifa), yang
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
82
selalu memberikan dorongan moril serta do’a kepada penulis untuk menyelesaikan
pendidikan ini.
Akhirnya penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini dengan
harapan, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan,
Penulis,
Suarni Asmuni
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
83
RIWAYAT HIDUP
Suarni Asmuni, lahir pada tanggal 12 Juni tahun 1958 di Kota Binjai Propinsi
Sumatera Utara, anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Alm. Asmuni S. dan
Almh. Sunarsih.
Perkebunan Besilam Bukit Lambasa selesai tahun 1972, Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) II Binjai selesai tahun 1975, Sekolah Pengatur Rawat Atas (SPRA)
Pematang Siantar selesai tahun 1979, Pendidikan Bidan Swadaya (D-I) Sari Mutiara
Medan selesai tahun 1995, Akademi Keperawatan Depkes RI (D-III) Medan selesai
tahun 1998, Program Perawat Pendidik Jurusan Maternitas (D-IV Perawat Pendidik)
Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 1981 dan diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil tahun 1982 dengan jabatan sebagai staf perawat pelaksana di
bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU dr. Pirngadi Medan. Sejak tahun 1990 sampai
dengan tahun 1999 bekerja di Bagian Instalasi Gawat Darurat RSU dr. Pirngadi
Medan. Pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2001 menjabat sebagai Kepala
Keperawatan Instalasi III (Anak dan Kebidanan). Pada tahun 2002 sampai saat ini,
menjawab sebagai Kepala Subbidang Rekam Medis RSU dr. Pirngadi Medan.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
84
H.Hasan dan Almh. Hj.Kasiani, hingga saat ini dikaruniai anak sebanyak 3 orang (2
perempuan, 1 laki-laki). Anak yang pertama bernama dr. Diana Santy, kedua Nandar
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
85
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
87
DAFTAR TABEL
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
89
DAFTAR GAMBAR
2.1. Alur Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Badan Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan ................. 29
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
90
DAFTAR LAMPIRAN
6. Output SPSS : Tabel tunggal, tabel silang, regresi logistik. ....... 117
10. Surat Izin Penelitian dari RSU dr. Pirngadi Medan.................... 139
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
91
BAB 1
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran
masyarakat Indonesia. Peran tersebut pada dewasa ini makin menonjol mengingat
dan pelayanan yang lebih bermutu, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka
Sekarang ini rumah sakit tidak saja berfungsi sebagai tempat untuk
pengobatan penyakit dan luka-luka, tetapi telah berkembang ke arah kesatuan upaya
kuratif dan rehabilitatif. Rumah Sakit sebagai salah satu sub pelayanan kesehatan
memberikan dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan
dilaksanakan melalui Instalasi Gawat Darurat, unit rawat jalan dan rawat inap
(Muninjaya, 2004).
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
92
menjadi tuntutan yang tidak boleh diabaikan jika suatu lembaga ingin hidup dan
dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan mencari produk berupa
barang atau jasa dari perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik
salah satu indikator kinerja rumah sakit. Diharapkan perubahan pelayanan rumah
sakit mengarah pada kekuatan pasar dan orientasi rumah sakit akan mulai bergeser
tujuan utama yang harus dicapai. Rumah sakit akan semakin maju dengan pesat jika
berupa pelayanan rekam medis. Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses
pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien,
hal ini merupakan cerminan kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
93
diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, pemeriksaan, pengobatan dan
tindakan medis lainnya. Rekam Medis merupakan catatan (rekaman) yang harus
dijaga kerahasiaannya dan terbatas tenaga kesehatan dan pasien serta memberikan
dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan
data medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit,
keperluan lainnya (Depkes RI, 1997). Untuk itu pelayanan rekam medis yang
diberikan harus berkualitas dan sesuai dengan standar pelayanan yang ada.
pasien yang hanya dapat diketahui dari survai kepuasan. Banyak rumah sakit sudah
Kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (out put) baik kualitas
maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan
tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
94
yang bersifat mendasar yang dapat menghasilkan kinerja berdasarkan kriteria atau
referensi tertentu yang dianggap efektif dan superior (Tanjung dan Ma’arif, 2003).
seseorang yang mempunyai kemampuan rata-rata atau biasa saja. Menurut Gibson,
dengan jelas untuk tujuan dan misi kelompok. Beberapa pekerja, meskipun mempunyai
motivasi tinggi, tidak mempunyai kemampuan atau keterampilan untuk bekerja dengan
baik.
komunikasi, dan kerjasama kelompok. Perilaku ini harus dimiliki oleh seorang profesi
perekam medis dan informasi kesehatan dalam melakukan tugas dan tanggung jawab
Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi merupakan rumah sakit pemerintah kelas B
Plus, merupakan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat dari berbagai kalangan,
yaitu pasien umum, asuransi kesehatan, dan pasien Jamkesmas. Pada bulan Agustus
2007 telah lulus bersyarat di dalam akreditasi terhadap 16 pelayanan. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal di rumah sakit,
sumber daya manusia baik secara kuantitas maupun kualitas. Dalam pelaksanaan
Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanan yang
ramah, cepat, serta nyaman. Pelayanan rekam medis rawat jalan dimulai dari tempat
pendaftaran pasien sampai memperoleh dokumen rekam medis yang akan digunakan
rekam medis pelayanan rawat jalan adalah 10 menit, dan pelayanan dokumen rekam
di beberapa rumah sakit. Lama waktu tunggu pasien mencerminkan bagaimana rumah
sakit mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan
mempengaruhi waktu tanggap pasien gawat darurat di Rumah Sakit Umum Pusat
upah dan lama bekerja), motivasi, ketersediaan fasilitas pendukung dan standar
prosedur pelayanan.
Gorontalo, bahwa determinan waktu tunggu pasien di Instalasi rawat jalan adalah
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
96
Hasil penelitian Mariah (2007) di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan
untuk pengefisienan waktu dalam pelayanan pencatatan data medis pasien adalah
Saragih Pematang Siantar bahwa ada dua aspek yang mempengaruhi kinerja rekam
medis, yaitu motivasi intrinsik (prestasi, pengakuan orang lain, tanggung jawab,
peluang untuk maju, dan kepuasan kerja serta motivasi ekstrinsik (kompensasi,
keamanan, dan keselamatan, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu supervisi teknis,
Berdasarkan hasil survai awal diketahui secara umum pasien yang ingin
dalam penyediaan dokumen rekam medis dari mulai pendaftaran sampai pasien
pasien rawat jalan sebanyak 100 orang, menunjukkan bahwa dalam penyediaan
berkas rekam medis rawat jalan rata-rata 20-30 menit. Jumlah pengunjung pasien
rawat jalan di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan rata-rata per hari 700 orang.
bagian rekam medis yang cepat yaitu kelompok perekam medis yang bertugas di
pengiriman berkas melakukan pekerjaan dengan lambat. Pekerjaan yang lambat ini
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
97
disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu dari diri
individu perekam medis sendiri, contohnya : pola kebiasaan atau budaya kerja yang
rendah, sikap dan tanggungjawab yang rendah serta kerjasama kelompok yang kurang
baik. Sedangkan faktor internal yaitu pengawasan yang kurang, sarana yang tidak
lengkap seperti rak file untuk menyimpan berkas tidak cukup sehingga berkas
kepedulian tenaga rekam medis terhadap manajemen file aktif dan file rekam medis
yang non aktif (melebihi 5 tahun), serta lay out rumah sakit yang tidak sesuai dengan
waktu tempuh atau jangkauan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan setelah
dari unit rekam medik. Selain itu beban kerja yang tinggi juga menyebabkan perekam
medis bekerja lambat, seperti harus melayani permintaan berkas untuk kebutuhan
kebutuhan pendidikan dan penelitian. Dengan beban kerja yang tinggi tersebut
tersebut dapat dilakukan jika petugas rekam medis terampil, professional, dan
waktu tunggu pelayanan rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi
1.2. Permasalahan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
98
bagian Rekam Medis Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan yaitu waktu tunggu
yang lama, kualitas SDM yang rendah. Untuk itu ingin diteliti apakah pengaruh
karakteristik yang meliputi pendidikan, umur, masa kerja, dan kompetensi perekam
terhadap waktu tunggu pasien pada pelayanan rekam medis rawat jalan di Rumah
komunikasi, dan kerja sama kelompok) terhadap waktu tunggu pasien pada pelayanan
rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan.
Ada pengaruh karakteristik yang meliputi pendidikan, umur, masa kerja, dan
dan kerjasama kelompok terhadap waktu tunggu pasien pada pelayanan rekam medis
1. Bagi Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan sebagai bahan masukan dalam
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
99
dalam pelayanan rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi
Medan.
2. Bagi perekam medis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi
3. Bagi Peneliti, mendapatkan informasi tentang situasi dan kondisi di bagian rekam
kesehatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja
Kinerja adalah prestasi atau kemampuan yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan
sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan di dalam
keahlian dan latar belakang serta demografi. faktor psikologis meliputi persepsi,
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
100
Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun
kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan (Mathis and Jackson,
2002).
yang meliputi faktor individu (kemampuan dan keahlian, latar belakang serta
pekerjaan.
2.1.4.1. Kepemimpinan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
101
Pemimpin bertanggung jawab untuk menggerakkan setiap usaha dan hambatan untuk
menjamin kejelasan visi. Pemimpin harus dapat menciptakan iklim organisasi dimana
pemimpin sukses karena mampu bertindak sebagai pengarah dan pendorong yang
kuat serta berorientasi pada tujuan yang ditetapkan. Menurut Tjiptono (2001)
jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang
2. Model peranan yang positif. Peranan adalah tanggung jawab, perilaku atau
prestasi yang diharapkan dari seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu.
Oleh karena itu pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh
bawahannya.
dapat menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan jelas, serta dengan cara
yang tepat.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
102
4. Memiliki pengaruh positif. Pemimpin yang baik memiliki pengaruh yang baik
mengubah pandangan orang lain ke arah suatu tujuan atau sudut pandang tertentu.
tersebut.
perubahan dan keanekaragaman knowledge, skill dan ability sumber daya manusia,
lingkungan bisnisnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas adalah
kejelasan visi. Pemimpin harus dapat menciptakan iklim organisasi dimana karyawan
yang berkaitan dengan pekerjaan mereka dan organisasi tempat mereka bekerja.
yaitu menentukan pilihan antara dua atau lebih alternatif. Tjiptono (1997)
sebuah organisasi. Oleh karena itu, setiap manajer harus selalu siap menghadapi
apakah hasil pengambilan keputusan baik atau jelek. Adapun evaluasinya antara lain
(Sunu, 1999):
panjang, proses yang salah cenderung berpotensi untuk memberikan hasil yang
negatif.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
104
rangkaian tindakan dari dua atau lebih alternatif yang mencakup penentuan pilihan
hasil dalam membuat suatu keputusan adalah rasional, yaitu dia membuat pilihan-
pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam batasan tertentu. Pilihan-
untuk mengkombinasikan ide dengan cara yang unik atau membuat gabungan yang
untuk lebih sepenuhnya menilai dan memahami masalah, termasuk melihat masalah
yang tidak dilihat orang lain. Manfaat lain dari kreativitas adalah membantu
2002). Melalui pengalaman yang perlu diperhatikan bahwa tak ada satu model yang
dapat menjamin bahwa pimpinan selalu membuat keputusan yang benar. Meskipun
dapat digunakan sebagai alternatif yang dapat dipilih oleh pimpinan. Setiap pimpinan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
105
dapat memilih berbagai pendekatan yang dianggap paling sesuai dengan situasi dan
yang optimal melalui analisa yang menyeluruh terhadap suatu masalah berdasarkan
data dan informasi secara akurat sangat penting keberadaannya bagi karyawan dalam
keputusan yang tidak tepat akan menyebabkan terganggunya kinerja organisasi secara
keseluruhan.
mendapatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap dari tempat pendaftaran sampai
pelayanan rekam medis, gawat darurat, pelayanan poliklinik dan lain sebagainya.
Waktu tunggu adalah waktu yang digunakan oleh petugas kesehatan di rumah untuk
memberikan pelayanan pada pasien. Waktu tunggu merupakan masalah yang sering
menimbulkan keluhan pasien di beberapa rumah sakit. Lama waktu tunggu pasien
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
106
rekam medis di rumah sakit minimal yaitu ≤10 menit. Berdasarkan Peraturan
Departemen Kesehatan tersebut, manajemen Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan
menetapkan waktu pelayanan pada bagian rekam medis rawat jalan dibagi menjadi:
1. Bagian Tempat Penerimaan Pasien (TPP) dengan waktu ≤ 2 (dua) menit, yang
terbagi menjadi :
2. Bagian Penyimpanan Berkas / File (F) dengan waktu. ≤ 4 (empat) menit yang
terdiri dari :
b. Mencatat dan menyelipkan bon traiser pada file dalam waktu≤ 0,5 menit.
≤0,5 menit.
3. Distribusi Berkas (D) dengan waktu ≤ 4 (empat) menit yang terdiri dari :
a. Mencatat dan memilah berkas yang akan dikirim ke unit rawat jalan/rawat
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
107
b. Mengantar berkas rekam medis ke unit rawat jalan/rawat inap dalam waktu ≤3
menit.
c. Menyerahkan berkas rekam medis kepada petugas unit rawat jalan/rawat inap
dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam Medis disini diartikan sebagai
penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang
diberikan kepada pasien, dan pengobatan yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat”. Kalau diartikan secara dangkal rekam medis
seakan-akan hanya merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun
kalau dikaji lebih dalam rekam medis mempunyai makna yang lebih luas dari pada
hanya catatan biasa, karena di dalam catatan tersebut sudah tercermin segala
menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis
lainnya yang diberikan kepada seseorang pasien yang datang ke rumah sakit (Depkes
RI, 2007).
medik dinyatakan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
108
lain yang telah diberikan kepada pasien (Dirjen Bina Pelayanan Medik, 2008).
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar
penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang dimulai pada
saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medik
pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit, dan
bagi pemberi layanan kesehatan, administrator dan manajemen pada sarana layanan
kesehatan dan instansi lain yang berkepentingan berdasarkan pada ilmu pengetahuan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
109
Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, maupun
medis merupakan catatan (rekaman) yang harus dijaga kebersihannya dan terbatas
tenaga kesehatan dan pasien-pasien serta memberikan kepastian biaya yang harus
Finansial, Riset, Edukasi, Dokumen, Akurat, Informatif dan Reliabel (ALFRED AIR)
Di dalam uraian tujuan dan kegunaan rekam medis ini terdapat dua pengertian
didukung suatu system pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
110
Rekam medis secara rinci akan terlihat dan analog dengan kegunaan rekam
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :
1. Aspek Administrasi
tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
3. Aspek Hukum
4. Aspek Keuangan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
111
5. Aspek Penelitian
6. Aspek Pendidikan
pemakai.
7. Aspek Dokumentasi
antara pasien dengan pemberi pelayanan saja. Kegunaan rekam medis secara
umum adalah :
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
112
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter antara tenaga ahli lainnya yang ikut
kepada pasien.
sakit.
pasien.
Sebelum penetapan sistem penamaan yang dipakai, terlebih dahulu kita harus
memahami keperluan yang mendasar dari pada sistem penamaan tersebut, sehingga
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
113
dianggap perlu ditetapkan dengan sistem tersendiri. Sistem penamaan pada dasarnya
untuk memberikan identitas kepada seorang pasien serta untuk membedakan antara
dalam memberikan pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat ke
rumah sakit.
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatatan adalah : nama pasien
harus lengkap, minimal terdiri dua suku kata. Dengan demikian, nama pasien yang
akan tercantum dalam rekam medis akan menjadi satu diantara kemungkinan ini :
1. Nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dari satu kata atau lebih;
2. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama suami, apabila pasien seorang
pasien bersuami;
3. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (biasanya adalah nama
ayah);
4. Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga/marga, maka nama keluarga/ marga
1. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang disempurnakan;
2. Sebagai pelengkap bagi pasien perempuan di akhir nama lengkap ditambah Ny.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
114
pasien;
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang
akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Dapat
dikatakan bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien
saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam tata
cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik
dari pelayanan suatu rumah sakit. Tata cara melayani pasien dapat di nilai baik bila
mana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh
tanggung jawab.
Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit pasien datang ke rumah sakit data
dibedakan menjadi :
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
115
menjadi:
1. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit
2. Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
berobat.
2. Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan
lainnya.
Standar IV pelayanan rekam medis tahun 2004 yang menyangkut sarana dan
prasarana rekam medis mensyaratkan bahwa rumah sakit harus menyediakan gedung
sarana yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, kebutuhan rak file harus dapat
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
116
jalan.
a. Menyimpan rekam medis rawat jalan / rawat inap dan menjaga agar
b. Menyimpan rekam medis rawat jalan / rawat inap inaktif yang bernilai
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
117
4. Urusan Analisa
a. Menerima berkas rekam medis dari ruang rawat inap / rawat jalan.
b. Mencatat berkas rekam medis dari ruang rawat inap / rawat jalan ke
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
118
a. Pasien baru dan pasien lama melaporkan diri pada bagian informasi
b. Pasien baru dan pasien lama menunggu nomor antrian dipanggil untuk
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
119
SOP)
b. Pengiriman Berkas
ekspedisi.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
120
rekam medis Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
121
PASIEN
RUANG TUNGGU
LOKET PENDAFTARAN
TPP
RAWAT A B C
INAP
IGD
POLIKLINIK
PENUNJANG MEDIS
Pulang RAWAT • PK / LAB
INAP Farmasi • RADIOLOGI
Pulang Pulang
Hidup Mati Pulang Dirujuk
Dirujuk
Gambar 2.1. Alur Pasien Rawat Jalan Dan Rawat Inap Badan Pelayanan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n Kesehatan
R e k a m M e d iRumah
s R a w a t Sakit
J a l a n Umum
Di RumahDr.
SakitPirngadi Medan
Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
122
1) Pendidikan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
123
diperkenalkan.
mampu mengatasi masalah dan berperan lebih baik dan efektif serta
2) Umur
sejak lahir sampai dengan batas terakhir masa hidupnya. Semakin cukup
yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup
jiwanya.
3) Masa Kerja
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
124
Self Image, Trait dan Motive. Skill adalah kemampuan untuk melaksanakan
misalnya bahasa komputer. Social role adalah sikap dan nilai-nilai yang
diri), misalnya : pemimpin. Self image adalah pandangan orang terhadap diri
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
125
ahli. Trait adalah karakteristik abadi dari seorang karakteristik yang membuat
mengemudi.
manusia. Social role dan self image cenderung sedikit visibel dan dapat
dikontrol perilaku dari luar. Sedangkan trait dan motive letaknya lebih dalam
trait berada pada kepribadian seseorang, sehingga cukup sulit dinilai dan
karakteristik tersebut dalam proses seleksi. Adapun konsep diri dan social
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
126
kinerja yang efektif. Kompetensi adalah knowledge, skill dan kualitas individu
1) Pengetahuan
zaman.” Di kalangan luas diakui bahwa salah satu ciri dunia dewasa ini
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
127
terjadi.
diri, maupun dorongan sikap dan perilaku setiap hari sehingga dapat
seseorang.
maka akan semakin baik pula dalam memberikan pelayanan kepada klien
2) Keterampilan
karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya (the right man in the right place, the right man on the right
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
128
3) Komunikasi
suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami sebab komunikasi yang tidak baik
organisasi.
pikiran dan perasaan, dari satu orang ke orang lain. Dalam kehidupan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
129
satu tujuan.
ke atas yaitu para anggota organisasi selalu ingin didengar oleh para
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
130
antara dua satuan kerja yang berada pada jenjang hirarki organisasi yang
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
131
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
132
tugas dan fungsi anggota kelompok, atau sering juga disebut mitra kerja.
Tim kerja berkembang karena adanya kesamaan visi, tujuan, perilaku, dan
anggotanya, biasanya semakin kuat dan solid tim kerja tersebut. Inti tim
kerja terdiri atas tiga komponen penting, yaitu komitmen bersama, saling
kurun waktu tertentu, dan dibagi dalam tugas-tugas dan pekerjaan yang
harus dilakukan dengan tepat dan benar oleh semua orang. Keuntungan
dari cara ini adalah bahwa setiap karyawan akan saling mengingatkan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
133
a. Pemikiran dari dua orang atau lebih cenderung lebih baik dari pada
keseluruhan (tim), jauh lebih baik / besar dari pada jumlah bagiannya
(anggota individu)
tingkat kinerja yang lebih besar dari pada jumlah input individu tersebut.
untuk menghasilkan output yang lebih besar dengan tidak ada peningkatan
dalam input
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
134
harus dilakukan dengan tepat dan benar oleh semua pegawai maka
dan hasil kerja dalam tim yang meliputi tentang bagaimana sekelompok
perusahaan.
yaitu saling membantu pekerjaan pada bagian yang sama maupun pada
langsung mempengaruhi perilaku individu atau apa yang seseorang pekerja lakukan
yaitu kemampuan dan kecakapan, latar belakang, dan variabel demografis. Perilaku
peran penting dalam perilaku dan kinerja individu. Sebuah kemampuan adalah sebuah
mental atau fisik. Keterampilan adalah kompetensi yang berhubungan dengan tugas,
individu untuk bekerja secara berkualitas dan efektif dalam bidangnya, dimana untuk
ability) yang berkualitas dan diaktualisasikan secara baik dalam suatu kinerjanya.
pemutusan pendapat secara analitis. Melalui kompetensi tertentu seorang karyawan akan
mampu bekerja secara berkualitas, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan
efektif.
Waktu tunggu merupakan salah satu indikator kinerja sumber daya manusia
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dalam pelayanan rawat jalan di rumah
sakit, Waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan
pelayanan rawat jalan dan rawat inap dari tempat pendaftaran sampai masuk ke
ruang pemeriksaan dokter. Disebut cepat jika waktu tunggu kurang dari atau
sama dengan 10 menit, dan disebut lama jika waktu tunggu lebih dari 10 menit
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
136
Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dijelaskan dan
dijabarkan di atas, maka peneliti merumuskan kerangka konsep penelitian ini seperti pada
Gambar 2.2:
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
137
Karakteristik Petugas
1. Pendidikan
2. Umur
3. Masa Kerja
Waktu Tunggu
Pelayanan Rekam Medis
Rawat Jalan
Kompetensi SDM
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Komunikasi
4. Kerjasama kelompok
meliputi umur, pendidikan, dan masa kerja, sedangkan kompetensi perekam medis
Sedangkan variabel dependen adalah waktu tunggu pasien mulai dari tahap
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
138
BAB 3
METODE PENELITIAN
kompetensi perekam medis terhadap waktu tunggu pasien pada pelayanan rekam
Penelitian ini dilakukan di unit pelayanan rekam medis dan poliklinik interna
di rumah sakit dr. Pirngadi Medan, dengan pertimbangan hasil survai awal waktu
tunggu pasien di rekam medis dengan rata-rata waktu tunggu 20-30 menit.
hasil dan komprehensif yaitu dari November 2007 sampai dengan Desember 2008,
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perekam medis yang bertugas di
unit rekam medis RSU dr. Pirngadi Medan yang berjumlah 55 orang. Sampel dalam
penelitian ini diambil sebanyak 32 orang dengan alasan perekam medis yang
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
139
berhubungan langsung dengan pasien yaitu pada bagian tempat pemanggilan pasien
(TPP), rak file, dan pengiriman (distributor). Dari 32 orang perekam medis tersebut
dibagi menjadi : 9 orang di TPP, 11 orang di rak file, dan 12 orang di bagian
pengiriman.
Metode pengambilan data dalam penelitian meliputi data primer dan data
kuesioner. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner sebagai alat ukur
terlebih dahulu diuji pada 20 responden di unit rekam medis RSU H. Adam Malik
Kota Medan.
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu ukuran atau nilai
yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara
mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan
rumus teknik korelasi Pearson product moment (r),dengan ketentuan jika nilai rhitung
> rtabel, maka dinyatakan valid dan jika rhitung < rtabel maka dinyatakan tidak valid.
Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali
pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai rAlpha > rtabel, maka dinyatakan reliabel dan
dan jika rAlpha < rtabel maka dinyatakan tidak reliabel (Sugiyono, 2004).
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
140
Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap semua butir pertanyaan kuesioner
p= <0,05 dan nilai Cronbach Alpha = 0,848 > 0,60, dapat disimpulkan bahwa
dan reliabel.
p= <0,05 dan nilai Cronbach Alpha = 0,833 > 0,60, dapat disimpulkan bahwa
dan reliabel.
korelasi p= <0,05 dan nilai Cronbach Alpha = 0,816 > 0,60, dapat disimpulkan
kelompok adalah valid dan reliabel (hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner
terlampir).
1. Karakteristik Individu adalah ciri-ciri khas yang melekat pada diri individu baik
responden.
b. Umur adalah usia responden yang dihitung pada saat penelitian yang
c. Masa kerja adalah lamanya masa kerja responden di bagian rekam medis dan
a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh petugas rekam medis
dalam menyelesaikan berkas-berkas rekam medis pasien yang dimulai dari tempat
Pengukuran waktu tunggu pasien pada bagian rekam medis berdasarkan Standar
≤10 menit.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
142
1. Pengetahuan
pedoman penyelenggaraan rekam medis rumah sakit. Jawaban yang benar diberi
2. Keterampilan
dengan Prosedur Tetap (Protap) masing-masing kegiatan yang ada pada unit
sebanyak 8 buah. Penilaian keterampilan perekam medis dengan dua opsi “ya”
dan “tidak”. Jika kegiatan dikerjakan oleh perekam medis dengan menconteng
“ya” diberi nilai 1, dan jika tidak dikerjakan dengan menconteng “tidak” diberi
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
143
3. Komunikasi
jawaban ya dan tidak. Menjawab ya diberi skor 1, dan menjawab tidak diberi
4. Kerjasama kelompok
pilihan jawaban ya dan tidak. Menjawab ya diberi skor 1, dan menjawab tidak
Indi-
No Variabel Alat Ukur Skala Kategori Range
kator
1 Pendidikan 1 Kuesioner Ordinal Menengah SLTA sederajat
Tinggi D III + S1 + S2
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
144
5. Waktu Tunggu
pekerjaan yang diselesaikan oleh setiap perekam medis pada bagian masing-
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa data kategori yang berskala
ordinal dan interval. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pendekatan analisis yang
digunakan adalah analisis statistik dengan menggunakan uji regresi logistik dengan
1
p = 1 + e −( a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + b5 x5 + b6 x6 + b7 x7 )
Keterangan:
P = Probabilitas untuk mengalami peristiwa
e = Konstanta = 2,81
a = Konstanta
b1 s/d b7 = Koefisien Regresi X1 s/d X7
X1 = Pendidikan
X2 = Umur
X3 = Masa Kerja
X4 = Pengetahuan
X5 = Keterampilan
X6 = Komunikasi
X7 = Kerjasama Kelompok
berikut :
1. Analisis univariat
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
146
2. Analisis bivariat
square pada tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05), sehingga bila hasil analisis
3. Analisis multivariat
perekam medis (pendidikan, umur, masa kerja), dan kompetensi perekam medis
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
147
Klasifikasi waktu tunggu pasien yang dilakukan oleh perekam medis dihitung
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
148
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Perkembangan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan tidak terlepas dari
dimensi historis (sejarah) dan juga berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan di
Kota Medan yang merupakan pusat pemerintahan provinsi Sumatera Utara yang
Sejalan dengan era reformasi dan otonomi daerah, kepemilikan Rumah Sakit
Umum dr. Pirngadi Medan diserahkan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dan pada tanggal 27 Desember 2001 oleh Pemerintah Provinsi
kepada Pemerintah Kota Medan, Pemko Medan mempunyai perhatian dan tekad
yang besar untuk memajukan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan melalui
pembenahan dan perbaikan di segala bidang. Hal ini diwujudkan dengan Peraturan
Daerah Kota Medan No. 30 Tahun 2002 tanggal 6 September 2002 tentang perubahan
kelembagaan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan menjadi Badan Pelayanan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
149
Kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan, sehingga terjadi restrukturisasi
Anas, MHA. Beliau telah banyak mengadakan pembenahan sarana dan prasarana
Pada era ini juga Walikota Medan membuat suatu gebrakan besar dan berani
melakukan pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan 8
(delapan) tingkat yang dilengkapi dengan peralatan canggih. Peletakan batu pertama
pembangunan gedung tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2004 dan
sarana dan prasarana di Bidang Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum dr.
Pendidikan Menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Pada tanggal 13 Juli 2006, Kepala
Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan meminta
rekomendasi persetujuan menjadi Rumah Sakit Pendidikan dari Ikatan Rumah Sakit
Tugas pokok Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi
Kota Medan adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
150
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan
Kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Kota Medan mempunyai fungsi :
Visi Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Kota
Medan diyakini mampu memacu pelaksanaan tugas, fungsi yang diemban, termasuk
pengukuran kinerja dan evaluasi bagi seluruh pelaku pelayanan kesehatan. Atas dasar
RSPM adalah akronim dari Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Kota Medan, sedangkan
Misi Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Kota
Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan terletak di Jalan Prof. Dr. Muh.
Yamin, SH No. 47 Medan, bangunan rumah sakit berdiri di atas tanah seluas ±38.495
m2. Luas bangunan yaitu 37.200,64 m2. Ruang rawat yang ada dalam Rumah Sakit
dr. Pirngadi berjumlah 29 ruangan. Klasifikasi Ruang terdiri dari VIP = 44 tempat
tidur, kelas I plus = 109 tempat tidur, kelas I = 120 tempat tidur, kelas II = 85 tempat
tidur, kelas III = 260 tempat tidur, Mata = 20 tempat tidur. Ruang khusus terdiri dari
Hemodialysa = 8 tempat tidur, ICCU = 6 tempat tidur, ICU anak dan dewasa = 16
tempat tidur, kamar premature = 16 tempat tidur, unit stroke = 8 tempat tidur, dan
neonatus = 5 tempat tidur. Klinik rawat jalan terdiri dari 56 klinik. Kamar operasi
terdiri dari efektif (terencana) = 6 unit, Emergensi = 2 unit, THT = 1 unit, bedah kulit
Prasarana Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan meliputi alat-alat berat/
besar sebanyak 5 buah, alat-alat angkutan 24 unit, alat-alat bengkel 102 set, alat-alat
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
152
pertanian 11 buah, alat-alat kantor / rumah tangga 12.549 buah, alat-alat studio 260
buah, alat-alat Kedokteran / kesehatan 7.908 buah, alat-alat laboratorium 158 set, dan
banyak adalah pasien rawat jalan dengan rata-rata pengunjung 700 orang/hari, untuk
itu dibutuhkan perekam medis yang profesional agar dapat memenuhi kebutuhan /
kepuasan pasien dalam hal mempersingkat waktu tunggu.
4.2. Analisa Univariat
pendidikan, umur, dan masa kerja responden. Dari hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar adalah di atas umur rata-rata yaitu 36 tahun sebanyak 17 orang
(53,1%), selebihnya berumur >36 tahun sebanyak 15 orang (46,9%). Masa kerja
responden sebagian besar di atas masa kerja rata-rata yaitu 11 tahun sebanyak 20
orang (62,5%), selebihnya <11 tahun sebanyak 12 orang (37,5%). Untuk lebih
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
154
Jumlah 32 100
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
155
komunikasi dan kerjasama kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil
a. Pengetahuan
rekam medis, kepemilikan rekam medis, lama penyimpanan kartu indeks penderita,
cara pemberian nomor rekam medis, pelengkapan rekam medis, pengembalian berkas
rekam medis rawat inap, waktu tunggu dokumen rawat jalan sesuai Standard
Operating Procedure (SOP), tujuan utama rekam medis bagi pasien, dan cara
tahu bahwa berkas rekam medis adalah milik rumah sakit sebanyak 18 orang
responden tahu tentang lama penyimpanan kartu indeks penderita yaitu sama dengan
selebihnya menjawab salah 7 orang (21,9%). Sebagian besar responden tidak tahu
(menjawab salah) tentang cara pemberian nomor rekam medis, yaitu dengan cara seri
(43,8%). Sebagian besar responden tahu bahwa rekam medis harus dibuat segera dan
dilengkapi seluruhnya setelah melakukan pelayanan pada rawat jalan, dan 15 menit
setelah pelayanan pasien rawat inap sebanyak 19 orang (59,4%), dan selebihnya
benar bahwa pada SOP pengembalian berkas rekam medis rawat inap adalah 2 x 24
jam setelah pasien pulang, dan selebihnya menjawab salah 10 orang (31,2%).
Sebagian besar responden menjawab benar bahwa waktu tunggu untuk mendapatkan
dokumen medik rawat jalan sesuai dengan standar pelayanan minimal rumah sakit
Responden yang menjawab benar sama banyaknya dengan responden yang menjawab
salah 16 orang (50%) tentang tujuan rekam medis bagi pasien. Sebagian besar
responden menjawab salah tentang cara penulisan nama orang Indonesia sebanyak 22
orang (68,8%), dan selebihnya menjawab benar 10 orang (31,2%). Untuk lebih
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
157
Jawaban
No Indikator Benar Salah
Jlh % Jlh %
1 Yang dimaksud rekam medis. 25 78,1 7 21,9
2 Waktu minimal pengumpulan, pengolahan, dan
analisis kelengkapan catatan pengisian rekam
medis. 20 62,5 12 37,5
3 Kepemilikan rekam medis 18 56,2 14 43,8
4 Lama penyimpanan Kartu Indeks Penderita. 25 78,1 7 21,9
5 Cara pemberian nomor rekam medis. 14 43,8 18 56,2
6 Pembuatan dan kelengkapan rekam medis 19 59,4 13 40,6
7 Standar Operating Procedure pengembalian
berkas rekam medis rawat inap. 22 68,8 10 31,2
8 Waktu tunggu mendapatkan dokumen medik
rawat jalan sesuai standar pelayanan minimal
rumah sakit. 23 71,9 9 28,1
9 Tujuan utama rekam medis bagi pasien. 16 50,0 16 50,0
10 Cara penulisan nama orang Indonesia sesuai
dengan SOP / Protap. 10 31,2 22 68,8
kategori kurang baik sebanyak 18 orang (56,3%), dan selebihnya kategori baik 14
orang (43,8%).
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
158
b. Keterampilan
keterampilan perekam medis yaitu pada kegiatan petugas pada tempat penerimaan
pasien (TPP), pada bagian rak file, dan bagian pengiriman (distributor) yang diukur
selama 2 menit, pada bagian rak file selama 4 menit, dan pada bagian pengiriman
bahwa sebagian besar responden melakukan penerimaan pasien dalam waktu ≤ 0,5
menit sebanyak 22 orang (68,8%), selebihnya lebih dari 0,5 menit 10 orang (31,2%).
melakukan kegiatan dalam waktu ≤1,5 menit sebanyak 23 orang (71,9%). Pada
kegiatan ketiga di bagian rak file, sebagian besar responden melakukan dalam waktu
(34,4%). Pada kegiatan 4 responden yang mencatat dan menyelipkan bon traiser pada
file ≤ 0,5 menit sama banyaknya dengan responden yang <0,5 menit sebanyak 16
orang (50,0%). Pada kegiatan kelima di bagian rak file sebagian besar responden
melakukan dalam waktu ≤ 0,5 menit sebanyak 21 orang (65,6%), selebihnya > 0,5
responden yang melakukan ≤ 0,5 menit sama banyaknya dengan yang melakukan >
0,5 menit sebanyak 16 orang (50,0%). Pada kegiatan ketujuh mengantar berkas
rekam medis ke unit rawat jalan/rawat inap ≤ 3 menit, sama banyaknya dengan yang
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
159
melakukan > 3 menit sebanyak 16 orang (50,0%). Pada kegiatan 8, sebagian besar
selebihnya >0,5 menit sebanyak 8 orang (25,0%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Jawaban
No Indikator Ya Tidak
Jlh % Jlh %
1 Penerimaan pasien dalam waktu ≤ 0,5 menit. 22 66,8 10 31,2
2 Wawancara dengan pasien untuk menentukan
jenis pelayanan dalam waktu ≤ 1,5 menit 23 71,9 9 28,1
3 Mencari dan mengeluarkan berkas rekam medis
dimaksud dari rak penyimpanan dalam waktu ≤
3 menit. 21 65,6 11 34,4
4 Mencatat dan menyelipkan bon traiser pada file
dalam waktu ≤ 0,5 menit. 16 50,0 16 50,0
5 Menyerahkan berkas rekam medis pada petugas
distributor dalam waktu ≤ 0,5 menit. 21 65,6 11 34,4
6 Mencatat dan memilah berkas yang akan dikirim
ke unit rawat jalan/rawat inap dalam waktu ≤ 0,5
menit. 16 50,0 16 50,0
7 Mengantar berkas rekam medis ke unit rawat
jalan/ rawat inap dalam waktu ≤ 3 menit. 16 50,0 16 50,0
8 Menyerahkan berkas rekam medis kepada
petugas unit rawat jalan/rawat inap dalam waktu
≤ 0,5 menit. 24 75,0 8 25,0
tentang perubahan peraturan, uraian tugas pokok dan fungsi, diskusi dengan rekan
atasan jika terjadi masalah, meminta pendapat rekan kerja tentang masalah pribadi,
tidak 1 orang (3,1%). Sebagian besar responden diberitahu dengan jelas tentang
uraian tugas pokok dan fungsi sebanyak 25 orang (78,1%), selebihnya menjawab
tidak 7 orang (21,9%). Sebagian besar responden mendiskusikan dengan rekan kerja
memberitahukan rekan kerja jika ada kesilapan dalam pelaksanaan tugas sama
banyaknya dengan yang menjawab tidak sebanyak 16 orang (50,0%). Sebagian besar
(34,4%). Sebagian besar responden ditegur oleh atasan jika melakukan kesalahan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
161
pelayanan rekam medik dengan rekan kerja sebanyak 19 orang (59,4%), dan
menyatakan bahwa rekan kerja meminta pendapat jika mengalami masalah pribadi /
orang (31,3%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Jawaban
No Indikator Ya Tidak
Jlh % Jlh %
1 Diberitahu dengan jelas perubahan-perubahan
peraturan tentang rekam medik. 31 96,9 1 3,1
2 Diberitahu dengan jelas tentang uraian tugas
pokok dan fungsi. 25 78,1 7 21,9
3 Mendiskusikan dengan rekan kerja tentang
masalah yang dihadapi berhubungan dengan
pekerjaan. 19 59,4 13 40,6
4 Memberitahukan/mengingatkan rekan kerja jika
ada kesilapan dalam pelaksanaan tugas. 16 50,0 16 50,0
5 Diberitahu oleh atasan tentang mekanisme
pelaksanaan tugas di rekam medis 21 65,6 11 34,4
6 Ditegur oleh atasan jika melakukan kesalahan
dalam melaksanakan tugas 20 62,5 12 37,5
7 Sering menceritakan masalah-masalah pelayanan
rekam medik dengan rekan kerja. 19 59,4 13 40,6
8 Mengungkapkan kepada atasan jika mengalami
masalah pekerjaan. 22 68,8 10 31,2
9 Rekan kerja meminta pendapat jika mengalami
masalah pribadi / keluarga. 18 56,2 14 43,8
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
162
d. Kerjasama Kelompok
rekan kerja, konflik dengan rekan kerja, promosi jabatan, kritikan rekan kerja,
mengevaluasi diri atas kritikan, pujian dari atasan, bekerja bersama dalam situasi
rekan kerja sebanyak 27 orang (84,4%), selebihnya menjawab tidak 5 orang (15,6%).
Sebagian besar responden menjawab percaya kepada rekan kerja jika diminta
orang (28,1%). Sebagian besar responden tidak pernah terjadi konflik dengan rekan
Sebagian besar responden menjawab tidak merasa iri jika rekan kerja mendapat
sebagian besar responden menyatakan bahwa rekan kerja pernah mengkritik hasil
Sebagian besar responden menjawab mengevaluasi diri jika mendapat kritikan hasil
(25,0%). Sebagian besar responden menjawab tidak jika mengkritik rekan kerja
hanya untuk mendapatkan pujian dari atasan sebanyak 21 orang (65,6%), selebihnya
kerjasama pada unit rekam medis cukup baik sebanyak 22 orang (68,8%), selebihnya
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
164
Jawaban
No Indikator Ya Tidak
Jlh % Jlh %
1 Melaksanakan pekerjaan meminta bantuan rekan
kerja 27 84,4 5 15,6
2 Mengerjakan suatu pekerjaan secara bersama-
sama. 25 78,1 7 21,9
3 Percaya kepada rekan kerja jika diminta
membantu pekerjaan. 23 71,9 9 28,1
4 Pernah terjadi konflik dengan rekan kerja. 15 46,9 17 53,1
5 Iri jika rekan kerja mendapat promosi 8 25,0 24 75,0
6 Rekan kerja pernah mengkritik hasil kerja. 17 53,1 15 46,9
7 Mengevaluasi diri jika mendapat kritikan hasil
kerja. 24 75,0 8 25,0
8 Mengkritik rekan kerja hanya untuk mendapatkan
pujian dari atasan. 11 34,4 21 65,6
9 Melakukan pekerjaan secara bersama-sama jika
situasi mendesak. 21 65,6 11 34,4
10 Kerjasama pada unit rekam medis cukup baik. 22 68,8 10 31,3
besar kerjasama dalam kategori kurang baik sebanyak 18 orang (56,3%), selebihnya
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
165
medis dalam melakukan kegiatan dari mulai tempat penerimaan pasien (TPP),
bagian rak file, dan pengiriman (distributor) rekam medis. Pada setiap bagian
nilai rata-rata, sehingga pada tiga bagian yang diteliti nilai rata-rata diperoleh dari
nilai rata-rata seluruh bagian, dan hasilnya disesuaikan dengan waktu tunggu
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yaitu 10 menit. Jika kegiatan
dilakukan kurang dari 10 menit dinyatakan bahwa perekam medis melakukan dengan
cepat, sedangkan jika dilakukan lebih dari 10 menit, dinyatakan perekam medis
Waktu tunggu pasien rawat jalan di Subbidang Rekam Medis Rumah Sakit
Umum dr. Pirngadi Medan secara deskriptif dari keseluruhan waktu tunggu yang
dihitung menunjukkan bahwa nilai mean (10,6131), nilai median (10,5500), nilai
standar deviasi (1,20501), range (4,85), waktu tunggu tercepat / minimum (8,33),
waktu tunggu paling lambat / maksimum (13,18), dengan total keseluruhan waktu
tunggu (339,62). Rata-rata waktu tunggu pasien di TPP yaitu 1,17 menit, rata-rata
waktu tunggu pasien di rak file yaitu 5,07 menit, rata-rata waktu tunggu pasien di
distribusi yaitu 4,37 menit. Waktu tunggu pasien dapat digambarkan sebagai
berikut:
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
166
Waktu Tunggu
TPP Rak File Distribusi Keseluruhan
Mean 1,1763 5,0725 4,3712 10,6131
Median 1,3750 4,9250 4,3050 10,5500
Standar Deviasi 0,50647 0,63080 0,59088 1,20501
Range 1,48 2,35 2,33 4,85
Waktu tercepat (Minimum) 0,30 4,12 3,40 8,33
Waktu terlambat (Maksimum) 1,78 6,47 5,73 13,18
rekam medis dalam kategori lambat (>10 menit) sebanyak 20 orang (62,5%),
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
167
kategori waktu yang lambat pada responden berpendidikan perguruan tinggi maupun
yang berpendidikan SMA dibandingkan dengan waktu tunggu yang cepat. Secara
(p=0,726>0,05).
Responden yang berumur <36 tahun maupun responden yang berumur >36
tahun lebih banyak dengan waktu tunggu yang lambat dibandingkan dengan waktu
tunggu yang cepat. Secara statistik variabel umur tidak berpengaruh terhadap waktu
Masa kerja responden yang <11 tahun lebih banyak dengan waktu tunggu
yang cepat dibandingkan masa kerja >11 tahun lebih banyak dengan waktu tunggu
yang lambat. Secara statistik variabel masa kerja berpengaruh terhadap waktu tunggu
pasien (p=0,021<0,05).
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
168
kurang baik dengan waktu tunggu lambat, sedangkan responden yang berpengetahuan
baik lebih banyak dengan waktu tunggu cepat. Secara statistik variabel pengetahuan
tunggu lambat, sedangkan responden yang terampil lebih banyak dengan waktu
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
169
Komunikasi responden yang kurang baik lebih banyak dengan waktu tunggu
lambat, demikian juga dengan yang baik lebih banyak yang lambat. Secara statistik
(p=0,291>0,05).
Kerjasama kelompok responden yang baik lebih banyak dengan waktu tunggu
cepat, sedangkan responden dengan kerjasama kurang baik lebih banyak dengan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
170
variabel terikat (waktu tunggu pasien). Analisis dengan menggunakan metode Enter
dalam model. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dimasukkan secara
Variabel yang mempunyai nilai p-value >0,25 akan dikeluarkan secara bertahap
(backward selection). Kandidat yang masuk sebagai pemodelan pada tahap pertama
yaitu masa kerja, pengetahuan, keterampilan dan kerjasama. Dan setelah diuji regresi
logistik menunjukkan variabel yang mempunyai nilai <0,25 yaitu masa kerja,
Tabel 4.14. Hasil Uji Regresi Logistik (Multivariat) Tahap Pertama Pengaruh
Karakteristik Perekam Medis dan Kompetensi Perekam Medis
Terhadap Waktu Tunggu Pasien
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
171
Pada tahap kedua uji regresi logistik menunjukkan bahwa dari tiga variabel
yang diuji, ketiganya mempunyai nilai signifikan <0,05. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa variabel yang paling dominan atau besar pengaruhnya secara
signifikan terhadap waktu tunggu pasien di Subbidang Rekam Medis Rumah Sakit
Umum dr.Pirngadi Medan Tahun 2008 adalah variabel kerjasama dengan nilai Exp
(β) sebesar 18,163. Sedangkan variabel independen yang paling kecil pengaruhnya
terhadap waktu tunggu pasien adalah variabel masa kerja dengan nilai Exp(β) sebesar
9,497.
84,4), sedangkan sisanya 15,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Seperti terlihat pada
Tabel 4.15. Hasil Uji Regresi Logistik (Multivariat) Tahap Kedua Pengaruh
Karakteristik Perekam Medis dan Kompetensi Perekam Medis
Terhadap Waktu Tunggu Pasien
Dari hasil uji regresi logistik di atas diperoleh persamaan sebagai berikut :
p 1
ln =
1− p 1+ e − ( −11, 641+ 2 , 251+ 2 , 699 + 2 ,899 )
1
p= − ( −11, 641+ 2 , 251(1) + 2 , 699 (1) + 2 ,899 (1))
1+ e
= 0,5045 50,45%
artinya, perekam medis yang bekerja <11 tahun, terampil dalam melakukan
pekerjaan rekam medis, serta terjalin kerjasama kelompok yang baik maka memiliki
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
173
BAB 5
PEMBAHASAN
Waktu tunggu pasien pada pelayanan rawat jalan dimulai dari kontak pertama
komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien (Depkes
RI, 2007).
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar perekam medis
melakukan dalam kategori lambat (>10 menit) (62,5%), selebihnya dalam kategori
Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan hasil survei pendahuluan yang
penulis lakukan pada waktu tunggu penyediaan berkas rekam medis rawat jalan yaitu
dengan rata-rata 20-30 menit. Waktu tercepat yang dilakukan oleh perekam medis
dalam menyediakan berkas rekam medis yaitu 8,33 menit sedangkan waktu paling
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini
(2007), yang meneliti di RSUD Dr. Djasmen Saragih Pematang Siantar menemukan
bahwa waktu tunggu pasien di bagian rekam medis sebagian besar dalam kategori
kegiatan di setiap bagian, didapatkan 1 nilai rata-rata, sehingga pada tiga bagian yang
diteliti nilai rata-rata diperoleh dari nilai rata-rata seluruh bagian, dan hasilnya
Dari ketiga kegiatan di subbidang rekam medis, waktu yang dibutuhkan lebih
lama yaitu pada bagian rak file dan distributor (pengiriman berkas) dengan rata-rata
waktu tunggu 5,07 menit, rata-rata waktu tunggu di bagian distribusi (pengiriman
berkas) yaitu 4,37 menit. Sedangkan pada bagian tempat pemanggilan pasien lebih
cepat dari waktu yang ditentukan (rata-rata dengan waktu tunggu 1,17 menit) karena
hanya mencari data pasien yang sudah ada pada database komputer bagi pasien lama,
atau hanya mengisi form biodata pasien yang telah tersedia di komputer bagi pasien
baru.
Masih banyaknya perekam medis yang melakukan kegiatan lebih dari >10
menit disebabkan karena sulitnya pencarian berkas rekam medis pasien terutama di
bagian rak penyimpanan sehingga perekam medis harus membuka/mencari pada buku
ekspedisi distributor untuk mencari data pasien tersebut. Selain itu, kurangnya rak file
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
175
Sesuai dengan hasil penelitian awal yang telah penulis lakukan bahwa beban
kerja yang tinggi juga menyebabkan perekam medis bekerja lambat, seperti harus
Jamkesmas serta melayani berkas untuk kebutuhan pendidikan dan penelitian yang
unit pelayanan rawat jalan, jika berkas rekam medis belum kembali maka perekam
yang tidak satu atap dengan bagian rekam medis. Jarak ruangan rekam medis dengan
poliklinik paling dekat 50 meter sedangkan paling jauh 400 meter, sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama dan menimbulkan kelelahan bagi perekam
medis.
Pengembalian berkas rekam medis pasien dari unit rawat jalan juga turut
mempengaruhi waktu tunggu pasien. Hal ini dikarenakan, waktu yang dibutuhkan
untuk konsultasi dengan dokter dalam mengisi rekam medis pasien lambat, terutama
dalam pengisian formulir rekam medis terkadang tidak lengkap sehingga harus
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
176
Waktu tunggu yang lama ini juga disebabkan oleh karena perilaku pasien pada
Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) rawat jalan yang berulang, pada saat-
saat tertentu menggunakan sarana pelayanan umum, padahal selama ini terdaftar
sebagai pasien Jamkesmas. Hal ini menyulitkan petugas untuk mencari file data
pasien, karena data yang selama ini ada di rak file Jamkesmas, ternyata data pasien
terdapat di bagian pasien umum, sehingga waktu tunggu menjadi lebih lama.
(perekam medis) seperti pendidikan, umur, dan masa kerja terkait dengan
Dalam kondisi pasien yang membutuhkan kecepatan, hanya petugas perekam medis
yang tanggap dan profesional yang dapat melakukan penanganan dengan baik. Dari
tiga variabel yang diteliti berkaitan dengan karakteristik perekam medis yang
mempunyai hubungan signifikan terhadap waktu tunggu pasien adalah masa kerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, masa kerja responden yang <11
tahun lebih banyak dengan waktu tunggu yang cepat dibandingkan masa kerja >11
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
177
tahun lebih banyak dengan waktu tunggu yang lambat. Secara statistik variabel masa
Hasil penelitian yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian Girsang
(2005), di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan yang meneliti
hubungan lama bekerja dengan waktu tanggap pelayanan di instalasi gawat darurat
dimana p=0,019<0,05.
tunggu pasien di instalasi rawat jalan di RSU Aloe Saboe Gorontalo menemukan ada
hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan waktu tunggu pasien di instalasi
kepada pasien (klien). Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
masa yang lalu. Sehingga dapat dikatakan, semakin lama seseorang bekerja
dengan cepat lebih banyak pada perekam medis yang bekerja <11 tahun. Hal ini
dimungkinkan karena kondisi fisik pada perekam medis yang bekerja <11 tahun
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
178
berusia muda sehingga energi yang dihasilkan untuk bekerja juga lebih tinggi.
Sedangkan bagi perekam medis yang bekerja lebih >11 tahun rata-rata telah berusia
tua dan berstatus PNS (pegawai negeri sipil) yang mempunyai pekerjaan monoton
menurun.
Bagi perekam medis dengan masa kerja >11 tahun yang bekerja dengan
jenjang karir tidak memungkinkan lagi bagi mereka, sehingga perekam medis dalam
Tidak adanya reward bagi perekam medis juga menjadi alasan ketidakcepatan dalam
Dengan melihat hasil penelitian ini, dibutuhkan rotasi intern perekam medis
dengan cara perekam medis yang bekerja <11 tahun ditempatkan pada rak file dan
Dari empat variabel yang diteliti berkaitan dengan kompetensi perekam medis
kerjasama kelompok.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
179
5.3.1. Keterampilan
pegawai terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality. Artinya, pegawai
mencapai kinerja (prestasi) yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the
terhadap 8 (delapan) kegiatan yang ada pada Standard Operating Procedure (SOP)
rumah sakit berdasarkan standar waktu yang sudah ditetapkan yaitu ≤10 menit yang
terbagi menjadi : 2 menit di bagian TPP, 4 menit di bagian rak file, dan 4 menit di
terampil. Dilihat dari waktu tunggu pasien, responden yang kurang terampil lebih
banyak dengan waktu tunggu lambat, sedangkan responden yang terampil lebih
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sambas (2008), yang
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
180
Karyawan yang terampil mempunyai kinerja yang baik, sedangkan karyawan yang
Mengacu dari hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa lebih banyak
perekam medis yang kurang terampil berkaitan dengan pendidikan dan keterbatasan
(wawancara), interaksi dengan pasien (rekan kerja), mencari dan menyimpan berkas,
mencatat dan menyelipkan bon traiser, memilah berkas dan mendistribusikan rekam
Di dalam setiap pekerjaan terjadi dua hal yaitu orang dan tugas kerja.
Mencocokkan orang dengan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
181
turut mempengaruhi lamanya waktu tunggu pasien sehingga perekam medis kurang
terampil. Standar Rumah Sakit Tipe B mensyaratkan bahwa pada bagian rekam medis
harus mempunyai perekam medis yang berpendidikan D-III rekam medis sebanyak 6
orang, dan S-1 rekam medis minimal 2 orang. Sementara SDM yang ada di Rumah
Sakit Umum dr. Pirngadi Medan tidak memiliki SDM sesuai standar tersebut di atas.
Untuk fasilitas pendidikan perekam medis saat ini di Indonesia masih sangat minim,
dan di Kota Medan belum tersedia. Pendidikan perekam medis yang paling dekat
dengan Kota Medan yaitu di Kota Padang (di luar daerah), sehingga membutuhkan
Dengan sumber daya manusia yang terbatas di bidang rekam medis, perlu
diberi kesempatan bagi perekam medis yang berpendidikan SMA untuk melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi yaitu D-III Rekam Medis dan S-I Rekam Medis.
pelatihan tentang manajemen rekam medis. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum dr.
Pirngadi Medan, dari 32 perekam medis yang ada hanya 3 (tiga) orang yang telah
mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan rekam medis, itu pun dilakukan pada
tahun 1999. Dengan kondisi tersebut, perlu diberikan kesempatan pelatihan bagi
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
182
mempengaruhi kinerja tim dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
kelompok perekam medis dalam kategori kurang baik. Analisis bivariat menunjukkan
bahwa responden dalam kategori baik lebih banyak dengan waktu tunggu cepat,
sedangkan responden dengan kerjasama kurang baik lebih banyak dengan waktu
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sambas (2008) yang meneliti di
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan, bahwa sebanyak 37,9%
responden menyatakan kerjasama tim dalam kategori baik. Hasil uji regresi
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
183
Pendapat Gibson (1996) bahwa dengan membagi tugas dan pekerjaan yang
harus dilakukan dengan tepat dan benar oleh semua pegawai maka pelayanan akan
lebih cepat. Kerjasama kelompok selalu membahas proses dan hasil kerja dalam tim
yang meliputi tentang bagaimana sekelompok orang yang memiliki pendidikan, nilai
Medan, kerjasama kelompok antara perekam medis yaitu 6 orang di bagian entri data,
1 orang pada bagian pemanggilan, sedangkan 2 orang di bagian sortir bon traiser
dan penjilidan berkas. Mengacu pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada
dengan baik sehingga waktu yang dibutuhkan dalam penerimaan pasien cepat dan
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa kerjasama kelompok di bagian rak file
menunjukkan rata-rata waktu tunggu melebihi standar pelayanan minimal rumah sakit
yaitu ≥4 menit, sementara waktu tunggu rata-rata perekam medis dalam penelitian ini
yaitu 5,06 menit. Kurangnya kerjasama kelompok pada bagian rak file tersebut
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
184
kurang maksimal. Letak poliklinik yang tidak satu atap dengan ruangan rekam medis
yang lain dalam menyelesaikan pengiriman / distribusi rekam medis menjadi kurang
dalam pelaksanaan pekerjaan harus meminta bantuan rekan sekerja. Seorang perekam
medis harus menanggapi kritik yang membangun dari rekan kerja dengan
antara perekam medis agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal pada
pasien.
Menurut Ilyas (2003) bahwa dalam sebuah tim kerja (kerjasama kelompok)
akan berkembang karena adanya kesamaan visi, tujuan, perilaku, dan kadang juga
Mengacu pada hasil penelitian ini sependapat dengan Ilyas tersebut, karena
perekam medis di RSU dr. Pirngadi Medan kurang solid dalam kerjasama kelompok
sehingga waktu tunggu pasien menjadi lebih lama (lambat). Hal ini berarti
komponen penting dalam kerjasama tim (kelompok) belum dimiliki oleh perekam
medis yaitu komitmen bersama, saling percaya, dan saling menghormati. Untuk itu
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
185
karyawan akan saling mengingatkan untuk bekerja dengan benar, karena keberhasilan
pekerjaan atau pencapaian unit kerja sangat tergantung pada semua karyawan dalam
semangat kerja team dan mengurangi friksi dan konflik yang terjadi. Dengan
memberikan pelayanan pada pasien, karena dari mulai proses pendaftaran sampai
kerjasama kelompok pada bagian perekam medis Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi
Urusan Bagian. Hal ini berkaitan dengan luasnya wilayah pekerjaan yang diawasi
oleh seorang Kepala Urusan Bagian, yaitu membawahi 4 bagian, yang seharusnya
dengan baik karena adanya pemimpin yang berperan aktif sebagai koordinator tugas
memunculkan roh kerjasama kelompok yaitu komitmen bersama, saling percaya, dan
saling menghormati.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
186
seharusnya dengan sendirinya berpikir dan bertindak dalam kerangka kerjasama tim
setiap anggota berpikir dan bertindak demi kepentingan tim. Pertentangan dan
melengkapi dan mendukung agar tim dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Kepala bagian dapat memotivasi anggota tim untuk berperan aktif sesuai dengan
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
BAB 6
6.1. Kesimpulan
adalah masa kerja (p<0,05), sedangkan variabel pendidikan, dan umur tidak
pada kategori cepat. Waktu tunggu paling cepat yaitu 8,33 menit, waktu
Subbidang Rekam Medis Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan sebesar
18,163.
93
94
6.2. Saran
(online) ke seluruh pelayanan baik rawat jalan, rawat inap, IGD, dan bidang
terkait lainnya.
(APIKes).
perekam medis.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
95
kebijakan baru.
4. Perekam Medis
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
i
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, S.S. 2007. Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Petugas Rekam Medis di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar Tahun
2007, Medan : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Boulter. N, Dalziel. M. dan Hill. J, 1996, People and Competencies, Bidlles, Ltd.
London.
Danim, S., 2000, Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Edisi Kedua, Bumi Aksara,
Jakarta.
Depdagri, 2004, Diklat Penilaian Angka Kredit, Perekam Medis, Radiografer dan
Teknisis Elektromedis, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Perekam Medis, Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
699/Menkes/SK/V/2003 tanggal 20 Mei 2003, Badan Pendidikan dan
Pelatihan Departemen Dalam Negeri, Jakarta.
_______, 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 tahun 2007 tentang Estándar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta
_______, 2004, Standar Pelayanan Rekam Medis, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
Medik, Jakarta.
_______, 2007, Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik, Jakarta.
Hariandja, M.T.E, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Grasindo,
Jakarta.
Hasanbasri, M dan Buhang, S.A.S, 2005. Waktu Tunggu dan Cara Pembayaran di
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Aloei Saboe Gorontalo, Working Paper
Series No.1, Program Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan
Kesehatan UGM, Yogyakarta
Kotler, P., 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 1, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Lucky. E., 2000, Peran Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Sales Force,
Usahawan No. 12 Th. XXIX. Desember 2000.
Ma’arif. S, Tanjung, H, 2003. Manajemen Operasi. PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
iii
Mathis dan Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba
Empat.
Muninjaya, A,A, 2004. Manajemen Kesehatan, EGC, Jakarta.
Murti, B., 1997, Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Negeri Sebelas Maret, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Robins, P.S., 1996, Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid I, Edisi
Bahasa Indonesia, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka, Prenhalindo, Jakarta.
________, 2002, Prinsip-prinsip Perlaku Organisasi. Edisi Kelima, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Rosidah, 2003, Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Cheil Jedang Indonesia di Jombang Jawa Timur. Tesis
Program Pasca Sarjana Universitas Air Langga, Surabaya
RSU dr. Pirngadi, 2004, Prosedure Rekam Medik Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi
Medan.
________, 2008, Profil Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan, Medan
Sambas, D., 2008, Pengaruh Kompetensi Profesional, Iklim Kerja Terhadap Kinerja
Staf di Unit Penunjang Medik Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan, Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Soejadi, 1999, Sistem Manajemen Rumah Sakit, Cetakan Kedua, Andi, Yogyakarta.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
iv
Suharjo, B., 2006, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, Edisi Ketiga, Graha Ilmu,
Jakarta.
Sunu. P., 1999, Peran SDM dalam Penerapan ISO 9000, Grasindo , Jakarta.
Tjiptono. F., 1997, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Cetakan Pertama, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
________, 2001, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Edisi Revisi, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Widodo, E., 2008, Pengaruh Karakteristik, Pembinaan Kader dan Perilaku Kader
Terhadap Peran Kader Posyandu di Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2008,
Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
v
5.3.1. Pengetahuan
menggunakan panca indra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk
sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan rasa percaya diri, maupun dorongan
sikap dan perilaku setiap hari sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan
berpengetahuan baik (28,6%) lebih banyak dengan waktu tunggu cepat. Secara
(p=0,001<0,05).
dalam kategori kurang baik. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena latar
medis. Bahkan dari tingkat pendidikan, sebagian besar (53,1%) perekam medis
berpendidikan SMA.
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.
vi
Suarni Asmuni : Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis T erhadap W aktu Tunggu Pas ien
Pada P e l a y a n a n R e k a m M e d i s R a w a t J a l a n Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008,
2009.